Surat Az-Zukhruf Ayat 1
حمٓ
Arab-Latin: ḥā mīm
Artinya: Haa Miim.
« Asy-Syura 53 ✵ Az-Zukhruf 2 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Terkait Surat Az-Zukhruf Ayat 1
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran menarik dari ayat ini. Didapatkan bermacam penafsiran dari beragam ulama terhadap isi surat Az-Zukhruf ayat 1, di antaranya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
(ha mim) pembicaraan tentang huruf-huruf yang terpisah-pisah (sepertin ini) telah hadir di awal surat al-baqarah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
1. Pada awal surat al-Baqarah telah dijelaskan tentang huruf muqattha’ah, dan hikmah dari penyebutan huruf muqattha’ah ini adalah untuk menjelaskan sisi mukjizat al-Qur’an.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
1. Ḥā Mīm. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
1-2. حمٓ وَالْكِتٰبِ الْمُبِينِ (Haa Miim. Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan)
Allah bersumpah dengan al-Qur’an itu sendiri bahwa ia merupakan petunjuk.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
1. Ha’, Mim, adalah dua huruf arab yang memberi penekanan perhatian pada kalimat setelahnya, dan untuk menunjukkan kesempurnaan Al-Qur’an, meskipun tersusun dari huruf-huruf bahasa yang dilafalkan bangsa Arab
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ḥā Mīm
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1-3. ini adalah sumpah dengan al-qur’an terhadap al-qur’an. Allah bersumpah dengan al-qur’an yang nyata secara mutlak dan tidak menyebutkan sesuatu yang dikaitkan dengannya, untuk menunjukkan bahwa al-qur’an menjelaskan segala masalah dunia-akhirat yang diperlukan para hamba.
“sesungguhnya kami menjadikan al-qur’an dalam bahasa arab.” Inilah yang disumpahkan, al-qur’an dijadikan dengan bahasa yang fasih, jelas dan nyata. Dan inilah salah satu dari penjelasannya. Allah berfirman, “supaya kamu memahami(nya),” kata-kata dan maknanya agar mudah dan dekat dipendengaran.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-8
Allah SWT berfirman: (Ha Mim (1) Demi Kitab yang menerangkan (2)) yaitu yang jelas, terang, gamblang makna-maknanya dan Iafazh-lafazhnya karena dia diturunkan dengan bahasa Arab yang merupakan bahasa paling fasih untuk pembicaraan di antara manusia. Oleh karena itu Alah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an) yaitu Kami menurunkannya (dalam bahasa Arab) yaitu dengan bahasa Arab yang fasih dan jelas (Supaya kamu memahaminya) yaitu agar kalian memahami dan merenungkannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dengan bahasa Arab yang jelas (195)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Firman Allah SWT (Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuz) di sisi Kami adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah (4)) yaitu jelas kemuliaannya di kalangan para malaikat agar penduduk bumi memuliakan, membesarkan, dan menaatinya. Maka Allah SWt berfirman ("Innahu") yaitu Al-Qur'an itu (dalam Ummul Kitab) yaitu di Lauhil Mahfuz, Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas dan Mujahid. (di sisi Kami) yaitu di sisi Kami, Pendapat itu dikatakan Qatadah dan lainnya. (benar-benar tinggi (nilainya)), yakni mempunyai kedudukan, kemuliaan, dan keutamaan, Pendapat itu dikatakan Qatadah.
(banyak mengandung hikmah) yaitu dikukuhkan bebas dari kekeliruan dan penyimpangan. Semua ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan Al-Qur'an, sebagaimana Allah berfirman: (Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz) (78) tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan (79) Diturunkan dari Tuhan semesta alam (80)) (Surah Al-Waqi'ah)
Firman Allah: (Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al-Qur'an kepadamu, karena kamu adalah kaum yang melampaui batas? (5)) Para mufasir berbeda pendapat tentang maknanya.
Dikatakan bahwa maknanya adalah “Apakah kalian mengira bahwa Kami memaafkan kalian, sehingga Kami tidak mengazab kalian, sedangkan kalian tidak mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kalian?”. Pendapat itu dikatakan Abu Shalih, Mujahid, As-Suddi, dan dipilih Ibnu Jarir.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al-Qur'an kepadamu?) bahwa demi Allah, seandainya Al-Qur’an ini diangkat ketika ditolak oleh permulaan ayat ini, maka mereka akan binasa. Tetapi berkat rahmat Allah SWT, Dia meneruskan risalahNya dan mengulang-ulang penurunannya kepada mereka serta menyeru mereka selama dua puluh tahun atau lebih dari itu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Pendapat Qatadah itu mengandung makna yang sangat lembut. Yang dapat disimpulkan bahwa merupakan suatu kelembutan dan rahmat Allah SWT kepada makhlukNya. Dia terus menyeru mereka kepada kebaikan dan kepada Al-Qur’an, sekalipun mereka melampaui batas dan berpaling darinya. Bahkan Allah tetap memerintahkan melalui Al-Qur'an kepada orang yang ditakdirkan mendapat petunjuk agar Al-Qur'an dijadikan sebagai petunjuk, dan agar hujjah dapat ditegakkan terhadap orang yang ditakdirkan celaka.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menghibur nabiNya dalam menghadapi pendustaan orang yang mendustakannya dari kalangan kaumnya, seraya memerintahkan kepadanya untuk bersabar dalam menghadapi mereka. (Berapa banyaknya nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu (6)) yaitu golongan dari kalangan orang-orang terdahulu (Dan tiada seorang nabi pun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya (7)) yaitu mereka mendustakan dan mengolok-oloknya.
Firman Allah: (Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya daripada mereka) yaitu maka Kami membinasakan orang-orang yang mendustakan para rasul itu, padahal mereka lebih besar kekuatannya daripada orang-orang yang mendustakanmu, wahai Muhammad. Sebagaimana firmanNya: (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat daripada mereka) (Surah Ghafir: 82) Ayat-ayat tentang itu sangat banyak dalam Al-Qur'an. Firman Allah: (dan telah terdahulu perumpamaan umat-umat masa dahulu) Mujahid berkata bahwa maknanya adalah ketentuan mereka.
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah siksaan mereka. Ulama’ selain keduanya berkata bahwa maknannya adalah pelajaran bagi mereka. yaitu Kami menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi orang-orang setelah mereka yaitu orang-orang yang mendustakan, bahwa mereka akan ditimpa azab yang telah menimpa para pendahulu mereka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat lain di surah ini: (dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian (56)) (Surah Az-Zukhruf) dan sebagaimana firmanNya (Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya) (Surah Ghafir: 85) dan (kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi Sunnatullah itu) (Surah Al Ahzab: 62)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 1: (Ha Mim) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti dan maksudnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Lihat pembahasan tentangnya di awal ayat surah Al Baqarah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 1
H' m'm. Kedua huruf ini termasuk huruf-huruf yang terletak pada permulaan sebagian dari surah-surah al-quran seperti: alif l'm m'm, alif l'm r', alif l'm m'm s'd, dan sebagainya. Di antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena di pandang termasuk ayat-ayat mutasyabihat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surah, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan al-quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa al-quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa al-quran di turunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam al-quran itu. 2. Demi al-kitab, demikian Allah bersumpah yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yaitu al-quran yang nyata bersumber dari Allah, nyata ke istimewaannya, dan nyata uraian-uraiannya sehingga menjadi petunjuk bagi manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penjelasan dari kalangan pakar tafsir terkait kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 1 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita. Support kemajuan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.