Surat Az-Zukhruf Ayat 18

أَوَمَن يُنَشَّؤُا۟ فِى ٱلْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى ٱلْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ

Arab-Latin: A wa may yunasysya`u fil-ḥilyati wa huwa fil-khiṣāmi gairu mubīn

Artinya: Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.

« Az-Zukhruf 17Az-Zukhruf 19 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Terkait Dengan Surat Az-Zukhruf Ayat 18

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah berharga dari ayat ini. Ada beragam penafsiran dari berbagai mufassirin terkait kandungan surat Az-Zukhruf ayat 18, misalnya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah kalian lancang dan menisbatkan kepada Allah seseorang yang dibesarkan dalam perhiasan, yaitu kondisi perdebatan yang tidak jelas hujjahnya karena dia tumbuh dalam perhiasan dan kenikmatan?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

18. Apakah mereka menasabkan kepada Rabb mereka seorang yang tumbuh dipelihara dengan perhiasan sementara dalam perdebatan dia tidak mampu berbicara secara jelas karena kodratnya sebagai wanita?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

18. أَوَمَن يُنَشَّؤُا۟ فِى الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ (Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran)
Yakni karena mereka menjadikan anak perempuan bagi Allah, maka mereka telah menganggap anak Allah dibesarkan dalam berhias serta tidak mampu mengurus urusannya sendiri, dan jika dia berselisih tidak dapat melakukan perdebatan dan melawan musuhnya akibat akalnya yang lemah; demikianlah anak perempuan pada umumnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18. Atau pantaskah mereka menjadikan seseorang yang penuh perhiasan sebagai anak untuk Allah? Mereka adalah perempuan-perempuan (Hamzah pada ayat itu adalah hamzah inkary) yang dididik dengan bergelimang perhiasan, sedangkan dia tidak mampu menunjukkan alasannya dalam perselisihan atau perdebatan karena hujjahnya lemah. Kelemahannya dalam berdebat itu akibat kewanitaannya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Apakah patut orang yang tumbuh} orang yang dibina {dalam keadaan berperhiasan} dalam keadaan berperhiasan {sedangkan dalam perdebatan} dalam perdebatan {tidak bisa memberikan alasan jelas} menunjukkan alasan kaarena lemah dalam hal tersebut


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

18. kelima, golongan wanita memiliki kekuarangan dari segi sifat, cara bicara dan penjelasan, karena itu Allah berfirman ”dan apakah patut (menjadi anak Allah), orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan,” yaitu diberi perhiasaan karena kurang elok, diberi perhiasaan dengan sesuatu dari luar, “sedang dia dalam pertengakaran,”yaitu pada saat pertengkaran yang mengharuskan seseorang menampakkan ucapannya, “tidak dapat memberi alasan yang terang,” yaitu tidak diperjelas dengan hujjah dan penjelas drai apa yang terdapat dalam benaknya. Lantas bagaimana mereka menisbatkan anak perempuan pada Allah?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-20
Allah SWT berfirman serya memberitahukan tentang orang-orang musyrik yang mengada-adakan kedustaan terhadapNya dimana mereka menjadikan sebagian dari binatang ternak untuk berhala-berhala mereka dan sebagian lainnya untuk Allah SWT, Sebagaimana Allah menyebutkan tentang mereka dalam surah Al-An'am: (Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan prasangka mereka, "Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami.” Maka sajian-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan sajian-sajian yang diperuntukkan bagi Allah; maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu (136)) (Surah Al-An'am) Demikian juga mereka menjadikan bagi Allah anak-anak perempuan di antara anak perempuan dan laki-laki yang mereka anggap paling rendah dan paling buruk di antaranya keduanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? (21) Yang demikian itu tentulah pembagian yang tidak adil (22)) (Surah An-Najm) di sini Allah SWT berfirman: (Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah) (15)) Kemudian Allah berfirman: (Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan Dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki (16)) Ini mengandung makna mengingkari perbuatan mereka dengan pengingkaran yang keras. Kemudian Dia menyebutkan pengingkaran yang sempurna dan berfirman: (Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat, sedangkan dia amat menahan sedih (17)) yaitu, ketika seseorang dari mereka yang diberi kabar gembira tentang kelahiran anak perempuan yang mereka jadikan untuk Allah SWT, maka dia sangat marah dengan hal itu sehingga mukanya seakan-akan ditutupi awan hitam karena berita buruk yang dia terima, dan dia bersembunyi dari kaumnya karena malu terhadap hal itu. Maka Allah SWT berfirman,"Bagaimana bisa kalian marah dengan hal itu, lalu kalian mennisbatkan hal itu kepada Allah SWT?”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan, sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran? (18)) yaitu perempuan itu mempunyai kekurangan untuk menutupi kekurangannya itu dengan perhiasan sejak kecil. Dan apabila bertengkar, maka tidak ucapan baginya, bahkan dia lemah dan tidak mampu berbuat apapun. Maka apakah orang yang demikian keadaanya pantas dinisbatkan kepada Allah SWT. Perempuan itu mempunyai kekurangan secara lahir dan batin, begitu juga dalam penampilan dan karakternya. Maka untuk untuk menutupi kekurangan lahir dan penampilannya dia perhiasan dan hal lainnya yang untuk menutupi kekurangannya.
Adapun kekurangan pada karakternya bahwa sesungguh­nya perempuan itu lemah dan tidak mampu membela diri di saat dia harus membela diri, tidak dalam ungkapan dan tidak pula keinginan, sebagaimana yang dikatakan sebagian orang Arab pada saat dia diberi kabar gembira tentang anak perempuannya,"Anak perempuan itu bukanlah anak yang baik, pertolongannya adalah menangis, dan kebaikannya adalah mencuri"
Firman Allah: (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai jenis perempuan) Mereka meyakini bahwa para malaikat itu perempuan. Maka Allah mengingkari ucapan mereka itu dengan firmanNya SWT: (Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu?) yaitu menyaksikan para malaikat saat Allah menciptakannya sebagai jenis perempuan? (Kelak akan dituliskan persaksian mereka) tentang itu (dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban) tentang hal itu pada hari kiamat. Di dalamnya terdapat ancaman yang keras dan peringatan yang tegas (Dan mereka berkata, "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)”) yaitu seandainya Allah berkehendak, tentu Dia menghalangi antara kami dan penyembahan kami terhadap berhala-berhala yang dibentuk dalam rupa para malaikat ini yang merupakan anak-anak perempuan Allah, karena sesungguhnya Dia mengetahui hal itu, jadi Dia menyetujui kami dalam hal itu.
Allah SWT berfirman dalam ayat ini setelah menyebutkan hujjah mereka: (Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu) yaitu yang membenarkan apa yang mereka katakan dan apa yang mereka jadikan hujjah (mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka) yaitu berdusta dan membuat-buat kedustaan.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Mereka tidak-mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka) yaitu, mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah SWT atas hal itu


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 18: (Dan apakah patut) Hamzah atau kata tanya di sini mengandung pengertian ingkar, sedangkan Wawu 'Athafnya menunjukkan 'Athaf jumlah kepada jumlah yang lain. Maksudnya, apakah patut mereka menjadikan bagi Allah (orang yang dibesarkan dalam perhiasan) maksudnya selalu berhias diri (sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran) tidak pernah menang di dalam adu argumentasi karena kelemahan akalnya sebagai perempuan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni tidak jelas hujjahnya dan tidak fasih mengungkapkan isi hatinya, lalu bagaimana mereka menisbatkannya kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 18

Lalu Allah mengecam mereka dengan mengatakan bahwa apakah orang, yakni wanita-wanita yang dibesarkan dalam perhiasan, patut dijadikan sebagai anak Allah sedang dia tidak mampu memberi alasan atau penjelasan yang tegas dan jelas dalam pertengkaran. 19. Allah menegaskan apa yang dinyatakan-Nya di dalam ayat di atas dengan mengatakan bahwa mereka, orang-orang musyrik mekah, menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu hamba-hamba Allah yang maha pengasih yang sangat taat dan senantiasa beribadah kepada-Nya itu sebagai berjenis kelamin perempuan. Apakah mereka menyaksikan sendiri dengan mata kepala mereka atau melalui bukti-bukti yang pasti menyangkut penciptaan mereka, yakni malaikat-malaikat itu pada saat diciptakan ataukah melihat wujud malaikat itu setelah diciptakan' hal itu pastilah tidak akan terjadi. Mereka tidak menyaksikannya. Kelak akan dituliskan di dalam catatan amal mereka oleh malaikat yang ditugaskan untuk itu kesaksian mereka dan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penafsiran dari para ulama mengenai isi dan arti surat Az-Zukhruf ayat 18 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Dukung usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Banyak Dikunjungi

Terdapat berbagai halaman yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 285, Al-Qalam, Al-Anbiya 19, Al-‘Ashr 3, Al-Ahzab 43, Ar-Rahman 33. Termasuk An-Najm 39-42, Al-Baqarah 282, Ali Imran 26-27, Ar-Ra’d 31, Al-Baqarah 261, Al-Hujurat 11.

  1. Al-Baqarah 285
  2. Al-Qalam
  3. Al-Anbiya 19
  4. Al-‘Ashr 3
  5. Al-Ahzab 43
  6. Ar-Rahman 33
  7. An-Najm 39-42
  8. Al-Baqarah 282
  9. Ali Imran 26-27
  10. Ar-Ra’d 31
  11. Al-Baqarah 261
  12. Al-Hujurat 11

Pencarian: surat ibrahim ayat 8, surah surah pendek beserta artinya, al alaq surat, al qiyamah 36, al mu'min ayat 44

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.