Surat Az-Zukhruf Ayat 82

سُبْحَٰنَ رَبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبِّ ٱلْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ

Arab-Latin: Sub-ḥāna rabbis-samāwāti wal-arḍi rabbil-'arsyi 'ammā yaṣifụn

Artinya: Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.

« Az-Zukhruf 81Az-Zukhruf 83 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Az-Zukhruf Ayat 82

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 82 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia beragam penafsiran dari kalangan ahli ilmu berkaitan isi surat Az-Zukhruf ayat 82, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

81-82. Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik dari kaummu yang menganggap bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah, “Bila Allah yang Maha Pengasih memiliki anak, maka aku adalah orang pertama yang menyembah anak yang kalian anggap itu.” Akan tetapi hal itu tidak terjadi dan tidak akan terjadi. Mahasuci Allah dari istri dan anak. Ini adalah penyucian dan pembersihan bagi Tuhan langit dan bumi, Tuhan Arasy yang agung, dari kebohongan dan kedustaan yang dibuat-buat oleh orang-orang musyrik berupa penisbatan anak kepada Allah dan anggapan-anggapan batil lainnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

82. Rabb langit dan bumi dan Rabb Arasy terhindar dari segala yang diomongkan orang-orang musyrik yang berupa penisbahan sekutu, istri ataupun anak untuk-Nya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

82. سُبْحٰنَ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ (Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu)
Yakni Maha suci Allah dari kedustaan yang mereka katakan bahwa Allah memiliki anak yang tidak layak bagi-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

82. Sucikanlah nama Allah sebagai Penguasa langit dan bumi dari semua makhluk-Nya yang mempunyai anak, juga dari setiap sifat makhluk yang mempunyai kekurangan. Dialah pencipta ‘Arsy dan kerajaan ‘Arsy. Sucikanlah nama Tuhanmu dengan sebenar-benarnya dari segala yang telah disangkakan orang musyrik


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Maha suci} Maha suci {Tuhan langit dan bumi dan Tuhan pemilik ʻArsy dari apa yang mereka sifatkan”} yang mereka katakana berupa dusta yang menisbahkan bahwa Dia memiliki anak


