Surat Al-Anbiya Ayat 19

وَلَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَمَنْ عِندَهُۥ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ

Arab-Latin: Wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man 'indahụ lā yastakbirụna 'an 'ibādatihī wa lā yastaḥsirụn

Artinya: Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.

« Al-Anbiya 18Al-Anbiya 20 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Anbiya Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penafsiran dari beragam ulama tafsir terkait isi surat Al-Anbiya ayat 19, sebagiannya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan bagi Allah-lah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Dan para malaikat yang di sisiNya tidak enggan beribadah kepadaNya dan tidak bosan untuk melakukannya. Maka bagaimana boleh hamba dan ciptaanNya dipersekutukan denganNya?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

19-20. Milik Allah kerajaan setiap yang ada di tujuh langit dan bumi. Dan para malaikat yang ada di sisi-Nya tidak pernah enggan dan tidak pernah bosan untuk menyembah-Nya, mereka mengucapkan tasbih dan zikir siang dan malam tanpa pernah terputus.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Dan milik-Nya sendiri lah kerajaan langit dan bumi. Dan para malaikat yang berada disisi-Nya tidak memiliki rasa angkuh dalam beribadah kepada-Nya, dan mereka tidak pula merasa letih.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. وَمَنْ عِندَهُۥ (Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya)
Yakni para malaikat.

لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِۦ(mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya)
Yakni tidak angkuh untuk ibadah dan tunduk kepada Allah.

وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ(dan tiada (pula) merasa letih)
Tanpa ada lelah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19. Dan milik Allah itu segala sesuatu di langit dan bumi berupa kerajaan dan hamba, serta para malaikat yang berada di sisiNya yang tidak melebih-lebihkan dan merendahkan ibadahnya. Mereka juga tidak lelah dan letih.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Hanya milikNya siapa saja yang ada di langit dan di bumi. serta yang ada di sisiNya tidak enggan untuk menyembahNya dan tidak pula merasa letih} dan tidak lelah


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19. Selanjutnya, Allah memberitahukan bahwa Dia memiliki kerajaan langit dan bumi serta seisinya. Semua menjadi hamba dan milikNya. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kerajaan atau bagian dari kerajaan tersebut, atau jalinan kerjasama padanya. Dan tidak ada yang bisa memberikan syafaat kecuali dengan izinNya. Lalu bagaimana bisa sebagian dari mereka ada yang didaulat sebagai tuhan? Apakah pantas ada yang dijadikan (dari mereka) sebagai anak Allah? Maka Mahatinggi lagi Mahasuci (Allah) Dzat Yang Maha Memiliki, lagi Mahaagung yang semua makhluk tunduk kepadaNya, setiap kesulitan menjadi sepele di hadapanNya dan para malaikat yang dekat khusyu’ terhadapNya. Mereka semua menundukkan diri kepadaNya melalui ibadah yang kontinyu lagi berkesinambungan.
Oleh karenanya, Allah berfirman, “Dan siapa saja yang berada di sisiNya,” yaitu [dari] kalangan malaikat “mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembahNya dan tiada (pula) merasa letih,” maksudnya mereka tidak mengalami kebosanan dan tidak jemu lantaran besarnya motivasi mereka, sempurnanya cinta mereka dan kuatnya fisik-fisik mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 16-20
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya, yakni dengan adil dan seimbang (supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)) (Surah An-Najm: 31) Dia tidak menciptakan semuanya itu sia-sia dan main-main. Sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka (27)) (Surah Shad)
Firman Allah SWT: (Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian (tentulah Kami telah melakukannya) (17))
Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami) yaitu dari sisi Kami. Dia berfirman,”Maka Kami tidak perlu menciptakan surga, neraka, kematian, kebangkitan, dan hisab”.
Al-Hasan, Qatadah dan selain keduanya berkata tentang firmanNya: (Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan) kata “al-lahwu” adalah wanita menurut bahasa orang-orang Yaman,
Ikrimah dan As-Suddi berkata bahwa yang dimaksud dengan “al-lahwu” di sini adalah anak. Ini dan pendapat yang sebelumnya saling berkaitan. Ini sebagaimana firmanNya SWT: (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya, Maha Suci Allah) (Surah Az-Zumar: 4) Allah SWT menyucikan DzatNya dari mengambil anak secara mutlak, terlebih lagi dari apa yang mereka katakan berupa kedustaan dan kebathilan berupa mengambil Isa, Uzair, atau malaikat sebagai anak (Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya (43)) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah: (Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya)) Qatadah, berkata bahwa maknanya yaitu Kami tidak akan melakukannya.
Firman Allah: (Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil) yaitu, Kami menjelaskan kebenaran, lalu mengalahkan kebathilan. Oleh karena itu Allah berfirman: (lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap) yaitu lenyap dan surut (Dan kecelakaanlah bagi kalian) yaitu wahai orang-orang yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak (disebabkan kalian menyifati) yaitu yang kalian katakan dan buat-buat.
Kemudian Allah SWT emberitahukan sifat penghambaan dan kebiasaan malaikan kepadaNya dalam melakukan ketaatan kepada­Nya pada malam dan siang hari, jadi Allah berfirman: (Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi dan malaikai-malaikat yang di sisi-Nya) yaitu para malaikat (mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya) yaitu, tidak berhenti melakukan penyembahan itu secara terus-menerus. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barang siapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepadaNya (172)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah: (dan tiada (pula) merasa letih) yaitu, mereka tidak merasa lelah, dan tidak merasa jenuh (Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya (20)) Mereka terus bekerja sepanjang malam dan siang dengan penuh ketaatan, ikhlas, dan mampu melakukannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan­Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) (Surah At-Tahrim: 6)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 19: Semua adalah hamba-Nya dan milik-Nya.

Sebagaimana halnya bernafas, tidak sulit bagi kita.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 19

Dan milik-Nya, diciptakan dan tunduk kepada-Nya, semua makhluk Allah yang berada di langit seperti para malaikat, dan makhluk Allah yang berada di bumi. Dan para malaikat yang berada di sisi-Nya, tidak menyombongkan diri dengan menolak beribadah kepada-Nya dan para malaikat itu tidak pula merasa letih dalam beribadah kepada Allah. 20. Mereka, para malaikat itu, senantiasa bertasbih dengan cara mereka, menyucikan Allah dengan tidak ada henti-hentinya malam dan siang, karena mereka tidak beristri dan beranak serta tidak membutuhkan makan dan minum.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penafsiran dari kalangan ulama tafsir terkait isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 19 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita semua. Support syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dilihat

Ada berbagai halaman yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Yasin 82, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ar-Rum 21, Al-Qashash 77, Al-Buruj, Ibrahim 7. Termasuk Al-Isra, Ayat 15 (Lima Belas), An-Nisa 36, Fatir 37, Ar-Rahman 13, Al-Baqarah 177.

  1. Yasin 82
  2. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  3. Ar-Rum 21
  4. Al-Qashash 77
  5. Al-Buruj
  6. Ibrahim 7
  7. Al-Isra
  8. Ayat 15 (Lima Belas)
  9. An-Nisa 36
  10. Fatir 37
  11. Ar-Rahman 13
  12. Al-Baqarah 177

Pencarian: surah al ankabut ayat 2, surah an nisa ayat 100, surah yusuf ayat 68, arti dari surat thaha ayat 41, surat yusuf ayat 100

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.