Surat An-Naml Ayat 59
قُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلَٰمٌ عَلَىٰ عِبَادِهِ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَىٰٓ ۗ ءَآللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ
Arab-Latin: Qulil-ḥamdu lillāhi wa salāmun 'alā 'ibādihillażīnaṣṭafā, āllāhu khairun ammā yusyrikụn
Artinya: Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Terkait Dengan Surat An-Naml Ayat 59
Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 59 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah berharga dari ayat ini. Ditemukan variasi penafsiran dari banyak ulama tafsir terhadap kandungan surat An-Naml ayat 59, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah (wahai Rasul) “Segala pujian dan syukur hanya milik Allah, dan keselamatan dariNya serta keamanan atas hamba-hambaNya yang telah Dia pilih untuk mengemban risalahNya.” Kemudian tanyakanlah kepada kaum musyrikin dari kaummu, “Apakah Allah yang memiliki kekuasaan mendatangkan manfaat dan keburukan yang lebih baik, ataukah obyek yang mereka persekutukan selain Allah yang tidak memiliki kuasa terhadap dirinya ataupun orang lain untuk memberikan manfaat dan kemadorotan?”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
59. Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk memuji Allah atas isi dari kisah para nabi berupa azab yang menimpa kaum yang mendustakan, dan atas isyarat yang ada dalam kisah-kisah tersebut berupa janji Allah untuk memberi kemenangan atas musuh-musuhnya.
Dan setelah itu Allah memerintahkannya untuk menyampaikan salam kepada hamba-hamba-Nya yang telah Dia pilih untuk mengemban risalah. Dan dalam kalimat ini terdapat balasan dan penghargaan bagi para nabi atas segala cobaan yang mereka dapatkan di jalan dakwah.
Kemudian Allah memerintahkan Rasulullah untuk mengingkari orang musyrik dengan berkata: “Manakah yang lebih baik, Allah yang telah disebutkan perbuatan dan sifat-sifat-Nya yang menunjukkan kebesaran kuasa-Nya, atau berhala-berhala yang kalian jadikan sekutu Allah dalam ibadah?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
59. Katakan -wahai Rasul- “Segala puji bagi Allah atas segala nikmat-nikmat-Nya dan amanat dari-Nya atas para Rasul-Nya yang telah dipilih-Nya untuk menyampaikan agama-Nya. Apakah Allah yang berhak disembah, yang di Tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu yang lebih baik ataukah sesembahan-sesembahan yang disembah oleh orang-orang musyrik yang tidak mampu memberikan manfaat maupun mudarat?”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
59. قُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ (Katakanlah: “Segala puji bagi Allah)
Yakni katakanlah hai Muhammad “Segala puji bagi Allah yang telah membinasakan orang-orang kafir dari umat-umat terdahulu.
وَسَلٰمٌ عَلَىٰ عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَىٰٓ ۗ( dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya)
Mereka adalah orang-orang terbaik, yaitu umat Nabi Muhammad, serta para Nabi beserta pengikut mereka.
ءَآللهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ(Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?)
Yakni apakah Allah lebih baik atau berhala-berhala.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah apakah pahala Allah lebih baik atau siksaan berhala-berhala yang kalian jadikan sekutu-sekutu.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
59. Katakanlah wahai Nabi: "Segala puji bagi Allah Yang telah menunjukkan jalan, juga Yang telah membinasakan orang-orang kafir durhaka dari umat-umat yang kosong. Kesejahteraan atas hamba-hamba yang Allah pilih, yaitu para Nabi, mereka adalah manusia pilihan, sarta para pengikutnya. Apakah pengesaan, ketaatan kepada-Nya serta pahala dari Allah itu yang lebih baik? Ataukah kesyirikan orang musyrik atas Allah dengan menyembah berhala yang bahkan tidak mampu memberi manfaat maupun bencana? Kalimat Aaallah dibaca panjang, bentuk asli dari A-allah, yang bermakna: Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan atas Dia?"
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Katakanlah,“Segala puji bagi Allah dan keselamatan atas hamba-hambaNya yang Dia pilih. Apakah Allah yang lebih baik ataukah apa yang mereka persekutukan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
59 maksudnya, katakanlah, ”segala puji hanya milik Allah yang berhak mendapat kesempurnaan pujian, pujaan dan sanjungan, karena kesempurnaan sifat-sifatNya, keindahan kebaikan, karunia, keadilan dan kebijaksanaanNya dalam menimpakan hukuman terhadap orang-orang yang zhalim. Dan berilah juga salam kepada hamba-hambaNya yang Dia pilih atas sekalian manusia, dari kalangan para nabi, para utusan, dan manusia-manusia pilihan Allah, Rabb semesta alam. Hal itu karena sangat tingginya kemuliaan mereka dan sebagai isyarat kepada kedudukan dan keselamatan mereka dari keburukan dan najis, dan kebersihan apa yang mereka katakan tentang Rabb mereka dari segala kekurangan dan aib (cela).
“apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan denganNya?” ini adalah kalimat tanya jawab yang sudah pasti dan telah dimaklumi. Maksudnya Allah Rabb yang Mahaagung yang sempurna sifat-sifatNya, Mahabesar kelembutanNya yang lebih baik, ataukah patung-patung dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah, sedangkan mereka lemah dari segala sisi, tidak bisa menimpakkan madarat dan tidak pula dapat memberikan manfat, tidak bisa menguasai untuk dirinya dan untuk para penyembahnya sebesar biji sawi pun dari kebaikan. Jadi, Allah yang lebih baik daripada sesuatu yang mereka persekutukan itu.
Kemudian Allah menjelaskan rincian hal-hal yang dengannya Dia dapat dikenal dan dapat dipastikan bahwasannya Dia-lah AIlah yang disembah, dan bahwa beribadah kepadaNya itulah yang benar dan beribadah kepada selain Dia adalah kepalsuan,
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 59-60
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk mengucapkan: (Segala puji bagi Allah) atas segala nikmatNya kepada hamba-hambaNya berupa nikmat-nikmat yang tidak bisa dihitung. dan atas sifat-sifatNya yang Maha Tinggi dan nama-namaNya yang paling baik, serta atas salamNya kepada hamba-hambaNya yang terpilih, yaitu para rasul dan nabiNya yang mulia. Demikian juga dikatakan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dan lainnya, bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan hamba-hambaNya yang Dia pilih adalah para nabi. Dia berkata bahwa itu sebagaimana firmanNya: (Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan (180) Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul (181) Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam (182) (Surah Ash-Shaffat)
Makna yang dimaksud bahwa setelah menyebutkan apa yang Dia lakukan terhadap kekasih-kekasihNya berupa menyelamatkan, menolong dan mendukung mereka, lalu menimpakan kehinaan azab dan kekalahan terhadap musuh-musuhNya, maka Allah SWT memerintahkan rasulNya dan orang yang mengikutinya untuk memujiNya atas semua yang Dia lakukan. Dan hendaknya mereka memohonkan kesejahteraan untuk hamba-hambaNya yang Dia pilih.
Firman Allah SWT: (Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?) ini adalah Istifham inkari terhadap orang-orang musyrik karena mereka menyembah sembahan-sembahan lain bersama Allah. Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa hanya Dialah Dzat yang Menciptakan, Memberi Rezeki, dan Mengatur, bukan selain Dia. Jadi Allah SWT berfirman: (Atau siapakah yang telah menciptakan langit) yaitu menciptakan semua langit yang tinggi dan jernih, dan apa yang ada padanya berupa bintang-bintang yang bercahaya, bintang-bintang yang berkilauan, dan benda-benda angkasa lainnya. Dan Dia menciptakan bumi ini dan apa yang ada padanya berupa gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, tanah-tanah terjal, padang pasir, tanah-tanah tandus, tanaman dan pepohonan, buah-buahan, lautan dan semua hewan dengan beragam jenis, bentuk dan warnanya, serta makhluk lainnya.
Firman Allah SWT: (dan yang menurunkan air untukmu dari langit) yaitu Allah menjadikannya sebagai rezeki bagi para hamba (lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah) yaitu kebun-kebun (yang berpemandangan indah) yaitu yang indah pemandangan dan bentuknya (yang kamu sekalian tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya) Kalian tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Sesungguhnya yang mampu melakukannya hanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki, yang melakukannya sendiri, bukan selain Dia dari berhala-berhala dan tandingan-tandingan sebagaimana yang diakui oleh orang-orang musyrik, sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah”) (Surah Az-Zukhruf: 87) yaitu, mengakui bahwa hanya Allah semata yang melakukan semua itu, tidak ada sekutu bagiNya, kemudian mereka menyembah selain Allah bersamaNya, padahal mereka mengakui bahwa selain Allah itu tidak dapat menciptakan dan memberi rezeki. Karena sesungguhnya yang layak disembah hanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?) yaitu apakah ada tuhan lain yang disembah selain Allah? dan telah jelas bagi kalian dan setiap orang yang berakal dari sesuatu yang mereka akui juga bahwa hanya Allah yang Maha Menciptakan dan Memberi rezeki.
Firman Allah SWT di sini (Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi) kata (amman) dalam ayat-ayat ini semuanya takdirnya adalah, “Apakah Dzat yang mengerjakan semuanya ini sama dengan yang tidak dapat mengerjakan sesuatu pun darinya?". Demikianlah makna konteksnya, sekalipun sebagian darinya tidak disebutkan, karena ada kekuatan kalam itu yang menunjuk kepada hal itu. Allah SWT telah berfirman: (Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?)
Kemudian Allah SWT berfirman di akhir ayat: (Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)) yaitu mereka menjadikan bagi Allah tandingan dan persamaan. Demikian juga Allah SWT berfirman: ((Apakah kalian, hai orang-orang musyrik, yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?) (Surah Az-Zumar: 9) yaitu, apakah orang yang berperilaku seperti ini sama dengan orang yang tidak berperilaku demikian? Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang menerima pelajaran) (Surah Az-Zumar: 9) dan Allah SWT berfirman: (Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya) yaitu Apakah Tuhan Yang Maha Menyaksikan semua perbuatan, gerakan dan diamnya makhlu, serta mengetahui semua hal ghaib baik yang besar maupun kecil itu sama dengan yang tidak mengetahui, tidak mendengar dan tidak melihat dari berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah itu? Oleh karena itu Allah berfirman: (Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah, "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu!") (Surah Ar-Ra'd: 33) Demikian juga ayat-ayat ini semua
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Naml ayat 59: Katakanlah wahai Nabi Allah : Segala puji bagi Allah yang yang berhak mendapatkan kesempurnaan pujian; Dialah pemilik kenikmatan dan pemilik karunia yang diberikan kepada hamba-Nya, katakanlah : Keselamatan dan penghormatan bagi hamba Allah dan kekasih-Nya yang mereka Allah pilih untuk membawa risalah-Nya dan menyampaikan dakwah-Nya, dan mereka adalah orang-orang yang selamat dari mengerjakan keburukan dan berkeyakinan rusak. Kemudian tanyalah wahai Nabi Allah kepada orang-orang musyrik dari kaummu : Apakah Allah yang maha tinggi, di mana Dialah yang menguasai kebaikan dan keburukan, ataukah sesembahan patung-patung ini yang kalian sembah selain Allah yang tiada menguasai kebaikan dan keburukan serta kebaikan.
Dalam firman Allah : Apakah Allah pemilik kebaikan ataukan berhala yang kalian ibadahi, dikatakan : Bahwasanya Nabi ﷺ jika membaca ayat ini beliau berkata : Dialah Allah yang maha baik, kekal, pembalas dan mulia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah berhak mendapatkan segala pujian dan sanjungan karena sempurna sifatnya, karena kebaikan-Nya, pemberian-Nya, keadilan dan kebijaksanaan-Nya dalam hal hukuman-Nya kepada orang-orang yang mendustakan dan mengazab orang-orang yang zalim. Dia juga memberikan salam kepada hamba-hamba pilihan-Nya, seperti para nabi, dan para rasul. Hal ini untuk meninggikan nama mereka, dan meninggikan kedudukan mereka serta selamatnya mereka dari keburukan dan kotoran, serta selamatnya apa yang mereka ucapkan tentang Tuhan mereka dari kekurangan dan aib.
Yakni apakah Allah Tuhan yang Mahaagung yang sempurna sifat itu lebih baik ataukah patung-patung dan berhala-berhala yang memiliki kekurangan dari berbagai sisi, yang tidak mampu memberi manfaat dan menimpakan madharrat?
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan lebih rinci sesuatu yang dengannya diketahui dan dipastikan bahwa hanya Allah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan bahwa menyembah selain-Nya adalah batil.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 59
Demikianlah uraian kisah-kisah para nabi dan umatnya yang memberi tuntunan dan pelajaran yang harus disyukuri, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, "segala puji hanya bagi Allah dalam segala situasi dan kondisi dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya sebagai pengemban misi kerasulan. " katakan pula kepada orang-orang musyrik, 'apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan-Nya yang tidak dapat mendatangkan manfaat atau mudarat'' 60. Setelah ayat-ayat yang lalu membicarakan tindakan Allah terhadap para pembangkang serta penyelamatan terhadapnya hamba-Nya yang taat, kini Allah mengajak untuk membandingkan antara ciptaan-Nya dan yang dilakukan oleh selain-Nya. Wahai nabi Muhammad, katakan kepada mereka, 'bukankah dia yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya dan yang menurunkan air hujan dari langit yang sangat bermanfaat untukmu, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah' kamu sekali-kali tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya yang beraneka ragam dengan jenis, warna dan buah yang berlainan seandainya Allah tidak menurun-kan hujan dari langit. Jika demikian, apakah di samping Allah ada tuhan yang lain' keserasian dalam ciptaan Allah menunjukkan bahwa tidak ada tuhan lain yang menyertai Allah. Bahkan, sebenarnya mereka yang menyekutukan Allah adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenar-an, sebab telah mempersamakan Allah dengan lainnya dalam ibadah dan keagungan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penafsiran dari kalangan ahli ilmu mengenai makna dan arti surat An-Naml ayat 59 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.