Surat Ad-Dhuha Ayat 11

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ููŽุญูŽุฏู‘ูุซู’

Arab-Latin: Wa ammฤ bini'mati rabbika fa แธฅaddiแนก

Artinya: Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.

ยซ Ad-Dhuha 10 โœต Al-Insyirah 1 ยป

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Surat Ad-Dhuha Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dhuha Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran mendalam dari ayat ini. Tersedia beraneka penjelasan dari kalangan pakar tafsir terkait kandungan surat Ad-Dhuha ayat 11, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

9-11. Jangan memperlakukan anak yatim dengan buruk. Jangan menghardik orang yang meminta-minta, sebaliknya berilah dia makan, dan penuhilah hajatnya. Untuk nikmat tuhanmu yang telah Dia limpahkan kepadamu,maka bicarakanlah hal itu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

11. Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk menampakkan dan menyampaikan kenikmatan-kenikmatan Allah baginya kepada orang lain. Kenikmatan-kenikmatan ini sangat banyak; di antaranya kemuliaan kenabian dan menjadi Rasul yang wajib ditaati dan wajib disyukuri. Dan perintah dari Allah ini ditujukan bagi Nabi Muhammad dan umatnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Syukurilah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadamu dan bicarakan tentang hal itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. ูˆูŽุฃูŽู…ูŽู‘ุง ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ููŽุญูŽุฏูู‘ุซู’ (Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan)
Allah memerintahkan untuk menceritakan kepada orang lain kenikmatan-kenikmatan yang dia dapatkan dari Allah, dan ini adalah salah satu bentuk rasa syukur.
Pendapat lain mengatakan: yang dimaksud dengan kenikmatan di sini adalah al-Qurโ€™an, sehingga Allah memerintahkannya untuk membacakan dan menyampaikannya kepada orang lain.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Adapun terhadap nikmat Tuhanmu yang berupa risalah kenabian dan lain-lain, maka kabarkanlah itu kepada manusia dan bersyukurlah kepada Allah atas hal itu, karena memperbincangkan nikmat Allah adalah bentuk syukur


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{dan Terhadap nikmat Tuhanmu, maka nyatakanlah}


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

9-11. Karena itu Allah berfirman, โ€œAdapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang,โ€ yakni, jangan memperlakukan anak yatim dengan buruk, jangan merasa tertekan karenanya dan jangan membentaknya tapi muliakanlah, berikan semampumu dan perlakukanlah dia sebagaimana kau ingin anakmu diperlakukan serupa sepeninggalmu.
โ€œDan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya,โ€ yakni jangan sampai kau mengeluarkan kata untuk menolak permintaan orang yang meminta-minta berupa hardikan dan perangai buruk. Tapi berikanlah semampumu atau tolaklah dengan cara yang baik. Termasuk dalam hal ini adalah orang yang meminta-minta uang dan ilmu. Karena itu, seorang guru diperintahkan untuk berakhlak baik terhadap murid, memperlakukan murid dengan memuliakan dan sayang, karena hal itu bisa menjadi penolong bagi murid untuk mencapai maksudnya dan sebagai tindakan memuliakan bagi orang yang ingin memberi manfaat pada sesama manusia dan negara.
โ€œDan terhadap nikmat Rabbmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur),โ€ ini mencakup nikmat-nikmat agama dan dunia. Yaitu pujilah Allah karena nikmat-nikmat itu dan sebutlah secara khusus jika memang hal itu ada maslahatnya. Bila tidak, sebutkan nikmat Allah secara mutlak (umum) karena menyebut-nyebut nikmat Allah bisa mendorong seseorang untuk mensyukurinya dan menimbulkan kesenangan bagi Yang memberi nikmat; karena hati memiliki tabiat mencintai orang yang berbuat baik padanya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-11
Diriwayatkan dari Al-Aswad bin Qais, dia berkata,โ€Aku mendengar Jundub berkata bahwa Nabi SAW mengalami sakit selama satu atau dua malam sehingga beliau tidak melakukan qiyamul lail. Maka datanglah kepadanya seorang wanita dan berkata,"Wahai Muhammad, menurutku setanmu itu tidak lain telah meninggalkanmu" Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Demi waktu matahari sepenggalah naik (1) dan demi malam apabila telah sunyi (2) Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) benci kepadamu (3))
Ini merupakan sumpah dari Allah SWT dengan menyebut waktu dhuha dan cahaya yang Dia ciptakan padanya (dan demi malam apabila telah sunyi (2)) yaitu jika tenang dan gelap gulita. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Ibnu Zaid, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bukti yang jelas dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1) dan siang apabila terang benderang (2)) (Surah Al-Lail) dan Allah SWT berfirman: (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (96)) (Surah Al-An'am)
Firman Allah SWT: (Tuhanmu tiada meninggalkan kamu) yaitu, Dia tidak meninggalkanmu (dan tiada (pula) benci kepadamu) yaitu Dia tidak murka kepadamu.
(dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan (4)) yaitu, Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada negeri ini. Oleh karena itu, Rasulullah SAW adalah orang yang paling zuhud terhadap dunia dan paling menjauhinya serta paling tidak menyukainya, sebagaimana yang telah diketahui dari perjalanan hidup beliau SAW ketika Nabi SAW disuruh memilih di akhir usia beliau antara hidup kekal di dunia sampai akhir usia dunia kemudian ke surga dan antara kembali ke sisi Allah SWT. Maka beliau SAW memilih apa yang ada di sisi Allah daripada dunia yang rendah ini.
Firman Allah SWT: (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (5)) yaitu kelak di akhirat Allah memberinya hingga dia merasa puas tentang umatnya dan juga kemuliaan yang telah disediakan oleh Allah untuk dirinya berupa telaga Kautsar yang kedua tepinya berupa kubah-kubah dari mutiara yang berongga, sedangkan tanahnya bibit minyak kasturi.
Diriwayatkan dari Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dia berkata bahwa ditampakkan kepada Rasulullah SAW apa yang bakal dibukakan untuk umatnya setelah tidak ada perbendaharaan demi perbendaharaan. Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (5)) Allah SWT memberikan kepada beliau SAW di dalam surga satu juta gedung, dalam setiap gedung terdapat istri-istri dan para pelayan.
Kemudian Allah SWT menyebutkan bilangan nikmat-nikmat yang telah Dia karuniakan kepada hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW: (Bukanlah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu (6)) Demikian itu karena ayah beliau wafat sejak beliau masih berada dalam kandungan ibunya.
Firman Allah SWT: (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk (7)) sebagaimana firmanNya: (Dan demikianlah Kami wahyukan kepada wahyu (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qurโ€™an itu cahaya, yang Kami tunjukkan dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami) (Surah Asy-Syura: 52).
Firman Allah SWT: (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan (8)) yaitu sebelumnya kamu hidup dalam keadaan fakir dan memiliki banyak anak, lalu Allah memberimu kecukupan dari selainNya. Jadi Allah menghimpunkan bagi beliau antara kedudukan orang fakir yang sabar dan orang kaya yang bersyukur.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu (6) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk (7) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan (8)) dia berkata demikianlah kedudukan Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi rasul oleh Allah SWT.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang (9)) yaitu sebagaimana kamu dahulu seorang yang yatim, lalu Allah melindungimu, maka janganlah berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim. yaitu janganlah menghina, membentak, dan merendahkannya, tetapi berbuat baiklah dia, dan kasihanilah dia.
Qatadah berkata yaitu jadilah terhadap anak yatim itu sebagai seorang ayah yang penyayang.
(Dan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya (10)) yaitu sebagaimana kamu dahulu dalam keadaan kebingungan, lalu Allah memberimu petunjuk, maka janganlah menghardik orang yang meminta ilmu yang benar.
Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah kenabian yang diberikan Tuhanmu kepadamu
(Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) (11)) yaitu sebagaimana kamu dahulu orang memiliki banyak keluarga dan miskin, lalu Allah menjadikanmu berkecukupan, maka ceritakanlah nikmat Allah yang diberikan kepadamu. Ibnu Jarir berkata,โ€Diriwayatkan dari Abu Nadhrah, dia berkata bahwa dahulu orang-orang muslim memandang bahwa termasuk mensyukuri nikmat-mkmat Allah adalah dengan menceritakannya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ } Dan dengan nikmat tuhanmu itu { ููŽุญูŽุฏู‘ูุซู’ } berbicaralah dengan lisanmu tentangnya, karena hal itu merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah ๏ทป atas nikmat-Nya, dan diantara cara mensyukuri nikmat Allah ๏ทป dengan pengakuan dalam hati serta menginfakkan sebagian dari harta tersebut pada kebaikan dan ketaatan kepada Allah ๏ทป .

Dan rukun syukur itu ada tiga :
Rukun pertama : Membicarakannya secara terang-terangan.
Rukun kedua : pengakuan dalam hati.
Rukun ketiga : menginfakkannya untuk ketaatan kepada Allah ๏ทป.

Itulah tiga rukun syukur yang perlu bagi setiap muslim untuk menunaikannya, jika semuanya dapat dilakukan maka syukur itu telah terwujudkan, akan tetapi jika ada rukun yang belum ditunaikan maka rasa syukur itu kurang, oleh karena itu perlu adanya perhatian penuh dalam mensyukuri nikmat Allah ๏ทป .


