Surat An-Najm Ayat 18

لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ

Arab-Latin: Laqad ra`ā min āyāti rabbihil-kubrā

Artinya: Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.

« An-Najm 17An-Najm 19 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Surat An-Najm Ayat 18

Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah penting dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penjelasan dari kalangan mufassirun berkaitan kandungan surat An-Najm ayat 18, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

12-18. Apakah kalian mendustakan Muhammad dan mendebatnya atas apa yang dia lihat dan dia saksikan dari tanda-tanda kebesaran Tuhannya? Sungguh Muhammad telah melihat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya pada kesempatan yang lain di Sidratul Muntaha (pohon Nabq) di langit ketujuh, di mana apa yang naik dari bumi berhenti padanya, apa yang turun dari atasnya terparkir disana. Di sana ada Surga Ma’wa yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. Saat Sidratul Muntaha dikelilingi sesuatu yang agung atas perintah Allah, hanya Allah semata yang tahu sifatnya. Nabi adalah orang yang sangat teguh hatinya dan sangat taat, maka pandangan beliau tidak menengok ke kanan dan ke kiri, tidak melibihi apa yang diizinkan untuk dilihatnya. Muhammad telah melihat malam Mi’raj itu tanda-tanda besar Tuhannya yang menunjukkan KuasaNya dan keagunganNya, yang diantaranya adalah surga, neraka, dan lainnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

18. Sungguh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah melihat sebagian dari tanda-tanda Rabbnya yang agung pada malam beliau dimi'rajkan yang menunjukkan kekuasaan-Nya; beliau melihat Surga, melihat Neraka dan selain keduanya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

18. لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰٓ (Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar)
Yakni Rasulullah telah melihat pada malam itu ayat-ayat Allah yang agung yang tidak dapat dijelaskan sifatnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18. Sungguh Nabi SAW pada malam Isra’ Mi’raj melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang Maha Agung yang mana tidak dapat digambarkan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sungguh dia benar-benar telah melihat} nabi Muhammad SAW pada malam Isra’ Mi’raj {sebagian tanda-tanda Tuhannya yang sangat besar


