Surat An-Najm Ayat 19

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

أَفَرَءَيْتُمُ ٱللَّٰتَ وَٱلْعُزَّىٰ

Arab-Latin: A fa ra`aitumul-lāta wal-'uzzā

Artinya: Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza,

« An-Najm 18An-Najm 20 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Tentang Surat An-Najm Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia kumpulan penafsiran dari beragam ulama tafsir berkaitan isi surat An-Najm ayat 19, misalnya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19-20. Apakah kalian (wahai orang-orang musyrik) memperhatikan tuhan-tuhan yang kalian sembah: al-Lata, al-Uzza dan yang ketiga lainnya adalah Manat; apakah mereka bisa mendatangkan manfaat atau mudarat sehingga mereka menjadi sekutu-sekutu bagi Allah?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

19-23. Hai orang-orang musyrik, sampaikan kepada kami tentang tiga tuhan yang kalian sembah; yaitu al-Laata, al-Uzza, dan al-Manaah; apakah tuhan-tuhan kalian itu mampu mendatangkan kebaikan atau mencegah keburukan?

Mengapa kalian menisbahkan anak laki-laki yang kalian sukai itu bagi kalian, dan menisbahkan anak perempuan yang kalian anggap lebih rendah derajatnya itu bagi Allah? Sungguh itu adalah pembagian yang zalim.

Dan berhala-berhala kalian itu hanyalah sebatas nama-nama saja yang kalian dan nenek moyang kalian buat, tanpa ada wujud hakikatnya; Allah sama sekali tidak menurunkan bukti tentang nama-nama itu. Apa yang kalian sembah itu hanyalah sesuatu yang kalian anggap sebagai tuhan dan sesuatu yang kalian sukai karena godaan dari setan. Sungguh kebenaran dari al-Qur’an telah sampai kepada mereka melalui perantara Nabi Muhammad.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Maka apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- melihat berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah; Al-Lāta, Al-Uzzā,


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. أَفَرَءَيْتُمُ اللّٰتَ (Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata)
Al-Laata adalah nama patung perempuan, yang diambil dari kata ‘Allah’.

وَالْعُزَّىٰ( dan al Uzza)
Mujahid mengatakan al-Uzza adalah sebuah pohon yang disembah oleh suku Ghathafan. Rasulullah telah mengutus Khalid bin Walid untuk memotong pohon tersebut.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19-20. Apa kemudian kalian (masih) menganggap keberadaan Latta, yaitu berhala yang telah turun temurun disembah di Thaif dan Uzza, berhala suku Ghatfan, yaitu berhala pohon yang terbuat dari batang pohon kurma, dan Manat, yaitu berhala batu milik Bani Hudzail dan kabilah Khuza’ah. {Ats-Tsalitsatil Ukhra} adalah dua kata sifat yang digunakan untuk menegaskan celaan pada mereka. Al-Ukhra diletakkan di akhir untuk di kira-kirakan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah patut kalian menganggap Lata dan ‘Uzza


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19-20. Setelah Allah menyebutkan petunjuk dan agama yang benar yang dibawa Muhammad serta perintah untuk beribadah kepadaNya dan mengesakanNya, selanjutnya Allah menyebutkan kebatilan jalan orang-orang musyrik, berupa penyembahan terhadap patung dan berhala yang tidak memiliki kesempurnaan sifat dan juga tidak bisa mendatangkan manfaat serta mara bahaya, sesembahan-sesembahan tersebut hanya nama yang tidak memiliki makna yang dikatakan oleh orang-orang musyrik dan nenek moyang mereka yang bodoh dan sesat, mereka membuat-buat nama-nama batil yang seharusnya tidak berhak. Mereka menipu diri mereka sendiri dan juga orang lain berupa kesesatan. Sesembahan-sesembahan dengan kondisi seperti ini sama sekali tidak berhak disembah. Sekutu-sekutu Allah yang mereka beri nama seperti itu menurut pengakuan mereka bersumber dari sifat-sifatnya. Mereka memberi nama Latta yang berasal dari kata ‘Al-ilaah’ (yang merupakan nama Allah) yang berhak untuk disembah. Nama Uzza berasal dari kata ‘al-Aziz’ yang bermakna Yang Mahaperkasa. Nama Manat berasal dari kata al-Mannan yang bermakna Yang Maha Pemberi, dengan maksud menentang nama-nama Allah serta menyekutukan Allah dengan nama-nama itu. Sebenarnya, nama-nama sesembahan tersebut tidak memiliki makna. Siapa saja yang memiliki akal walaupun sedikit bisa mengetahui kebatilan sifat-sifat yang terdapat pada sesembahan-sesembahan itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 19-26
Allah SWT berfirman seraya mengecam orang-orang musyrik karena mereka menyembah berhala-berhala dan sekutu-sekutu. Mereka membuat rumah-rumah untuk berhala-berhala itu sebagai tandingan Ka'bah yang dibangun nabi Ibrahim (Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata) Lata adalah sebuah batu besar yang berwarna putih yang dipahat dan merupakan sebuah rumah yang di Thaif yang mempunyai kain kelambu dan para pelayan. Di sekitarnya terdapat halaman yang disucikan oleh penduduk Thaif. Mereka adalah dari Bani Tsaqif dan para pengikutnya. Mereka bangga dengan itu atas orang-orang selain mereka yaitu orang-orang Arab kecuali orang-orang Quraisy.
Ibnu Jarir berkata bahwa mereka mengambil akar namanya dari salah satu nama Allah. Jadi mereka mengatakan Lata dengan maksud bentuk bentuk mu'annats dari Allah. Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan ketinggian yang Maha besar.
Diriayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Al-Lata dan Uzza) bahwa di masa Jahiliyah ada seorang laki-laki yang pekerjaannya menggiling sawiq untuk makanan para jamaah haji. Ibnu Jarir berkata, bahwa demikian juga Uzza dari kata “Al-Aziz”, pada mulanya merupakan sebuah pohon yang dibuatkan bangunan dan diberi kain kelambu di Nakhlah, yaitu di antara Makkah dan Thaif, dahulu orang-orang Quraisy mengagungkan bangunan itu, sebagaimana yang dikatakan Abu Sufyan saat perang Uhud, "Kami mempunyai Uzza, sedangkan kalian tidak mempunyai Uzza" Maka Rasulullah SAW bersabda,”Katakanlah,"Allah adalah Pelindung kami dan tidak ada pelindung bagi kalian!"
Kemudian Allah SWT berfirman: (Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?) yaitu apakah kalian menganggap bahwa Allah memiliki anak dan kalian menganggap bahwa itu adalah anak perempuan, sedangkan kalian memilih untuk diri kalian sendiri anak laki-laki. Seandainya kalian berbagi dengan sesama kalian dengan cara pembagian seperti ini, sungguh pembagian tersebut adalah: (suatu pembagian yang tidak adil) yaitu tidak jujur dan bathil. Lalu bagaimana bisa kalian berbagi dengan Tuhan kalian dengan pembagian ini; yang sekiranya hal ini dilakukan di antara kalian, itu merupakan pembagian yang tidak adil.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya membantah kedustaan dan kebohongan yang mereka buat-buat dan kekafiran mereka, seperti menyembah berhala dan menjadikannya sebagai tuhan (Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya) yaitu, dari diri kalian (Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya) yaitu, tidak ada suatu hujjah pun (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka) yaitu tidak ada sandaran selain dari prasangka baik mereka terhadap nenek moyang mereka yang menempuh jalan yang bathil itu sebelum mereka, dan jika tidak demikian, maka mereka hanya menginginkan agar tetap menjadi pemimpin dan mengagungkan nenek moyang mereka yang terdahulu (dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka) Sesungguhnya Allah telah mengutus kepada mereka para rasul dengan membawa kebenaran yang menerangi dan hujjah yang pasti, tetapi sekalipun demikian mereka tidak mau mengikuti dan tunduk terhadap apa yang disampaikan para rasul itu.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya (24)) yaitu, tidak semua orang yang mengharapkan kebaikan dapat mendapatkannya ((Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan bukan (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab) (Surah An-Nisa: 123) yaitu tidaklah semua orang yang mengakui bahwa dirinya mendapat petunjuk sesuai dengan apa yang dia katakan, tidak pula semua orang yang mengharapkan sesuatu dapat mendapatkannya.
Firman Allah SWT: ((Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia (25)) yaitu sesungguhnya semua urusan itu hanya milik Allah, Dzat yang Maha Merajai dan Mengatur dunia dan akhirat. Dialah Dzat yang dengan kehendakNya sesuatu menjadi ada dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak ada.
Firman Allah SWT: (Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai(Nya) (26)) Sebagaimana firmanNya: (Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya) (Surah Al-Baqarah: 255) dan (Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu) (Surah Saba': 23) Apabila ini ditetapkan terhadap para malaikat yang didekatkan, maka bagaimana bisa kalian mengharapkan syafaat dari berhala-berhala dan sekutu-sekutu itu di sisi Allah SWT, wahai orang-orang yang bodoh, sedangkan Allah SWT tidak memerintahkan dan mengizinkan penyembahannya, melainkan Dia melarang melakukan penyembahan itu melalui lisan para rasul, dan menurunkan larangan itu di dalam kitab-kitabNya?


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Najm ayat 19: 19-20. Allah mencela kepada orang-orang kafir yang mereka beribadah kepada berhala-berhala, dimana berhala-berhala tersebut tidak memudharatkan dan tidak memberi manfaat, dan mereka menjadikan berhala-berhala itu sekutu bagi Allah, yang mereka juga tahu akan keagungan Allah. Al Lata adalah nama yang diambil dari nama Allah, yang dulunya ia memiliki kelompok. Adapun Al Uzza, berkata Mujahid : Adalah pohon yang terletak di Ghathafan, yang mereka ibadahi. Kemudian Rasulullah ﷺ mengutus Khalid bin Walid untuk mencabut dari akarnya. Adapun Manat adalah berhala yang telah diancurkan, pada saat itu orang-orang Mekkah mengibadahinya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala mentazkiyah (menjelaskan kebersihan) apa yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berupa petunjuk dan agama yang benar serta perintah untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan mengeesakan-Nya, maka Allah menyebutkan batilnya apa yang dipegang kaum musyrik yang menyembah sesuatu yang tidak memiliki sifat kesempurnaan sedikit pun, tidak mampu memberikan manfaat dan tidak mampu menimpakan madharat (bahaya), tetapi hanya sekedar nama-nama yang kosong dari makna yang diberi nama oleh orang-orang musyrik yang tidak tahu lagi tersesat sehingga mereka tertipu dan orang lain pun ikut tertipu dengannya.

Berhala-berhala yang mereka (kaum musyrik) beri nama dengan nama-nama ini (Laata, Uzza dan Manaat) berasal dari kata Ilaah (bagi Laata), ‘Aziz (bagi ‘Uzza) dan Mannan (bagi Manaat) sebagai sikap ilhaad (penyimpangan) terhadap nama-nama Allah dan menjadikan mereka sebagai sekutu bagi-Nya, Subhaanallah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 19

19-20. Bila ayat-ayat yang lalu menjelaskan keteguhan sikap nabi Muhammad dan kelurusan jalan yang ditempuhnya, maka pada ayat-ayat ini Allah menerangkan kecaman terhadap orang kafir yang tetap me-nyembah berhala. Wahai orang musyrik, maka apakah patut kamu menganggap al-l'ta dan al-'uzz', dan man't, yang merupakan berhala ketiga yang kemudian kamu anggap sebagai anak perempuan Allah'19-20


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjelasan dari kalangan mufassir mengenai kandungan dan arti surat An-Najm ayat 19 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Dukung usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dikunjungi

Baca ratusan halaman yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Luqman 12, Al-Baqarah 255, Al-Kautsar 2, Yusuf 87, At-Talaq 3. Serta Ali ‘Imran 173, Al-Baqarah 156, An-Nahl, At-Taubah 103, An-Nahl 97, Az-Zalzalah 7-8.

  1. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  2. Luqman 12
  3. Al-Baqarah 255
  4. Al-Kautsar 2
  5. Yusuf 87
  6. At-Talaq 3
  7. Ali ‘Imran 173
  8. Al-Baqarah 156
  9. An-Nahl
  10. At-Taubah 103
  11. An-Nahl 97
  12. Az-Zalzalah 7-8

Pencarian: qs an nur 32, qs 3:55, wala taiasu, almaidah 72, az zumar 62

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: