Surat Al-Qashash Ayat 30

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَلَمَّآ أَتَىٰهَا نُودِىَ مِن شَٰطِئِ ٱلْوَادِ ٱلْأَيْمَنِ فِى ٱلْبُقْعَةِ ٱلْمُبَٰرَكَةِ مِنَ ٱلشَّجَرَةِ أَن يَٰمُوسَىٰٓ إِنِّىٓ أَنَا ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin: Fa lammā atāhā nụdiya min syāṭi`il-wādil-aimani fil-buq'atil-mubārakati minasy-syajarati ay yā mụsā innī anallāhu rabbul-'ālamīn

Artinya: Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam.

« Al-Qashash 29Al-Qashash 31 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-Qashash Ayat 30

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah berharga dari ayat ini. Diketemukan bermacam penjelasan dari kalangan ahli tafsir mengenai isi surat Al-Qashash ayat 30, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

30-31. Maka tatkala Musa mendatangi api itu, Allah menyerunya dari pinggir lembah sebelah kanan Musa, di tempat yang di berkahi, dari sisi sebuah pohon, “Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan Penguasa alam semesta. Dan lemparkanlah tongkatmu.” Lalu Musa melemparkannya, maka tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang bergerak-gerak cepat. Ketika Musa melihatnya bergerak-gerak seakan-akan dari bangsa ular, ia berbalik lalu menjauh darinya, dan ia tidak menoleh ke belakang karena rasa takut. Maka Tuhannya memangilnya, “Wahai Musa kembalilah kamu kepadaKu, dan jangan takut. Sesungguhnya kamu itu termasuk orang-orang yang aman dari segala hal yang buruk.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

30. Musa pergi menuju api yang dia lihat itu; kemudian Tuhannya memanggilnya dari tepi lembah sebelah kanan di tempat yang diberkati dan ditumbuhi suatu pohon: “Hai Musa, datanglah kepada-Ku tanpa rasa takut; Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam, dan seluruh makhluk tunduk kepada-Ku.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

30. Maka tatkala Musa mendatangi api yang dilihatnya, Rabbnya -Subḥānahu wa Ta'ālā- memanggilnya dari lembah sebelah kanan Musa di tempat yang diberkahi dari sebatang pohon kayu, “Wahai Musa! Inilah Aku, Allah, Rabb seluruh makhluk.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

30. فَلَمَّآ أَتَىٰهَا (Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu)
Yakni ketika ia telah mendatangi api yang ia lihat tersebut.

نُودِىَ مِن شٰطِئِ الْوَادِ الْأَيْمَنِ(diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya))
Yakni dari arah kanan yang berhadapan dengan sisi kiri Musa; atau sisi kiri aliran air jika lembah itu mengalirkan air, dan tafsiran ini lebih baik dan lebih benar.
Allah menyebutnya dalam ayat lain, lembah suci yang bernama Tuwa.

فِى الْبُقْعَةِ الْمُبٰرَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ(pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu)
Pohon itu tumbuh di pinggir lembah.
Disebutkan oleh Abdullah bin Hamid dan Ibnu Jarir dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: pernah disebutkan kepadaku sifat-sifat pohon yang didatangi oleh Musa, maka aku mendatanginya dengan perjalanan sehari semalam sampai pagi harinya. Ternyata pohon itu berwarna kuning kehijauan dan tumbuh subur. Kemudian aku bershalawat dan salam kepada Nabi Muhammad. Lalu untaku yang lapar hendak memakan daun pohon itu, kemudian ia memakannya sepenuh mulutnya dan mengunyahnya, namun ia tidak dapat mengunyahnya dengan baik sehingga ia memuntahkannya kembali. Kemudian aku bershalawat dan salam kepada Nabi Muhammad lagi, lalu aku pergi.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

30. Maka tatkala Musa sampai di tempat api itu, dia mendengar seruan yang memanggil namanya dari arah pinggir lembah yang berada di sebelah kanannya ketika dia menghadap ke arah Mesir. Yaitu dia berdiri pada tempat yang Allah berkahi untuk Musa, yang diberi nama Wadi yang suci (almuqaddas) untuk mendengarkan kalam dari Tuhannya yang akan memilihnya sebagai rasul. Yaitu pada pohon ‘Inab atau ‘alliq yang tumbuh di tepi wadi (lembah): "Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam. Diriwayatkan dari Ibnu Humaid dan Ibnu Jarir dari Ibnu Mas’ud bahwa nabi Musa berjalan menuju pohon tersebut, apabila pohon itu telah berwarna coklat kehijauan maka akan gugur, kemudian untanya memakannya hingga memenuhi mulutnya, dan mengunyahnya namun tidak bisa menikmatinya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Lalu ketika dia mendatanginya, dia dipanggil dari pinggir} samping {lembah di sebelah kanan dari di sebidang tanah yang diberkahi dari (arah) pohon.“Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

