Surat Al-Furqan Ayat 35

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَا مَعَهُۥٓ أَخَاهُ هَٰرُونَ وَزِيرًا

Arab-Latin: Wa laqad ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnā ma'ahū akhāhu hārụna wazīrā

Artinya: Dan sesungguhnya kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).

« Al-Furqan 34Al-Furqan 36 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Furqan Ayat 35

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir penting dari ayat ini. Tersedia variasi penjelasan dari banyak mufassirun terkait kandungan surat Al-Furqan ayat 35, misalnya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

35-36. Dan sungguh telah Kami anugrahkan Taurat kepada Musa, dan Kami menjadikan saudaranya, Harun sebagai penolong baginya. Lalu Kami berkata kepada mereka berdua, “Pergilah kalian berdua kepada Fir’aun dan kaumnya yang telah mendustakan bukti-bukti rububiyah dan uluhiyah Kami.” Kemudian mereka berdua bertolak menuju mereka dan menyeru mereka untuk beriman kepada Allah dan taat kepadaNya, serta tidak menyekutukanNya. Akan tetapi, mereka mendustakan mereka berdua, sehingga Allah membinasakan mereka dengan kebinasaan yang besar.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

35-36. Sungguh Kami telah memberi Musa kitab Taurat, dan Kami telah menjadikan saudaranya, Harun sebagai orang yang membantunya. Kami memerintahkan mereka berdua pergi menghadap Fir’aun dan kaumnya yang mendustakan sembilan mukjizat Kami dan yang lainnya; maka Kami menghancurkan mereka sehancur-hancurnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

35. Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun, saudaranya, sebagai seorang Rasul pula agar menyertai dia sebagai pembantu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

35. وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتٰبَ (Dan sesungguhnya kami telah memberikan Al Kitab kepada Musa)
Yakni Taurat.

وَزِيرًا (menyertai dia sebagai wazir (penguat))
Yakni membantu, penolong, dan pemberi nasehat bagi saudaranya, disamping dia juga sebagai seorang nabi.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

35. Dan sungguh Kami memberi Musa kitab Taurat dan Kami jadikan saudaranya, Harun menyertainya sebagai pembantu, penolong dan seorang nabi untuk membantunya menyampaikan risalah.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sungguh Kami telah menganugerahkan kepada Musa kitab} Taurat {dan menjadikan bersamanya saudaranya, Harun sebagai pembantu} pembantu dan pendukung


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

35-40 Allah mengisyaratkan kepada kisah-kisah ini, dan Dia telah menguraikannya di dalam ayat-ayat yang lain, untuk mengingatkan orang-orang yang di ajak biacara (mukhatabin) supaya waspada diri dari tenggelam dalam mendustakan Rasul mereka, sehingga mereka bisa ditimpa azab sebagimana yang telah menimpa umat-umat yang telah berlalu yang dekat dengan masa sebelum mereka, sedangkan mereka sendiri mengetahui cerita umat-umat tersebut karena sangat terkenal dan popular di kalangan mereka. Di anatra mereka ada yang telah melihat jejak-jejak (artefak) mereka dengan mata kepala, seperti kaum Nabi Shaleh di al-hijr, dan seperti negeri yang diguyur hujan buruk rupa batu sijjil; mereka melaluinya di pagi dan malam hari saat bepergian jauh. Sebab umat-umat tersebut tidaklah lebih jahat daripada mereka, dan para rasul merekapun tidaklah lebih baik daripada rasul kaum musyrikin itu;
“apakah orang-orang kafirmu (hai kuam musyrikin) lebih baik daripada mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab yang dahulu?” (al-qamar:43)
Akan tetapi yang telah menghalangi mereka untuk beriman, meskipun mereka telah menyaksikan tanda-tanda, adalah bahwa mereka tidak mengharapkan kebangkitan dan kehidupan kembali setelah mati. Mereka sama sekali tidak mengharapkan perjumpaan dengan Rabb mereka, dan mereka tidak takut kepada ancamanNya. Maka dari itu mereka terus dalam sikap menentang. Sebab, jika tidak, maka sesungguhnya bukti-bukti telah sampai kepada mereka hingga tidak ada keraguan, tidak ada syubhat, tidak ada suatu kerancuan dan tidak ada kebimbangan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 35-40
Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang yang mendustakan RasulNya, nabi Muhammad SAW, dari kalangan orang-orang musyrik, kaumnya dan orang-orang yang menentangnya. Allah memperingatkan mereka terhadap siksaanNya dan azabNya yang pedih yang telah menimpa umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasulNya. Allah memulainya dengan menyebutkan nabi Musa, bahwa Dia telah mengutus dan mengangkat saudara laki-lakinya nabi Harun sebagai nabi yang membantu, mendukung, dan menolongnya. Lalu fir'aun dan tentaranya mendustakannya (Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu) (Surah Muhammad: 10) Demikian jug yang dilakukan Allah terhadap kaum nabi Nuh yang mendustakan RasulNya, yaitu nabi Nuh. Barangsiapa yang mendustakan seorang rasul, maka dia mendustakan semua rasul, karena tidak ada bedanya antara satu rasul dengan rasul lain. Seandainya Allah menakdirkan untuk mengutus kepada mereka semua rasul, maka pasti mereka akan mendustakan para rasul itu, oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul) Allah tidak mengutus kepada mereka selain nabi Nuh saja. dia tinggal di kalangan mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun, seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT dan memperingatkan mereka atas pembalasan Allah (Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit) (Surah Hud: 40) Oleh karena itu Allah menenggelamkan mereka semuanya, sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang tersisa, dan tidak ada seorangpun dari anak cucu nabi Adam yang ada di muka bumi kecuali orang-orang yang menaiki bahtera nabi Nuh (dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia) yaitu pelajaran yang dijadikan sebagai peringatan bagi mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung), Kami bawa (nenek moyang) kalian ke dalam bahtera (11) agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kalian dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar (12)) (Surah Al-Haqqah) yaitu Kami biarkan kalian menaiki bahtera menempuh ombak lautan agar kalian ingat atas nikmat Allah kepada kalian yaitu menyelamatkan kalian dari tenggelam, dan menjadikan kalian termasuk keturunan orang-orang yang beriman kepadaNya dan membenarkan perintahNya.
Firman Allah SWT: (dan (Kami binasakan) kaum 'Ad dan Tsamud dan penduduk Rass) Telah disebutkan kisah tentang kaum keduanya dalam ayat lain, sebagaimana dalam surah Al-A'raf.
Firman Allah SWT: (dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut) yaitu umat-umat yang berkali lipat lebih banyak daripada mereka yang telah disebutkan, Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan) yaitu Kami menjelaskan kepada mereka hujjah-hujjah dan Kami menerangkan bukti-bukti kepada mereka. Sebagaimana yang dikatakan Qatadah, bahwa Kami lenyapkan alasan dari mereka (dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya) yaitu Kami menghancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya, sebagaimana firmanNya SWT: (Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan) (Surah Al-Isra’: 17) Kata “Al-qarn” adalah umat dari kalangan manusia, seperti firmanNya: (Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain (42)) (Surah Al-Mu-minun) Sebagian di antara mereka mendefinisikannya dengan seratus dua puluh tahun. Dikatakan yaitu seratus tahun. Dikatakan delapan puluh tahun, Dikatakan juga empat puluh tahun, dan dikatakan juga hal lain. Pendapat yang kuat bahwa “Al-qarn” adalah umat yang ada di suatu zaman, apabila mereka lenyap, lalu diganti generasi yang baru, dan mereka itulah generasi yang lain. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim:”Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian orang-orang yang sesudahnya, kemudian orang-orang yang sesudahnya lagi. (Dan sesungguhnya mereka (orang musyrik Makkah) telah melalui sebuah negeri (Sodom) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu)) yaitu kotanya kaum nabi Luth, yaitu kota Sodom dan perlakuannya yang dibinasakan oleh Allah yang dibalikkan buminya, lalu dihujani dengan batu dari tanah yang keras. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang diberi peringatan itu (173)) (Surah Asy-Syu'ara’) Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka apakah mereka tidak menyaksikan reruntuhan itu) lalu mereka mengambil pelajaran dari azab dan pem­balasan yang menimpa para penduduknya akibat mendustakan rasul Allah dan menentang perintah-perintahNya. Firman Allah (bahkan mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan) orang-orang yang berjalan dari kalangan orang-orang kafir, mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang mereka lihat, karena mereka tidak mempercayai adanya hari kebangkitan pada hari kiamat


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 35: Di ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sekilas kisah-kisah umat-umat terdahulu yang binasa yang sudah disebutkan secara panjang lebar di ayat yang lain untuk memperingatkan manusia agar mereka berhenti dari mendustakan Rasul mereka sehingga mereka akan tertimpa musibah seperti yang menimpa kaum-kaum yang binasa tersebut yang tidak jauh dari mereka dan mereka telah mengetahui kisahnya karena sudah masyhur, bahkan di antara mereka ada yang menyaksikan jejak peninggalan mereka dengan mata kepala seperti kaum Shalih di Hijr dan negeri yang telah dihujani dengan hujan batu. Mereka melewatinya dalam safar mereka, dan lagi umat-umat terdahulu tidaklah lebih buruk dari mereka (orang-orang kafir Quraisy), sedang rasul-rasul itu tidaklah lebih baik dari Rasul mereka (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam). Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam Kitab-Kitab yang dahulu.” (Terj. Al Qamar: 43). Akan tetapi yang menghalangi mereka beriman padahal mereka menyaksikan ayat-ayat yang menunjukkan kebenarannya adalah karena mereka tidak berharap kebangkitan, tidak berharap bertemu dengan Tuhan mereka serta tidak takut terhadap siksa-Nya sebagaimana yang diterangkan dalam ayat 40 surah ini. Oleh karena itu, mereka masih tetap di atas sikap membangkang, padahal telah datang kepada mereka ayat-ayat yang tidak menyisakan keraguan, syubat, kemusykilan dan kebimbangan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 35

Dan sungguh, kami telah memberikan kitab taurat kepada musa bin imran, salah satu nabi dari ulul 'azmi, sebagai pembimbing bagi kaumnya bani israil dan kami telah menjadikan harun saudaranya, sebagai anugerah yang kami berikan kepadanya atas permintaannya. Harun kami angkat juga sebagai nabi dan menyertai dia sebagai wazir, yaitu pembantu yang ikut memperkuat kedudukannya dan menjadi juru bicaranya di hadapan raja fir'aun. 36. Kemudian kami berfirman kepada keduanya, 'pergilah kamu berdua kepada raja fir'aun di mesir yang mengaku dirinya sebagai tuhan dan kepada kaumnya yaitu kaum yang mendustakan ayat-ayat kami. ' berupa mukjizat-Mukjizat yang kami berikan kepada musa. Mereka bahkan menganggap nabi musa dan harun sebagai pesihir yang ulung lalu kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya. Kami tenggelamkan mereka di laut qalzum (laut merah), sebagai balasan atas dosa-dosa mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penjelasan dari banyak ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Al-Furqan ayat 35 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Sokonglah usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dilihat

Ada banyak halaman yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Waqi’ah 35-38, Ath-Thariq, Al-Hujurat, Al-Baqarah 155, Al-Baqarah 275, An-Nahl 125. Termasuk As-Sajdah, Al-Baqarah 1-5, At-Tahrim 6, At-Taubah 128-129, Ar-Ra’d 28, Al-Furqan 63.

  1. Al-Waqi’ah 35-38
  2. Ath-Thariq
  3. Al-Hujurat
  4. Al-Baqarah 155
  5. Al-Baqarah 275
  6. An-Nahl 125
  7. As-Sajdah
  8. Al-Baqarah 1-5
  9. At-Tahrim 6
  10. At-Taubah 128-129
  11. Ar-Ra’d 28
  12. Al-Furqan 63

Pencarian: surah as saba, hadits tentang taubat beserta artinya, surat ad dhua, hud ayat 117-119, arti dari al alaq

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.