Surat Ali ‘Imran Ayat 55

إِذْ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَىٰٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَجَاعِلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوكَ فَوْقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Arab-Latin: Iż qālallāhu yā 'īsā innī mutawaffīka wa rāfi'uka ilayya wa muṭahhiruka minallażīna kafarụ wa jā'ilullażīnattaba'ụka fauqallażīna kafarū ilā yaumil-qiyāmah, ṡumma ilayya marji'ukum fa aḥkumu bainakum fīmā kuntum fīhi takhtalifụn

Artinya: (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".

« Ali 'Imran 54Ali 'Imran 56 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Surat Ali ‘Imran Ayat 55

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 55 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan menarik dari ayat ini. Diketemukan bermacam penjabaran dari banyak ahli tafsir mengenai kandungan surat Ali ‘Imran ayat 55, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Allah membuat makar kepada mereka ketika Dia berfirman kepada Isa “sesungguhnya aku telah mengambilmu dari bumi tanpa menimpakan keburukan kepadamu, dan mengangkatmu kepada Ku dengan jasadmu dan ruhmu, dan kami menyelamatkanmu dari orang-orang kafir kepadamu, dan kami menjadikan orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang berada diatas agamamu dan apa yang kamu bawa dari Allah dari agama dan kabar kembira akan kedatangan Muhammad dan mereka beriman kepada Muhammad setelah dia diutus, dan mereka berpegang pada syariatnya, menampakan diri kepada orang-orang yang mengingkari kenabianmu sampai hari kiamat, kemudian kepada Ku lah tempat kembali kalian semuanya pada hari perhitungan amal, maka Aku akan memberi keputusan atas apa yang dahulu kalian perselihsihkan dari perkara Isa .


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

55. Allah mengingatkan nabi Muhammad ketika Dia menyelamatkan Isa. Dia berfirman: “Hai Isa, Aku akan mengambilmu dari bumi, mengangkatmu kepada-Ku, menyelamatkanmu dari kebusukan orang-orang kafir dan tipudaya mereka, dan menjadikan orang-orang yang beriman kepada kenabianmu orang-orang yang menang atas orang-orang yang mendustakan sampai hari kiamat. Kemudian tempat kembali kalian semua adalah kepada-Ku, Aku akan memutuskan perkara yang diperselisihkan orang-orang beriman dan kafir tentang Isa.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

55. Dan Allah juga membalas tipu daya mereka ketika Dia berfirman kepada Isa -'alaihissalām-, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku menggenggam nyawamu tanpa kematian, mengangkat tubuh dan ruhmu kepada-Ku, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu berada dalam agama yang benar -salah satunya ialah beriman kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengungguli orang-orang yang ingkar kepadamu dengan bukti dan kemuliaan sampai hari kiamat. Hanya kepada-Ku sajalah kamu akan kembali di hari kiamat. Kemudian Aku berikan keputusan kepadamu atas perselisihan yang terjadi di antara kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

55. إِذْ قَالَ اللهُ يٰعِيسَىٰٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ ( ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu)
Yakni mencabut nyawamu.

وَرَافِعُكَ إِلَىَّ ( dan mengangkat kamu kepada-Ku)
Yakni ke langit, agar Aku menjadi pelindungmu dari orang-orang kafir yang akan membunuhmu.
Dan pendapat yang benar Allah mengangkatnya ke langit tanpa mematikannya terlebih dahulu.

وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ ( serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir)
Yakni dari sisi mereka dengan mengangkatmu ke langit dan menjauhkanmu dari mereka.

وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيٰمَةِ ۖ (dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat )
Yakni yang mengikuti apa yang kau datangkan. Dan mereka adalah sahabat-sahabat pilihan yang tidak sampai pada sikap berlebihan sebagaimana yang dilakukan selain mereka yang menjadikan Isa sebagai Tuhan. Dan yang termasuk pengikutnya adalah umat Islam karena mereka mengikuti apa yang datang dari Nabi Isa dan mereka mensifati Nabi Isa dengan apa yang menjadi haknya tanpa melebih-lebihkan.
Pendapat lain mengatakan makna dari ayat ini adalah bahwa orang-orang Nasrani yang menjadi pengikut Nabi Isa akan senantiasa menang atas Bani Israil yang lain (Yahudi) yang kafir terhadap Nabi Isa. Dan kemenangan atas mereka adalah merupakan kekuaatan, kemuliaan, dan kejayaan. Waallahu a’lam.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ } "serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir", ayat ini memberi isyarat bahwasanya orang-orang kafir adalah najis (secara maknawi), dan bahwasanya barangsiapa yang mengikuti pola hidup mereka dan mengikuti pengaruh-pengaruh dan menyerupai mereka; niscaya hidupnya akan ternodai oleh najis-najis mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

55 Ingatlah wahai Muhammad, ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu di dunia dan mengangkat kamu kepada-Ku beserta ruh dan jasadmu dan menempatkanmu di tempat yang mulia seperti tempat Nabi Idris dan orang-orang yang saleh. Serta membersihkan kamu dari keburukan dan tipu daya orang-orang yang kafir, serta menjauhkanmu dari kejahatan mereka. Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu dan beriman kepada risalahmu di atas orang-orang yang kafir yang membangkang atas kerasulanmu hingga hari kiamat. Hal itu berupa keutamaan dan kekuatan hujjah. Dari golongan mereka adalah orang-orang muslim yang beriman kepada kerasulan Isa dan apa yang dibenarkannya tanpa keraguan. Kemudian hanya kepada-Ku lah tempat kembali kalian semua, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu perselisihkan tentang Isa dan perkara agama”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Ketika Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku mengambilmu} mengambilmu tanpa melalui kematian {mengangkatmu kepadaKu, menyucikanmu dari orang-orang yang kafir dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu itu berada di atas orang-orang kafir sampai hari kiamat, Kemudian kepadaKulah tempat kalian kembali, Aku akan memutuskan hukum di antara kalian tentang apa yang kalian perselisihkan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

33-55 Allah memiliki hamba-hamba pilihan dari seluruh hamba-hambaNya. Dia memilih mereka memilah mereka dan mengaruniakan atas mereka keutamaan-keutamaan yang tinggi, sifat-sifat yang luhur, ilmu-ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang shalih dan keistimewaan-keistimewaan yang bermacam-macam. Dan Allah menyebutkan keluarga-keluarga besar tersebut dan apa yang di dalamnya berupa manusia-manusia agung yang memiliki sifat kesempurnaan, dan bahwasannya keutamaan dan kebaikan itu telah diwariskan secara turun temurun oleh anak cucu mereka yang mencakup laki-laki maupun wanita di antara mereka. Dan ini merupakan karuniaNya yang paling utama dan tempat-tempat kemurahan dan kebaiknNYa yang paling utama “dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” Dia mengetahui siapa yang berhak menerima keutamaan dan penghormatan, Hingga Dia meletakkan KeutamaanNya itu yang didasari oleh hikmahNya yang pasti.
Ketika Allah menetapkan keagungan keluarga tersebut lalu Allah menyebutkan kisah Maryam dan putranya isa dan bagaimana silih bergantinya keadaan keduanya dari awal hingga akhirnya, dan bahwa istri Imran berkata seraya tunduk kepada Rabb nya dengan mendekatkan diri kepadaNya dengan persembahan yang Dia cintai yang mengandung pengagungan terhadap rumahNya dan konsistensi dalam ketaatanNya, (istri Imran berkata), ”Sesungguhnya aku menadzarkan kapadaMu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sahlih dan berhidmat di baitul makdis” yakni, sebagai pelayan rumah ibadah yang di penuhi dengan ahli ibadah. ”Karena itu terimalah nadzar itu dari padaku,” yakni perbuatan ini, maksudnya, jadikanlah ia di atas dasar keimanan yang membuahkan kebaikan dan pahala. ”Sungguhnya engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui. Maka tatkala istri imron melahirkan anaknya, dia pun berkata, ’ya tuhanku, sesungguhnya aku melahirkanya anak perempuan; ’dan Allah telah mengetahui apa yang dilahirkanya;’ dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan,” seolah-olah dalam perkataan itu menyimpan makna ketundukan dan jiwa yang pasrah, dimana nadzarnya itu di dasari oleh harapan anak laki-laki yang memiliki kekuatan dan pelayanan, serta pelaksanaan hal itu sebagaimana yang di laksanakan orang-orang yang kuat, sedang anak wanita itu tidak seperti itu, lalu Allah menguatkan hatinya dan nadzarnya. Maka anak perempuan ini tumbuh sempurna bahkan menjadi lebih sempurna dan lebih baik dari kebanyakan anak laki-laki, bahkan dari mayoritas mereka, lalu maksud-maksud yang dikehendaki tercapai dengan lebih baik daripada yang diperoleh anak laki-laki. Oleh karena itu Allah berfirman, ”Maka Rabbnya menerimanya sebagai nadzar dan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan penglihatan yang baik, ” artinya ia dididik dengan dididkan yang mengagumkan, baik agama, akhlak maupun bahasanya, dimana dengan sempurnalah kodisinya, baiklah perkataan dan perbuatan, kesempurnaannya tumbuh padanya, lalu Allah memudahkan dengan Zakaria sebagai pemaliharanya. ia merupakan karunia atas hambaNya yaitu menjadikan orang yang mejadi pemeliharanya dari orang-orang yang terbaik dan shalih.
Kemudian Allah memuliakan Maryam dan Zakaria sebagaiman Allah memudahkan bagi Maryam rezezi yang di peroleh tanpa keringat dan lelah, hal itu merupakan sebuah karamah sebagai kemuliaan dari Allah untuknya karena, ”setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab,” yakni terpat untuk ibadah, dan di sini terkandung isyarat akan banyaknya shalat yang dilakukan Maryam dan konsistennya kepada tempat ibadah tersebut, ”maka dia mendapatkan makanan di sisinya” dengan nikmat yang tersedia. Zakaria berkata ”Hai Maryam dari mana kamu mendapatkan makanan ini?” “Maryam menjawab, ’ makan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa hisab.” Ketika Zakaria melihat kondisi tersebut, kebaikan dan seperti itulah kasih Allah terhadap Maryam, maka itu mengingatkan dirinya untuk memohon kepada Allah seorang anak laki-laki, dalam kondisinya yang hampir putus asa seraya berkata ”ya tuhanku, berilah aku dari sisimu seorang anak yang baik. sesungguhnya enkau maha pendengar doa.” “kemudian malaikat jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat maihrab, katanya “sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran seorang putramu Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, ” yakni namanya Yahya, dan kalimat yang datangnya dari Allah adalah isa ibnu Maryam, berita gembira itu adalah dengan Nabi yang mulia tersebut yang mengandung juga berita gembira dengan isa ibnu Maryam, sebagai pembenaran dan kesaksian tentang kerasulannya. Kalimat tersebut dari Allah, merupakan kalimat yang mulia dimana Allah menghususkan isa ibnu Maryam dengannya, bila tidak demikian, maka kalimat merupakan kalimat salah satu milikinya, dimana dengannya Allah menciptakan salah segala makluk, sebagaimana Allah berfirman,
"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia." QS -Ali-imran:59-
Dan firmannya, ”menjadi ikutan dan menahan diri dari hawwa nafsu,” artinya yang menjadikan objek kabar gembira itu adalah yahya yang merupakan panutan dari Rasul-Rasul yang mulia dan yang terhormat, dan menahan diri, artinya yang tidak bisa punya anak dan tidak berkehendak kepada wanita. pendapat lain mengatakan orang yang dijaga dan di selamatkan dari dosa dan hawa nafsu yang menjerumuskan, dan yang terakhir inilah yang paling sesuai dengan makna tersebut. ”Dan seorang nabi termasuk golongan shalih, ” maksudnya, orang-orang yang mencapai puncak ketinggian dalam kesholehan.
“zakaria berkata, ’ya tuhanku bagaimana aku bisa mendapatkan anak sedangkan aku sudah sangat tua istriku pun seorang yang mandul?” kedua hal itupun merupakan penghalang, karena itu dari jalan manakah wahai tuhan, saya mendapatkan anak tersebut padahal ada pengahalangnya? “Allah berfirman, demikian Allah membuat apa yang dikehendakinya,” sebagaimana telah berlaku hikmahNya dengan berjalannya segala sesuatu itu menurut sebab-sebabnya yang wajar, maka Allah juga kadang merubah hukum alam tersebut karena Allah maha berbuat apa yang dikehendakinya, di mana segala sebab telah patuh kepada kekuasaannya dan keinginanNya dan tidak ada sebab yang menyalahi titahnya walaupun memiliki kekuatan yang besar sekalipun.
“Berkata Zakaria, ’berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung,” agar saya mendapatkan kepercayaan dan rasa senang, walaupun saya yakin apa yang engaku kabarkan wahai Rabbku. akan tetapi agar jiwa ini senang dan hati ini tenang dengan pendahuluan-pendahuluan rahmat dan kasih sayang.
“Allah berfirman, ’Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat,” dan dalam masa itu, ”Sebutlah nama tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari,” yakni awal hari dan akhirnya. Zakaria terlarang berbicara dengan orang lain pada masa tersebut, dan itu sesuai dengan apa yang didapatkanya seorang anak dari seoarang suami yang telah tua dan istri yang mandul, keadannya yang tidak mampu berbicara dengan orang lain padahal lisanya lancar berdzkir kepada Allah dan memujinya adalah tanda yang lain. Maka ketika itulah ia mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan tersebut, lalu ia bersyukut kepada Allah, dan ia memperbanyak dzikir dan tasbih saat petang maupun pagi hari.
Dan anak bayi itu merupakan berkah dari Maryam binti Imran terhadap Zakaria. kerena apa yang telah Allah keruniakan terhadap Maryam berupa rezeki yang banyak yang hadir tanpa hisab, mengingatkan dan mengorbankannya untuk bermunajat dan memohon. Sedang Allah maha memberi penyebat mapun akibatnya, namun Allah menentukan beberapa perkara yang di sukai, terjadi kepada orang yang dicintaiNya, agar Allah mengangkat kehormatanya dan melimpahkan pahalanya.
Allah kembali menyebut kisah Maryam, yaitu bahwa Maryam itu telah mencapai puncak ibadah dan kesempurnaan, seraya berfirman, ”Dan ingatlah ketika malaikat jibril berkata ’Hai Maryam sesungghunya Allah telah memilih kamu,” Maksudnya, Allah memilihmu dan meberimu sipat-sipat yang mulia dan akhlak yang luhur, ”dan menyucikan kamu,” dari ahklak-ahklak yang hina, ”dan melebihkan kamu di atas segala wanita di dunia yang semasa dengan kamu.” Karena itu Rasululoh bersabda ”Telah banyak yang mencapai kesempurnaan dibandingkan laki-laki, namun belum mancapai kesempurnaan dari pada wanita kecuali Maryam binti Imran, aisyah binti muzahim, dan Khadijah binti khuwailid dan keutamaan aisyah atas seluruh wanita bagaikan daging di lapisi adonan dan seluruh makanan yang ada.” (HR. Bukhori : 3769)
Kemudian menyeru Maryam atas perintah Allah untuknya agar dia menerima nikmat-nikmat dari Allah dan dia bersyukur kepada Allah, kemudian menunaikan segala hak-hakNya, dan menyibukan diri untuk melayaniNya. Karena itu malaikat berkata, ”Hai Maryam taatlah kepada tuhanmu,” artinya, perbanyaklah ketaatan, ketundukan dan konsistenlah kepada Rabbmu lalu konsistenlah atas hal tersebut, ”dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk, ” yakni, shalatlah bersama orang-orang yang shalat. Lalu ia menunaikan segala perkara yang diperintahkan sehingga ia menjadi mulia dan istimewa dalam kesempurnaanya.
Ketika kisah ini dan selainnya menjadi diantara dalil yang paling besar atas kerosulan Muhammad sholallohu alaihi wasallam, karena dengannya Nabi memberitakan rincian yang benar tanpa ada tambahan dan pengurangan, dan tidaklah hal itu kecuali wahyu dari Allah yang Maha mulia juga maha bijaksana bukan hasil belajar dari manusia, maka Allah berfirman, ”yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu wahai Muhammad; padahal kamu tidak hadir berserta mereka, ketika mereka melempar anak-anak panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang memelihara Maryam, ” yaitu ketika ibunya membawa kepada kaumnya, mereka berselisih siapakah di antara mereka yang memelihara Maryam, kerena ia adalah anak pemimpin mereka dan tokoh mereka, serta mereka semua menginginkan kebaikan dan pahala dari Allah, hingga terjadilah perselisihan yang sengit, yang akhirnya mereka harus mengadakan undian padanya, lalu mereka melempar pena-pena dengan seraya mengundi undian itu jatuh kepada Zakaria sebagai suatu rahmat dari Allah untuknya dan untuk anak wanita Imran tersebut.
Maka engkau (wahai Rasul) tidak hadir saat itu hingga engkau mengetahuinya dan meceritakannya kepada manusia, akan tetapi Allah mengabarkan kepadamu tentang kisah tersebut. Inilah maksud terbesar dari adanya kisah-kisah dari Al-Qur’an yaitu bahwasanya ia menjadi pelajaran bagi manusia. Dan pelajaran yang paling agung berdalil dengannya atas tauhid, kerasulan, kebangkitan kembali, dari pokok-pokok agama laiNya.
“Ingatlah kerika malaikat berkata, ’Hai Maryam sesungguhnya Allah mengembitakanmu dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan kalimat yang datang dariNya, namanya Al-masih isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan kepada Allah’.” Maksudnya, ia mempunyai kedudukan dan posisi yang agung di dunia dan di akhirat di antara para mahkluk. Di samping itu, dia termasuk mahkluk Allah yang paling dekat kepadaNya dan paling tinggi derajatnya.
Ini merupakan kabar gembira yang tidak dapat di samakan dengan kabar-kabar gembira lainya. Dan diantara kesempurnaan dari kabar gembira itu adalah bahwa dia, ”berbicara pada manusia dalam buaian, ” sehingga kemamouan berbicara dalam buaian itu tanda kebesaran diantara tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat dariNya kepada ibunya dan kepada manusia seluruhnya. Demikian juga ia berbicara dengan mereka, ”ketika sudah dewasa, ” yaitu saat ia telah besar. Ini merupakan ungkapan kenabian, dakwah dan bingbingan. berbicara saat dalam buaian merupakan tanda kebesaran dan keterangan yang jelas atas kebenarannya, kenabiannya, dan terbebasnya ibunya dari segala sangkaan buruk yang di tundingkan kepadanya. Dan pembicaraannya saat dewasa mengandung manfaat yang besar bagi manusia, dan ia adalah perantara antara manisua dengan tuhan mereka dalam hal wahyunya dan penyampaian agama dan syariatNya.
Disamping itu juga ia “adalah termasuk orang-orang yang sahlih,” yakni, yakni orang yang dalam hati mereka diberikan kesahlihan kepadanya oleh Allah dengan mengenal dan mencintainya, dan lisan mereka diberikan keshalihan dengan pujian atasnya dan dzkir kepadaNYa, dan tubuh mereka diberikan keshalihan dengan ketaatan kepadanya dan melayaniNya
Dan firmanNya, ”Maryam berkata’ya Rabbku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh lelaki sekalipun?” Ini merupakan perkara yang aneh.
“Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril), ‘Demikiankah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya’, ” untuk memberitakan kepada hamba-hambaNya bahwa Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak ada penghalang bagi kehendakNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, ‘Jadilah, ’ maka jadilah dia.”
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab yaitu, kitab-kitab terdahulu pada umumnya yang memutuskan hukum di antara manusia, dan Allah memberikan kepadanya kenabian lalu Allah menjadikannya “(sebagai) Rasul kepada Bani Israil.” Allah mengukuhkannya dengan ayat-ayat yang jelas serta dalil-dalil yang tegas dimana dia berkata, “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, ” yang menjelaskan kepada kalian bahwa aku adalah benar-benar seorang Rasul Allah.
Yang demikian itu, “bahwa aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya, ” yakni yang kedua matanya cacat, hilang pandangannya dan buta, “dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu,” yakni hal-hal yang telah disebutkan, “adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku.”