30. Maka tatkala Musa sampai ke tempat api itu, diserulah dia, “Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Rabb semesta alam.” Allah mengabarkan kepadanya uluhiyah dan rubibiyahNya, dan dari hal itu memastikan memerintahnya agar beribadah dan mengabdi kepadaNya, sebagaimana ditegaskan di dalam ayat yang lain, "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku." (Thaha:14).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 29-32
Telah disebutkan dalam tafsir ayat sebelumnya bahwa nabi Musa telah menunaikan masa yang paling banyak, paling baik, paling sempurna, dan dan paling bersih dari kedua masa itu.
Firman Allah: (dan dia berangkat bersama keluarganya) Mereka berkata bahwa nabi Musa merasa rindu dengan negerinya dan keluarganya, maka dia bertekad untuk mengunjungi mereka dengan sembunyi-sembunyi dari Fir'aun dan kaumnya. Ketika dia dalam keadaan demikian (dilihatnyalah api di lereng gunung) yaitu dia melihat nyala api yang terang dari kejauhan (ia berkata kepada keluarganya, "Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api”) yaitu aku akan berangkat menuju ke tempat api itu (mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu) Demikian itu karena pada saat itu nabi Musa tersesat (atau membawa sesuluh api) yaitu sebagian dari nyala api itu (agar kamu dapat menghangatkan badan”) yaitu, untuk kamu berdiang agar tidak kedinginan oleh cuaca dingin. Allah SWT berfirman: (Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah sebelah kanannya) yaitu dari pinggir lembah yang ada di sebelah bukit itu yang berada di sebelah kanannya dari arah barat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa) (Surah Al-Qashash: 44) Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa nabi Musa menuju ke arah tempat api itu yang mengarah ke kiblat, dan bukit yang ada di barat berada di sebelah kanannya. dia menjumpai api itu menyala besar pada pohon hijau di lereng bukit yang bersebelahan dengan lembah itu. Nabi Musa berdiri tertegunmenyaksikan pemandangan itu. Maka Tuhannya menyerunya: (dari (arah) pinggir lembah sebelah kanannya yang diberkati dari sebatang pohon kayu)
Firman Allah SWT: (Yaitu, "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam”)
yaitu, yang sedang berbicara kepadamu ini adalah Tuhan alam semesta yang Maha Berbuat terhadap apa yang Dia kehendaki, tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia. Maha Tinggi dan Maha Suci Dia dari kemiripan dengan makhlukNya dalam Dzat, sifat, dan perbuatanNya.
Firman Allah: (dan lemparkanlah tongkatmu) yang ada di tanganmu. Sebagaimana yang disebutkan tentang itu dalam firmanNya SWT: ("Apakah itu yang ada di tangan kananmu, hai Musa?” (17) Musa menjawab, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya” (18)) (Surah Thaha) Makna yang dimaksud adalah bahwa adapun tongkatmu yang telah kamu kenal itu, lemparkanlah (Lalu dia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba tongkat itu menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat (20)) (Surah Thaha)
Lalu dia mengetahui dan menyedari bahwa Dzat yang berbicara denganya adalah Dzat yang berfirman pada sesuatu “Jadilah” maka terjadilah sesuatu itu, sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam tafsir surah Thaha. Allah SWT berfirman di sini: (Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak) yaitu bergerak (seolah-olah dia seekor ular yang gesit) yaitu ular itu dalam gerakannya sangat cepat, dengan bentuk dan penyangganya yang sangat besar, mulutnya lebar, dan taring-taring serta gigi-giginya berderak-derak. Tidak ada suatu batu besar pun yang dilaluinya melainkan ditelannya, lalu masuk ke dalam mulutnya dan masuk ke dalam perutnya mengeluarkan suara dentuman seakan-akan terjatuh dari atas lembah. Maka pada saat itu, (larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh) yaitu tidak menoleh karena tabiat manusia merasa takut melihat pemandangan seperti itu. Ketika Allah SWT berfirman kepadanya: (Hai Musa, datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman) Maka nabi Musa kembali ke tempat pertama. Kemudian Allah SWT berfirman: (Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit) yaitu apabila kamu masukkan tanganmu ke leher bajumu, lalu kamu keluarkan, maka sesungguhnya tanganmu itu akan mengeluarkan sinar berkilauan seakan-akan sinar kilat yang menyilaukan. Oleh karena itu Allah berfirman: (bukan karena penyakit) yaitu, bukan karena terkena penyakit
Firman Allah: (dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan) Mujahid berkata bahwa hal itu karena terkejut.
Makna yang dimaksud lebih umum daripada hal ini, bahwa Allah memerintahkan kepadanya jika dia merasa takut hendaknya mendekapkan tangannya ke dadanya, apabila nabi Musa melakukan hal itu, maka akan hilang rasa takutnya. Barangkali jika seseorang melakukan hal tersebut hanya untuk mengikutinya,, lalu dia meletakkan tangannya ke dadanya, maka akan lenyap atau menjadi ringan rasa takutnya jika Allah SWT menghendaki dan dengan itu dia percaya diri..
Firman Allah: (maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu) yaitu pelemparan tongkat, perubahannya menjadi ular, dan memasukkan tangannya ke leher baju, lalu mengeluarkan cahaya putih yang bukan karena penyakit. Keduanya merupakan dalil yang pasti dan terang yang menunjukkan kekuasaan Tuhan Yang Maha Berbuat dan Maha Memilih sesuatu, serta menunjukkan kebenaran kenabian orang yang menimbulkan peristiwa menakjubkan itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ((yang akan kamu kemukakan) kepada Fir’aun dan pembesar-pembesar (kerajaan)nya) yaitu kepada para pemimpin, pembesar, dan para pengikutnya (Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik) yaitu, keluar dari ketaatan kepada Allah dan menentang agamaNya


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qashash ayat 30: Maka ketika datang Musa (mendekati) cahaya tersebut yang telah Allah ciptakan dan sangat terkejut sampai yang dengannya adalah awal petunjukknya untuk keluarga dan ummatnya. Di mana Allah menyeru dari samping lembah, di sebelah kanan Musa di sebidang tanah yang penuh berkah, di samping pohon, Allah menyerunya : Wahai Musa perhatikanlah, bahwa yang akan mneyerumu adalah Allah Tuhanmu dan Tuhan bagi manusia seluruhnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan rububiyyah-Nya (pengaturan-Nya terhadap alam semesta) dan uluhiyyah-Nya (keberhakan-Nya untuk disembah). Di tempat dan di saat itulah Musa ‘alaihis salam diangkat menjadi rasul.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 30

Setelah berpesan kepada keluarganya, berangkatlah nabi musa. Maka ketika dia sampai ke tempat yang dilihatnya sebagai sumber api itu, dia diseru dari arah pinggir sebelah kanan lembah, dari sebatang pohon yang tumbuh di sebidang tanah yang diberkahi. Panggilan itu adalah, 'wahai musa! sungguh, aku yang engkau dengar memanggilmu ini adalah Allah, tidak ada yang patut disembah selain aku, tuhan pencipta, pemelihara dan pengawas seluruh alam!. 31. Dan lemparkanlah tongkatmu supaya kamu dapat melihat sekelumit hikmah dan kekuasaan-ku. ' maka ia pun segera melemparkannya dan kemudian Allah mengubah tongkat tersebut menjadi seekor ular. Ketika dia musa melihat tongkatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular kecil yang gesit padahal dia seekor ular besar, dia terkejut, takut dan lari berbalik arah ke belakang tanpa menoleh. Lalu ia mendengar Allah berfirman, 'wahai musa! kemarilah dan jangan takut melihat ular itu. Singkirkanlah rasa takut yang sedang menguasai jiwamu dan tenanglah karena sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman dari segala sesuatu yang membahayakan. Setiap rasul yang merupakan utusan Allah tidak akan merasa takut selama dia berada di sisi-Nya. Bahkan, siapa pun yang mendekatkan diri kepada Allah ia pasti akan merasa aman dan tenteram.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penafsiran dari banyak ahli ilmu terhadap kandungan dan arti surat Al-Qashash ayat 30 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dikunjungi

Nikmati berbagai materi yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-‘Alaq, Al-Baqarah 183, Inna Lillahi, Alhamdulillah, Yusuf 4, Al-Insyirah. Serta Al-Fil, At-Tin, Al-Bayyinah, Ali ‘Imran 159, Al-Fath, Al-Ma’un.

  1. Al-‘Alaq
  2. Al-Baqarah 183
  3. Inna Lillahi
  4. Alhamdulillah
  5. Yusuf 4
  6. Al-Insyirah
  7. Al-Fil
  8. At-Tin
  9. Al-Bayyinah
  10. Ali ‘Imran 159
  11. Al-Fath
  12. Al-Ma’un

Pencarian: fain tanaza'tum artinya, bacaan surat yasin ayat 82, an nisa 163, surah an nahl ayat 78, surah al a'la latin

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: