Surat At-Talaq Ayat 3

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Arab-Latin: Wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā

Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

« At-Talaq 2At-Talaq 4 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Mengenai Surat At-Talaq Ayat 3

Paragraf di atas merupakan Surat At-Talaq Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjelasan dari kalangan ulama tafsir terkait makna surat At-Talaq ayat 3, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

2-3. Bila para istri yang ditalak itu mendekati masa akhir iddahnya, maka silakan merujuk mereka dengan tetap memperlakukan mereka dengan baik dan memberi mereka nafkah, atau berpisahlah dengan mereka dengan tetap memberikan hak-hak mereka tanpa memudaratkan mereka. Persaksikanlah dua orang yang adil di antara kalian atas rujuk dan perpisahan. Tunaikanlah wahai para saksi, kesaksian karena Allah semata, bukan karena yang lainnya. Apa yang Allah perintahkan kepada kalian ini merupakan nasihat kepada siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Barangsiapa takut kepada Allah lalu dia melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang, niscaya Allah memberinya jalan keluar dari segala kesempitan.
Dan memudahkan sebab-sebab rizki baginya dari arah yang tidak terbetik dalam pikirannya dan tidak pernah diduganya. Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya dari segala apa yang membuatnya bersedih dari seluruh urusannya. Sesungguhnya Allah menguasai urusanNYa, tidak ada yang luput dari Allah dan tidak ada yang melemahkannya. Allah telah menetapkan bagi segala sesuatu masa akhir sebagai ajalnya dan takdir yang tidak dilampauinya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak terdetik di dalam hatinya dan tidak ada dalam perhitungannya. Barangsiapa bersandar kepada Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya, tidak lemah untuk berbuat sesuatu dan tidak ada sesuatu yang luput dari-Nya. Allah sudah membuat batasan untuk segala sesuatu yang akan selesai pada batasnya. Kesusahan ada batasnya, kesenangan ada batasnya, masing-masing dari keduanya tidak kekal menimpa manusia.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

3. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ (Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya)
Yakni dari arah yang tidak pernah terpikir olehnya dan tidak pernah ia kira. Maka barangsiapa yang bercerai kemudian disaksikan perceraiannya saat masa iddah telah selesai atau disaksikan rujuknya, maka Allah akan memberinya jalan keluar. Dan kesempitan hanya bagi orang yang menyelisihi hukum-hukum Allah pada saat bercerai atau rujuk.

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ (Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya)
Yakni barangsiapa yang mempercayakan Allah dalam apa yang ia serahkan kepada-Nya niscaya Allah akan memberinya apa yang ia harapkan.

إِنَّ اللَّـهَ بٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ( Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya)
Tidak ada yang terlewat dari-Nya dan tidak ada keinginan yang sulit bagi-Nya.

قَدْ جَعَلَ اللَّـهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا(Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu)
Yakni Allah menjadikan bagi segala kesulitan batas waktu, begitu pula menjadikan bagi segala kesejahteraan batas waktu.
Imam as-Suddy berpendapat: yang dimaksud adalah batas waktu haidh dan iddah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

2-3

1). { فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ } "maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik" [Q.S. At-Talaq : 2], { فَإِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌۢ بِإِحْسَٰنٍ } "Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik" [Q.S. Al-Baqarah : 223] Dalam persahabatan dan perpisahan yang baik, terpeliharalah keramahan, dan menjauhkan diri dari kebencian dan permusuhan, karena hati tertuju pada siapa yang berbuat baik padanya, dan membenci orang yang berbuat jahat padanya.

2). { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" Ibnu Mas'ud berkata: Jalan keluarnya adalah mengetahui bahwa itu berasal dari Allah ﷻ, dan bahwa Allah ﷻ yang memberi, dan Dia ﷻ yang mencegahnya, dan Dia ﷻ yang menimpakannya, dan Dia ﷻ yang menyembuhkannya, dan Dialah ﷻ yang menolaknya.

3). Dikatakan kepada salah seorang Ahli ilmu: { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" [2] { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ } [3] maka beliau berkata: Demi Allah, Dia ﷻ akan memberi kita jalan keluar sebesar apa ketakwaan yang kita capai, dengan balasan yang selayaknya, dan bahwa Dia ﷻ akan memberi rezeki bagi kita tergantung bagaimana ketaqwaan kita sebagaimana mestinya, dan bahwa Dia akan memudahkan urusan kita tergantung bagaimana ketaqwaan kita, dan kita berharap yang ketiga: { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّـَٔاتِهِ } "dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya" [Q.S. At-Talaq : 5].

4). Banyak orang yang tidak memahami tentang rezeki –pada firman Allah ta'ala: { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" [2] { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ } "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya" [3]- Kecuali rezeki finansial dan hal-hal nyata lainnya, namun rezeki lebih luas dari itu, perhatikan apa yang dikatakan Ibnu al-Jauzi: "Dan rezeki Allah itu bisa berupa kemudahan dalam bersabar menghadapi musibah".

5). Aku tertekan oleh sesuatu yang menyebabkan kesedihan terus-menerus dan tak terelakkan, dan aku mulai berpikir untuk menghilangkannya dengan segala tipu muslihat, namun aku tidak mampu melakukannya, maka ditunjukkan kepadaku ayat ini: { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar", maka aku tahu bahwa ketaqwaan adalah jalan keluar dari setiap kesedihan, dan semua itu tidak akan terjadi kecuali jika ketika aku bertekad untuk mencapai ketaqwaan barulah aku menemukan jalan keluarnya!