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

82. ”mahasuci Allah yang mempunyai langit dan bumi, Rabb yang mempunyai Arasy, dari apa yang mereka sifatkan itu,” dari sekutu, penolong, pembantu, anak, dan lainnya yang dinisbatkan oleh orang-orang musyrik.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 81-89
Allah SWT berfirman: (Katakanlah,) wahai Muhammad (jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan anak itu) yaitu seandainya hal ini diwajibkan, maka aku akan menyembahnya karena hal itu, karena aku adalah salah satu dari hambaNya yang selalu taat kepada semua yang DIa perintahkan kepadaku. Tidak ada sama sekali pada diriku kesombongan dan penolakan untuk menyembahnya. Jadi seandainya hal itu benar ada, maka akan ada, tetapi hal itu mustahil bagi hak Allah SWT. Dan syarat itu tidak mewajibkan dan membolehkan terjadinya hal itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (4)) (Surah Az-Zumar) Sebagian mufasir berkata tentang firmanNya: (maka akulah mula-mula orang yang memuliakan (anak itu)) yaitu orang yang pertama paling menolak. Di antara mereka ada Sufyan Ats-Tsauri dan Imam Bukhari meriwayatkan hal itu. maka dia mengatakan,"DIkatakan bahwa maknannya adalah aku adalah orang yang mula-mula mengingkarinya” dari kata “'abida” “ya'badu”
Qatadah berkata bahwa ungkapan ini berasal dari perkataan orang-orang Arab, yaitu: (Jika Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula memuliakannya) yaitu hal itu tidak mungkin terjadi, dan tidak layak.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka akulah orang yang mula-mula memuliakannya) yaitu orang yang mula-mula menyembah dan mengesakanNya, serta mendustakan kalian.
Imam Bukhari berkata tentang firmanNya: (maka akulah orang yang mula-mula memuliakannya) yaitu orang yang mula-mula menolaknya, kata “'abidin” mempunyai dua makna. Yaitu “‘aabidun” (menyembah) dan “‘abidun” (menolak). Makna yang pertama yang lebih dekat bahwa itu sebagai syarat dan jawab, tetapi pengertian ini tidak mungkin.
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula memuliakan (anak itu)) dia berkata,”Seandainya Allah memiliki anak, maka aku menjadi orang yang mula-mula meyakini bahwa Dia mempunyai anak, tetapi kenyataannya Dia tidak memiliki anak. Pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir. Dan dia menjawab pendapat orang yang menduga bahwa huruf (in) di sini bermakna nafi. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maha Suci Tuhan langit dan bumi, Tuhan 'Arsy dari apa yang mereka sifatkan (82)) yaitu Maha Tinggi, Maha Suci, dan lagi Maha Bersih Allah Pencipta segala sesuatu dari memiliki anak. Karena sesungguhnya Dia Maha Esa, segala sesuatu bergantung kepadaNya, tidak ada tandingan dan pesaing bagiNya, maka tidak ada anak bagiNya.
Firman Allah SWT: (Maka biarlah mereka tenggelam) yaitu dalam kebodohan dan kesesatan mereka (dan bermain-main) dalam dunia mereka (sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka) yaitu hari kiamat, yaitu mereka akan mengetahui bagaimana tempat kembali mereka dan keadaan yang akan mereka alami pada hari itu. Firman Allah: (Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi) yaitu Dia adalah Tuhan yang disembah makhluk di langit, dan Tuhan yang disembah makhluk yang di bumi, semuanya tunduk dan merendahkan diri di hadapanNya (dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui) Ini sebagaimana firman Allah SWT: (Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan (3)) (Surah Al-An'am) yaitu Dialah Tuhan yang disembah di langit dan bumi.
(Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa saja yang ada di antara keduanya) yaitu Dialah Dzat yang menciptakan, memiliki dan mengatur keduanya tanpa ada yang menghalangi dan menentangnya. Maka Maha Suci lagi Maha Tinggi Allah dari memiliki anak. yaitu, sudah merupakan suatu ketetapan bagiNya bersih dari semua aib dan kekurangan, karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Tinggi, Maha Agung yang memiliki segala sesuatu, yang di tanganNyalah kendali segala sesuatu, terlaksana atau tidaknya
(dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat) yaitu tidak ada yang mengetahui waktunya kecuali hanya Dia (dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan) Maka Dia akan memberikan pembalasan kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya, jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah) yaitu berupa berhala-berhala dan patung-patung (tidak dapat memberi syafaat) yaitu tidak mampu memberikan syafaat kepada mereka (tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini (nya)) Ini adalah istisna’ munqati' yaitu tetapi orang yang meyakini kebenaran dengan penuh kesadaran dan pengetahuan, maka syafaat itu dapat memberi manfaat dengan seizin Allah SWT baginya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, 'Allah.' Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” (87)) yaitu seandainya kamu menanyakan kepada mereka yang menyekutukan Allah, yang menyembah kepada selainNya bersama Dia (Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah”) yaitu mereka mengakui bahwa Dialah Allah yang Maha Menciptakan segala sesuatu, hanya Dia semata tidak ada sekutu bagiNya dalam hal itu. Tetapi sekalipun demikian, mereka masih tetap menyembah selainNya bersama Dia, yaitu menyembah makhluk yang tidak memiliki sesuatu apapun dan tidak mampu berbuat sesuatupun. Jadi mereka dengan itu adalah orang-orang yang sangat bodoh dan sangat lemah akalnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?)
Firman Allah: (dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman” (88)) yaitu nabi Muhammad SAW mengadu kepada Tuhannya tentang kaumnya yang mendustakannya. Jadi berliau berdoa: Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman, sebagaimana yang diberitahukan Allah SWT dalam ayat lain: (Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan” (30)) (Surah Al-Furqan: 30) Apa yang telah kami jelaskan ini merupakan pendapat Ibnu Mas'ud, Mujahid, dan Qatadah, dan berdasarkan pendapat ini Ibnu Jarir menafsirkannya.
Imam Bukhari berkata bahwa Abdullah yaitu Ibnu Mas'ud membaca ayat ini dengan bacaan: (wa qaalar rasuul yaa rabb)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman” (88)) dia berkata bahwa Allah mendengar ucapan nabi Muhammad SAW itu. Qatadah berkata bahwa dia adalah nabi kalian yang mengadu kepada Tuhannya
Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan tentang firmanNya: (dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad,"Ya Tuhanku) bahwa salah satu dari dua bacaannya itu dengan bacaan nashab, dan itu mempunya dua pandangan
Salah satunya adalah diathafkan kepada firman Allah SWT: (bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka) (Surah Az-Zukhruf: 80)
Yang kedua adalah adanya fi'il, yaitu (Waqala qilahu). Bacaan yang kedua adalah dengan khafdh, (qilihi) sebagai athaf kepada firmanNya: (dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat) bentuknya adalah “Wa ‘ilmu qiilihi”
Firman Allah SWT: (Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka) yaitu orang-orang musyrik (dan katakanlah, "Salam (selamat tinggal)") yaitu janganlah menjawab mereka dengan apa yang mereka bicarakan kepadamu berupa ucapan buruk. Tetapi bujuklah dan maafkanlah mereka dengan sikap dan ucapan (Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk)) Ini merupakan ancaman dari Allah SWT kepada mereka. Oleh karena itu maka mereka ditimpa azabNya yang tidak dapat ditolak lagi. Dan DIa meninggikan agama dan kalimahNya, serta setelah itu memerintahkan untuk berjihad dan berperang melawan mereka, sehingga manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, dan Islam tersebar di belahan bumi timur dan barat.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 82: (Maha Suci Rabb Yang empunya langit dan bumi, Rabb Yang empunya Arasy) yakni Al-Kursi (dari apa yang mereka 315 sifatkan) dari apa yang telah mereka katakan itu, berupa kedustaan terhadap-Nya, yaitu menisbatkan kepada-Nya mempunyai anak.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu penisbatan anak, istri, sekutu, penolong kepada-Nya Subhaanahu wa Ta'aala yang dilakukan oleh orang-orang musyrik.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 82

