Surat Al-Qashash Ayat 31
وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَلَمَّا رَءَاهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَآنٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ يَٰمُوسَىٰٓ أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ ۖ إِنَّكَ مِنَ ٱلْءَامِنِينَ
Arab-Latin: Wa an alqi 'aṣāk, fa lammā ra`āhā tahtazzu ka`annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu'aqqib, yā mụsā aqbil wa lā takhaf, innaka minal-āminīn
Artinya: Dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): "Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.
« Al-Qashash 30 ✵ Al-Qashash 32 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Qashash Ayat 31
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjelasan dari kalangan mufassirin terhadap kandungan surat Al-Qashash ayat 31, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
30-31. Maka tatkala Musa mendatangi api itu, Allah menyerunya dari pinggir lembah sebelah kanan Musa, di tempat yang di berkahi, dari sisi sebuah pohon, “Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan Penguasa alam semesta. Dan lemparkanlah tongkatmu.” Lalu Musa melemparkannya, maka tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang bergerak-gerak cepat. Ketika Musa melihatnya bergerak-gerak seakan-akan dari bangsa ular, ia berbalik lalu menjauh darinya, dan ia tidak menoleh ke belakang karena rasa takut. Maka Tuhannya memangilnya, “Wahai Musa kembalilah kamu kepadaKu, dan jangan takut. Sesungguhnya kamu itu termasuk orang-orang yang aman dari segala hal yang buruk.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
31. Hai Musa, lemparlah tongkat yang ada di tanganmu.” Musa melaksanakan perintah Tuhannya itu, dan berubahlah tongkat itu menjadi ular yang bergerak. Ketika gerakan ular yang besar itu semakin cepat, Musa merasa takut sehingga dia berlari menjauh tanpa menoleh ke belakang.
Maka Tuhannya berfirman: “Hai Musa, mendekatlah dan janganlah kamu takut, karena kamu aman dari segala bahaya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
31. Lemparkan tongkatmu!” Maka Musa melemparkan tongkatnya karena patuh pada perintah Rabbnya. Tatkala ia melihatnya bergerak dan menggeliat seperti ular gesitnya, Musa berbalik lari karena takut kepadanya dan tidak kembali dari larinya, maka Rabbnya memanggilnya, “Wahai Musa! Menghadaplah dan jangan takut kepadanya! Sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman darinya dan dari hal lain yang engkau takuti.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
31. وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ (dan lemparkanlah tongkatmu)
Yakni Allah memfirmankan kalimat ini kepadanya ketika itu. Dan Kalimat ini dan setelahnya telah disebutkan tafsirnya pada surat Taha dan an-Naml.
Maka Musa melempar tongkat itu maka berubah menjadi ular yang bergerak lincah.
فَلَمَّا رَءَاهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَآنٌّ(Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit)
Makna (الجان) adalah jenis ular yang berwarna putih. Yakni tongkat itu berubah seperti ular putih yang bergerak cepat hampir dengan seluruh tubuhnya.
وَلَّىٰ مُدْبِرًا(larilah ia berbalik ke belakang)
Yakni mundur.
وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ( tanpa menoleh)
Yakni tidak kembali maju.
يٰمُوسَىٰٓ أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ ۖ إِنَّكَ مِنَ الْاٰمِنِينَ((Kemudian Musa diseru): “Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman)
Kalimat ini telah disebutkan tafsirnya dengan jelas sebelumnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
31. Allah berfirman kepada nabi Musa di tempat itu: “Lemparkanlah tongkatmu!” Maka dilempar dan tongkatnya menjadi ular. Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, kemudian karena takut ia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. Kemudian Musa diseru: "Hai Musa kembalilah pada tempatmu, janganlah kamu takut pada ular ini. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lemparkanlah tongkatmu” Lalu ketika dia melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. "Wahai Musa, kemarilah dan jangan takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
31. “Dan lemparkanlah tongkatmu,” lalu Musa melemparkannya. “Maka tatkala dia melihatnya bergerak-gerak” berusaha keras bergerak. Dan ia memiliki bentuk yang menakutkan “seolah-olah dia seekor ular,” yang sangat besar, “larilah dia ke belakang tanpa menoleh,. Maksudnya, Musa lari karena hatinya dikuasai rasa takut. Lalu Allah berkata kepadanya, “Hai Musa, datanglah kepadaKU dan jangalah kamu takut. Sesunggunya kamu termasuk orang-orang yang aman.” Ini adalah cara pengembalian rasa aman yang paling baik dan menghilangkan rasa takut. Sebab FirmanNya, “datanglah,” menunjukkan perintah mengharuskan ia datang dan mewajibkan dia taat. Akan tetapi, karena bisa jadi kedatangannya masih diselimuti rasa takut, maka dikatakan kepadanya, “dan jangan kamu takut,” suatu perintah kepadanya akan dua hal, yaitu datang, dan hendaknya dalam hatinya tidak ada rasa takut. Akan tetapi ada kemungkinan lain, yaitu bisa jadi dia datang dalm keadaan tidak ada rasa takut, akan tetapi dia tidak memperoleh penjagaan dari rasa aman dari hal yang tidak diinginkan, maka dari itu dikatakan, “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.” Maka semenjak itu hilanglah yang dikhawatirkan dari segala sisi. Maka Musa datang tanpa ada rasa takut dan tidak pula tertakut-taluti, melainkan dia tenang dan merasa yakin dengan berita dari Rabbnya. Imannya telah bertambah dan keyakinanya menjadi sempurna. Ini adalah salah satu ayat (mukjizat) yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya sebelum dia pergi kepada Fir’aun, agar benar-benar berada dalam keyakinan yang prima, supaya dia lebih berani menghadapinya, lebih kuat dan lebih teguh.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 29-32
Telah disebutkan dalam tafsir ayat sebelumnya bahwa nabi Musa telah menunaikan masa yang paling banyak, paling baik, paling sempurna, dan dan paling bersih dari kedua masa itu.
Firman Allah: (dan dia berangkat bersama keluarganya) Mereka berkata bahwa nabi Musa merasa rindu dengan negerinya dan keluarganya, maka dia bertekad untuk mengunjungi mereka dengan sembunyi-sembunyi dari Fir'aun dan kaumnya. Ketika dia dalam keadaan demikian (dilihatnyalah api di lereng gunung) yaitu dia melihat nyala api yang terang dari kejauhan (ia berkata kepada keluarganya, "Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api”) yaitu aku akan berangkat menuju ke tempat api itu (mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu) Demikian itu karena pada saat itu nabi Musa tersesat (atau membawa sesuluh api) yaitu sebagian dari nyala api itu (agar kamu dapat menghangatkan badan”) yaitu, untuk kamu berdiang agar tidak kedinginan oleh cuaca dingin. Allah SWT berfirman: (Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah sebelah kanannya) yaitu dari pinggir lembah yang ada di sebelah bukit itu yang berada di sebelah kanannya dari arah barat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa) (Surah Al-Qashash: 44) Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa nabi Musa menuju ke arah tempat api itu yang mengarah ke kiblat, dan bukit yang ada di barat berada di sebelah kanannya. dia menjumpai api itu menyala besar pada pohon hijau di lereng bukit yang bersebelahan dengan lembah itu. Nabi Musa berdiri tertegunmenyaksikan pemandangan itu. Maka Tuhannya menyerunya: (dari (arah) pinggir lembah sebelah kanannya yang diberkati dari sebatang pohon kayu)
Firman Allah SWT: (Yaitu, "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam”)
yaitu, yang sedang berbicara kepadamu ini adalah Tuhan alam semesta yang Maha Berbuat terhadap apa yang Dia kehendaki, tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia. Maha Tinggi dan Maha Suci Dia dari kemiripan dengan makhlukNya dalam Dzat, sifat, dan perbuatanNya.
Firman Allah: (dan lemparkanlah tongkatmu) yang ada di tanganmu. Sebagaimana yang disebutkan tentang itu dalam firmanNya SWT: ("Apakah itu yang ada di tangan kananmu, hai Musa?” (17) Musa menjawab, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya” (18)) (Surah Thaha) Makna yang dimaksud adalah bahwa adapun tongkatmu yang telah kamu kenal itu, lemparkanlah (Lalu dia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba tongkat itu menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat (20)) (Surah Thaha)
Lalu dia mengetahui dan menyedari bahwa Dzat yang berbicara denganya adalah Dzat yang berfirman pada sesuatu “Jadilah” maka terjadilah sesuatu itu, sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam tafsir surah Thaha. Allah SWT berfirman di sini: (Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak) yaitu bergerak (seolah-olah dia seekor ular yang gesit) yaitu ular itu dalam gerakannya sangat cepat, dengan bentuk dan penyangganya yang sangat besar, mulutnya lebar, dan taring-taring serta gigi-giginya berderak-derak. Tidak ada suatu batu besar pun yang dilaluinya melainkan ditelannya, lalu masuk ke dalam mulutnya dan masuk ke dalam perutnya mengeluarkan suara dentuman seakan-akan terjatuh dari atas lembah. Maka pada saat itu, (larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh) yaitu tidak menoleh karena tabiat manusia merasa takut melihat pemandangan seperti itu. Ketika Allah SWT berfirman kepadanya: (Hai Musa, datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman) Maka nabi Musa kembali ke tempat pertama. Kemudian Allah SWT berfirman: (Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit) yaitu apabila kamu masukkan tanganmu ke leher bajumu, lalu kamu keluarkan, maka sesungguhnya tanganmu itu akan mengeluarkan sinar berkilauan seakan-akan sinar kilat yang menyilaukan. Oleh karena itu Allah berfirman: (bukan karena penyakit) yaitu, bukan karena terkena penyakit
Firman Allah: (dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan) Mujahid berkata bahwa hal itu karena terkejut.
