Surat Ali ‘Imran Ayat 190

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Arab-Latin: Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

« Ali 'Imran 189Ali 'Imran 191 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Ali ‘Imran Ayat 190

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 190 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran penting dari ayat ini. Didapati beberapa penjelasan dari banyak ulama tafsir mengenai makna surat Ali ‘Imran ayat 190, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa ada contoh sebelumnya dan dalam pergantian malam dan siang dan perbedaan waktu keduanya dengan memanjang dan memendek benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas keesaan Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal-akal yang selamat.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

190. Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam dengan teratur merupakan bukti-bukti yang jelas atas keesaan dan keagungan-Nya bagi orang-orang yang memiliki akal yang sehat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

190. Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada serta tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia Yang berhak disembah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

190.وَاخْتِلٰفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ (dan silih bergantinya malam dan siang)
Yakni pada pergantian keduanya dengan datang setelah kepergian salah satunya, dan perbedaan panjang pendek waktu keduanya, dan panas dinginnya, dan lain sebagainya.

لَاٰيٰتٍ (terdapat tanda-tanda)
Yakni tanda-tanda yang jelas dan bukti yang nyata atas Sang Pencipta.

لِّأُو۟لِى الْأَلْبٰبِ (bagi orang-orang yang berakal)
Yakni akal yang bersih dari kekurangan apapun. Karena hanya dengan memikirkan apa yang Allah sebutkan pada ayat ini cukup bagi orang yang berakal untuk menyampaikkannya pada keimanan yang tidak dapat digoncangakan oleh syubhat dan tidak terhalang oleh keraguan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Dalam hal penciptaan langit dan bumi terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentangnya, begitupun dengan pergantian siang dan malam : seperti panjang dan pendek waktunya, panas dan dinginnya suhu dan cuaca, rasa aman dan takut yang dirasakan oleh setiap manusia pada kedua waktu itu, kerasnya kehidupan dan kesejahteraan yang terdapat pada keduanya, dan sebagainya yang menjadi ciri perbedaan dan pergantian kedua waktu tersebut, semua ada ayat secara khusus menjelaskan yang kemudian adalah bukti atas keagungan dan kekuasaan sang pencipta, dan bahwasanya penciptaan dan pengaturan secara mutlaq adalah milik dan hak Allah semata.

2 ). Demi Allah hati ini tidak akan tercerahkan kecuali dengan bertafakkur, yang juga merupakan ibadah para nabi dan auliya' dari setiap zaman, Amir bin 'Abdu Qois berkata : aku mendengar lebih dari satu orang sahabat Nabi mereka berkata : "sesungguhnya cahaya iman itu pada bagaimana kita bertafaku".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

190. Sesungguhnya dalam penciptaan dan pembuatan langit dan bumi, pergantian malam dan siang hari dengan sangat rinci, pergantian keduanya dalam waktu yang lama maupun singkat, panas dan dingin, serta peristiwa lainnya itu mengandung dalil yang jelas atas keberadaan, kuasa dan keesaan Allah bagi orang-orang yang berakal sehat. Ayat ini diturunkan ketika suku uraisy meminta Nabi SAW dengan berkata: “Bedoalah kepada Tuhanmu untuk menjadikan bukit Shafa menjadi emas” Lalu beliau berdoa kepada Tuhan. Kemudian turunlah ayat ini {Inna fii khalqissamaawaati}, Maka sebaiknya kalian memikirkan hal tersebut.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian} pergantian {malam dan siang terdapat tanda-tanda} petunjuk yang jelas {bagi orang yang berakal


