Surat Al-Ahqaf Ayat 11

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُونَآ إِلَيْهِ ۚ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا۟ بِهِۦ فَسَيَقُولُونَ هَٰذَآ إِفْكٌ قَدِيمٌ

Arab-Latin: Wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanụ lau kāna khairam mā sabaqụnā ilaīh, wa iż lam yahtadụ bihī fa sayaqụlụna hāżā ifkung qadīm

Artinya: Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama".

« Al-Ahqaf 10Al-Ahqaf 12 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Berkaitan Surat Al-Ahqaf Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahqaf Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah menarik dari ayat ini. Ada bermacam penjelasan dari para mufassirin berkaitan kandungan surat Al-Ahqaf ayat 11, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang yang mengingkari kenabian Muhammad berkata kepada orang-orang yang beriman kepadanya, “Bila pembenaran kalian kepada apa yang Muhammad bawa merupakan kebaikan, niscaya kalian tidak mendahului kami dalam hal ini.” Karena mereka tidak mengambil petunjuk dari al-Quran dan manfaaat darinya, maka mereka akan berkata, “Ini adalah dusta yang diwariskan dari orang-orang terdahulu.’


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

11-12. Orang-orang kafir berkata kepada orang-orang beriman: “Jika al-Qur’an ini adalah sesuatu yang baik maka orang-orang lemah dan miskin itu tidak akan mendahului kami untuk menerimanya.”

Dan karena mereka tidak mendapatkan petunjuk melalui al-Qur’an padahal ia mengandung bukti dan mukjizat yang jelas, maka mereka berkata, ‘Al-Qur’an ini adalah kedustaan yang diambil dari orang-orang terdahulu’.

Sebelum al-Qur’an terdapat kitab Taurat yang Allah turunkan kepada Musa sebagai panutan dalam agama Allah dan rahmat bagi orang yang mengimani dan mengamalkannya. Dan al-Qur’an adalah kitab membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan kitab yang diturunkan dengan bahasa Arab yang fasih, sebagai peringatan bagi oarng-orang kafir dan pelaku dosa dan kabar gembira bagi orang-orang baik.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Dan orang-orang yang mendustakan Al-Qur`ān dan apa yang dibawa oleh rasul mereka berkata, “Jika apa yang dibawa Muhammad adalah kebenaran yang memberi petunjuk kepada kebaikan, maka tentulah orang-orang fakir, para hamba sahaya dan orang-orang duafa tidak akan mendahului kami kepadanya.” Dan karena mereka belum mendapat petunjuk dengan apa yang dibawa oleh Rasul mereka maka mereka berkata, “Apa yang dibawanya kepada kami adalah kebohongan yang lama dan kami tidak akan mengikuti kebohongan.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ (Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman)
Yakni mereka mengatakan tentang orang-orang beriman.

لَوْ كَانَ خَيْرًا(Kalau sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik)
Yakni apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad berupa al-Qur’an dan kenabian.

مَّا سَبَقُونَآ إِلَيْهِ ۚ( tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya)
Ibnu Mundzir meriwayatkan: dahulu Umar bin Khattab memiliki seorang budak wanita yang masuk Islam sebelum dia; budak wanita itu bernama Zinnirah, dan Umar memukulinya karena masuk Islam. Orang-orang kafir Quraisy mengatakan: “Seandainya al-Qur’an itu baik maka Zinnirah tidak akan mendahului kami masuk Islam. Maka Allah menurunkan ayat tentang perihal wanita ini: وقال الذين كفروا.....

وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا۟ بِهِۦ(Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya)
Yakni dengan al-Qur’an.