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

18. “Sungguh dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabbnya yang paling besar,” berupa surga, neraka, dan hal-hal lain yang dilihat Nabi pada malam Isra’.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 5-18
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW bahwa Dia mengajarkan kepada beliau apa yang harus disampaikan kepada manusia (yang sangat kuat) yaitu malaikat Jibril, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) (19) yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy (20) yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya (21)) (Surah At-Takwir) Di sini Allah berfirman: (Yang mempunyai akal yang cerdas) yaitu mempunyai kekuatan. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, dan Ibnu Zaid.
Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah yang mempunyai penampilan yang bagus.
Tidak ada pertentangan di antara kedua pendapat di atas karena sesungguhnya malaikat Jibril itu mempunyai penampilan yang baik, mempunyai kekuatan yang hebat.
Disebutkan dalam hadits shahih dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda:”Sedekah itu tidak halal bagi orang yang kaya dan tidak halal bagi orang yang mempunyai kekuatan yang sempurna”
Firman Allah SWT: (dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli) yaitu malaikat Jibril. Pendapat itu dikatakan Mujahid, dan Ar-Rabi' bin Anas.
(sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi (7)) yaitu malaikat Jibril bertengger di ufuk yang tinggi. Pendapat ini dikatakan Ikrimah dan lainnya.
Ikrimah berkata bahwa maknannya adalah ufuk yang tertinggi adalah tempat yang datang darinya cahaya subuh.
Qatadah berkata tempat datangnya siang.
Diriwayatkan dari Abu Wa’il dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam rupa aslinya, yang memiliki enam ratus sayap. Setiap sayap memenuhi ufuk; dari sayapnya berjatuhan permata-permata dan yaqut yang hanya diketahui Allah
Firman Allah SWT: (maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (9)) yaitu ketika turun di bumi, malaikat Jibril mendekat menemui beliau nabi Muhammad SAW, sehingga jarak antara dia dan nabi Muhammad SAW sama dengan dua ujung busur panah ketika dibentangkan. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan Qatadah. Dikatakan bahwa makna yang dimaksud adalah jarak antara tali busur panah dengan busurnya.
Firman Allah SWT: (atau lebih dekat (lagi)) telah disebutkan bahwa ungkapan ini menurut bahasa digunakan untuk menguatkan yang memberitahukan berita, tapi menafikan apa yang lebih darinya. Sebagaimana firmanNya: (Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi) (Surah Al-Baqarah: 74) yaitu hatinya itu menjadi sekeras batu, bahkan lebih keras lagi. Demikian juga dijelaskan dalam firmanNya: (mereka takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat daripada itu takutnya) (Surah An-Nisa: 77)
Berdasarkan apa yang kami sebutkan, maka firman Allah (Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.(10)) maknannya adalah “lalu malaikan Jibril menyampaikan wahyu kepada hamba Allah, nabi Muhammad SAW apa yang telah diwahyukan” atau “lalu Allah SWT memberikan wahyu kepada hambaNya, nabi Muhammad SAW apa yang Dia wahyukan melalui malaikat Jibril'. Kedua makna ini benar.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain (13) (yaitu) di Sidratul Muntaha (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15))
Ini yang kedua kalinya dimana Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana yang diciptakan Allah SWT, dan hal itu terjadi di malam Isra’.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa aslinya) pada waktu yang lain (13)) bahwa Rasulullah SAW telah melihat malaikat Jibril dalam wujudnya yang asli sebanyak dua kali. Demikian juga dikatakan Qatadah, Ar-Rabi' bin Anas dan lainnya.
Firman Allah SWT: ((Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (16)) Telah disebutkan sebelumnya dalam hadits-hadits tentang Isra’, bahwa dia ditutupi dengan penutup dari emas,
Firman Allah SWT: (Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya (17)) tidak pergi ke arah kanan dan tidak pula ke kiri (dan tidak (pula) melampauinya) yaitu tidak melampaui apa yang diperintahkan kepada beliau. Ini merupakan sifat yang agung yang menggambarkan keteguhan dan ketaatan, karena sesungguhnya Nabi SAW tidak berbuat melainkan berdasarkan apa yang diperintahkan kepada beliau, tidak pula meminta lebih dari apa yang diberikan. Alangkah baiknya apa yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Dia telah melihat surga tempat tinggal dan alam yang ada di atasnya; seandainya dia melihat hal yang lain dari apa yang telah dilihatnya, tentulah pandangannya akan tersesat”
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar (18)) sebagaimana firmanNya: (agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami) (Surah Thaha: 23) yaitu menunjukkan atas kekuasaan dan kebesaran Kami. Berdasarkan kedua ayat ini sebagian ulama ahlus sunnah wal jama'ah berkata bahwa penglihatan di malam itu tidak terjadi, karena Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar (18)) Seandainya dia melihat Tuhannya, maka hal itu diberitahukan dan orang-orang akan mengatakan hal yang sama. Pembahasan tentang hal ini telah dikemukakan dalam surah Al-Isra’.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Najm ayat 18: 17-18. Allah menjelaskan atas kondisi Nabi ﷺ terdiam dan takjub, Allah mengabarkan bahwa Nabi ﷺ tetap dalam pandangannya dan tidak memalingkan penglihatannya sesuai dengan apa yang Allah perintahkan kepadanya, maksudnya adalah menetapkan (tidak memalingkan) pandangannya dengan penglihatan secara hakiki. Allah menjelaskan bahwa Nabi melihat malam isra’ sebagai bukti yang agung, yang menunjukkan kekuasaan Allah dan keagungan-Nya; Dimana Nabi melihat langit, bertemu dengan para Nabi, melihat surga dan neraka dan ditampakkan atas segala sesuatu yang banyak sebagai bukti di antara bukti-bukti kekuasaan Allah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Eperti surga, neraka dan perkara-perkara lain yang dilihat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam israa’-mi’raj.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 18

Sungguh, pada saat itu dia, yakni nabi Muhammad, telah melihat sebagian tanda-tanda keagungan dan kemuliaan tuhannya yang paling besar. 19-20. Bila ayat-ayat yang lalu menjelaskan keteguhan sikap nabi Muhammad dan kelurusan jalan yang ditempuhnya, maka pada ayat-ayat ini Allah menerangkan kecaman terhadap orang kafir yang tetap me-nyembah berhala. Wahai orang musyrik, maka apakah patut kamu menganggap al-l'ta dan al-'uzz', dan man't, yang merupakan berhala ketiga yang kemudian kamu anggap sebagai anak perempuan Allah'.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjelasan dari beragam pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat An-Najm ayat 18 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Sokonglah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dikaji

Kaji banyak topik yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: At-Taubah 103, At-Talaq 3, Yusuf 87, Al-Baqarah 255, An-Nahl, Az-Zalzalah 7-8. Ada juga Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, An-Nahl 97, Luqman 12, Al-Baqarah 156, Ali ‘Imran 173, Al-Kautsar 2.

  1. At-Taubah 103
  2. At-Talaq 3
  3. Yusuf 87
  4. Al-Baqarah 255
  5. An-Nahl
  6. Az-Zalzalah 7-8
  7. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  8. An-Nahl 97
  9. Luqman 12
  10. Al-Baqarah 156
  11. Ali ‘Imran 173
  12. Al-Kautsar 2

Pencarian: arti surah luqman ayat 13, tulislah surah al isra ayat 23, quran surah aliimran ayat 190, surah al arab, tafsir ad dhuha

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.