Mahasuci tuhan pemelihara langit dan bumi, tuhan pemilik 'arsy, dari segala kekurangan, mahasuci Allah yang maha esa dari apa yang mereka sifatkan itu. 83. Jika mereka tetap bersikeras dengan kesesatan itu, maka biarkanlah mereka, wahai nabi Muhammad, tenggelam dalam kesesatannya dan bermain-main dengan kesesatan yang mereka yakini itu sampai mereka menemui hari yang di janjikan kepada mereka, yakni hari kiamat di mana mereka akan mempertanggungjawabkan semua amal yang telah mereka lakukan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari para mufassirin terkait kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 82 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Sering Dikaji

Baca banyak konten yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 285, Al-‘Ashr 3, Al-Qalam, Al-Hujurat 11, Ali Imran 26-27, Ar-Ra’d 31. Ada juga Ar-Rahman 33, Al-Anbiya 19, Al-Baqarah 261, Al-Baqarah 282, Al-Ahzab 43, An-Najm 39-42.

  1. Al-Baqarah 285
  2. Al-‘Ashr 3
  3. Al-Qalam
  4. Al-Hujurat 11
  5. Ali Imran 26-27
  6. Ar-Ra’d 31
  7. Ar-Rahman 33
  8. Al-Anbiya 19
  9. Al-Baqarah 261
  10. Al-Baqarah 282
  11. Al-Ahzab 43
  12. An-Najm 39-42

Pencarian: arti surah yunus ayat 41, lafal berikut ini yang bermakna negeri adalah, dalam surat al zalzalah ayat 7 dijelaskan bahwa, qs 36, surat wasyamsi waduhaha bahasa indonesia

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.