Surat An-Naml Ayat 3

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Arab-Latin: Allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum yụqinụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.

« An-Naml 2An-Naml 4 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Tentang Surat An-Naml Ayat 3

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan bermacam penafsiran dari berbagai pakar tafsir berkaitan makna surat An-Naml ayat 3, misalnya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Yaitu orang-orang yang menegakkan shalat lima waktu dengan melaksanakan rukun-rukunnya yang sempurna dan memenuhi syarat-syarat, juga membayarkan zakat yang wajib kepada orang-orang yang berhak menerimanya, dan mereka itu meyakini terhadap kehidupan akhirat, dan pahala serta siksaan yang ada padanya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

3. yaitu orang-orang yang mendirikan salat secara sempurna, dan menunaikan zakat harta mereka dengan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, dan mereka yakin akan adanya pahala dan azab di Akhirat kelak.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

3. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat pada waktu dan aturan syariatnya dengan sempurna. Serta yang menunaikan zakat wajib dan mereka yakin dengan sepenuh hati akan adanya negeri akhirat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Orang-orang yang menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan meyakini akhirat


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

3 barangkali ada yang mengatakan: sudah banyak sekali orang yang mengklaim beriman. Apakah diterima dari setiap orang yang mengklaim bahwa dirinya adalah seorang Mukmin? Atau harus ada bukti yang benar? Maka dari itu, Allah menjelaskan sifat (ciri) orang-orang beriman, seraya berfirman, ”(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat,” yang wajib dan yang Sunnah. Mereka melakukannya dengan aturan-aturannya yang nampak, berupa rukun-rukun, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban bahkan Sunnah-sunnahnya, dan lengkap dengan amalnya yang batin, yaitu khusu’ yang merupakan jiwa dan substansinya, yaitu dengan merasakan kedekatan Allah dan menghayati apa yang dibaca dan dilakukan oleh orang yang shalat, ”dan menunaikan zakat,” yang wajib berhak menerimanya, “dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat,” maksudnya, keimanan mereka telah mencapai pada tingkat yakin, yaitu ilmu yang sempurna yang sampai kedalam hati, lagi mendorong untuk beramal. Keyakinan mereka pada akhirat mengharuskan keseriusan usaha mereka untuk menghadapinya dan mewaspadai segala hal yang bisa menjadi sebab siksaan dan hukuman. Ini adalah dasar kebaikan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-6
Telah disebutkan di permulaan surah Al-Baqarah tentang huruf-huruf hijaiyyah tersebut di permulaan beberapa surah.
Firman Allah SWT: ((Surat) ini adalah ayat-ayat) yaitu ayat-ayat (Al-Qur’an, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan) yang jelas dan terang (untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman (2)) yaitu sesungguhnya petunjuk dan kabar gembira dari Al-Qur'an itu untuk orang yang mengimaninya, mengikutinya, membenarkannya, mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, mengerjakan shalat yang diwajibkan, menunaikan zakat yang diwajibkan, dan meyakini hari akhirat, hari kebangkitan sesudah mati, hari pembalasan amal perbuatan, yang baik dan yang buruk, serta meyakini adanya surga dan neraka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh") (Surah Fushshilat: 44) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat) yaitu, mereka mendustakannya dan menganggapnya mustahil terjadi (Kami jadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)) yaitu mereka memandang baik apa yang mereka kerjakan, dan Kami biarkan mereka dalam kesesatan mereka sehingga mereka bergelimang dalam kesesatannya. Hal itu merupakan balasan apa yang mereka dustakan terhadap terhadap adanya akhirat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka (10)) (Surah Al-An'am)
(Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang buruk) di dunia dan akhirat (dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi) yaitu, tidak ada seorang pun makhluk di padang mahsyar lebih merugi terhadap dirinya sendiri dan hartanya selain dari mereka.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al-Qur’an dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui (6)) yaitu (sesungguhnya engkau) wahai Muhammad,
Qatadah berkata tentang firmanNya (benar-benar diberi) yaitu benar-benar menerima
(Al-Qur'an ini dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui) yaitu dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, yaitu Maha bisjaksana dalam perintah dan laranganNya, lagi Maha Mengetahui semua perkara, baik yang besar maupun yang kecil. Berita Al-Qur'an itu adalah benar, dan hukum yang ditetapkannya adalah keadilan yang sempurna, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil) (Surah Al-An'am: 115)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naml ayat 3: Allah menjelaskan bahwa di antara sifat mereka orang-orang yang beriman : mereka menegakkan shalat yang lima yang wajib bagi mereka secara sempurna dengan syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, wajib-wajibnya dalam waktu-waktu yang telah ditentukan, mereka juga menunaikan zakat yang diwajibkan bagi mustahiknya dengan ikhlas dan memperbaiki jiwa serta yakin dengan kehidupan akhirat dan apa yang padanya terdapat pahala dan hukuman, surga dan neraka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mungkin seseorang ada yang berkata, “Boleh jadi banyak orang yang mengaku beriman, lalu apakah dapat diterima pengakuannya sebagai mukmin? Ataukah harus ada pembuktian terhadapnya? Inilah yang benar, yakni harus ada bukti terhadap keimanannya. Oleh karena itu, di sini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan sifat orang-orang mukmin.

Sesuai dengan cara yang diperintahkan, baik shalat fardhu maupun sunat. Mereka mengerjakan perbuatan-perbuatannya yang tampak seperti rukun maupun syaratnya serta yang wajibnya, bahkan yang sunatnya, serta mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tersembunyi, yaitu khusyu’ yang merupakan ruh shalat itu dengan menghadirkan perasaan dekatnya Allah serta mentadabburi apa yang dbaca dan dilakukan.

Kepada mustahiknya.

Iman yang ada pada mereka telah mencapai derajat yakin, yang merupakan ilmu yang maksimal yang menancap ke dalam hati dan menghendaki beramal. Keyakinan mereka kepada akhirat menghendaki untuk menyempurnakan usaha mereka serta mengingatkan mereka terhadap sebab-sebab azab dan hukuman, dan ini merupakan modal semua kebaikan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 3

Orang yang beriman adalah orang-orang melaksanakan salat sesuai dengan syarat dan rukunnya, dan melakukannya terus menerus sepanjang hayat, dan menunaikan zakat, sebagai bentuk kewajiban dan rasa syukur kepada Allah atas limpahan rezeki-Nya, dan mereka meyakini adanya kebangkitan manusia dan kehidupan abadi pada hari akhirat. 4. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, dan menganggapnya sebagai satu kemustahilan belaka, kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka yang buruk, seperti kemusyrikan, dan segala bentuk kemaksiatan, sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beragam penjabaran dari berbagai ahli tafsir terhadap isi dan arti surat An-Naml ayat 3 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita. Sokong syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dicari

Kaji ratusan halaman yang sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Ahzab 21, Ali ‘Imran 134, Al-Baqarah 2, Ali ‘Imran 133, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 30. Serta Al-Infithar, Al-Baqarah 186, Az-Zariyat 56, Al-Isra 1, Al-Isra 23-24, Ar-Ra’d.

  1. Al-Ahzab 21
  2. Ali ‘Imran 134
  3. Al-Baqarah 2
  4. Ali ‘Imran 133
  5. Al-Jumu’ah 9
  6. Al-Baqarah 30
  7. Al-Infithar
  8. Al-Baqarah 186
  9. Az-Zariyat 56
  10. Al-Isra 1
  11. Al-Isra 23-24
  12. Ar-Ra’d

Pencarian: surat al baqarah ayat 53, al hasyr 4 ayat terakhir, surat as shaff ayat 10-11, ad duha ayat 11, surat thaha ayat 8

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.