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

190. Allah memberitakan, “SEsungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” Termasuk di dalamnya adalah anjuran pada hamba untuk memikirkan ciptaanNya, memperhatikan dengan seksama tanda-tandanya dan merenungkan proses penciptaannya. Allah menyebut secara umum FirmanNya, “Tanda-tanda”, dan tidak berfirman menurut kepentingan (sempit) bagi seseorang sebagai isyarat kepada banyaknya dan keumumannya. Yang demikian itu karena di dalamnya mengandung tanda-tanda yang menakjubkan yang membuat decak kagum orang-orang yang memandangnya dan memuaskan orang-orang yang memikirkannya, menarik hati orang-orang yang jujur, membangunkan akal yang jernih terhadap tuntutan-tuntutan ilahiyah.
Adapun perincian perkara yang dikandung olehnya, maka tidaklah mungkin makhluk dapat menghinggakan dan meliputi sebagiannya. Secara global segala sesuatu yang ada padanya berupa keagungan, keluasan, keberaturan peredaran dan gerakannya, menunjukkan kepada keagungan Penciptanya, agungnya kekuasaanNya dan keuniversalan KuasaNya, dan semua yang ada di dalamnya berupa keteraturan dan kedetailan, serta keindahan dan kelembutan perbuatan. Semua perbuatan (dan karya) itu menunjukkan kebijaksanaan Allah yang meletakkan segala sesuatu pada tempat yang tepat dan begitu luasnya ilmuNya. Dan apa pun yang dikandungnya berupa manfaat bagi makhluk menunjukkan akan keluasan rahmat Allah, umumnya karuniaNya, kebaikanNya yang menyeluruh dan kewajiban bersyukur kepadaNya. Semua itu menunjukkan ketergantungan hati kepada Pencipta dan Pembuatnya, dan mengerahkan segala upaya dalam memperoleh keridhaanNya, dan agar Allah tidak disekutukan dengan sesuatu pun, dari orang yang tidak memiliki sebesar biji atom sekalipun untuk dirinya maupun untuk orang lain, di bumi dan tidak pula di langit.
Allah mengkhususkan tanda-tanda itu kepada orang-orang yang berakal, karena mereka adalah orang-orang yang memiliki akal pikiran, dan merekalah orang-orang yang dapat mengambil manfaat darinya yang memperhatikan dengan akal pikiran mereka, dan bukan dengan (hanya) pandangan mereka saja.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 190-194
Makna dari ayat ini adalah bahwa Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi) ini dalam tinggi dan luasnya langit, serta dalam rendah dan padatnya bumi, serta apa yang ada di antara keduanya, terdapat tanda-tanda yang bisa disaksikan lagi agung berupa planet-planet yang berputar dan tetap pada orbitnya, lautan, gunung-gunung, padang pasir, pepohonan, tumbuhan, tanaman, buah-buahan, hewan-hewan, mineral-mineral, serta manfaat-manfaat dengan beragam warna, aroma, rasa, dan keistimewaannya.
(dan silih bergantinya malam dan siang) yaitu pergantian antara malam dan siang dengan panjang dan pendek waktunya, terkadang ini lebih panjang dan itu lebih pendek, kemudian keduanya seimbang, kemudian bagian yang itu mengambil bagian yang ini sehingga bagian yang pendek waktunya menjadi panjang, dan bagian yang sebelumnya panjang menjadi pendek.. Semua ini adalah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal) akal yang sempurna dan cerdas, yang dapat memahami hakikat dalam kejadian alam ini dengan semua kejelasannya. Mereka tidak seperti orang-orang yang tuli dan bisu yang tidak berakal, orang-orang yang telah disebutkan oleh Allah tentang mereka: (Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya (105) Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain) (106)) (Surah Yusuf) Kemudian Allah SWT menggambaarkan orang-orang yang memiliki akal sehat, Lalu Dia berfirman: ((yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring) sebagaimana yang terdapat dalam hadits Imam Bukhari dari Imran bin Hushain, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Shalatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu maka shalatlah dengan duduk, dan jika tidak mampu maka shalatlah dengan berbaring” yaitu mereka tidak putus-putus mengingatNya dalam segalaa keadaan mereka dalam hati dan lisan mereka (dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi) mereka memahami apa yang ada di antara keduanya berupa ketentuan yang menunjukkan kepada keagungan, kekuasaan, pengetahuan, hikmah, pilihan, dan rahmat Allah yang Maha Pencipta.
Sungguh Allah SWT mencela orang yang tidak memperhatikan ciptaanNya yang menunjukkan kepada DzatNya, sifat-sifatNya, hukumNya, ketentuanNya, dan ayat-ayatNya. Allah SWT berfirman, (Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya (105) Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain) (106)) (Surah Yusuf) dan memuji hamba-hambaNya yang mukmin ((yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi) seraya berkata (Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia) yaitu Engkau tidak menciptaan semua ciptaan ini sia-sia, melainkan dengan kebenaran, agar engkau membalas orang-orang yang berbuat keburukan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, dan membalas orang-orang yang berbuat kebaikan dengan kebaikan. Kemudian mereka mensucikanNya dari sesuatu yang sia-sia dan penciptaan sesuatu yang bathil, lalu mereka berkata (Maha Suci Engkau), yaitu dari menciptakan sesuatu yang ssia-sia (maka peliharalah kami dari siksa neraka), yaitu wahai Dzat yang menciptakan makhluk dengan benar dan adil, wahai Dzat yang terhindar dari kekurangan, aib dan kesia-siaan, peliharalah kami dari azab neraka dengan kekuasaan dan kekuatanMu, dan tetapkanlah kami untuk melakukan amal yang engkau ridhai, dan bantulah kami untuk tetap melakukan amal shalih yang engkau tunjukkan surga yang penuh kenikmatan kepada kami melalui amal itu yang akan membawa mereka ke surga kenikmatan, serta lindungilah kami dari siksaMu yang pedih. Kemudian mereka berkata, (Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia) yaitu engkau hinakan dia dan engkau tampakkan kehinaannya kepada semua penghuni seluruh alam (dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun) yaitu pada hari kiamat tidak ada satupun pelindung bagi mereka dariMu, dan tidak ada yang mampu menghindarkan mereka dari apa yang engkau kehendaki atas mereka (Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman) yaitu seorang penyeru yang mengajak kepada keimanan, dia adalah Rasulullah SAW ("Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman), yaitu beliau bersabda, berimanlah kepada Tuhan kalian, maka kami beriman, yaitu kami menjawab dan mengikutinya (Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami) yaitu dengan kami beriman dan mengikuti nabiMu (Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami) yaitu tutupilah dosa-dosa itu (dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami) yaitu kesalahan antata kami kepadaMu (dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbuat kebajikan) yaitu gabungkanlah kami dengan orang-orang shalih (Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami) dikatakan bahwa maknanya adalah atas keimanan kepada para rasulMu, dan dikatakan bahwa maknanya melalui lisan para rasulMu, dan ini yang lebih jelas
(Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat) yaitu di depan para makhluk (Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji) Yaitu bahwa pasti janji yang engkau beritahukan kepada para rasulMu itu pasti akan terjadi pada hari kiamat di hadapanMu.
Telah disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah membaca sepuluh ayat terakhir dari Surah Ali Imran ini ketika bangun pada malam hari untuk melaksanakan tahajud. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata: "Aku menginap di rumah bibiku Maimunah dan Rasulullah SAW berbicara dengan keluarganya sebentar, lalu tidur. Ketika sepertiga malam terakhir tiba, beliau bangun dan melihat ke langit seraya berkata: (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (190)] sampai ayat-ayat selanjutnya. Kemudian beliau berwudhu, bersiwak, dan melaksanakan shalat sebanyak sebelas rakaat. Kemudian Bilal mengumandangkan adzan, lalu beliau melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah itu, beliau keluar dan shalat subuh bersama orang-orang


