Surat Al-Hujurat Ayat 17

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا۟ ۖ قُل لَّا تَمُنُّوا۟ عَلَىَّ إِسْلَٰمَكُم ۖ بَلِ ٱللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَىٰكُمْ لِلْإِيمَٰنِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

Arab-Latin: Yamunnụna 'alaika an aslamụ, qul lā tamunnụ 'alayya islāmakum, balillāhu yamunnu 'alaikum an hadākum lil-īmāni ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".

« Al-Hujurat 16Al-Hujurat 18 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Hujurat Ayat 17

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hujurat Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Ada bermacam penjelasan dari berbagai mufassir mengenai isi surat Al-Hujurat ayat 17, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang Arab Badui itu merasa berjasa kepadamu (wahai Nabi) dengan keislaman, dengan mengikutimu dan bantuan mereka kepadamu. Katakanlah kepada mereka, “Jangan memandang keislaman kalian sebagai jasa atasku, karena manfaatnya bukan untukku akan tetapi untuk kalian sendiri. Justru Allah-lah yang telah melimpahkan nikmat kepada kalian dengan membimbing kalian kepada iman kepadaNYa dan RasulNya, bila kalian memang benar dalam iman kalian.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

17. Orang-orang Badui itu merasa telah memberimu -wahai Rasul- karunia dengan masuknya mereka ke dalam Islam. Katakan kepada mereka, “Janganlah kalian merasa telah memberiku karunia dengan masuknya kalian ke dalam agama Islam, karena manfaatnya -jika memang ada- kembali kepada kalian. Justru Allah-lah yang memberikan karunia kepada kalian dengan memberikan taufik kepada kalian untuk masuk ke dalam agama-Nya, jika kalian jujur dengan pengakuan kalian bahwa kalian telah masuk Islam.”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

17. يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا۟ ۖ (Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka)
Yakni mereka menganggap bahwa keislaman mereka adalah kenikmatan yang mereka berikan kepadamu, dengan mengatakan kepadamu: “kami mendatangimu dengan membawa barang-barang dan keluarga, dan kami tidak memerangimu sebagaimana Bani ini dan Bani itu yang memerangimu.”

قُل لَّا تَمُنُّوا۟ عَلَىَّ إِسْلٰمَكُم ۖ( Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu)
Yakni janganlah kalian menganggapnya sebagai kenikmatan yang kalian berikan kepadaku.

بَلِ اللهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَىٰكُمْ لِلْإِيمٰنِ(ebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan)
Yakni Allah telah memberi kalian taufik agar menerima agama Islam dan melapangkan dada kalian untuk itu.

إِن كُنتُمْ صٰدِقِينَ (jika kamu adalah orang-orang yang benar)
Yakni benar dalam apa yang kalian anggap. Dan Allah-lah yang memberi kalian nikmat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Kepada mereka yang menjalani musim-musim ketaatan: pastikan hatimu selalu hadir pada setiap amal ibadah yang mendekatkanmu pada Allah. Karena khawatir dia akan tercampur kekaguman atau pujian bahwa amalan itu dari dirimu, sehingga ia akan binasa. Nikmat Allah atasmu dan pemberian-Nya yang menganugerahkan kepadamu kedekatan ini lebih besar dari apa yang kamu lakukan untuk memenuhi perintah-Nya.

{ يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا۟ ۖ قُل لَّا تَمُنُّوا۟ عَلَىَّ إِسْلَٰمَكُم ۖ بَلِ ٱللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَىٰكُمْ لِلْإِيمَٰنِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ }
"Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

17. Mereka memberikan nikmat kepadamu (yaitu orang-orang Baduwi dengan keislaman mereka). Mereka menganggap bahwa hal itu adalah pemberian dan nikmat dari mereka. Dengan manis mereka berkata: “Anak cucu orang itu ingin membunuhmu, sedangkan kami tidak”. Katakanlah kepada mereka: “Kalian sama sekali tidak memberiku kenikmatan atas Islam kalian, namun Allahlah yang memberi kalian nikmat dengan menuntun dan menolong kalian menuju keimanan, jika kalian memang benar-benar beranggapan sudah beriman.” Al-Munnu adalah mempersiapkan nikmat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka merasa berjasa kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah,“Janganlah merasa berjasa kepadaku dengan keislaman kalian. Sebenarnya Allahlah yang melimpahkan nikmat kepada kalian dengan menunjukkan kalian kepada keimanan, jika kalian adalah orang-orang benar”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


17. Ini merupakan kondisi orang yang mengaku beriman padahal sebenarnya tidak. Pengakuan tersebut dilakukan adakalanya untuk mengajari Allah, padahal Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, adakalanya juga pengakuan itu dimaksudkan sebagai karunia atas RasulNya dan mereka telah mencurahkan segala sesuatu dan menyumbangkan segala sesuatu yang bukan untuk kepentingan akhiratnya, namun untuk hal-hal keduniaan. Pengakuan ini adalah basa-basi yang tidak baik serta kebanggaan yang tidak sepatutnya dibanggakan pada rasulNya, karena sesungguhnya karunia dan pemberian itu milik Allah semata, karena Allah lah yang memberikan karunia kepada mereka dengan menciptakan mereka, memberi rizki dan berbagai nikmat baik yang Nampak maupun tidak, oleh karena itu pemberian karunia berupa petunjuk agama Islam dan keimanan merupakan karunia yang terbesar.
Karena itulah Allah berfirman, “Mereka telah merasa memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah, ‘Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dia-lah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar’.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 14-18
Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang Arab Badui yang baru saja masuk Islam, lalu mengajak dirinya beriman, padahal keimanan masih belum meresap ke dalam hati mereka (Orang-orang Arab Badui itu berkata, "Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk,' karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu”) Dari makna ayat ini dapat disimpulkan bahwa keimanan itu lebih khusus daripada Islam, sebagaimana yang dikatakan mazhab Ahlussunnah Wal Jama'ah. Pengertian ini diperkuat dengan hadits malaikat Jibril ketika dia bertanya tentang Islam, kemudian iman, lalu tentang ihsan. dia memulai dari yang lebih umum, kemudian kepada yang lebih khusus, lalu kepada yang lebih khusus lagi.
Diriwayatkan dan Ibnu Zaid tentang firmanNya: (tetapi katakanlah, “Kami telah tunduk”) yaitu kami tunduk dan patuh karena takut dibunuh atau ditawan.
Mujahid berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang dengan orang-orang Bani Asad bin Khuzaimah.
Qatadah berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang suatu kaum yang mengakui kepada Rasulullah SAW bahwa mereka mau beriman. Tetapi pendapat yang benar adalah pendapat yang pertama bahwa mereka adalah suatu kaum yang mendakwakan bahwa mereka beriman, padahal keiman masih belum meresap ke dalam hati mereka. Maka mereka diberi pelajaran etika dan diberitahu bahwa sesungguhnya tingkatan keimanan yang sebenarnya masih belum mereka capai. Sekiranya mereka itu orang-orang munafik, maka dikatakan kepada mereka dengan keras dan dipermalukan, seagaimana penyebutan orang-orang munafik dalam surah At-Taubah. Dan sesungguhnya hal ini dikatakan kepada mereka hanyalah untuk mendidik: (Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk, ' karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu”) yaitu kalian belum mencapai hakikat keimanan, kemudian Allah SWT berfirman: (jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia tiada mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu) yaitu, Dia tidak akan mengurangi pahala kalian sedikit pun, sebagaimana firmanNya: (dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka) (Surah Ath-Thur: 21) Firman Allah SWT: (sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu kepada orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya.
Firman Allah: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman) yaitu orang-orang yang beriman dengan sempurna (hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu) yaitu, tidak ragu dan bimbang. Bahkan teguh dalam suatu pendirian, yaitu membenarkan dengan tulus (dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah) Mereka mengorbankan diri dan harta mereka untuk taat kepada Allah dan meraih ridhaNya (mereka itulah orang-orang yang benar) yaitu dalam ucapan mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman, tidak sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang-orang Arab Badui yang iman mereka masih belum meresap kecuali hanya sebatas lahir saja.
Firman Allah: (Katakanlah (kepada mereka), "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu)?”) yaitu, apakah kalian akan memberitahukan kepadaNya apa yang tersimpan di dalam hati kalian (padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) yaitu tidak ada sesuatu pun yang yang tersembunyi dariNya bahkan sebesar dzarrah di bumi atau langit, baik yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu (dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) Kemudian Allah SWT berfirman: (Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka) yaitu orang-orang Arab Badui yang merasa berjasa karena keislaman mereka dan keikutsertaan mereka dalam menolong Rasulullah SAW. Maka Allah SWT berfirman menyanggah mereka: (Katakanlah, "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu”) karena sesungguhnya hal itu manfaatnya kembali kepada kalian, Allahlah yang sebenarnya memberi nikmat kepada kalian (sebenarnya Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu adalah orang-orang yang benar) yaitu dalam pengakuan kalian tentang hal itu,
Kemudian Allah SWT mengulangi pemberitahuanNya, bahwa Dia mengetahui semua makhluk dan melihat semua amal perbuatan mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (18))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Hujurat ayat 17: Ketahuilah wahai nabi Allah sesungguhnya mereka badui mengungkapkan keislaman mereka dengan ketidakjujuran dalam hati mereka karena sebab mereka beriman dengan tanpa berjihad, maka katakanlah wahai nabi mereka: Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hujurat Ayat 17

Mereka tidak ragu-ragu mengaku bahwa mereka merasa berjasa telah memberi nikmat kepadamu, yakni kepada nabi Muhammad, dengan keislaman mereka. Maka kepada nabi diperintahkan untuk mengatakan kepada mereka: katakanlah, 'janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebab manfaat keislamanmu bukan kepadaku tetapi untuk kamu sendiri dan sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar dalam ucapanmu. ' sungguh, Allah senantiasa mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah senantiasa maha melihat apa yang kamu kerjakan. -.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penjabaran dari para pakar tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Hujurat ayat 17 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita. Dukunglah dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Banyak Dibaca

Terdapat berbagai konten yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Anbiya 19, Al-Ahzab 43, Ali Imran 26-27, Al-Qalam, Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 285. Serta Ar-Rahman 33, Ar-Ra’d 31, Al-Baqarah 282, An-Najm 39-42, Al-Hujurat 11, Al-Baqarah 261.

  1. Al-Anbiya 19
  2. Al-Ahzab 43
  3. Ali Imran 26-27
  4. Al-Qalam
  5. Al-‘Ashr 3
  6. Al-Baqarah 285
  7. Ar-Rahman 33
  8. Ar-Ra’d 31
  9. Al-Baqarah 282
  10. An-Najm 39-42
  11. Al-Hujurat 11
  12. Al-Baqarah 261

Pencarian: albaqarah 43, q.s. al-furqan/25:2, surat at taubah 40, al lahab ayat 4, lam yalid walam yulad ayat ke

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.