Surat Al-‘Ankabut Ayat 64
وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Arab-Latin: Wa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la'ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya'lamụn
Artinya: Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
« Al-'Ankabut 63 ✵ Al-'Ankabut 65 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat Al-‘Ankabut Ayat 64
Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 64 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Ada sekumpulan penafsiran dari kalangan ulama tafsir terhadap makna surat Al-‘Ankabut ayat 64, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan tidaklah kehidupan dunia ini kecuali senda gurau dan main-main. Hati bersenda gurau dan tubuh bermain-main dengannya, disebabkan adanya pesona dan perkara-perkara yang disukai jiwa, kemudian semua itu akan sirna secepatnya. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu benar-benar merupakan kehidupan yang hakiki lagi abadi yang tidak ada kematian di sana. Seandainya manusia menyadarinya, pastilah mereka benar-benar tidak akan lebih mengutamakan negeri yang fana atas negeri yang langgeng abadi itu.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
64. Allah memberitahukan kehinaan dan kefanaan dunia, yang ada di dalamnya hanyalah permainan dan senda-gurau dengan kemikmatan dan syahwat. Adapun kehidupan akhirat merupakan kehidupan yang sebenarnya dan kekal. Jika mereka mengetahui hal itu niscaya mereka tidak akan lebih mencintai dunia daripada akhirat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
64. Tidaklah kehidupan dunia ini -dengan segala syahwat dan kenikmatan yang ada padanya- melainkan gurauan dan permainan bagi orang-orang yang tergantung kepadanya, tidak lama akan segera habis. Dan sesungguhnya negeri Akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya karena keabadiannya. Kalau mereka mengetahuinya niscaya mereka tidak akan mendahulukan yang fana daripada yang kekal.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
64. وَمَا هٰذِهِ الْحَيَوٰةُ الدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ (Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main)
Yakni bagian dari permainan dan senda gurau anak-anak kecil.
وَإِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِىَ الْحَيَوَانُ ۚ( Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan)
Yakni dan negeri akhirat merupakan negeri kehidupan, yaitu kehidupan yang kekal yang tidak akan hancur dan tidak akan lenyap oleh kematian atau penyakit dan kesedihan atau kegalauan.
لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ(kalau mereka mengetahui)
Yakni seandainya mereka memiliki suatu ilmu niscaya mereka tidak akan memilih kehidupan dunia yang fana dan lenyap ini.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Orang-orang yang mereka yakin kepada hari akhir bagi mereka jalan yang lain, mereka menjaga diri dari perkara-perkara samar, demi menjaga kesucian agama dan kehormatannya, dan mereka lebih perhatian terhadap akhirat lebih daripada perhatian orang lain kepada dunia, dan mereka sangat faham dengan apa Allah ta'ala katakan:
{ وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ }
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
64. Kehidupan dunia ini tidak lain kecuali seperti hiburan dan permainan anak-anak. Mereka bertemu dengan kiamat kemudian mereka terpisah-pisah. Sesungguhnya kehidupan rumah akhirat adalah kehidupan hakiki yang abadi, tidak akan hilang, karena tidak ada kematian setelahnya. Jika mereka mengetahui hal itu, sungguh mereka tidak akan mengunggulkan dunia atas akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
64. Allah memberitakan tentang kondisi dunia dan akhirat, dan terkandung di dalamnya (seruan) bersikap zuhud terhadap dunia dan merindukan akhirat, seraya berfirman, ”dan tiadalah kehidupan dunia ini,” pada yang sebenarnya, “melainkan senda gurau dan main-main,” dengannya hati menjadi lengah, dan dengannya jasad bermain-main disebabkan sesuatu yang Allah jadikan padanya, yaitu keindahan (perhiasan), kelezatan dan syahwat yang dapat mengosongkan hati lagi memalingkan, yang sedap di pandang mata nan lalai, yang menyenangkan jiwa lagi memalsukan, kemudian ia akan lenyap secepatnya dan akan musnah semuanya, dan orang yang mencintainya tidak memperoleh apa-apa kecuali penyesalan, keluh kesah dan kerugian. Sedangkan negeri akhirat, maka itulah negeri “kehidupan,” maksudnya, kehidupan yang sempurna, yang merupakan kelazimannya adalah bahwa tubuh-tubuh para penghuninya benar-benar berada pada puncak kekuatan, dan kekuatan mereka benar-benar pada puncak yang prima. Sebab ia adalah tubuh-tubuh dan kekuatan yang diciptakan untuk kehidupan; dan bahwa segala sesuatu yang menjadikan kehidupan menjadi sempurna mesti ada di dalamnya, yang dengannya semua kelezatan terpenuhi, berupa segala sesuatu yang membahagiakan hati dan segala kebutuhan tubuh, seperti aneka makanan, minuman, seks, dan lain-lain dari hal-hal yang belum pernah dilihat mata, tidak pula didengar telinga dan tidak pula terbetik dalam hati manusia.
