Surat An-Naml Ayat 60

أَمَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ حَدَآئِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَّا كَانَ لَكُمْ أَن تُنۢبِتُوا۟ شَجَرَهَآ ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

Arab-Latin: Am man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala lakum minas-samā`i mā`an fa ambatnā bihī ḥadā`iqa żāta bahjah, mā kāna lakum an tumbitụ syajarahā, a ilāhum ma'allāh, bal hum qaumuy ya'dilụn

Artinya: Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

« An-Naml 59An-Naml 61 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat An-Naml Ayat 60

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Ada kumpulan penjelasan dari berbagai mufassirun terhadap kandungan surat An-Naml ayat 60, misalnya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan tanyalah mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan bagi kalian air dari langit, kemudian Dia menumbuhkan dengannya kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kalian tidak mungkin untuk menumbuhkan pohon-pohonnya, sekiranya Allah tidak menurunkan air dari langit. Sesungguhnya peribadahan kepada Allah itulah perkara yang haq, dan penyembahan terhadap selain Allah adalah perkara batil. Apakah ada tuhan bersama Allah yang melakukan perbuatan-perbuatan tersbut di atas sehingga ia pantas disembah bersama Allah dan dipersekutukan denganNya? Bahkan orang-orang musyrik telah melenceng dari jalan kebenaran dan keimanan, lalu mereka menyamakan sesuatu dengan Allah dalam ibadah dan pengagungan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

60. Hai Rasulallah, tanyakanlah kepada kaummu: “Apakah menyembah berhala berhala lebih baik, atau menyembah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, menurunkan hujan yang bermanfaat dari langit bagi kalian sehingga kalian menjalankan kehidupan kalian, dan dengan air hujan itu Allah menumbuhkan kebun-kebun yang sedap dilihat dan menenangkan arti orang yang memandangnya? Kalian tidak mampu untuk menumbuhkan pepohonannya. Kalaulah bukan Allah yang menciptakan sebab-sebabnya bagi kalian dengan menghilangkan segala yang menghalangi pertumbuhannya, Maka apakah terdapat pencipta selain Allah yang membantu-Nya untuk melakukan hal itu?”

Orang-orang musyrik itu adalah kaum yang Berpaling dari jalan yang benar sehingga menjadikan selain Allah sebagai sekutu dalam ibadah, padahal Allah Maha Esa dalam menciptakan, memberi rezeki, dan mengatur hamba-hambanya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

60. Atau siapakah yang telah menciptakan langit-langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, dan menurunkan atas kalian -wahai manusia- air hujan dari langit lalu Kami tumbuhkan bagi kalian dengan air itu kebun-kebun yang bagus nan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu untuk menumbuhkan pohon di kebun-kebun itu karena kelemahan kalian atas hal itu, lalu Allah lah yang menumbuhkannya, maka adakah sesembahan lain selain Allah? Tidak, bahkan mereka adalah kaum yang menyimpang dari kebenaran dengan menyamakan antara Żat Pencipta dan makhluk secara zalim.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

60. أَمَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ (Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi)
Yakni apakah tuhan-tuhan mereka lebih baik atau Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta memperhitungkan penciptaannya?

وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً(dan yang menurunkan air untukmu dari langit)
Yakni suatu jenis air, yaitu air hujan.

فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ حَدَآئِقَ(lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun)
Makna (الحديقة) adalah kebun yang dikelilingi pagar.

ذَاتَ بَهْجَةٍ(yang berpemandangan indah)
Yakni memiliki keindahan yang menyejukkan orang yang memandangnya.

مَّا كَانَ لَكُمْ أَن تُنۢبِتُوا۟ شَجَرَهَآ ۗ( yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya?)
Manusia tidak mampu melakukan itu, sebab itu diatas kemampuan mereka, karena mereka tidak mampu memunculkan sesuatu dari tidak ada menjadi ada.

أَءِلٰهٌ مَّعَ اللهِ ۚ( Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?)
Yakni apakah yang melakukan itu semua adalah tuhan selain Allah sehingga kalian menyembah tuhan itu, atau yang menciptakannya adalah Allah semata?
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah apakah Allah yang telah disebutkan beberapa penciptaan-Nya itu bersama sesembahan yang lain sehingga ia disandingkan dan dijadikan sekutu-Nya dalam ibadah?

بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ(Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran))
Yakni menyimpang dari Allah menuju selain-Nya; atau menyimpang dari kebenaran menuju kebatilan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

60. Apakah sesembahan kalian yang lebih baik, atau Yang telah menciptakan langit dan bumi, juga Yang menurunkan air hujan untukmu dari langit. Kemudian Dia tumbuhkan dengan air hujan itu kebun-kebun yang berpemandangan indah. Kalian, para manusia sekali-kali tidak akan pernah mampu menumbuhkan pohon-pohon di kebun-kebun itu. Itu semua menunjukkan bahwa manusia itu lemah. Apakah benar dbahwa ada tuhan selan Allah, atau ada tuhan yang lain? Padahal Allah adalah pencipta segala yang ada? Bahkan sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, yaitu pengesaan Allah, sehingga mereka menyekutukan Allah.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Atau siapakah Dzat yang menciptakan langit dan bumi serta yang menurunkan air dari langit untuk kalian, lalu Kami menumbuhkan dengan air itu kebun-kebun} kebun-kebun {yang memiliki pemandangan inda} keindahan dan kecantikan {kalian tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah ada tuhan (lain) bersama Allah. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang} yang menyimpang dari jalan kebenaran


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

60. Maksudnya, atau siapakah yang telah menciptakan langit dan segala apa yang ada di dalamnya, berupa matahari, bulan, bintang-bintang, para malaikat dan bumi serta segala apa yang ada padanya seperti gunung, lautan, sungai, pohon-pohonan dan lain-lainnya, “dan yang menurunkan bagimu,” maksudnya, untuk kalian “air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun,” maksudnya taman-taman, “yang berpemandangan indah,” maksudnya, indah dipandang karena banyak pohon-pohon, bermacam-macam, dan buah-buahannya yang baik. “Yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya.” Kalau saja bukan karunia Allah terhadap kalian, dengan menurunkan hujan (niscaya kalian tidak mampu menumbuhkan pohon-pohon). “Apakah di samping Allah ada sembahan (yang lain),” yang mampu melakukan perbuatan seperti itu hingga berhak disembah bersamaNya dan dipersekutukan denganNYa? “Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang,” dari Allah kepada selain Dia, dan mereka menyetarakanNya dengan selain Dia, padahal mereka mengetahui bahwa hanya Dia semata Pencipta alam bawah dan alam atas dan yang menurunkan rizki.
61. Maksudnya, apakah patung-patung dan berhala-berhala yang sangat lemah dari segala sisinya, yang tidak bisa berbuat apa pun, tidak bisa memberi rizki dan tidak bermanfaat itu lebih baik, atau Allah yang “telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam,” di diami oleh manusia, dan memungkinkan mereka untuk tinggal (menetap), bercocok tanam, membangun, pergi dan pulang, “dan yang menjadikan sungai-sungai dicelah-celahnya.” Maksudnya, menjadikan sungai-sungai di celah-celah bumi ini yang dapat digunakan oleh manusia untuk tanaman merekka, pohon-pohon mereka, minuman mereka dan hewan ternak mereka, “dan yang menjadikan pasak-pasak (gunung-gunung) untuknya.” Maksudnya, gunung-gunung yang menjadikan bumi jadi kokoh dan terpasak kuat, agar tidak binasa, dan gunung-gunung itu menjadi pasak baginya, agar tidak goncang, “dan menjadikan antara dua laut,” maksudnya, air asin dan air tawar “suatu pemisah,” yang mencegah keduanya bercampur, sehingga mengakibatkan hilangnya manfaat yang diinginkan dari keduanya. Akan tetapi Allah menjadikan di antara keduanya dinding pemisah dari tanah. Dia jadikan tempat mengalirnya sungai itu di bumi (darat), dijauhkan dari lautan, sehingga dengan begitu dapat dicapai maksud dan kemaslahatan keduanya. “Apakah di samping Allah ada sembahan (yang lain),” yang mampu melakukan itu semua sehingga laik kalau Allah dikesampingkan dan dipersekutukan dengannya?
“Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui,” sehingga mereka mempersekutukan Allah karena bertaklid buta kepada para pembesar mereka. Dan apabila tidak demikian, kalau mereka mengetahui dengan sebenar-benarnya, tentu mereka tidak mempersekutukan sesuatu apa pun denganNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 59-60
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk mengucapkan: (Segala puji bagi Allah) atas segala nikmatNya kepada hamba-hambaNya berupa nikmat-nikmat yang tidak bisa dihitung. dan atas sifat-sifatNya yang Maha Tinggi dan nama-namaNya yang paling baik, serta atas salamNya kepada hamba-hambaNya yang terpilih, yaitu para rasul dan nabiNya yang mulia. Demikian juga dikatakan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dan lainnya, bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan hamba-hambaNya yang Dia pilih adalah para nabi. Dia berkata bahwa itu sebagaimana firmanNya: (Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan (180) Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul (181) Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam (182) (Surah Ash-Shaffat)
Makna yang dimaksud bahwa setelah menyebutkan apa yang Dia lakukan terhadap kekasih-kekasihNya berupa menyelamatkan, menolong dan mendukung mereka, lalu menimpakan kehinaan azab dan kekalahan terhadap musuh-musuh­Nya, maka Allah SWT memerintahkan rasulNya dan orang yang mengikutinya untuk memujiNya atas semua yang Dia lakukan. Dan hendaknya mereka memohonkan kesejahteraan untuk hamba-hambaNya yang Dia pilih.
Firman Allah SWT: (Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?) ini adalah Istifham inkari terhadap orang-orang musyrik karena mereka menyembah sembahan-sembahan lain bersama Allah. Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa hanya Dialah Dzat yang Menciptakan, Memberi Rezeki, dan Mengatur, bukan selain Dia. Jadi Allah SWT berfirman: (Atau siapakah yang telah menciptakan langit) yaitu menciptakan semua langit yang tinggi dan jernih, dan apa yang ada padanya berupa bintang-bintang yang bercahaya, bintang-bintang yang berkilauan, dan benda-benda angkasa lainnya. Dan Dia menciptakan bumi ini dan apa yang ada padanya berupa gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, tanah-tanah terjal, padang pasir, tanah-tanah tandus, tanaman dan pepohonan, buah-buahan, lautan dan semua hewan dengan beragam jenis, bentuk dan warnanya, serta makhluk lainnya.
Firman Allah SWT: (dan yang menurunkan air untukmu dari langit) yaitu Allah menjadikannya sebagai rezeki bagi para hamba (lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah) yaitu kebun-kebun (yang berpemandangan indah) yaitu yang indah pemandangan dan bentuknya (yang kamu sekalian tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya) Kalian tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Sesungguhnya yang mampu melakukannya hanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki, yang melakukannya sendiri, bukan selain Dia dari berhala-berhala dan tandingan-tandingan sebagaimana yang diakui oleh orang-orang musyrik, sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah”) (Surah Az-Zukhruf: 87) yaitu, mengakui bahwa hanya Allah semata yang melakukan semua itu, tidak ada sekutu bagiNya, kemudian mereka menyembah selain Allah bersamaNya, padahal mereka mengakui bahwa selain Allah itu tidak dapat menciptakan dan memberi rezeki. Karena sesungguhnya yang layak disembah hanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?) yaitu apakah ada tuhan lain yang disembah selain Allah? dan telah jelas bagi kalian dan setiap orang yang berakal dari sesuatu yang mereka akui juga bahwa hanya Allah­ yang Maha Menciptakan dan Memberi rezeki.
Firman Allah SWT di sini (Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi) kata (amman) dalam ayat-ayat ini semuanya takdirnya adalah, “Apakah Dzat yang mengerjakan semuanya ini sama dengan yang tidak dapat mengerjakan sesuatu pun darinya?". Demikianlah makna konteksnya, sekalipun sebagian darinya tidak disebutkan, karena ada kekuatan kalam itu yang menunjuk kepada hal itu. Allah SWT telah berfirman: (Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?)
Kemudian Allah SWT berfirman di akhir ayat: (Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)) yaitu mereka menjadikan bagi Allah tandingan dan persamaan. Demikian juga Allah SWT berfirman: ((Apakah kalian, hai orang-orang musyrik, yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?) (Surah Az-Zumar: 9) yaitu, apakah orang yang berperilaku seperti ini sama dengan orang yang tidak berperilaku demikian? Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang menerima pelajaran) (Surah Az-Zumar: 9) dan Allah SWT berfirman: (Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya) yaitu Apakah Tuhan Yang Maha Menyaksikan semua perbuatan, gerakan dan diamnya makhlu, serta mengetahui semua hal ghaib baik yang besar maupun kecil itu sama dengan yang tidak mengetahui, tidak mendengar dan tidak melihat dari berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah itu? Oleh karena itu Allah berfirman: (Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah, "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu!") (Surah Ar-Ra'd: 33) Demikian juga ayat-ayat ini semua


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naml ayat 60: Tanyalah kepada mereka wahai Nabi Allah : Siapa yang menciptakan langit dan bumi ? Dan siapa yang menurunkan dari langit air yang menumbuhkan perkebunan dan taman-taman yang enak dipandang ? Kalian mengetahui bahwa tidaklah mungkin seorangpun dari manusia untuk menumbuhkan pepohonan ini, apakah ada tuhan lain selain Allah yang melakukan demikian sampai-sampai kalian beribadah kepada selain-Nya, dan menyekutukan-Nya dalam peribadatan ?; Bahkan ketahuilah wahai Nabi Allah ﷺ bahwasanya mereka orang-orang musyrik menyamakan Allah dengan selain-Nya, dan menyerupakan Allah dengan selain-Nya dengan tanpa bukti.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dan apa yang ada di dalamnya, seperti matahari, bulan, bintang dan malaikat.

Dan apa yang ada di dalamnya, seperti gunung, lautan, sungai, pohon-pohon dan lain-lain.

Pohonnya banyak dan bermacam-macam serta buahnya baik.

Kalau bukan karena nikmat Allah kepadamu dengan menurunkan hujan.

Bisa juga diartikan, “mereka adalah orang-orang yang menyekutukan Allah dengan selain-Nya.” Padahal mereka mengetahui, bahwa hanya Dia saja yang satu-satunya menciptakan alam semesta.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 60

60. Setelah ayat-ayat yang lalu membicarakan tindakan Allah terhadap para pembangkang serta penyelamatan terhadapnya hamba-Nya yang taat, kini Allah mengajak untuk membandingkan antara ciptaan-Nya dan yang dilakukan oleh selain-Nya. Wahai nabi Muhammad, katakan kepada mereka, 'bukankah dia yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya dan yang menurunkan air hujan dari langit yang sangat bermanfaat untukmu, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah' kamu sekali-kali tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya yang beraneka ragam dengan jenis, warna dan buah yang berlainan seandainya Allah tidak menurun-kan hujan dari langit. Jika demikian, apakah di samping Allah ada tuhan yang lain' keserasian dalam ciptaan Allah menunjukkan bahwa tidak ada tuhan lain yang menyertai Allah. Bahkan, sebenarnya mereka yang menyekutukan Allah adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenar-an, sebab telah mempersamakan Allah dengan lainnya dalam ibadah dan keagungan. 61. Tanyakan kepada mereka, 'bukankah dia yang telah menjadikan bumi datar, mantap dan tidak bergoncang sehingga layak sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yaitu antara gunung-gunung yang tertancap di bumi, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk mengokohkan nya, dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut, yaitu laut yang asin dan sungai air tawar yang bermuara di laut, sehingga masing-masing tidak bercampur aduk' apakah di samping Allah ada tuhan lain yang melakukan itu sehingga kamu persekutukan dia dengannya' sungguh tidak ada, bahkan sebenarnya kebanyakan mereka tidak mau memanfaatkan ilmu kebenaran yang sesungguhnya, seolah-olah mereka tidak mengetahui.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjelasan dari para ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat An-Naml ayat 60 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Sokong usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Terbanyak Dikaji

Terdapat berbagai halaman yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 30, Al-Baqarah 2, Al-Infithar, Ar-Ra’d, Ali ‘Imran 133, Al-Ahzab 21. Termasuk Al-Baqarah 186, Az-Zariyat 56, Ali ‘Imran 134, Al-Isra 23-24, Al-Isra 1, Al-Jumu’ah 9.

  1. Al-Baqarah 30
  2. Al-Baqarah 2
  3. Al-Infithar
  4. Ar-Ra’d
  5. Ali ‘Imran 133
  6. Al-Ahzab 21
  7. Al-Baqarah 186
  8. Az-Zariyat 56
  9. Ali ‘Imran 134
  10. Al-Isra 23-24
  11. Al-Isra 1
  12. Al-Jumu’ah 9

Pencarian: surat al maidah ayat 54, ali imran 118, al alaq bahasa indonesia, surah al baqarah ayat 108, ayat al imran 190

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.