Surat Az-Zukhruf Ayat 27
إِلَّا ٱلَّذِى فَطَرَنِى فَإِنَّهُۥ سَيَهْدِينِ
Arab-Latin: Illallażī faṭaranī fa innahụ sayahdīn
Artinya: Tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku".
« Az-Zukhruf 26 ✵ Az-Zukhruf 28 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Berkaitan Surat Az-Zukhruf Ayat 27
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah berharga dari ayat ini. Tersedia bermacam penafsiran dari banyak mufassirun terkait kandungan surat Az-Zukhruf ayat 27, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kecualii Allah yang telah menciptakanku, Dia akan membimbingku untuk mengikuti jalan yang lurus.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
27. Kecuali Allah Yang telah menciptakanku, sesungguhnya Dia memberiku petunjuk kepada apa yang bermanfaat bagiku dalam mengikuti agama-Nya yang lurus.”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
27. إِلَّا الَّذِى فَطَرَنِى (tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku)
Dan aku mengakui ketuhanan-Nya, dan kepada-Nya aku menyembah dan meminta, bukan kepada selain-Nya.
فَإِنَّهُۥ سَيَهْدِينِ(karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku”)
Yakni akan memberiku petunjuk kepada agama-Nya serta meneguhkanku di atas kebenaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Ibrahim berkata: Kecuali Yang menciptakan aku dan tidak mengatakan (kecuali Allah); karena dua faidah:
- Menunjukkan alasan mengkhususkan Allah dalam ibadah; Karena sebagaimana Dialah sendiri dalam penciptaan, maka Dia juga harus sendirian dalam peribadahan.
- Menunjukkan kebatilan penyembahan kepada berhala. Karena dia tidak menciptakanmu sehingga kamu memujanya, dan ini adalah retorika sempurna dalam perkataan Ibrahim.
2 ). Diantara bentuk Keadilan dan akal yang menerima: tidak menanggapi pelanggar secara keseluruhan, Jika ada kebenaran di dalamnya, meskipun dia kafir; Perhatikan keakuratan pengecualian Abraham dalam pidatonya kepada umatnya: { إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ } "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah" { إِلَّا ٱلَّذِى فَطَرَنِى } "Tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku", dan sebagaimana juga dikatakan dalam ayat : { وَإِذِ ٱعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ } "Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah" [ Al-Kahfi : 16 ], dikatakan bahwa pengecualian tersebut terhubung di kedua tempat.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
27. Akan tetapi (Aku menyembah) Dzat yang menciptakanku yaitu Allah. Dialah Dzat yang aku sembah dan tempat aku berdoa, bukan kepada selainNya. Dialah Dzat yang akan membimbingku menuju agama yang benar dan meneguhkanku atas agama itu.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kecuali Dzat yang menciptakanku} menciptakanku {Sesungguhnya Dia akan memberi petunjuk kepadaku”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
27. “tetapi (aku menyembah Rabb) yang menjadikanku,” aku menjadikanNYa sebagai pelindung dan aku mengharap agar Dia memberi petunjuk kepadaku ilmu danmengamalkan kebenaran. Sebagaimana Dia menciptakanku dan mengaturku dengan apa-apa yang menjadikan agama dan duniaku menjadi baik, Dia juga akan memberi petunjuk untukku kepada apa-apa yang menjadikan agama dan akhiratku baik.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 26-35
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba, rasul, kekasihNya, dan imam orang-orang yang lurus serta yang menjadi orang tua dari para nabi yang diutus setelahnya yang orang-orang Quraisy itu nasab mereka berasal darinya. Disebutkan bahwa dia telah berlepas diri dari ayah dan kaumnya yang menyembah berhala. Maka Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah (26) tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku (27) Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya) yaitu, kalimat ini adalah menyembah hanya kepada Allah SWT, tidak ada sekutu bagiNya, dan meninggalkan sembahan-sembahan lainNya, yaitu tidak ada Tuhan melainkan Allah, yaitu menjadikan kalimat ini ditetapkan di kalangan keturunannya, dan sebagai panutan bagi orang yang diberi ptunjul Allah SWT dari kalangan keturunan nabi Ibrahim (supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu) yaitu kembali kepada kalimat itu.
Mujahid, Qatadah, As-Suddi dan lainnya berkata tentang firmanNya: (Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya) yaitu kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah”, di kalangan keturunannya tetap ada orang yang mengucapkannya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Tetapi Aku memberikan kenikmatan hidup kepada mereka) yaitu orang-orang (dan bapak-bapak mereka) yaitu hal itu berakibat mereka tenggelam ke dalam kesesatannya dalam waktu yang lama (sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al-Qur'an) dan seorang rasul yang memberi penjelasan) yaitu yang jelas risalah dan peringatannya.
(Dan tatkala kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada mereka, mereka berkata, "Ini adalah sihir, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya” (30)) yaitu mereka sombong, mengingkari dan menolak kebenaran itu dengan segala upaya karena kafir, dengki, dan melewati batas (Dan mereka berkata) seperti orang-orang yang menolak apa yang diturunkan Allah SWT (Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini?) yaitu, Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang lelaki yang besar, agung di mata salah satu dua kota ini? Maksud mereka adalah kota Makkah dan Thaif. Pendapat ini dikatakan Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid. Banyak dari mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lelaki itu adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Urwah bin Mas'ud Ats-Tsaqafi.
Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi, bahwa yang mereka maksud adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Mas'ud bin Amr Ats-Tsaqafi.
Yang jelas bahwa maksud mereka adalah lelaki besar dari salah satu di antara kedua kota itu. Maka Allah SWT berfirman seraya menjawab mereka tentang kritikan ini: (Apakah mereka membagi-bagi rahmat Tuhanmu?) yaitu urusan ini bukanlah mereka yang menentukannya, melainkan hanyalah Allah SWT. Allah lebih mengetahui dimana Dia meletakkan risalahNya, karena sesungguhnya tidak sekali-kali Dia menurunkannya melainkan kepada makhluk yang paling suci hati dan jiwanya, serta paling mulia dan paling suci rumah dan keturunannya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menjelaskan bahwa Dia telah membeda-bedakan di antara makhlukNya dalam membagikan pemberianNya kepada mereka berupa harta, rezeki, akal, pemahaman dan pemberian lainnya yang menjadi kekuatan lahir dan batin mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat). Firman Allah: (agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain sebagai pekerja) Dikatakan bahwa maknanya adalah agar sebagian dari mereka dapat mengambil mnfaat sebagian lain untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan, karena yang ini membutuhkan yang itu dan begitu pula yang itu membutuhkan yang ini. Pendapat ini dikatakan As-Suddi dan lainnya. Qatadah dan Adh-Dhahhak berkata bahwa makna yang dimaksud adalah agar sebagian dari mereka dapat menguasai sebagian lain; pendapat ini kembali kepada yang pertama.
Kemudian Allah berfirman: (Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan) yaitu, rahmat Allah kepada makhlukNya lebih baik bagi mereka daripada apa yang mereka miliki berupa harta dan kesenangan dunia
Firman Allah SWT: (Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu) yaitu seandainya tidak ada keyakinan itu kebanyakan manusia yang tidak mengerti bahwa pemberian Kami berupa harta itu merupakan bukti yang menunjukkan kecintaan Kami kepada orang yang Kami beri itu, sehingga mereka berkumpul dalam kekafiran demi harta itu. Demikianlah makna pendapat ibnu Abbas, Al-Hasan, Qatadah, dan As-Suddi serta lainnya (tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak)) yaitu tangga yang terbuat dari perak. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, Ibnu Zaid dan lainnya (yang mereka menaikinya) yaitu menaikinya (Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka) yaitu daun-daun pintu dari perak untuk rumah mereka (dan (begitu pula) dipan- dipan yang mereka bertelekan di atasnya) yaitu semuanya itu terbuat dari perak (Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan) yaitu dari emas. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Kemudian Allah berfirman: (Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia) yaitu sesungguhnya semuanya itu hanya barang dunia yang fana, pasti lenyap, dan hina di sisi Allah SWT, yaitu Allah menyegerakan bagi mereka sebagai imbalan dari kebaikan yang mereka kerjakan di dunia berupa balasan makanan dan minuman, agar mereka dipenuhi balasannya di akhirat. Mereka tidak memiliki suatu kebaikan pun yang akan dibalaskan kepada mereka di sisi Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Seandainya dunia ini mempunyai bobot di sisi Allah yang seimbang dengan sayap nyamuk, maka Allah tidak akan memberi minum bahkan seteguk airpun kepada seorang kafir”
Kemudian Allah SWT berfirman: (dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa) yaitu kehidupan akhirat itu khusus bagi mereka, tidak ada seorangpun dari kalangan selain mereka.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 27: (Tetapi aku menyembah Tuhan Yang menjadikanku) menyembah Allah yang telah menciptakan aku (karena sesungguhnya Dia akan memberi taufik kepadaku") artinya Dia pasti membimbingku kepada agama-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dialah yang aku sembah.
Yakni aku berharap Dia memberiku petunjuk kepada ilmu terhadap yang hak dan mengamalkannya. Sebagaimana Dia telah menciptakanku dan mengurusku dengan sesuatu yang memperbaiki fisik dan duniaku, maka Dia akan menunjuki pula aku terhadap hal yang bermaslahat bagi agamaku dan akhiratku.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 27
26-27. Dan ingatlah ketika nabi ibrahim, nenek moyang mereka yang tidak mau mengikuti jejak buruk dari leluhurnya, berkata kepada ayah-Nya dan kaumnya yang menyekutukan Allah dan menyembah berhala-berhala, 'sesungguhnya aku berlepas diri dari apa, yaitu berhala-berhala, yang kamu sembah, kecuali yang kamu sembah itu adalah Allah, tuhan yang telah menciptakan aku, menciptakan kalian, dan apa yang kamu sembah itu; karena sesungguhnya dia pulalah yang akan memberi petunjuk kepadaku untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. '28. Dan dia, yakni ibrahim, menjadikannya, yakni kalimat tauhid yang disampaikannya kepada kaumnya itu, kalimat yang kekal pada keturunannya sesudahnya agar mereka kembali kepada kalimat tauhid itu apabila suatu saat nanti mereka menyimpang dari jalan yang benar dengan menyekutukan Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penafsiran dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 27 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.