Surat Al-Hujurat Ayat 18
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Arab-Latin: Innallāha ya'lamu gaibas-samāwāti wal-arḍ, wallāhu baṣīrum bimā ta'malụn
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Tentang Surat Al-Hujurat Ayat 18
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hujurat Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah penting dari ayat ini. Didapati berbagai penjelasan dari para pakar tafsir mengenai makna surat Al-Hujurat ayat 18, di antaranya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya Allah mengetahui hal yang ghaib yang ada di langit dan di bumi, tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya. Allah Maha Melihat amal-amal kalian, dan Dia akan membalas kalian atasnya, bila baik maka baik, bila buruk, maka buruk.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
18. Allah mengabarkan bahwa Dia Mengetahui hal ghaib yang ada di seluruh langit dan bumi, dan Allah Maha Melihat kebaikan atau keburukan yang kalian perbuat, dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan itu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
18. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui hal gaib di langit dan mengetahui hal gaib di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya, dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan, tidak ada sedikitpun dari perbuatan kalian yang luput dari-Nya, dan Dia akan membalas kalian atas kebaikan dan keburukan perbuatan kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
18. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang bersembunyi di langit dan bumi. Allah melihat apa yang kalian kerjakan secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan dan membalas kalian dengan balasan yang layak bagi kalian baik atau buruk.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan}
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
18. “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi,” yakni hal-hal yang tidak Nampak yang ada di langit dan di bumi, yang tidak dapat dilihat oleh makhluk seperti apa yang terdapat dalam gelombang samudra serta kesunyian di dalamnya, semua yang ditutupi oleh malam dan disembunyikan oleh siang, Allah mengetahui setiap tetesan hujan, jumlah pasir, apa pun yang tersimpan dalam dada serta hal-hal yang tidak Nampak.
"dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" –Al-An’am:59-
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” dan akan menghitung semua amal kalian dan akan disempurnakan serta akan dibalas sesuai tuntutan rahmatNya yang luas dan hikmahNya yang tinggi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 14-18
Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang Arab Badui yang baru saja masuk Islam, lalu mengajak dirinya beriman, padahal keimanan masih belum meresap ke dalam hati mereka (Orang-orang Arab Badui itu berkata, "Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk,' karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu”) Dari makna ayat ini dapat disimpulkan bahwa keimanan itu lebih khusus daripada Islam, sebagaimana yang dikatakan mazhab Ahlussunnah Wal Jama'ah. Pengertian ini diperkuat dengan hadits malaikat Jibril ketika dia bertanya tentang Islam, kemudian iman, lalu tentang ihsan. dia memulai dari yang lebih umum, kemudian kepada yang lebih khusus, lalu kepada yang lebih khusus lagi.
Diriwayatkan dan Ibnu Zaid tentang firmanNya: (tetapi katakanlah, “Kami telah tunduk”) yaitu kami tunduk dan patuh karena takut dibunuh atau ditawan.
Mujahid berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang dengan orang-orang Bani Asad bin Khuzaimah.
Qatadah berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang suatu kaum yang mengakui kepada Rasulullah SAW bahwa mereka mau beriman. Tetapi pendapat yang benar adalah pendapat yang pertama bahwa mereka adalah suatu kaum yang mendakwakan bahwa mereka beriman, padahal keiman masih belum meresap ke dalam hati mereka. Maka mereka diberi pelajaran etika dan diberitahu bahwa sesungguhnya tingkatan keimanan yang sebenarnya masih belum mereka capai. Sekiranya mereka itu orang-orang munafik, maka dikatakan kepada mereka dengan keras dan dipermalukan, seagaimana penyebutan orang-orang munafik dalam surah At-Taubah. Dan sesungguhnya hal ini dikatakan kepada mereka hanyalah untuk mendidik: (Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk, ' karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu”) yaitu kalian belum mencapai hakikat keimanan, kemudian Allah SWT berfirman: (jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia tiada mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu) yaitu, Dia tidak akan mengurangi pahala kalian sedikit pun, sebagaimana firmanNya: (dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka) (Surah Ath-Thur: 21) Firman Allah SWT: (sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu kepada orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya.
Firman Allah: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman) yaitu orang-orang yang beriman dengan sempurna (hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu) yaitu, tidak ragu dan bimbang. Bahkan teguh dalam suatu pendirian, yaitu membenarkan dengan tulus (dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah) Mereka mengorbankan diri dan harta mereka untuk taat kepada Allah dan meraih ridhaNya (mereka itulah orang-orang yang benar) yaitu dalam ucapan mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman, tidak sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang-orang Arab Badui yang iman mereka masih belum meresap kecuali hanya sebatas lahir saja.
Firman Allah: (Katakanlah (kepada mereka), "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu)?”) yaitu, apakah kalian akan memberitahukan kepadaNya apa yang tersimpan di dalam hati kalian (padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) yaitu tidak ada sesuatu pun yang yang tersembunyi dariNya bahkan sebesar dzarrah di bumi atau langit, baik yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu (dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) Kemudian Allah SWT berfirman: (Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka) yaitu orang-orang Arab Badui yang merasa berjasa karena keislaman mereka dan keikutsertaan mereka dalam menolong Rasulullah SAW. Maka Allah SWT berfirman menyanggah mereka: (Katakanlah, "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu”) karena sesungguhnya hal itu manfaatnya kembali kepada kalian, Allahlah yang sebenarnya memberi nikmat kepada kalian (sebenarnya Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu adalah orang-orang yang benar) yaitu dalam pengakuan kalian tentang hal itu,
Kemudian Allah SWT mengulangi pemberitahuanNya, bahwa Dia mengetahui semua makhluk dan melihat semua amal perbuatan mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (18))
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Hujurat ayat 18: Allah menutup surat ini dengan menjelaskan bahwasanya tidak ada yang tersembunyi baginya di bumi maupun di langit, dan sungguh Allah mengetahui rahasia apa yang tersembunyi serta mengetahui amalan-amalan kalian yang akan dibalas olehnya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni semua perkara yang samar pada keduanya yang tersembunyi bagi makhluk, seperti yang berada di dalam lautan, di padang pasir yang sunyi, di kegelapan malam, di penjuru bumi, di dalam dada dan yang tersembunyi lainnya, Allah mengetahuinya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Terj. Al An’aam: 59)
Dia akan menjumlahkan amalmu dan akan memberinya balasan sesuai rahmat-Nya yang luas dan hikmah-Nya yang dalam.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hujurat Ayat 18
-1. Q'f. Allah bersumpah dengan kitab-Nya : demi Al-Qur'an yang mulia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penafsiran dari berbagai ahli ilmu terhadap kandungan dan arti surat Al-Hujurat ayat 18 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Support kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.