Makna yang dimaksud lebih umum daripada hal ini, bahwa Allah memerintahkan kepadanya jika dia merasa takut hendaknya mendekapkan tangannya ke dadanya, apabila nabi Musa melakukan hal itu, maka akan hilang rasa takutnya. Barangkali jika seseorang melakukan hal tersebut hanya untuk mengikutinya,, lalu dia meletakkan tangannya ke dadanya, maka akan lenyap atau menjadi ringan rasa takutnya jika Allah SWT menghendaki dan dengan itu dia percaya diri..
Firman Allah: (maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu) yaitu pelemparan tongkat, perubahannya menjadi ular, dan memasukkan tangannya ke leher baju, lalu mengeluarkan cahaya putih yang bukan karena penyakit. Keduanya merupakan dalil yang pasti dan terang yang menunjukkan kekuasaan Tuhan Yang Maha Berbuat dan Maha Memilih sesuatu, serta menunjukkan kebenaran kenabian orang yang menimbulkan peristiwa menakjubkan itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ((yang akan kamu kemukakan) kepada Fir’aun dan pembesar-pembesar (kerajaan)nya) yaitu kepada para pemimpin, pembesar, dan para pengikutnya (Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik) yaitu, keluar dari ketaatan kepada Allah dan menentang agamaNya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qashash ayat 31: Kemudian Allah memintanya untuk berjalan mendekati tongkat untuk percobaan sebagai mukjizat yang akan dia tampilkan kepada fir’aun dan kaumnya serta bani israil sebagai ketetapan dari kenabian dan bahwasanya ia adalah utusan Allah. Maka ketika Musa melihat tongkat yang bergerak-gerak (seperti ular), ia lari ketakutan tanpa menoleh ke arahnya. Maka Allah menyerunya : Tenanglah, tetaplah engkau ditempat dan janganlah takut karena ular (dari tongkat tersebut) dijaga oleh Allah, dan sungguh Allah adalah sebaik-baik penjaga dari tongkat dan selain darinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni ular jantan yang besar.
Maka Nabi Musa ‘alaihis salam menghadap dengan tidak takut, bahkan merasa tenteram dan percaya dengan berita Tuhannya. Imannya bertambah dan keyakinannya sempurna.
Mukjizat ini Allah perlihatkan sebelum Beliau berangkat menghadap Fir’aun agar Beliau berada di atas keyakinan yang sempurna sehingga Beliau lebih berani dan lebih kuat. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memperlihatkan mukjizat yang lain.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 31
Dan lemparkanlah tongkatmu supaya kamu dapat melihat sekelumit hikmah dan kekuasaan-ku. ' maka ia pun segera melemparkannya dan kemudian Allah mengubah tongkat tersebut menjadi seekor ular. Ketika dia musa melihat tongkatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular kecil yang gesit padahal dia seekor ular besar, dia terkejut, takut dan lari berbalik arah ke belakang tanpa menoleh. Lalu ia mendengar Allah berfirman, 'wahai musa! kemarilah dan jangan takut melihat ular itu. Singkirkanlah rasa takut yang sedang menguasai jiwamu dan tenanglah karena sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman dari segala sesuatu yang membahayakan. Setiap rasul yang merupakan utusan Allah tidak akan merasa takut selama dia berada di sisi-Nya. Bahkan, siapa pun yang mendekatkan diri kepada Allah ia pasti akan merasa aman dan tenteram. 32. Masukkanlah tanganmu ke dalam celah terbuka yang terdapat pada leher bajumu, niscaya dia akan keluar putih bercahaya tanpa cacat atau bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan agar hilang rasa takut dan kembali tenang. Jangan panik ketika kamu menyaksikan tongkat itu berubah menjadi ular atau saat tanganmu berubah putih berkilau. Tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan tangan yang bersinar itulah dua mukjizat dari tuhanmu yang akan engkau pertunjukkan kepada fir'aun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka adalah orang-orang fasik, yang keluar dari ketaatan kepada Allah. '
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjabaran dari kalangan ulama mengenai isi dan arti surat Al-Qashash ayat 31 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita semua. Bantu kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.