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ููŽุญูŽุฏู‘ูุซู’ " Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)."kenikmatan dari Allah Ta'ala kepada Rasul shallallaahu 'alaihi wa salla yang disebutkan pada ayat-ayat ini ada tiga ูˆูŽูˆูŽุฌูŽุฏูŽูƒูŽ ุนูŽุงุฆูู„ู‹ุง ููŽุฃูŽุบู’ู†ูŽู‰ (8) ููŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽุชููŠู…ูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽู‚ู’ู‡ูŽุฑู’ (9) ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽู†ู’ู‡ูŽุฑู’ " Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."
Dengan tiga hal ini, kenikmatan-kenikmatan sempurna, ungkapkanlah nikmat Allah, katakanlah: dahulu aku yatim kemudian Allah melindungiku, dulu aku sesat lau Allah memberiku petunjuk, dulu aku miskin sekarang Allah memberi kecukupan, tetapi ungkapkalah dalam rangka menampaknya nikmat dari Allah dan bersyukur kepada-Nya, tidak bermaksud berbangga-bangga di hadapan manusia, karena jika ini dilakukan dalam rangka berbangga di hadapan orang-orang ini adalah perbuatan tercela, namun jika anda mengungkapkannya dalam rangka mengungkapkan dan mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah, maka ini adalah di antara perkara yang diperintahkan Allah.

Demikianlah kata-kata singkat tentang surat yang agung ini, dan apa apa yang kita katakan juga yang dikatakan oleh ulama lainnya tidak bisa meliputi seluruh makna-makan yang agung yang ditunjukkan oleh al-Quran.

Kita memohon kepada Allah agar diberikan pemahaman terhadap agama Allah, dan amalan dari yang telah kita ketahui, Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ad-Dhuha ayat 11: Kemudian Allah memerintahkan untuk menampakkan kenikmatan yang diberikan oleh Allah dan menyebarkannya kepada manusia dan menyiarkan diantara mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Baik nikmat agama maupun nikmat dunia.

Yakni pujilah Allah terhadapnya dan sebutlah nikmat itu jika ada maslahatnya. Hal itu, karena menyebut-nyebut nikmat Allah dapat membantu untuk bersyukur, membuat hati mencintai yang memberikannya, yaitu Allah Subhaanahu wa Ta'aala, karena hati itu dijadikan cinta kepada yang berbuat baik kepadanya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ุงูŽู„ุชู‘ูŽุญูŽุฏู‘ูุซู ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ุดููƒู’ุฑูŒ ูˆูŽ ุชูŽุฑู’ูƒูู‡ูŽุง ูƒููู’ุฑูŒ ูˆูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุดู’ูƒูุฑู ุงู„ู’ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูŽุดู’ูƒูุฑู ุงู„ู’ูƒูŽุซููŠู’ุฑูŽ ูˆูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุดู’ูƒูุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ู„ุงูŽ ูŠูŽุดู’ูƒูุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉู ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉูŒ ูˆูŽ ุงู„ู’ููุฑู’ู‚ูŽุฉู ุนูŽุฐูŽุงุจูŒ

โ€œMenyebut-nyebut nikmat Allah adalah bersyukur, meninggalkannya adalah kufur. Barang siapa tidak bersyukur terhadap yang sedikit, maka dia tidak akan bersyukur kepada yang banyak. Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak akan bersyukur kepada Allah. Berjamaah adalah berkah, sedangkan berpecah adalah azab.โ€ (HR. Baihaqi dalam Asy Syuโ€™ab, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaamiโ€™ no. 3014)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dhuha Ayat 11

Dan terhadap nikmat tuhanmu hendaklah engkau nyatakan dengan dibarengi rasa bersyukur. Allah telah memberimu nikmat yang tiada tara, seperti nikmat kenabian dan turunnya Al-Qur'an kepadamu. Sampaikan dan perlihatkanlah nikmat-nikmat Allah itu kepada orang lain sebagai bentuk rasa syukurmu kepada-Nya. 1-4. Wahai nabi, bukankah kami telah melapangkan dadamu' kami telah menjadikanmu seorang nabi yang menerima syariat agama, berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan sabar dalam menghadapi kepahitan hidup. Dan kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu' kami jadikan tugasmu yang sejatinya berat, seperti menyampaikan risalah dan mendakwahkan syariat, terasa ringan. Dan kami pun telah tinggikan sebutan namamu bagimu. Kami sebut namamu secara berurutan dengan nama-ku, seperti dalam syahadat, azan, tasyahud, dan sebagainya. Itu adalah kemu'liaan tersendiri yang tidak kami berikan kepada nabi-nabi yang lain.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari kalangan ahli ilmu terhadap isi dan arti surat Ad-Dhuha ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Dukung usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dilihat

Terdapat banyak konten yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah, Al-Mulk, Shad 54, Al-Waqi’ah, Al-Ikhlas, Ayat Kursi. Ada pula Asmaul Husna, Ar-Rahman, Al-Kahfi, Yasin, Do’a Sholat Dhuha, Al-Kautsar.

  1. Al-Baqarah
  2. Al-Mulk
  3. Shad 54
  4. Al-Waqi’ah
  5. Al-Ikhlas
  6. Ayat Kursi
  7. Asmaul Husna
  8. Ar-Rahman
  9. Al-Kahfi
  10. Yasin
  11. Do’a Sholat Dhuha
  12. Al-Kautsar

Pencarian: wasyamsi waduhaha, al hasyr ayat 18, surat at takatsur dan artinya, surah al mujadalah ayat 11, al kausar

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: