Surat Al-Ahqaf Ayat 24
فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا۟ هَٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا ٱسْتَعْجَلْتُم بِهِۦ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Arab-Latin: Fa lammā ra`auhu 'āriḍam mustaqbila audiyatihim qālụ hāżā 'āriḍum mumṭirunā, bal huwa masta'jaltum bih, rīḥun fīhā 'ażābun alīm
Artinya: Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Tentang Surat Al-Ahqaf Ayat 24
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahqaf Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan penting dari ayat ini. Didapati berbagai penafsiran dari banyak ulama tafsir terkait isi surat Al-Ahqaf ayat 24, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka ketika mereka menyaksikan azab yang mereka minta agar disegerakan berupa awan yang berjalan ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Ini adalah awan hujan bagi kami.” Hud berkata, “Bukan, ia bukan hujan rahmat seperti yang kalian sangka, sebaliknya ia adalah awan azab yang kalian minta sendiri. Ia adalah angin yang membawa azab yang pedih.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
24-25. Ketika mereka melihat angin yang berhembus membawa awan azab menuju lembah mereka, mereka berkata: “Awan yang datang ini akan mendatangkan hujan bagi kita.”
Namun Nabi Hud berkata kepada mereka: “Itu adalah azab yang kalian inginkan agar datang dengan segera, itu adalah angin yang membawa azab yang pedih yang menghancurkan segala yang ia lewati atas izin Tuhannya.” -Dapat juga ditafsirkan bahwa ini bukanlah perkataan Nabi Hud, namun firman Allah-.
Maka kaum ‘Ad menjadi binasa tanpa bekas dan hanya menyisakan rumah-rumah yang kosong. Sebagaimana Kami membinasakan mereka, maka demikianlah Kami akan membinasakan orang-orang kafir.
Dari ‘Aisyah, istri Nabi, ia berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah tertawa hingga terlihat anak lidahnya (uvula), namun kebiasaan beliau hanya tersenyum. Dan jika beliau melihat awan atau angin maka akan terlihat di wajahnya kekhawatiran.” ‘Aisyah bertanya: “Wahai Rasulullah, orang-orang jika melihat awan akan merasa senang karena berharap awan itu akan membawa hujan. Akan tetapi mengapa aku melihat engkau jika melihat awan akan tampak di wajahmu ketidaksukaan?”
Beliau menjawab: “Wahai ‘Aisyah, siapa yang dapat menjaminku kalau-kalau awan itu mengandung azab? Suatu kaum telah diazab dengan angin; dan kaum lainnya ketika melihat azab, mereka berkata: “Awan yang datang ini akan mendatangkan hujan bagi kita”.
(Shahih al-Bukhari 8/441 no. 4829, kitab tafsir, surat al-Ahqaf, bab (ayat ini). Dan anak lidah adalah daging kecil yang menggantung di langit-langit mulut. (an-Nihayah 4/284).
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
24. Ketika datang kepada mereka siksa yang mereka minta untuk dipercepat datangnya, maka mereka melihat awan yang datang dari arah langit menuju lembah mereka, mereka berkata, “Inikah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami?” Maka Hūd berkata kepada mereka, “Perkaranya bukan seperti yang kalian duga bahwa itu adalah awan yang akan menurunkan hujan atas kalian, akan tetapi itu adalah siksa yang kalian minta untuk disegerakan, yaitu angin yang di dalamnya terdapat siksa yang menyakitkan.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
24. فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا (Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan)
Yakni ketika mereka melihat awan yang nampak di ufuk.
مُّسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ(yang menuju ke lembah-lembah mereka)
Yakni yang bergerak ke arah lembah-lembah mereka.
Para ahli tafsir mengatakan bahwa kaum ‘Aad telah lama tidak dituruni hujan, kemudian Allah menggiring awan hitam kepada mereka, ketika mereka melihat awan itu bergerak ke arah mereka, maka mereka merasa sangat gembira.
قَالُوا۟ هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۚ( berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”)
Yakni awan yang mengandung hujan. Setelah mereka mengatakan ini, mereka dijawab:
بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُم بِهِۦ ۖ( (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera)
Yakni azab yang disegerakan. Karena mereka telah mengatakan “datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami.”
رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ ((yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih)
Yakni angin yang terbentuk dari awan yang mereka lihat itu.
Imam Bukhari, Muslim, dan lainnya meriwayatkan dari ‘Aisyah, ia berkata: “jika Rasulullah melihat awan atau angin, maka akan terlihat perubahan pada wajahnya.” Aku bertanya kepada beliau: “Hai Rasulullah, orang-orang jika melihat awan maka mereka akan merasa senang karena berharap akan turun hujan, namun aku melihatmu jika melihat awan, terlihat pada wajahmu ketidaksukaan?” beliau menjawab: “Hai ‘Aisyah, apa yang dapat menjaminku, jika awan itu membawa azab? Ada suatu kaum telah diazab dengan angin, dan ada suatu kaum yang melihat azab, namun mengatakan: “awan yang datang ini akan membawa hujan bagi kita”.”
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1). { فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ } "Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami" Diantara hikmah Allah ta'ala, angin tidak datang kepada mereka begitu saja, melainkan datang kepada mereka ketika mereka mengharapkan pertolongan dan rahmat. maka dampaknya lebih parah, dan datangnya siksaan dalam situasi di mana seseorang berpikir untuk menemukan kerugiannya akan semakin besar.
2). Transformasi negatif besar yang terjadi di berbagai negara dan bangsa seperti angin didahului dengan bayangan dan peringatan, dan jika permulaan itu tidak disikapi dengan serius, bijaksana, dan tegas. Maka itu akan menjadi kehancuran dan kehancuran: { فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ } "Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami"
3). Ketika hati teralihkan dari tujuan penciptaannya karena pengaruh syubuhat (keragu-raguan) dan syahwat; Peristiwa-peristiwa akan ditafsirkan secara bertentangan dengan sebab dan akibatnya, jadi jangan mengindahkan ayat-ayat dan peringatan-peringatan sampai siksaan dan kehancuran menimpanya, coba renungkan: { فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَٰذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا ۚ } "Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami" [ Al-Ahqaf : 24 ] kemudian perhatikan sebabnya: { سَأَصْرِفُ عَنْ ءَايَٰتِىَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِى ٱلْأَرْضِ } "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi" [ Al-A'raf : 146 ].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
24. Ketika mereka melihat tanda-tanda azab itu datang berupa awan mendung di atas langit, yang mengarah dan menuju kepada lembah-lembah mereka, mereka berkata: “Ini awan mendung yang akan menurunkan hujan dan kebaikan bukan?” Maka Hud menjawab: “Bukan, inilah azab yang kalian minta terus menerus. Ini lah, apa yang Allah janjikan terlaksana. Awan itu adalah udara yang menyimpan azab yang pedih.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Maka ketika melihatnya} Maka ketika mereka melihat azab yang telah dijanjikan kepada mereka ketika tidak beriman {berupa awan} awan yang datang dari arah langit {yang menuju ke lembah-lembah mereka{ke seluruh arah lembah mereka {mereka berkata,“Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita” namun itu adalah azab yang kalian minta agar disegerakan, (yaitu) angin yang mengandung azab yang sangat pedih
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
24. Kemudian Allah mengirim siksaan besar kepada mereka berupa angina kencang yang menghancurkan dan membinasakan mereka, karena itulah Allah berfirman, “Maka tatkala mereka melihat azab itu,” yakni, ketika mereka melihat hukuman itu, “menuju ke lembah-lembah mereka,” yakni, datang seperti awan yang mengarah ke lembah-lembah mereka namun mereka mengira bahwa azab yang seperti awan itu akan mengaliri sungai mereka, menyiram bibit yang mereka tanam serta akan mengisi sumur-sumur dan kolam mereka sehingga mereka bisa meminumnya, “berkatalah mereka,” seraya bergembira, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.” Artinya, awan ini akan menurunkan hujan untuk kami. Allah berfirman, “(Bukan)! Bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera.” Inilah perbuatan dosa yang kalian lakukan terhadap diri kalian sendiri, karena kalian mengatakan, “Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 21-25
Allah SWT berfirman seraya menghibur NabiNya SAW dalam menghadapi pendustaan dari kaumnya (Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad) Dia adalah nabi Hud yang diutus Allah kepada kaum ‘Ad yang pertama; mereka bertempat tinggal di bukit-bukit pasir. Itu adalah bentuk jamak dari “hiqfun” yaitu bukit dari pasir. Pendapat ini dikatakan Ibnu Zaid.
Firman Allah SWT: (dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya) yaitu Allah telah mengutus kepada orang-orang yang tinggal di sekeliling negeri mereka, yaitu di kota-kota para rasul yang membawa peringatan kepada mereka. Sebagaimana firmanNya: (Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang akan datang kemudian) (Surah Al-Baqarah: 66) dan (Jika mereka berpaling, maka katakanlah, "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Ad dan kaum Tsamud” (13) Ketika rasul-rasul datang kepada mereka dari depan dan dari belakang mereka (dengan menyerukan), "Janganlah kamu menyembah selain Allah”) (Surah Fushshilat: 13-14) Nabi Hud berkata tentang itu kepada mereka, lalu kaumnya menjawab: (Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami?) yaitu untuk menghalangi kami dari menyembah tuhan-tuhan kami? (Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar) Mereka meminta agar azab dan siksaan Allah disegerakan kepada mereka karena menganggao mustahil kejadian itu. Sebagaimana firmanNya: (Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan) (Surah Asy-Syura: 18)
(Ia berkata, "Sesungguhnya pengetahuan (tentang itu) hanya pada sisi Allah”) yaitu hanya Allahlah yang mengetahui tentang kalian, jika kalian layak untuk disegerakan azabNya kepada kalian, maka Dia akan melakukannya terhadap kalian. Adapun aku, maka tugasku hanya menyampaikan kepada kalian apa yang diutus kepadaku (tetapi aku lihat kamu adalah kaum yang bodoh) yaitu tidak berakal dan tidak memahami.
Allah SWT berfirman (Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka) yaitu ketika mereka melihat azab itu datang kepada mereka, mereka mengira bahwa itu adalah awan yang menurunkan hujan, maka mereka bergembira dengan itu. Mereka sangat membutuhkannya hujan karena sudah lama tidak hujan.
Allah SWT berfirman: ((Bukan), bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih) yaitu ini adalah azab yang kalian katakan ("Datangkanlah azab itu kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar") (yang menghancurkan) yaitu menghancurkan (segala sesuatu) di negeri mereka yang layak untuk dihancurkan (dengan perintah Tuhannya) yang dengan seizin Allah SWT untuk itu di tempat itu, sebagaimana firmanNya: (angin itu tidak membiarkan satu pun yang dilandanya, melainkan dijadikannya seperti serbuk (42)) (Surah Adz-Dzariyat) yaitu seperti sesuatu yang lapuk. Oleh karena itu Allah berfirman: (maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka) karena semuanya telah binasa, tanpa ada seorangpun dari mereka yang tersisa
(Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa) yaitu demikianlah hukuman Kami terhadap orang yang mendustakan para rasul Kami dan menentang perintah Kami.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Ahqaf ayat 24: Allah mengabarkan untuk yang terakhir kalinya setelah mereka tergesa-gesa meminta adzab; Dimana Allah mengirim kepada mereka awan hitam, ketika mereka melihatnya mereka berkata : Ini adalah penampakan awan yang membawa hujan yang bermanfaat yang menuju kepada lembah-lembah kami; Kemudian Hud berkata kepada mereka : Ini bukanlah awan yang membawa hujan rintik maupun lebat sebagaimana kalian kira; Bahkan ini adalah adzab yang kalian meminta untuk disegerakan, yaitu angin yang akan datang dengan membawa adzab yang pedih dan mengerikan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengirimkan kepada mereka azab yang besar, yaitu angin yang akan membinasakan mereka. Angin tersebut seperti awan yang menuju lembah-lembah mereka untuk memberikan siraman hujan.
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahqaf Ayat 24
24-25. Azab Allah yang dijanjikan kepada mereka itu benar terjadi. Maka ketika mereka melihat tanda-tanda azab itu datang kepada mereka yaitu berupa awan yang berjalan menuju ke lembah-lembah tempat tinggal mereka, lalu mereka berkata, 'inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita. "mereka mengira awan itu menandakan turunnya hujan yang sangat mereka harapkan. Nabi hud menjawab ucapan mereka, " bukan! awan itu bukan tanda akan turun hujan, tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya, itulah angin yang sangat panas yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah tuhannya. Angin itu melanda seluruh negeri dan membinasakan segala sesuatu yang dilewatinya, baik jiwa maupun harta. Maka kaum 'ad, hancur lebur terbakar oleh angin panas dan mereka menjadi tidak tampak lagi di muka bumi kecuali hanya bekas-bekas tempat tinggal mereka. Demikianlah kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa, baik dahulu, sekarang maupun yang akan datang. Sebagaimana kami memberi balasan berupa azab kepada kaum 'ad, demikian pula kami memberi memberi balasan serupa kepada mereka yang durhaka. '24-25
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah kumpulan penafsiran dari beragam ulama berkaitan kandungan dan arti surat Al-Ahqaf ayat 24 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita. Sokonglah perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.