Surat Yunus Ayat 36

وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ ٱلْحَقِّ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَفْعَلُونَ

Arab-Latin: Wa mā yattabi'u akṡaruhum illā ẓannā, innaẓ-ẓanna lā yugnī minal-ḥaqqi syai`ā, innallāha 'alīmum bimā yaf'alụn

Artinya: Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

« Yunus 35Yunus 37 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Tentang Surat Yunus Ayat 36

Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah penting dari ayat ini. Ditemukan bermacam penafsiran dari kalangan ulama terkait makna surat Yunus ayat 36, antara lain sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan tidaklah orang yang diikuti oleh kebanyakan kaum musyrikin dalam menjadikan berhala-berhala itu sebagai sesembahan-sesembahan dan keyakinan mereka bahwa tuhan-tuhan sesembahan-sesembahan itu akan mendekatkan(mereka) kepada Allah kecuali hanya persangkaan dan praduga saja. Dan praduga itu tidak mendatangkan keyakinan sama sekali. Sesungguhnya Allah mahamengetahui dengan apa yang diperbuat kaum musyrikin berupa kekafiran dan mendustakan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

36. Kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala itu tidak lain hanyalah khayalan-khayalan dan kurafat-kurafat batil; dan kepercayaan yang berlandaskan kesesatan seperti itu hanyalah prasangka dusta yang tidak dapat menjadi dasar kebenaran sedikitpun. Allah Maha Mengetahui dosa-dosa besar yang mereka perbuat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

36. Kebanyakan orang-orang musyrik itu mengikuti apa yang tidak mereka miliki ilmunya. Mereka hanya mengikuti prasangka dan kebimbangan belaka. Padahal kebimbangan itu tidak bisa menggantikan kedudukan ilmu, sebaliknya sangat membutuhkan ilmu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada satupun perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

36. وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ (Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja)
Dan tidak berdasarkan pengetahuan. Namun itu hanya persangkaan orang-orang sebelum mereka yang menganggap sembahan-sembahan ini dapat mendekatkan mereka kepada Allah dan dapat memberi mereka syafaat, dan prasangka ini tidak memiliki landasan sedikitpun, namun hanya sekedar khayalan belaka.

إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ الْحَقِّ شَيْـًٔا ۚ (Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran)
Karena urusan agama dibangun diatas ilmu, dan dengan ilmu dapat terbedakan antara kebenaran dari kebatilan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

36 Kebanyakan mereka orang musyrik hanya mengikuti persangkaan kosong dan anggapan rusak mereka saja secara terus menerus. Yaitu meniru nenek moyang mereka. Sesungguhnya persangkaan rusak itu tidak berguna sedikitpun untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan serta Maha Memberi balasan atas perbuatan mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

36. Jawabannya adalah bahwa itu termasuk bisikan setan kepada manusia, ia menghiasi kedustaan terburuk dan kesesatan tersesat sampai manusia meyakini hal itu, mengakrabinya dan menduganya benar, padahal ia bukan apa-apa. Oleh karena itu Allah berfirman, "Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga." (QS. Yunus :66) Maksudnya, sebenarnya mereka tidak mengikuti sekutu-sekutu bagi Allah, karena pada dasarnya Allah tidak memiliki sekutu sama sekali baik secara aql maupun naql, mereka hanyalah mengikuti dugaan. “Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran.” Mereka menamakannya Rabb dan menyembahnya bersama Allah. "Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya." (An-Najm:23). “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” Dia akan membalas mereka dengan hukuman yang berat.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 34-36
Ayat ini membatalkan klaim mereka dalam hal lain yang mereka sekutukan dengan Allah berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan (Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?”) yaitu siapakah yang memulai penciptaan langit dan bumi, kemudian mengadakan makhluk pada keduanya, lalu menyebarkan di langit dan bumi. Dia menggantikan makhluk pada keduanya dengan melenyapkan apa yang ada pada keduanya, kemudian Dia mengulangi penciptaan dengan ciptaan yang baru (Katakanlah, "Allahlah”) Dia adalah Dzat yang berbuat itu, dan hanya Dia sendiri yang melaku­kannya, tidak ada sekutu bagiNya (maka bagaimanakah kalian dipalingkan?) yaitu bagaimana kalian dipalingkan dari jalan petunjuk hingga kebathilan?
(Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yang menunjukkan kepada kebenaran?” Katakanlah, "Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran”) yaitu, kalian mengetahui bahwa sekutu-sekutu kalian tidak mampu memberi petunjuk kepada orang yang tersesat. Sesungguhnya yang memberi petunjuk kepada orang yang bimbang dan tersesat dan yang membolak-balikkan hati dari kesesatan menuju jalan petunjuk hanyalah Allah saja, tidak ada Tuhan selain Dia.
(Maka apakah orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk?) yaitu apakah mengikuti hamba yang memberi petunjuk kepada kebenaran dan membukakan penglihatan sesudah buta, atau orang yang tidak memberi petunjuk apapun kecuali dia mendapat petunjuk dari kebutaan dan kebisuannya? Sebagaimana Allah SWT berfirman tentang nabi Ibrahim: (Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun) (Surah Maryam: 42)
Firman Allah SWT: (Mengapa kalian (berbuat demikian)? Bagaimanakah kalian mengambil keputusan?) yaitu apa yang kalian lakukan sehingga akal kalian menyimpang? bagaimana bisa kalian menyamakan antara Allah dan makhlukNya, dan kalian meninggalkan yang ini dan memilih itu, kalian menyembah yang ini dan itu? Mengapa kalian tidak mengesakan Tuhan Yang Maha Tinggi, Maha Merajai, Maha Bijaksana, dan Maha Memberi Petunjuk dari kesesatan, yaitu dengan hanya menyembahNya, ikhlas hanya kepadaNya dalam berdoa dan bertaubat?.
Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa mereka tidak mengikuti agama mereka itu berdasarkan dalil atau bukti, melainkan sangkaan dari mereka sendiri, yakni ilusi dan bayangan. Hal itu tidak menolong mereka sedikit pun (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan) ancaman dan peringatan keras bagi mereka, karena sesungguhnya Allah SWT memberitahukan bahwa Dia akan membalas hal itu dengan pembalasan yang sempurna.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yunus ayat 36: Dalam menyembah berhala, di mana mereka bertaqlid (ikut-ikutan) kepada nenek moyang mereka.

Sesuatu yang diperoleh dengan dugaan sama sekali tidak bisa mengantikan sesuatu yang diperoleh dengan keyakinan.

Sehingga Dia akan memberikan balasan kepada mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 36

Sejumlah pertanyaan yang diungkapkan pada ayat sebelumnya, sebagian ada yang dijawab oleh orang-orang kafir dan sebagiannya ada yang tidak mereka jawab. Dan kebanyakan mereka orang-orang kafir itu hanya mengikuti dugaan bahwa sembahan mereka dapat memberi manfaat, menolak mudarat dan dapat mendekatkan mereka kepada Allah. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk melawan kebenaran yang datang dari Allah. Sungguh, Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan dan akan memberi balasan kelak di hari kemudian. Pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang kebenaran yang datang dari Allah dan dia-lah yang mampu membimbing kepada ke-benaran tersebut, lalu dalam ayat ini dijelaskan tentang kebenaran Al-Qur'an sebagai firman Allah. Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, seperti kitab taurat yang diturunkan kepada nabi musa as dan lainlain, dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, yakni sebagian ayat-ayat Al-Qur'an itu menjelaskan secara terperinci hukumhukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an itu sendiri, tidak ada keraguan di dalamnya, dan merupakan petunjuk yang diturunkan dari tuhan seluruh alam.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penjelasan dari banyak mufassirin terkait makna dan arti surat Yunus ayat 36 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Bantulah usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Banyak Dikunjungi

Baca berbagai halaman yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Az-Zumar 53, Bismillah, Al-Ma’idah 3, Al-‘Ashr, Quraisy, An-Naziat. Serta Al-Lahab, An-Nashr, Yusuf, An-Nisa 59, Al-Qari’ah, Al-Kahfi 1-10.

  1. Az-Zumar 53
  2. Bismillah
  3. Al-Ma’idah 3
  4. Al-‘Ashr
  5. Quraisy
  6. An-Naziat
  7. Al-Lahab
  8. An-Nashr
  9. Yusuf
  10. An-Nisa 59
  11. Al-Qari’ah
  12. Al-Kahfi 1-10

Pencarian: surat 1 ayat 9, al qasas ayat 88, qs al baqarah ayat 148, adh dhuha latin, surah albaqarah ayat 2

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.