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 190: Sesungguhnya di tentang kejadian langit dan bumi dan perlisihan malam dan siang itu, ada beberapa tanda-tanda bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Demikian juga keajaiban-keajaiban yang ada pada keduanya, seperti besarnya, luasnya, teraturnya peredaran benda yang beredar dan lain sebagainya. Semua ini menunjukkan keagungan Allah, keagungan kerajaan-Nya dan menyeluruhnya kekuasaan-Nya. Tertib dan teraturnya ciptaan Allah, demikian juga rapi dan indahnya menunjukkan kebijaksanaan Allah dan tepat-Nya serta luas ilmu-Nya. Terlebih dengan manfaat bagi makhluk yang ada di dalamnya terdapat dalil yang menunjukkan keluasan rahmat-Nya, meratanya karunia dan kebaikan-Nya, dan semua itu menghendaki untuk disyukuri. Semua itu juga menunjukkan butuhnya makhluk kepada khaliqnya dan tidak pantas Penciptanya disekutukan.

Di dalam ayat ini terdapat anjuran untuk memikirkan alam semesta, memperhatikan ayat-ayat-Nya dan merenungkan ciptaan-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 190

Setelah menjelaskan keburukan-keburukan orang yahudi dan menegaskan bahwa langit dan bumi milik Allah, pada ayat ini Allah menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesarannya. Sesungguhnya dalam penciptaan benda-benda angkasa, matahari, bulan, beserta planet-planet lainnya dan gugusan bintang-bintang yang terdapat di langit dan perputaran bumi pada porosnya yang terhampar luas untuk manusia, dan pergantian malam dan siang, pada semua fenomena alam tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal yakni orang yang memiliki akal murni yang tidak diselubungi oleh kabut ide yang dapat melahirkan kerancuanorang-orang berakal yaitu orang-orang yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah, merenungkan keindahan ciptaan-Nya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah yang terbentang di jagat raya ini, seraya berzikir kepada Allah dengan hati, lisan, dan anggota tubuh. Mereka mengingat Allah sambil berdiri dan berjalan dengan melakukan aktivitas kehidupan. Mereka berzikir kepada-Nya seraya duduk di majelis-majelis zikir atau masjid, atau berzikir kepada-Nya dalam keadaan berbaring menjelang tidur dan saat istirahat setelah beraktivitas, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah yang mahaagung seraya berkata, ya tuhan kami! kami bersaksi bahwa tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia melainkan mempunyai hikmah dan tujuan di balik ciptaan itu semua. Mahasuci engkau, kami bersaksi tiada sekutu bagi-Mu. Kami mohon kiranya engkau melimpahkan taufik agar kami mampu beramal saleh dalam rangka menjalankan perintah-Mu, dan lindungilah kami dari murka-Mu sehingga kami selamat dari azab neraka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penjabaran dari banyak ulama berkaitan makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 190 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita semua. Bantu kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dibaca

Tersedia ratusan materi yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Shad 54, Al-Waqi’ah, Ar-Rahman, Al-Baqarah, Do’a Sholat Dhuha, Ayat Kursi. Ada juga Al-Kahfi, Asmaul Husna, Al-Mulk, Yasin, Al-Kautsar, Al-Ikhlas.

  1. Shad 54
  2. Al-Waqi’ah
  3. Ar-Rahman
  4. Al-Baqarah
  5. Do’a Sholat Dhuha
  6. Ayat Kursi
  7. Al-Kahfi
  8. Asmaul Husna
  9. Al-Mulk
  10. Yasin
  11. Al-Kautsar
  12. Al-Ikhlas

Pencarian: al ahzab, al hasyr 21-24, al mukmin, surah ad dhuha dan artinya, ayat seribu dinar latin dan artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.