Surat Az-Zukhruf Ayat 39
وَلَن يَنفَعَكُمُ ٱلْيَوْمَ إِذ ظَّلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِى ٱلْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ
Arab-Latin: Wa lay yanfa'akumul-yauma iẓ ẓalamtum annakum fil-'ażābi musytarikụn
Artinya: (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.
« Az-Zukhruf 38 ✵ Az-Zukhruf 40 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Mengenai Surat Az-Zukhruf Ayat 39
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Diketemukan kumpulan penjelasan dari beragam ulama mengenai kandungan surat Az-Zukhruf ayat 39, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Hari ini tidak ada yang bermanfaat bagi kalian (wahai orang-orang yang berpaling dari al-qur’an) saat kalian menyekutukan Allah di dunia, saat ini kalian sama-sama dalam azab, kalian dan teman-teman itu. Masing-masing dari kalian memperoleh bagian yang penuh dari azab, sebagaimana kalian berserikat dalam kekafiran.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
39. Allah berfirman kepada orang-orang kafir pada hari Kiamat, “Hari ini tidak bermanfaat bagi kalian -sedang kalian telah menganiaya diri kalian sendiri dengan melakukan syirik dan kemaksiatan- kebersamaan kalian di dalam azab, teman-teman kalian tidak akan pernah memikul/menanggung azab kalian.”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
39. وَلَن يَنفَعَكُمُ الْيَوْمَ (sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu)
Kalimat ini akan ditujukan kepada mereka pada hari kiamat.
إِذ ظَّلَمْتُمْ(karena kamu telah menganiaya)
Yakni akibat kezaliman kalian terhadap diri kalian sendiri di dunia.
أَنَّكُمْ فِى الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ(Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu)
Yakni persekutuan kalian dalam azab sudah tidak bermanfaat lagi pada hari ini; berbeda halnya ketika di dunia, jika terjadi musibah yang menimpa banyak orang menjadi lebih ringan bagi jiwa; namun karena kerasnya azab di akhirat sehingga kebersamaan mereka dalam azab tidak meringankan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
39. Penyesalan kalian pada hari itu -wahai para pembangkang Alquran- itu ada guna sama sekali, karena ketika di dunia kalian telah mendholimi diri kalian sendiri dengan kekafiran. Kalian juga pantas bersama-sama menerima azab, penyesalan kalian sama sekali tidak berguna. Idz bermakna lam ta’lil. Maksudnya adalah bahwa diazab bersama tidak berarti mengurangi siksa, namun setiap jiwa akan diazab sesuai dengan perbuatan mereka. Perbedaan antara bentuk musibah yang diterima ketika di dunia, menyebabkan dampak penyiksaan bersama itu menjadi menjadi lebih ringan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepada kalian pada hari itu karena kalian telah berbuat zalim. Sesungguhnya kalian bersekutu dalam azab itu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
39. firman Allah “(harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu dihari itu, karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu,” maksudnya, pada hari kiamat ketika kalian bersama-sama dengan teman dan karib kalian sama sekali tidak berguna bagi kalian. Hal itu karena kalian bersama-sama dalam kezhaliman, karena itu kalian juga mengikuti mereka dalam hukuman dan azabNya.
Dan juga tidak berguna bagi kalian ruh pelipur lara dari musibah. Sebab bila musibah menimpa di dunia dan dirasa oleh banyak orang, maka musibah tersebut akan terasa ringan. Sedangkan musibah akhirat itu menyatukan berbagai siksaan yang tidak ada istirahatnya sedikitpun, tidak ada istirahat yang kita kenal ini. Kami memohon kesalamatan kepadamu, wahai Rabb dan berilah kami kenikmatan dengan rahmatMu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 36-45
Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang berpaling) yaitu berpura-pura tidak tahu, melalaikan dan berpaling (dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pengasih) Kata “al-asya” terkait mata maka maknannya adalah lemah pandangannya, sedangkan makna yang dimaksud di sini adalah lemah pandangan mata hati (Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya) sebagaimana firmanNya SWT: (Dan barang siapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali (115)) (Surah An-Nisa’) dan (Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran) Allah memalingkan hati mereka) (Surah Ash-Shaff: 5)
Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk (37) Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat)) yaitu orang ini yang berpaling dari jalan petunjuk, Kami mengadakan baginya setan-setan yang menyesatkannya dan menunjukkan kepadanya jalan ke neraka Jahim. Dan apabila dia datang menghadap kepada Allah SWT pada hari kiamat, maka dia benci kepada setan-setan yang menemaninya (dia berkata, "Wahai! Sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang (setan itu) teman yang paling jahat (bagi manusia)") sebagiam mereka ada yang membaca (Sehingga apabila orang–orang yang berpaling itu datang kepada Kami) yaitu teman dan yang ditemani
Yang dimaksud dengan “Al-masyriqain” adalah antara timur dan barat, dan disebutkan dengan ini karena sering digunakan sebagaimana disebutkan “Al-qamarani”, “Al-'Umarani”, dan “Al-Abawani” Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir dan lainnya.
Keikutsertaan dalam suatu musibah yang diterima di dunia bisa menjadi penghibur bagi orang yang mengikutinya dalam musibah itu
Kemudian Allah SWT berfirman: ((Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu (39)) yaitu tidak berguna lagi bagi kalian. Kalian berkumpul di neraka dan kalian bersekutu dalam menerima azab yang pedih.
Firman Allah: (Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak dapat mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata? (40)) yaitu, bukanlah itu terletak di tanganmu. Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan, dan tugasmu bukan memberi petunjuk kepada mereka, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Allah adalah Hakim yang Maha Adil dalam hal itu.
Kemudian Allah berfirman: (Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum mencapai kemenangan), maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat) (41)) yaitu Kami harus membalas mereka dan menyiksa mereka, sekali pun kamu telah pergi (Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah kami (Allah) ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka (42)) yaitu Kami berkuasa melakukan yang ini dan itu. Dan Allah tidak mewafatkan NabiNya sampai Dia menyenangkan hatinya dari musuh-musuhnya. Allah telah menjadikannya berkuasa atas nyawa mereka dan menjadikannya memiliki semua yang dimiliki perbendaharaan mereka. Demikianlah kesimpulan dari pendapat As-Suddi dan dipilih oleh Ibnu Jarir.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus (43)) yaitu peganglah Al-Qur'an yang diturunkan ke dalam hatimu, karena sesungguhnya itu adalah kebenaran dan apa yang ditunjukkan adalah kebenaran yang menuntun ke jalan Allah yang lurus, yang menyampaikan kepada surga yang penuh kenikmatan dan kebaikan yang kekal dan tetap.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya- Al-Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu) Dikatakan bahwa maknanya adalah Al-Qur'an itu benar-benar merupakan kemuliaan bagimu dan kaummu. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid. Pendapat itu dipilih Ibnu Jarir dan tidak ada seorangpun yang meriwayatkannya selain dia. Makna yang dimaksud adalah bahwa hal ini merupakan kemuliaan bagi mereka dimana dia diturunkan dengan bahasa mereka, maka mereka adalah orang-orang yang paling memahaminya. Jadi, selayaknya mereka menjadi orang-orang yang paling menegakkannya dan paling depan dalam mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya. Demikianlah yang telah dilakukan orang-orang yang terpilih dari kalangan mereka, yaitu dari kalangan kaum Muhajirin yang pertama yang ikhlas dan orang-orang yang serupa dengan mereka dan mengikuti jejak mereka. Dikatakan bahwa makna firmanNya: (Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu) yaitu benar-benar merupakan peringatan bagimu dan kaummu. Penyebutan mereka secara khusus dengan peringatan ini tidak menafikan orang-orang selain mereka. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (10)) (Surah Al-Anbiya’) dan firmanNya: (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214) (Surah Asy-Syu'ara)
(dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban) yaitu tentang Al-Qur'an ini, apakah kalian mengamalkannya dan bagaimanakah menerimanya.
Firman Allah: (Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu, "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?” (45)) yaitu semua rasul menyeru manusia kepada apa yang diserukan olehmu kepada manusia, berupa menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan melarang menyembah berhala dan tandingan-tandingan. Sebagaimana firmanNya: (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut” (Surah An-Nahl: 36) Mujahid berkata dalam bacaan Abdullah bin Mas'ud, yaitu:”Tanyakanlah kepada orang-orang yang telah Kami utus kepada mereka sebelummu, yaitu rasul-rasul Kami" Demikian juga diriwayatkan Qatadah, Adh-Dhahhak, As-Suddi, dari Ibnu Mas'ud r.a. Hal ini seakan-akan tafsir, bukan bacaan, hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, yaitu: “Tanyakanlah kepada mereka di malam Isra’, karena sesungguhnya para nabi dikumpulkan untuk menyambut beliau.. Ibnu Jarir memilih pendapat yang pertama
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 39: (Sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepada kalian) angan-angan dan penyesalan kalian itu, hai orang-orang yang berpaling (di hari ini karena kalian telah berbuat aniaya) maksudnya telah jelaslah kelaliman kalian dengan sebab menyekutukan Allah sewaktu di dunia. Lafal Idz merupakan Badal dari lafal Al Yaumu. (Bahwasanya kalian) bersama dengan teman-teman kalian (bersekutu dalam azab ini) adanya illat dalam ayat ini diperkirakan keberadaannya, tidak disebutkan karena kurang penting.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan kekafiran dan kemaksiatan.
Kebersamaan mereka dalam azab tidaklah memberikan manfaat apa-apa bagi mereka, demikian pula mereka tidak mendapatkan ruh hiburan saat tertimpa musibah, karena biasanya ketika di dunia saat seseorang tertimpa musibah, lalu ada orang lain pula yang mendapatkan musibah, maka musibah itu terasa ringan dan sebagiannya menghibur yang lain. Adapun musibah di akhirat, maka musibah itu menghimpun semua siksa, di dalamnya tidak ada istirahat meskipun sebentar. Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 39
Allah lalu menafikan apa yang menjadi harapan orang-orang yang enggan mengikuti petunjuk Al-Qur'an dengan mengatakan, 'dan harapanmu itu sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu sedikit pun pada hari itu karena kamu pada waktu di dunia dahulu telah menzalimi dirimu sendiri dengan menolak peringatan dari Al-Qur'an dan melakukan perbuatan durhaka. Sesungguhnya kamu dengan qarin-qarinmu itu pantas bersama-sama dalam azab itu, yaitu siksaan api neraka yang amat pedih. 40. Maka apakah engkau, wahai nabi Muhammad, dapat menjadikan orang yang tuli, yaitu yang enggan mendengar ajakan kepada kebaikan, bisa mendengar ajakan itu, atau dapatkah engkau memberi petunjuk kepada orang yang buta hatinya untuk berpikir dan memahami petunjuk yang disampaikan kepada mereka dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penafsiran dari beragam ulama terkait isi dan arti surat Az-Zukhruf ayat 39 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.