Surat Az-Zukhruf Ayat 41

فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُم مُّنتَقِمُونَ

Arab-Latin: Fa immā naż-habanna bika fa innā min-hum muntaqimụn

Artinya: Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat).

« Az-Zukhruf 40Az-Zukhruf 42 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Tentang Surat Az-Zukhruf Ayat 41

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari para mufassir berkaitan isi surat Az-Zukhruf ayat 41, sebagiannya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

41-42 Bila Kami mewafatkanmu (wahai rasul), sebelum kamu menang atas orang-orang yang mendustakan dari kaummu, maka Kami akan tetap membalas mereka di akhirat, atau Kami memperlihatkan kepadamu siksa Kami yang telah Kami ancamkan kepada mereka bahwa ia akan turun menimpa mereka, seperti pada hari perang badar. Sesungguhnya Kami maha kuasa untuk melakukan hal itu atas mereka, kuasa untuk memenangkanmu atas mereka dan merendahkan mereka melalui kedua tanganmu dan tangan orang-orang yang beriman kepadamu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

41-45. Yang tersisa bagi mereka hanyalah azab dan siksaan. Hai Rasulullah, jika Kami mewafatkanmu sebelum mereka binasa, maka Kami akan membalas mereka setelah kematianmu; atau Kami akan membuatmu menyaksikan azab yang Kami ancamkan kepada mereka.

Kami Maha Kuasa untuk menolongmu dalam menghadapi mereka, maka berpeganglah dengan teguh pada perintah Allah. Sungguh kamu berada dalam agama Islam, dan al-Qur’an ini merupakan kemuliaan bagimu dan bagi kaummu karena diturunkan menggunakan bahasa mereka, sehingga mereka menjadi orang yang paling mengetahui tentangnya. Dan pada hari kiamat kalian akan ditanya tentang keimanan dan pengamalannya.

Hai Rasulullah, tanyalah kepada para pengikut rasul-rasul sebelummu: Apakah Allah mengizinkan untuk menyembah berhala-berhala?

Dari Qatadah, tentang firman Allah: (فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُم مُّنتَقِمُونَ) ia berkata, Anas berkata: Rasulullah telah pergi (wafat) dan siksaan masih belum diturunkan, Allah tidak menjadikan Rasulullah menyaksikan sesuatu yang tidak beliau harapkan pada umatnya hingga beliau wafat. Padahal, tidak ada seorang nabipun melainkan dia telah menyaksikan siksaan bagi umatnya, kecuali nabi kalian (Nabi Muhammad).

(Diriwayatkan al-Hakim dalam al-Mustadrak 2/447, kitab tafsir, dishahihkan dan disepakati oleh az-Dzahabi. Dan diriwayatkan al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 4/118-119 no. 1410. Serta diriwayatkan ad-Dhiya al-Maqdisi dalam al-Mukhtarah 6/107-108 no. 2097-2100 dari berbagai jalur dari Hamid at-Thawil dari Anas. Dishahihkan oleh muhaqqiq kitab Syu’abul iman: Para perawinya Tsiqat).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

41. Maka seandainya Kami mewafatkan kamu -dengan mematikan kamu sebelum Kami menyiksa mereka- maka sesungguhnya Kami akan membalas mereka dengan menyiksa mereka di dunia dan di Akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

41. فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ (Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu)
Yakni mematikan kamu sebelum azab menimpa mereka.

فَإِنَّا مِنْهُم مُّنتَقِمُونَ (maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat))
Baik itu di dunia maupun di akhirat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

41. Maka sekiranya Kami mewafatkanmu sebelum mereka mendapatkan azab, maka Kami akan tetap memberikan azab bagi mereka di akhirat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Maka sungguh jika Kami benar-benar mewafatkanmu} Kami mewafatkanmu sebelum Kami mengazab mereka {sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada mereka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

41. tidak tersisa apapun buat mereka selain azab dan hukuman, baik di dunia maupun diakhirat. Karena itu Allah berfirman, ”sungguh, jika kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan), maka sesungguhnya kami akan menyiksa mereka (di akhiart),” yaitu bila kami mewafatkanmu sebelum kami memberitahukan azab yang kami yang benar bahwa kami benar-benar akan menyiksa mereka yang mendustakan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 36-45
Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang berpaling) yaitu berpura-pura tidak tahu, melalaikan dan berpaling (dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pengasih) Kata “al-asya” terkait mata maka maknannya adalah lemah pandangannya, sedangkan makna yang dimaksud di sini adalah lemah pandangan mata hati (Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya) sebagaimana firmanNya SWT: (Dan barang siapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali (115)) (Surah An-Nisa’) dan (Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran) Allah memalingkan hati mereka) (Surah Ash-Shaff: 5)
Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk (37) Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat)) yaitu orang ini yang berpaling dari jalan petunjuk, Kami mengadakan baginya setan-setan yang menyesatkannya dan menunjukkan kepadanya jalan ke neraka Jahim. Dan apabila dia datang menghadap kepada Allah SWT pada hari kiamat, maka dia benci kepada setan-setan yang menemaninya (dia berkata, "Wahai! Sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang (setan itu) teman yang paling jahat (bagi manusia)") sebagiam mereka ada yang membaca (Sehingga apabila orang–orang yang berpaling itu datang kepada Kami) yaitu teman dan yang ditemani
Yang dimaksud dengan “Al-masyriqain” adalah antara timur dan barat, dan disebutkan dengan ini karena sering digunakan sebagaimana disebutkan “Al-qamarani”, “Al-'Umarani”, dan “Al-Abawani” Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir dan lainnya.
Keikutsertaan dalam suatu musibah yang diterima di dunia bisa menjadi penghibur bagi orang yang mengikutinya dalam musibah itu
Kemudian Allah SWT berfirman: ((Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu (39)) yaitu tidak berguna lagi bagi kalian. Kalian berkumpul di neraka dan kalian bersekutu dalam menerima azab yang pedih.
Firman Allah: (Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak dapat mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata? (40)) yaitu, bukanlah itu terletak di tanganmu. Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan, dan tugasmu bukan memberi petunjuk kepada mereka, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Allah adalah Hakim yang Maha Adil dalam hal itu.
Kemudian Allah berfirman: (Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum mencapai kemenangan), maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat) (41)) yaitu Kami harus membalas mereka dan menyiksa mereka, sekali pun kamu telah pergi (Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah kami (Allah) ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka (42)) yaitu Kami berkuasa melakukan yang ini dan itu. Dan Allah tidak mewafatkan NabiNya sampai Dia menyenangkan hatinya dari musuh-musuhnya. Allah telah menjadikannya berkuasa atas nyawa mereka dan menjadikannya memiliki semua yang dimiliki perbendaharaan mereka. Demikianlah kesimpulan dari pendapat As-Suddi dan dipilih oleh Ibnu Jarir.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus (43)) yaitu peganglah Al-Qur'an yang diturunkan ke dalam hatimu, karena sesungguhnya itu adalah kebenaran dan apa yang ditunjukkan adalah kebenaran yang menuntun ke jalan Allah yang lurus, yang menyampaikan kepada surga yang penuh kenikmatan dan kebaikan yang kekal dan tetap.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya- Al-Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu) Dikatakan bahwa maknanya adalah Al-Qur'an itu benar-benar merupakan kemuliaan bagimu dan kaummu. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid. Pendapat itu dipilih Ibnu Jarir dan tidak ada seorangpun yang meriwayatkannya selain dia. Makna yang dimaksud adalah bahwa hal ini merupakan kemuliaan bagi mereka dimana dia diturunkan dengan bahasa mereka, maka mereka adalah orang-orang yang paling memahaminya. Jadi, selayaknya mereka menjadi orang-orang yang paling menegakkannya dan paling depan dalam mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya. Demikianlah yang telah dilakukan orang-orang yang terpilih dari kalangan mereka, yaitu dari kalangan kaum Muhajirin yang pertama yang ikhlas dan orang-orang yang serupa dengan mereka dan mengikuti jejak mereka. Dikatakan bahwa makna firmanNya: (Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu) yaitu benar-benar merupakan peringatan bagimu dan kaummu. Penyebutan mereka secara khusus dengan peringatan ini tidak menafikan orang-orang selain mereka. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (10)) (Surah Al-Anbiya’) dan firmanNya: (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214) (Surah Asy-Syu'ara)
(dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban) yaitu tentang Al-Qur'an ini, apakah kalian mengamalkannya dan bagaimanakah menerimanya.
Firman Allah: (Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu, "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?” (45)) yaitu semua rasul menyeru manusia kepada apa yang diserukan olehmu kepada manusia, berupa menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan melarang menyembah berhala dan tandingan-tandingan. Sebagaimana firmanNya: (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut” (Surah An-Nahl: 36) Mujahid berkata dalam bacaan Abdullah bin Mas'ud, yaitu:”Tanyakanlah kepada orang-orang yang telah Kami utus kepada mereka sebelummu, yaitu rasul-rasul Kami" Demikian juga diriwayatkan Qatadah, Adh-Dhahhak, As-Suddi, dari Ibnu Mas'ud r.a. Hal ini seakan-akan tafsir, bukan bacaan, hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, yaitu: “Tanyakanlah kepada mereka di malam Isra’, karena sesungguhnya para nabi dikumpulkan untuk menyambut beliau.. Ibnu Jarir memilih pendapat yang pertama


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 41: (Sungguh, jika) lafal Imma asalnya adalah gabungan antara Syarthiyyah dan Ma Zaidah (Kami mewafatkan kamu) sebelum Kami mengazab mereka (maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka) di akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebagaimana orang yang tuli tidak dapat mendengar suara, orang yang buta tidak dapat melihat dan orang yang sesat dengan kesesatan yang nyata tidak mendapatkan petunjuk, maka mereka ini telah rusak fitrah dan akalnya karena berpaling dari peringatan dan mengadakan keyakinan yang baru dan sifat yang buruk yang menghalangi mereka dari petunjuk dan mengharuskan mereka bertambah sengsara, sehingga tidak tersisa lagi bagi mereka selain azab dan hukuman baik di dunia maupun di akhirat.

Yakni sebelum engkau mencapai kemenangan atau sebelum memperlihatkan azab yang dijanjikan-Nya kepada mereka, maka ketahuilah Kami tetap akan memberikan azab kepada mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 41

41-42. Maka sungguh, sekiranya kami membawamu pergi dengan mewafatkanmu atau dengan cara yang lain sebelum engkau mencapai kemenangan, maka sesungguhnya kami akan tetap memberikan azab kepada mereka di akhirat nanti, atau kami perlihatkan kepadamu azab yang telah kami ancamkan atau sampaikan kepada mereka. Maka sungguh, kami maha berkuasa untuk menurunkan siksaan atas mereka. '41-42


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penafsiran dari banyak pakar tafsir mengenai makna dan arti surat Az-Zukhruf ayat 41 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Sokonglah dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dilihat

Nikmati banyak konten yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 282, Al-‘Ashr 3, Ali Imran 26-27, Al-Baqarah 261, Ar-Rahman 33, Al-Ahzab 43. Juga An-Najm 39-42, Al-Anbiya 19, Al-Qalam, Al-Baqarah 285, Ar-Ra’d 31, Al-Hujurat 11.

  1. Al-Baqarah 282
  2. Al-‘Ashr 3
  3. Ali Imran 26-27
  4. Al-Baqarah 261
  5. Ar-Rahman 33
  6. Al-Ahzab 43
  7. An-Najm 39-42
  8. Al-Anbiya 19
  9. Al-Qalam
  10. Al-Baqarah 285
  11. Ar-Ra’d 31
  12. Al-Hujurat 11

Pencarian: uun artinya, yunus 10:41, dalil tentang hijab, download surat al maidah ayat 48, surat al ikhlas surat ke

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.