Allah mengukuhkan beliau dengan dua bentuk ayat dan bukti nyata yaitu hal-hal di luar kebiasaan yang tidak mungkin dilakukan oleh selain nabi untuk menghadirkannya, juga kerasulan dan dakwah serta agama yang dibawa olehnya yang mana ajaran itu adalah agama Taurat dan agama nabi-nabi sebelumnya. Ini merupakan dalil yang paling besar atas kebenaran orang-orang yang benar, karena seandainya ia di antara orang-orang yang dusta, niscaya pasti ia akan menyalahi apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan akan menyimpang dari mereka dalam masalah-masalah akidah dan hukum-hukum mereka. Dengan demikian diketahuilah bahwa beliau adalah Rasulullah dan bahwa apa yang dibawa oleh beliau adalah benar, yang tidak ada keraguan padanya.
Juga perkataannya, “Dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, ” yakni, agar saya meringankan dari kalian beberapa beban dan tanggung jawab. “Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan TUhanmu, karena itu sembahlah Dia.” Ini adalah ajaran yang diserukan oleh seluruh Rasul, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dan taat kepada mereka, dan inilah jalan yang lurus dimana orang yang menempuhnya akan menghantarkannya kepada surga yang penuh nikmat.
Saat itulah sikap kelompok-kelompok Bani Israil terpecah terhadap Nabi Isa. Di antara mereka ada yang beriman kepada beliau dan mengikuti beliau, dan di antara mereka ada yang kafir kepada beliau, mendustai beliau dan memfitnah ibu beliau sebagai seorang yang melakukan kekejian, sebagaimana (yang dilakukan orang-orang) Yahudi. “Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil)” dan sepakat dalam menolak dakwah beliau, “Isa berkata” seraya menyeru Bani Israil untuk menjadi penolongnya, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab, ” yakni orang-orang yang membela, “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.”
Ini merupakan anugerah Allah atas mereka dan khususnya atas nabi Isa, dimana Allah telah menjadikan para hawariyyun tersebut beriman kepadaNya, tunduk dalam ketaatan kepadaNya dan membela RasulNya. “Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti rasul.” Ini adalah suatu integritas yang sempurna dalam beriman kepada seluruh hal yang diturunkan oleh Allah dan dalam menaati RasulNya. “Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi” bagiMu dengan keesaan dan bagi RasulMu dengan kerasulan serta bagi agamaMu dengan kebenaran dan kejujuran.
Adapun orang-orang yang dirasakan oleh Isa pengingkaran mereka, sedang mereka itu adalah sebagian besar Bani Israil, maka mereka “membuat tipu daya” terhadap Nabi Isa, “dan Allah membalas tipu daya itu” terhadap mereka, “dan Allah sebaik- baik pembalas tipu daya.” Mereka bersepakat untuk membunuh dan menyalibnya, namun dijadikan buat mereka orang yang serupa dengan Nabi Isa lalu mereka menangkap orang yang serupa tersebut, dan Allah berfirman kepada Isa, “Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaKu serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir.” Lalu Allah mengangkatnya kepadaNya dan membersihkannya dari orang-orang kafir, dan orang-orang kafir itu menyalib orang yang telah mereka bunuh tersebut seraya menduga bahwa orang yang mereka salib itu adalah Isa, dan mereka justru menanggung dosa yang besar.
Dan Isa Ibnu Maryam akan turun kembali di akhir masa umat ini sebagai hakim yang adil, ia akan membunuh babi, mengahncurkan salib dan ia akan mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Orang-orang yang berdusta itu akan mengetahui keterpedayaan dan ketertippuan mereka yaitu bahwa mereka itu telah terperdaya dan tertipu. Dan FirmanNya, “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kiamat.” Yang dimaksud orang-orang yang mengikutinya adalah kelompok yang telah beriman kepada beliau, dan Allah membela mereka atas orang-orang yang menyimpang dari agamaNya. Kemudian ketika umat Muhammad tiba, mereka itu benar-benar mengikutinya hingga Allah menguatkan mereka dan membela mereka atas orang-orang kafir secara keseluruhan, dan Allah memenangkan mereka dengan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad kepada mereka.
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." QS–An-Nur:55-
Akan tetapi hikmah Allah itu adil, yaitu bahwasanya hikmahNya berlaku bagi siapa yang berpegang teguh dengan Agama, niscaya Allah akan membelanya dengan pembelaan yang nyata, dan bahwa orang yang meninggalkan perintahNya dan melanggar laranganNya, melemparkan syariatNya dan berani lancang berbuat kemaksiatan kepadaNya, niscaya Dia akan menghukumnya dan akan membuat musuh-musuhnya menguasainya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan FirmanNya, “kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”
Kemudian Allah menjelaskan tentang apa yang dilakukanNya terhadap mereka, seraya berfirman,


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 55-58
Para mufasir berbeda pendapat tentang firman Allah (sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku). Qatadah dan lainnya berkata ini adalah sesuatu yang didahulukan dan diakhirkan, maksudnya “Sesungguhnya Aku mengangkatmu kepadaKu dan mewafatkanmu”, yaitu setelah itu.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa “Mutawaffika” maknanya yaitu mematikanmu.
Mathar Al-Waraq berkata “mematikanmu” di dunia, dan itu bukanlah wafat berupa kematian. Demikian pula yang dikatakan Ibnu Jarir. Bahwa mematikannya maknanya adalah mengangkatnya. Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan wafat di sini adalah tidur, sebagaimana Allah berfirman: (Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari) (Surah Al-An'am: 60) dan (Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (42)) (Surah Az-Zumar) Demikian pula Rasulullah SAW ketika bangun dari tidur biasa mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami...”, Allah SWT berfirman: (Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina) (156) dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka) sampai firmanNya (mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa (157) Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (158) Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka) (Surah An-Nisa').
Dhamir dalam firmanNya: (Qabla mautihi) merujuk kepada nabi Isa, yaitu: bahkan dari Ahli Kitab tidak ada yang akan beriman kepada nabi Isa sebelum kematian nabi Isa. Hal itu ketika dia turun ke bumi sebelum hari kiamat sesuai dengan penjelasan yang akan datang, maka pada saat itu seluruh Ahli Kitab akan beriman kepadanya, karena dia akan memberlakukan jizyah dan hanya menerima Islam.
Firman Allah SWT (membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir) yaitu dengan mengangkatmu ke langit (dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat) Demikianlah yang terjadi, sesungguhnya nabi Isa, ketika Allah mengangkatnya ke langit, para pengikutnya terpecah menjadi berbagai kelompok. Di antara mereka ada yang percaya bahwa dia adalah hamba Allah, RasulNya, dan putra dari umatnya. Ada juga di antaranya yang ada yang melebihkan dan menyebutnya sebagai anak Allah, ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Allah, serta ada yang mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari Trinitas. Allah telah mengisahkan pendapat mereka dalam Al-Qur'an dan memberikan balasan terhadap setiap kelompok.
Rasulallah SAW yang jujur dan bisa dipercaya telah memberitahukan kepada umatnya bahwa kelompok lainnya dari mereka akan menaklukkan Konstantinopel dan mengambil harta di dalamnya, serta membunuh orang-orang Romawi dengan melakukan pembantaian yang sangat besar, yang belum pernah dilihat oleh manusia sebelumnya dan tidak akan ada yang serupa setelahnya. Semua ini dijelaskan dalam satu bagian oleh karena itu Allah SWT berfirman : (dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat) yaitu pada hari kiamat (dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya (55) Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Aku siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong (56)). Demikianlah yang akan Allah SWT lakukan terhadap orang yang mengingkari nabi Isa dari golongan orang-orang Yahudi atau melebihkan statusnya dan terlalu memujinya dari golongan orang Nasrani. Allah menyiksa mereka dengan dibunuh dan disandera, serta mengambil harta dan menghilangkan kekuasaan mereka. Dan di akhirat menyiksa dengan azab yang lebih keras dank eras. (Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras) [Surah Ar-Ra'd: 34], (Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka) yaitu di dunia dan akhirat, di dunia dengan diberi pertolongan dan kemenangan, sedangkan di akhirat diberi surga yang tinggi. (dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim)
Kemudian Allah berfirman: (Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Quran yang penuh hikmah (58)) yaitu ini adalah yang Kami kisahkan kepadamu, wahai Muhammad, mengenai urusan Isa, permulaan kelahirannya, dan bagaimana dia diutus. Ini adalah apa yang difirmankan dan diwahyukan oleh Allah SWT kepadamu, serta diturunkan kepadamu dari Lauhil Mahfuzh. Oleh karena itu, tidak ada keraguan di dalamnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Maryam: (Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya (34) Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia (35)) (Surah Maryam), dan di sini Allah berfirman:


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 55: (Ingatlah) tatkala Allah berkata: "Hai 'Isa! Sesungguhnya Aku akan ambil-mu dan akan angkatmu kepada-Ku, dan akan bersihkanmu daripada mereka yang kafir, dan akan jadikan orang-orang yang mengikutmu di atas mereka yang kafir, hingga hari Kiamat; kemudian, kepada-Kulah tempat kembali kamu, maka nanti Aku beri keputusan di antara kamu di tentang apa yang kamu berselisihkan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Baik badan maupun ruhnya dari dunia ini tanpa mengalami mati. Nabi Isa 'alaihis salam diangkat ke langit ketika orang-orang kafir hendak membunuh Beliau, saat itu usia Beliau 33 tahun. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits bahwa Nabi Isa 'alaihis salam nanti akan turun menjelang hari kiamat, Beliau akan berhukum menggunakan syari'at Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, membunuh Dajjal, mematahkan salib dan meniadakan jizyah. Sedangkan dalam hadits riwayat Muslim disebutkan, bahwa nabi Isa 'alaihis salam akan tinggal selama tujuh tahun setelah turun ke bumi. Setelah itu Beliau wafat dan dishalatkan oleh kaum muslimin.

Yakni menjauhkanmu atau menyelamatkanmu.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memenangkan orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir. Orang-orang Nasrani pada waktu itu yang beriman kepada Nabi Isa 'alaihis salam, senantiasa mampu mengalahkan orang-orang Yahudi, karena orang-orang Nasrani lebih mengikuti Nabi Isa daripada orang-orang yahudi, sampai Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengutus Nabi kita Muhamad shallallahu 'alaihi wa sallam. Kaum muslimin pengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam inilah yang sesungguhnya mengikuti Nabi Isa 'alaihis salam, maka Allah menguatkan mereka sehingga mampu mengalahkan orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir lainnya, termasuk orang-orang Nasrani yang tidak mau mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun terkadang orang-orang kafir baik dari kalangan Nasrani maupun lainnya dapat mengalahkan orang-orang muslim, hal tersebut merupakan hikmah/kebijaksanaan dari Allah dan sebagai hukuman karena mereka meninggalkan mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Baik mengalahkan hujjah mereka maupun mengalahkan mereka dalam peperangan.

Baik tentang perkara Nabi Isa 'alaihis salam maupun perkara agama. Masing-masing pihak mengaku bahwa dirinya yang benar, sedangkan yang lain adalah salah, pada hari kiamat nanti Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menyelesaikan semua masalah yang mereka perselisihkan itu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 55

Ayat ini menjelaskan tentang beberapa bukti kemuliaan isa bin maryam. Ingatlah, hai nabi Muhammad, ketika Allah berfirman, wahai isa! aku akan mewafatkanmu atau menyempurnakan keberadaanmu di dunia dan mengangkatmu kepada-ku, yaitu ke tempat yang mulia tanpa melalui proses kematian, serta menjauhkan dan menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu yang tidak mengubah agamamu serta yang membenarkan kenabianmu di atas orang-orang yang kafir terhadapmu dengan menyembunyikan bukti-bukti kerasulanmu hingga hari kiamat. Kemudian kepada-ku kalian kembali, baik yang beriman kepada nabi isa maupun yang kafir kepadanya, lalu aku beri keputusan tentang apa yang kalian perselisihkan yaitu tentang isa dan kebenaran ajaran yang dibawanya. Allah memberi ancaman bagi orang yang kafir kepada nabi isa dan pahala bagi orang yang beriman kepadanya. Maka adapun orang-orang yang kafir kepada nabi isa, maka akan aku azab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia, berupa kehinaan dan terusir dari daerahnya dan di akhirat berupa siksa yang kekal, sedang mereka tidak memperoleh penolong sedikit pun dari azab Allah di akhirat kelak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjelasan dari kalangan mufassirin mengenai kandungan dan arti surat Ali ‘Imran ayat 55 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dicari

Baca berbagai materi yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 183, Yusuf 4, At-Tin, Al-Bayyinah, Al-Fil, Al-Ma’un. Ada pula Alhamdulillah, Al-Insyirah, Inna Lillahi, Al-Fath, Al-‘Alaq, Ali ‘Imran 159.

  1. Al-Baqarah 183
  2. Yusuf 4
  3. At-Tin
  4. Al-Bayyinah
  5. Al-Fil
  6. Al-Ma’un
  7. Alhamdulillah
  8. Al-Insyirah
  9. Inna Lillahi
  10. Al-Fath
  11. Al-‘Alaq
  12. Ali ‘Imran 159

Pencarian: surat al isra ayat 23-27 latin dan artinya, surat al-maun ayat 3 dan artinya, surat al alaq latin dan artinya, surat zalzalah latin, surah al imran ayat 190-191 latin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.