Surat Al-Furqan Ayat 36
فَقُلْنَا ٱذْهَبَآ إِلَى ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا فَدَمَّرْنَٰهُمْ تَدْمِيرًا
Arab-Latin: Fa qulnaż-habā ilal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, fa dammarnāhum tadmīrā
Artinya: Kemudian Kami berfirman kepada keduanya: "Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami". Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya.
« Al-Furqan 35 ✵ Al-Furqan 37 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-Furqan Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penafsiran dari para ulama tafsir terkait makna surat Al-Furqan ayat 36, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
35-36. Dan sungguh telah Kami anugrahkan Taurat kepada Musa, dan Kami menjadikan saudaranya, Harun sebagai penolong baginya. Lalu Kami berkata kepada mereka berdua, “Pergilah kalian berdua kepada Fir’aun dan kaumnya yang telah mendustakan bukti-bukti rububiyah dan uluhiyah Kami.” Kemudian mereka berdua bertolak menuju mereka dan menyeru mereka untuk beriman kepada Allah dan taat kepadaNya, serta tidak menyekutukanNya. Akan tetapi, mereka mendustakan mereka berdua, sehingga Allah membinasakan mereka dengan kebinasaan yang besar.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Kemudian Kami berfirman kepada keduanya, "Pergilah kalian berdua kepada Fir'aun dan kaumnya yang mendustakan ayat-ayat Kami.” Mereka berdua pun melaksanakan perintah Kami. Keduanya mendatangi mereka lalu mengajak mereka agar mengesakan Allah, namun ternyata mereka mendustakan keduanya sehingga Kami pun membinasakan mereka dengan kebinasaan yang parah.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. فَقُلْنَا اذْهَبَآ إِلَى الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايٰتِنَا (Kemudian Kami berfirman kepada keduanya: “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami)
Mereka adalah Fir’aun dan kaumnya. Dan yang dimaksud dengan ayat-ayat adalah sembilan mukjizat yang telah disebutkan sebelumnya.
Mereka belum mendustakan Musa dan Harun ketika keduanya diperintahkan untuk mendatangi mereka, namun mereka mendustakan keduanya setelah itu; dan maksud dari ayat ini adalah pergilah kepada kaum yang pada akhirnya akan mendustakan.
فَدَمَّرْنٰهُمْ تَدْمِيرًا (Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya)
Yakni kemudian Musa dan Harun pergi kepada Fir’aun dan kaumnya, namun mereka mendustakan keduanya, maka Kami binasakan mereka setelah itu dengan kebinasaan yang besar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Lalu Kami berfirman kepada keduanya: “Berangkatlah kalian kepada Fir’aun dan kaumnya yang mendustakan ayat Kami (mukjizat) yang berjumlah Sembilan”. Penyebutan ayat-ayat tersebut disajikan dalam surah Al-A’raf dan surah lainnya. Maknanya, kecenderungan mereka adalah menuju pendustaan. Lalu Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kemudian Kami berfirman,“Pergilah kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami.” Lalu Kami menghancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya} lalu Kami menghancurkan mereka dengan kehancuran yang sangat besar
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35-40 Allah mengisyaratkan kepada kisah-kisah ini, dan Dia telah menguraikannya di dalam ayat-ayat yang lain, untuk mengingatkan orang-orang yang di ajak biacara (mukhatabin) supaya waspada diri dari tenggelam dalam mendustakan Rasul mereka, sehingga mereka bisa ditimpa azab sebagimana yang telah menimpa umat-umat yang telah berlalu yang dekat dengan masa sebelum mereka, sedangkan mereka sendiri mengetahui cerita umat-umat tersebut karena sangat terkenal dan popular di kalangan mereka. Di anatra mereka ada yang telah melihat jejak-jejak (artefak) mereka dengan mata kepala, seperti kaum Nabi Shaleh di al-hijr, dan seperti negeri yang diguyur hujan buruk rupa batu sijjil; mereka melaluinya di pagi dan malam hari saat bepergian jauh. Sebab umat-umat tersebut tidaklah lebih jahat daripada mereka, dan para rasul merekapun tidaklah lebih baik daripada rasul kaum musyrikin itu;
“apakah orang-orang kafirmu (hai kuam musyrikin) lebih baik daripada mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab yang dahulu?” (al-qamar:43)
Akan tetapi yang telah menghalangi mereka untuk beriman, meskipun mereka telah menyaksikan tanda-tanda, adalah bahwa mereka tidak mengharapkan kebangkitan dan kehidupan kembali setelah mati. Mereka sama sekali tidak mengharapkan perjumpaan dengan Rabb mereka, dan mereka tidak takut kepada ancamanNya. Maka dari itu mereka terus dalam sikap menentang. Sebab, jika tidak, maka sesungguhnya bukti-bukti telah sampai kepada mereka hingga tidak ada keraguan, tidak ada syubhat, tidak ada suatu kerancuan dan tidak ada kebimbangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 35-40
Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang yang mendustakan RasulNya, nabi Muhammad SAW, dari kalangan orang-orang musyrik, kaumnya dan orang-orang yang menentangnya. Allah memperingatkan mereka terhadap siksaanNya dan azabNya yang pedih yang telah menimpa umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasulNya. Allah memulainya dengan menyebutkan nabi Musa, bahwa Dia telah mengutus dan mengangkat saudara laki-lakinya nabi Harun sebagai nabi yang membantu, mendukung, dan menolongnya. Lalu fir'aun dan tentaranya mendustakannya (Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu) (Surah Muhammad: 10) Demikian jug yang dilakukan Allah terhadap kaum nabi Nuh yang mendustakan RasulNya, yaitu nabi Nuh. Barangsiapa yang mendustakan seorang rasul, maka dia mendustakan semua rasul, karena tidak ada bedanya antara satu rasul dengan rasul lain. Seandainya Allah menakdirkan untuk mengutus kepada mereka semua rasul, maka pasti mereka akan mendustakan para rasul itu, oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul) Allah tidak mengutus kepada mereka selain nabi Nuh saja. dia tinggal di kalangan mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun, seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT dan memperingatkan mereka atas pembalasan Allah (Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit) (Surah Hud: 40) Oleh karena itu Allah menenggelamkan mereka semuanya, sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang tersisa, dan tidak ada seorangpun dari anak cucu nabi Adam yang ada di muka bumi kecuali orang-orang yang menaiki bahtera nabi Nuh (dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia) yaitu pelajaran yang dijadikan sebagai peringatan bagi mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung), Kami bawa (nenek moyang) kalian ke dalam bahtera (11) agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kalian dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar (12)) (Surah Al-Haqqah) yaitu Kami biarkan kalian menaiki bahtera menempuh ombak lautan agar kalian ingat atas nikmat Allah kepada kalian yaitu menyelamatkan kalian dari tenggelam, dan menjadikan kalian termasuk keturunan orang-orang yang beriman kepadaNya dan membenarkan perintahNya.
Firman Allah SWT: (dan (Kami binasakan) kaum 'Ad dan Tsamud dan penduduk Rass) Telah disebutkan kisah tentang kaum keduanya dalam ayat lain, sebagaimana dalam surah Al-A'raf.
Firman Allah SWT: (dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut) yaitu umat-umat yang berkali lipat lebih banyak daripada mereka yang telah disebutkan, Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan) yaitu Kami menjelaskan kepada mereka hujjah-hujjah dan Kami menerangkan bukti-bukti kepada mereka. Sebagaimana yang dikatakan Qatadah, bahwa Kami lenyapkan alasan dari mereka (dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya) yaitu Kami menghancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya, sebagaimana firmanNya SWT: (Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan) (Surah Al-Isra’: 17) Kata “Al-qarn” adalah umat dari kalangan manusia, seperti firmanNya: (Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain (42)) (Surah Al-Mu-minun) Sebagian di antara mereka mendefinisikannya dengan seratus dua puluh tahun. Dikatakan yaitu seratus tahun. Dikatakan delapan puluh tahun, Dikatakan juga empat puluh tahun, dan dikatakan juga hal lain. Pendapat yang kuat bahwa “Al-qarn” adalah umat yang ada di suatu zaman, apabila mereka lenyap, lalu diganti generasi yang baru, dan mereka itulah generasi yang lain. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim:”Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian orang-orang yang sesudahnya, kemudian orang-orang yang sesudahnya lagi. (Dan sesungguhnya mereka (orang musyrik Makkah) telah melalui sebuah negeri (Sodom) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu)) yaitu kotanya kaum nabi Luth, yaitu kota Sodom dan perlakuannya yang dibinasakan oleh Allah yang dibalikkan buminya, lalu dihujani dengan batu dari tanah yang keras. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang diberi peringatan itu (173)) (Surah Asy-Syu'ara’) Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka apakah mereka tidak menyaksikan reruntuhan itu) lalu mereka mengambil pelajaran dari azab dan pembalasan yang menimpa para penduduknya akibat mendustakan rasul Allah dan menentang perintah-perintahNya. Firman Allah (bahkan mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan) orang-orang yang berjalan dari kalangan orang-orang kafir, mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang mereka lihat, karena mereka tidak mempercayai adanya hari kebangkitan pada hari kiamat
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Furqan ayat 36: Yaitu kaum Qibth (bangsa Mesir), mereka ini adalah Fir’aun dan kaumnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 36
Kemudian kami berfirman kepada keduanya, 'pergilah kamu berdua kepada raja fir'aun di mesir yang mengaku dirinya sebagai tuhan dan kepada kaumnya yaitu kaum yang mendustakan ayat-ayat kami. ' berupa mukjizat-Mukjizat yang kami berikan kepada musa. Mereka bahkan menganggap nabi musa dan harun sebagai pesihir yang ulung lalu kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya. Kami tenggelamkan mereka di laut qalzum (laut merah), sebagai balasan atas dosa-dosa mereka. 37. Allah juga menceritakan nasib dari kaumnya nabi nuh. Dan telah kami binasakan kaum nuh ketika mereka mendustakan nabi nuh yang telah berdakwah kepada mereka selama 950 tahun, namun yang beriman kepadanya hanya sebagian kecil saja. Mendustakan satu rasul berarti sama saja dengan mendustakan para rasul. Karena para utusan Allah adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Kami tenggelamkam mereka setelah kami genangi bumi mereka dengan banjir besar melebihi tingginya gunung-gunung mereka, dan kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi manusia. Azab Allah akan turun kembali dalam bentuk lain, jika ada kaum yang kembali mendustakan para nabi mereka. Dan kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; melebihi dari pada apa yang mereka duga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penafsiran dari beragam ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Furqan ayat 36 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Bantu dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.