فَسَيَقُولُونَ هٰذَآ إِفْكٌ قَدِيمٌ (maka mereka akan berkata: “Ini adalah dusta yang lama”)
Yakni kedustaan orang terdahulu. Sebagaimana perkataan mereka: dongeng-dongeng orang terdahulu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Orang-orang yang ingkar terhadap Allah dan rasul-Nya berkata tentang orang-orang yang beriman – lam bermakna ‘an – artinya membicarakan orang-orang yang beriman. Orang kafir itu adalah Abdullah bin Salam dan para komplotannya: “Kalaupun Alquran ini lebih baik dari apa yang kami dapatkan dari para pendahulu kami, maka mereka tidak pantas beriman mendahului kami. Orang-orang yang telah beriman itu adalah orang-orang kelas rendah. Mereka berkata seperti itu dengan tujuan mengolok atas kemiskinan orang-orang yang beriman. Namun, karena mereka tidak beriman maka mereka akan berkata: “Alquran ini hanyalah dusta lama, dongeng orang-orang terdahulu. Idz lam yahtaduu bermakna lam ta’lil yang menjelaskan keadaan sesungguhnya. Ayat ini turun untuk orang-orang musyrik yang berkata “Kami ini lebih mulia, kami ini dan seterusnya, kalaupun Alquran ini memang baik, makan mereka fulan dan fulan tidak pantas mendahului beriman sebelum kami.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Orang-orang kafir berkata tentang orang-orang yang beriman,“Jika Al-Qur’an itu adalah sesuatu yang baik} Jika agama Muhammad itu benar {maka mereka tidak pantas mendahului kami kepadanya. Dan ketika tidak mendapat petunjuk dengannya} dengan Al-Qur’an itu {mereka akan berkata,“Ini adalah kebohongan} kebohongan {yang lama


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11-12. Artinya, mereka mengingkari dan menentang kebenaran serta menolak seruan Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasallam dengan berkata, “Kalau sekitarnya ia (al-Qur’an) adalah suatu yang baik, tentu tidak mendahului kami ( beriman ) kepadanya.” Artinya, tentu tidak di dahului orang-orang beriman dan tentu kami adalah orang-orang yang pertama mendahuluinya. Pertanyaan mereka ini merupakan kepalsuan. Bukti apa yang bisa menunjukan bahwa tanda-tanda kebenaran itu pasti di dahului oleh mereka yang mendustakan, bukan orang-orang yang percaya terlebih dahulu? Apakah jiwa mereka paling bersih, akalnya paling sempurna atau apakah petunjuk ada di tangan mereka? Hanya saja perkataan yang muncul dari mulut mereka ini adalah ucapan duka cita untuk diri mereka sendiri seperti orang yang tidak mampu berbuat sesuatu kemudian mencelanya. Karena itulah Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka berkata, ‘Ini adalah dusta yang lama’.” Artinya, penyebab yang membuat mereka melakukan hal itu adalah mereka tidak mendapat petunjuk al-Qur’an ini, merekapun tidak mendapat karunia terbesar dan keinginan paling agung. Mereka tidak menerima al-Qur’an karena mereka berdusta, padahal al-Qur’an adalah kebenaran yang tidak ada keraguan dan tidak bisa ditambah. Al-Qur’an sesuai dengan kitab samawi sebelumnya dari segi kesempurnaan dan keutamaan yaitu kitab Taurat yang di turunkan oleh Allah subhanahu wata’ala kepada “Musa, sebagai petunjuk dan rahmat.” Artinya, di teladani oleh Bani Israil dan dijadikan petunjuk dan mereka pun mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
“Dan ini,” yakni al-Qur’an, “adalah kitab yang membenarkannya,” yakni, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan bersaksi atas kebenarannya karena sesuai dengan kitab-kitab sebelumnya. Allah menjadikannya “dalam Bahasa Arab,” agar mudah dibaca dan diingat, “untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zhalim” terhadap diri mereka dengan kekufuran, kefasikan, dan pembangkangan bahwa jika mereka terus menerus dalam kedzakiman, maka mereka akan mendapatkan siksaan. Dan juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik dengan menyembah sang Khaliq dan yang berguna bagi orang lain dengan pahala yang besar di dunia dan di akhirat dan diberi peringatan akan amalan-amalan yang diperingatan dan amalan-amalan yang digembirakan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 10-14
Allah SWT berfirman: (Katakanlah) wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik yang mengingkari Al-Qur’an (Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Qur’an ini) yaitu Al-Qur’an ini (datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkari­nya) yaitu apa yang kalian sangkakan terkait apa yang dilakukan Allah terhadap kalian jika kitab yang aku sampaikan kepada kalian ini benar-benar diturunkan Allah kepadaku agar aku menyampaikannya kepada kalian, padahal kalian mengingkari dan mendustakannya (dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur’an) yaitu kitab-kitab terdahulu yang diturunkan kepada para nabi sebelumku bersaksi tentangnya dan membenarkannya. Kitab-kitab terdahulu itu juga memberitahukan tentangnya sebagaimana yang diberitahukan Al-Qur'an ini.
Firman Allah: (lalu dia beriman) yaitu, orang dari kalangan Bani Israil yang menyaksikan kebenaran Al-Qur'an ini karena dia mengetahui hakikatnya (sedangkan kamu menyombongkan diri) yaitu kalian enggan mengikutinya.
Masruq berkata,”Maka berimanlah orang yang menjadi saksi ini kepada nabi dan kitabNya, sedangkan kalian ingkar kepada nabi kalian dan kitab kalian (Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim) Kata “asy-syahid” ini adalah isim jenis yang mencakup Abdullah bin Salam dan lainnya. Ayat ini adalah ayat Makkiyyah, diturunkan sebelum Abdullah bin Salam masuk Islam. Ini sebagaimana firmanNya SWT: (Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya)" (53) (Surah Al-Qashash)
Diriwayatkan dari Amir bin Sa'd dari ayatnya, dia berkata,”Aku mendengar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda tentang seseorang yang berjalan di muka bumi, ,”Sesungguhnya dia termasuk penghuni surga, tidak lain yaitu Abdullah bin Salam” dia berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang dia (dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur’an)
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya”) yaitu mereka berkata tentang orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an bahwa sekiranya Al-Qur'an itu baik, maka mereka tidak akan mendahului kami dalam beriman kepadanya. Yang mereka maksud adalah Bilal, Ammar, Shuhaib, dan Khabbab serta orang-orang mukmin yang serupa dengan mereka dari kalangan orang-orang mukmin yang lemah dan budak. Tidaklah mereka berpendapat demikian, melainkan mempunyai keyakinan bahwa mereka yakin bahwa bagi mereka itu kedudukan di sisi Allah dan diperhatikan olehNya. Mereka keliru dalam hal ini dan besar kekeliruannya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian lain (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?") (Surah Al-An'am: 53) yaitu mereka heran bagaimana bisa orang-orang seperti itu mendapat petunjuk, bukan kami? Oleh karena itu mereka berkata: (Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya) Adapun golongan ahlussunnah wal jamaah berkata tentang semua perbuatan dan ucapan yang tidak bersumber dari para sahabat maka hal itu adalah bid'ah, karena sesungguhnya seandainya hal itu baik, maka mereka mendahului kita pada hal itu, karena sesungguhnya mereka tidak meninggalkan suatu kebaikan melainkan mereka bersegera mengerjakannya
Firman Allah SWT: (Dan Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya) yaitu dengan Al-Qur’an (maka mereka akan berkata, 'Ini adalah dusta yang lama") yaitu\ dusta yang lama. yaitu dikutip dan orang-orang terdahulu. Mereka meremehkan Al-Qur'an dan orang-orang yang beriman kepadanya. Ini adalah sifat takabur yang disebutkan Rasulullah SAW yang bersabda:”Menentang kebenaran dan meremehkan orang”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sebelum Al-Qur’an itu telah ada kitab Musa) yaitu kitab Taurat (sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini adalah kitab) yaitu Al-Qur’an (yang membenarkannya) yaitu membenarkan kitab-kitab sebelumnya (dalam bahasa Arab) yaitu yang fasih, terang, dan jelas (untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik) yaitu mengandung peringatan bagi orang-orang kafir dan berita gembira bagi orang-orang mukmin. Firman Allah: (Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan " Tuhan kami ialah Allah," kemudian mereka tetap istiqamah) Tafsir ayat ini telah disebutkan dalam surah As-Sajdah. Firman Allah: (maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka) dalam menghadapi masa yang akan datang (dan mereka tiada (pula) berduka cita) terhadap apa yang telah lewat dari mereka (Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (14)) yaitu amal perbuatan yang menyebabkan mereka mendapatkan rahmat Allah yang kepada mereka.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ahqaf ayat 11: Berkata orang-orang yang mendustakan kenabian Muhammad ﷺ yaitu dari dedengkot Quraisy : Kalau saa beriman dengan Al Qur’an dan agama ini adalah kebenaran, maka telah mendahului kami oang-orang miskin. Mereka berkata dengan sombong, dan kebenaran tidak berdampak kepada mereka, karena sebab mereka adalah para pembesar dan orang-orang yang kaya. Adapun para sahabat Muhammad ﷺ mereka adalah orang-orang lemah dan miskin; Dimana mereka (orang-orang Quraisy) tidak mendapatkan petunjuk dengan Al Qur’an karena kesombongan mereka, dan tidak berguna kebenaran pada mereka, mereka mencela dan mencela, mereka berkata : Sesungguhnya Al Qur’an adalah bualan, tidaklah di dalamnya kecuali hanya dongeng orang-orang terdahulu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Menolak kebenaran lagi menentangnya.