“kalau mereka mengetahui,” tentu mereka tidak akan mengutamakan dunia atas akhirat; dan kalau mereka berakal, tentu mereka tidak akan membenci negeri kehidupan (yang sebenarnya), dan tentu mereka (tidak) akan menyukai negeri senda gurau dan permainan ini. Maka yang demikian itu menunjukkan bahwa orang-orang yang mengetahui, pasti akan lebih mementingkan akhirat daripada dunia, karena pengetahuan mereka terhadap kondisi dua negeri kehidupan itu.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 64-66
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kehinaan, kefanaan dan berakhirnya dunia, bahwa dunia itu tidak kekal, dan kehidupan dunia itu tidak lain hanya senda gurau dan main-main (Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan) yaitu kehidupan abadi yang sebenarnya yang tidak ada kefanaan, bahkan kehidupan akhirat terus berlangsung selamanya.
Firman Allah SWT: (kalau mereka mengetahui) yaitu sungguh mereka lebih memilih sesuatu yang kekal daripada sesuatu yang fana. Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang keadaan orang-orang musyrik ketika mereka terjepit, maka mereka berdoa hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, kenapa hal ini tidak mereka lakukan selamanya? (Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya) sebagaimana firmanNya SWT: (Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling) (Surah Al-Isra’: 67). Di sini Allah berfirman: (maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) menyekutukan (Allah))
Firman Allah SWT: (agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran)) Lam ini menurut mayoritas ulama bahasa Arab, ulama tafsir dan ulama ushul fiqh sebagai lam al-'aqibah, karena mereka tidak bermaksud demikian, dan tidak diragukan lagi makna ini memang demikian menurut mereka. Tetapi jika sesuai dengan takdir dan ketentuan Allah atas mereka untuk itu, maka itu adalah lam ta'lil. Telah kami sebutkan pembahasan hal ini dalam firman Allah SWT. (yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka) (Surah Al-Qashshash: 8)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-‘Ankabut ayat 64: Ketahuilah wahai manusia bahwa hakikat kehidupan ini di dunia hanyalah senda gurau dan permainan, manusia banyak tersibukkan darinya dan berpaling dari negeri akhirat yang dia adalah kehidupan sebenarnya yang tidak fana, sekiranya manusia mengetahui hakikat itu, maka mereka tidak akan mengutamakan yang fana atas yang kekal.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang keadaan dunia dan akhirat, yang maksudnya adalah untuk membuat kita zuhud terhadap dunia dan membuat kita rindu kepada akhirat.
Adapun ibadah, maka termasuk perkara akhirat yang jelas buahnya. Dunia dikatakan permainan dan senda gurau, karena apa yang Allah jadikan di sana berupa perhiasan, kenikmatan, dan kesenangannya dapat memikat hati-hati yang lalai, menyejukkan pandangan-pandangan yang lengah, menggembirakan jiwa-jiwa yang suka terhadap kesia-siaan, padahal kemudian akan hilang segera, dan tidak ada yang diperoleh pencintanya selain penyesalan, kekecewaan, dan kerugian.
Yakni kehidupan yang sempurna. Penghuninya hidup selamanya, senang selamanya, sehat selamanya dan muda selamanya. Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka. Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka. Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka. Allahumma aamin, aamiin, aamiin.
Sekiranya mereka mengetahui, tentu mereka tidak akan mengutamakan dunia di atas akhirat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 64
Salah satu faktor yang menjadikan orang-orang kafir enggan menyembah Allah, meski bukti wujud dan keesaan-Nya begitu jelas, adalah motivasi duniawi. Karena itu, ayat ini menginformasikan hakikat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan kehidupan akhirat. Dan kehidupan dunia ini hina, tidak bernilai, dan tidak pula kekal. Dunia ini hanya senda-gurau yang akan melenakan orang kafir dari tugas hidup yang sebenarnya, dan dunia ini juga layaknya permainan yang hanya memberi kesenangan sesaat, sebelum kelelahan datang. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya bagi manusia. Itulah kehidupan yang kekal dan abadi. Di sana manusia akan merasakan kebahagiaan dan kesengsaraan yang hakiki, sekiranya mereka mengetahui dan memahami kefanaan dunia dan kekekalan akhirat. Namun, banyak dari mereka tidak berusaha memahami hal itu. 65. Padahal, saat menghadapi situasi mencekam di dunia ini, bahkan orang kafir pun akan menaruh harapan kepada tuhan yang selama ini mereka ingkari. Ayat ini memberi gambaran tentang sikap buruk mereka tersebut. Maka apabila mereka naik kapal lalu badai datang menerjang, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian kepada-Nya agar bisa selamat. Akan tetapi, ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka kembali mempersekutukan Allah. Inilah karakter orang kafir dan munafik, berbeda sama sekali dari karakter orang mukmin.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap makna dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 64 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.