Ada pula yang menafsirkan dengan “beriman.”

Maksud ayat ini ialah bahwa orang-orang kafir itu mengejek orang-orang Islam dengan mengatakan, kalau sekiranya Al Quran ini benar tentu kami lebih dahulu beriman kepadanya daripada mereka itu, yaitu orang-orang miskin dan lemah seperti Bilal, 'Ammar, Suhaib, Habbab radhiyallahu anhum dan lain-lain. Padahal siapakah yang lebih bersih jiwanya dan sempurna akalnya daripada orang-orang mukmin itu? Ucapan yang muncul dari mereka ini, mereka maksudkan untuk menghibur diri mereka seperti halnya orang yang tidak mendapatkan sesuatu lalu segera mencelanya.

Ini sebab mereka berkata seperti itu, yakni karena mereka tidak mendapat petunjuk dari Al Qur’an ini dan kehilangan pemberian yang paling besar serta harapan yang paling agung, maka mereka berkata bahwa Al Qur’an adalah dusta, padahal ia adalah kebenaran yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya; yang sesuai dengan kitab-kitab samawi (dari langit), khususnya kitab samawi yang paling lengkap dan paling utama setelah Al Qur’an yaitu Taurat yang Allah turunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam yang menjadi petunjuk dan rahmat bagi Bani Israil sehingga mereka memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahqaf Ayat 11

Orang-orang kafir tetap menolak beriman kepada Al-Qur'an walaupun bukti-bukti kebenaran Al-Qur'an telah jelas dinyatakan kepada mereka. Kini mereka mengolok-olok Al-Qur'an dengan mengatakan bahwa Al-Qur'an itu tidak lain adalah dongengan orang-orang terdahulu. Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya berkata kepada orang-orang yang beriman, 'sekiranya keimanan kepada Al-Qur'an itu sesuatu yang baik, lebih baik dari tradisi yang kami dapati dari nenek moyang kami tentu mereka orang-orang yang beriman yang miskin dan rendah kedudukan sosialnya tidak pantas mendahului kami, orang-orang yang kaya lagi tinggi kedudukan sosialnya beriman kepadanya, yakni kepada Al-Qur'an. ' tetapi disebabkan oleh karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, ini adalah dusta yang lama. ' mereka mengingkari Al-Qur'an dan mengatakan bahwa apa yang tertulis di dalamnya hanyalah dongeng masa lalu yang berisi kebohongan. 12. Untuk menunjukkan kebenaran Al-Qur'an, Allah menyatakan pada ayat ini bukti yang lain yaitu diturunkannya kitab taurat kepada nabi musa. Tidak lain Al-Qur'an itu diturunkan untuk membenarkan dan menyempurnakan kandungan kitab taurat dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan sebelum turunnya Al-Qur'an telah ada kitab musa, yaitu kitab taurat, sebagai imam, yakni petunjuk atau teladan dan rahmat bagi orang-orang bani isra'il yang beriman. Dan Al-Qur'an ini, adalah kitab yang membenarkan kandungannya, yang tersusun dalam dalam bahasa arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim yang berbuat aniaya kepada dirinya dengan menyekutukan tuhan dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang senantiasa berbuat baik bahwa mereka akan masuk surga dan kekal di dalamnya selama-lamanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjabaran dari beragam pakar tafsir terkait makna dan arti surat Al-Ahqaf ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dikunjungi

Ada banyak halaman yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Ar-Rahman 33, Ali Imran 26-27, Al-Hujurat 11, Ar-Ra’d 31, Al-Baqarah 282, Al-Anbiya 19. Ada juga Al-Baqarah 261, Al-Qalam, Al-‘Ashr 3, An-Najm 39-42, Al-Ahzab 43, Al-Baqarah 285.

  1. Ar-Rahman 33
  2. Ali Imran 26-27
  3. Al-Hujurat 11
  4. Ar-Ra’d 31
  5. Al-Baqarah 282
  6. Al-Anbiya 19
  7. Al-Baqarah 261
  8. Al-Qalam
  9. Al-‘Ashr 3
  10. An-Najm 39-42
  11. Al-Ahzab 43
  12. Al-Baqarah 285

Pencarian: arab assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, al quran juz 1, doa sholat.dhuha, quran surah alkahfi, ayat yang menjelaskan tentang kepemimpinan

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.