6). Ada diantara mereka yang berkata: Tidak pernah ada orang bertaqwa yang miskin, mereka bertanya: Mengapa? Dia berkata: Karena Allah berfirman: { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" [2] { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ } "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya" [3], ayat ini mengandung makna bahwa orang yang bertakwa akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangkanya, dan tidak berarti bahwa orang yang tidak bertakwa tidak akan diberikan rezeki. Adapun orang-orang kafir bisa saja mendapat rezeki karena sebab yang haram, atau mereka tidak mendapatkan rezeki kecuali dengan usaha mereka sendiri, sedangkan orang-orang yang bertaqwa diberikan oleh Allah ﷻ dari arah yang tidak mereka duga, dan rezeki mereka bukan karena sebab haram, dan orang yang bertakwa tidak dihalangi dari rezeki yang dibutuhkannya, melainkan dijaga dari keingintahuan duniawi secara berlebih, sebagai kasih sayang Allah bagi mereka.

7). Allah ﷻ telah menjamin bagi orang-orang yang bertakwa bahwa Dia akan menjadikan bagi mereka jalan keluar dari kesusahan manusia, dan bahwa Dia ﷻ akan memberi rezeki bagi mereka dari arah yang tidak mereka duga; jika hal itu tidak terjadi, maka itu menandakan ada cacat dalam takwa, maka hendaklah dia memohon ampun kepada Allah dan kembali kepada-Nya dalam taubat.

8). Diriwayatkan dari sebagian ulama bahwa dikatakan kepadanya: Bacalah Surat Al-Waqi'ah; Semoga rezeki datang kepadamu! Dia berkata: Jika saya tidak meninggalkan satu surah dari Al-Qur'an, saya tidak akan membacanya di masa yang akan datang jika kita hanya membaca untuk mendatangkan rezeki!

Syekh Al-Khidr Husain berkomentar, beliau mengatakan: Membaca Al-Qur'an untuk beribadah dan tadabbur dapat meringankan apa yang sulit. Karena itu adalah ketaatan yang ikhlas kepada Tuhan: { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" [2] { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ } "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya" [3].

9). Setiap orang yang metadabburi sumber-sumber ketakwaan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah mengetahui bahwa Al-Qur’an adalah sebab dan kunci segala kebaikan di dunia dan di akhirat, dan datangnya musibah, cobaan, kesengsaraan, dan siksa karena kelalaian atau pelanggaran ketakwaan dan menyia-nyiakannya, atau menyia-nyiakan sebagiannya.

10). Salah satu sebab terpenting untuk memperoleh ilmu adalah rasa takut kepada Allah ﷻ dan kewaspadaan terhadap dosa, Allah ﷻ berfirman: { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" [2] { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ } "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya" [3]. Dan jalan keluar dari ketidaktahuan adalah salah satu jalan keluar yang diinginkan, sebgaimana ilmu juga merupakan salah satu rezeki terbaik yang dihasilkan dari ketakwaan.

11). { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" Jika Anda merasa bahwa urusan yang anda hadapi terlihat mudah, dan Allah memberikan kebaikan - bahkan jika Anda tidak menyadarinya- maka ini tentu merupakan kabar baik, dan jika Anda melihat sebaliknya, perbaikilah jalanmu, karena kamu sedang ditimpa musibah, sedangkan istidraj bisa saja terjadi jika hamba terus berbuat dosa.

12). Raihlah ketaqwaan sehingga persamaan bisa tiba-tiba muncul di hadapan Anda. Maka Anda akan memperoleh keringanan dan rezeki dari arah yang tidak kamu ketahui atau harapkan { وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا } "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar" [2] { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ } "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya" [3].


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

3. Dan memberinya rejeki dengan berbagai persiapan melalui arah yang tidak diketahui. Barangsiapa menyerahkan urusannya kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menerapkan hukum, kehendak, dan takdirNya terhadap makhlukNya. Sungguh Allah telah menciptakan bagi tiap-tiap sesuatu kesejahteraan yang sudah ditakdirkan, jumlah dan masanya tidak lebih dari takdir yang telah ditentukan itu.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga} tidak terbesit dalam benaknya dan dalam dugaannya {Siapa saja yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya} mencukupkannya {Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusanNya} menunaikan ketentuanNya sehingga tidak ada yang luput dariNya dan tidak ada permintaan yang bisa melemahkanNya {Sungguh Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu} waktu selesainya perkara tersebut


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

3. Allah berfirman, “Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” Maksudnya, Allah memberi rizki bagi orang yang bertakwa dari arah yang tidak disangka dan dirasa. “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah,” dalam urusan agama dan dunianya dengan bergantung sepenuhnya kepada Allah dengan maksud untuk mendapatkan apa-apa yang bermanfaat dan menghindari apa-apa yang mudarat, serta percaya sepenuhnya kepada Allah, bahwa ia akan diberi kemudahan, “niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” Maksudnya, Allah akan mencukupi keperluan yang disandarkannya kepada Allah. Dan ketika suatu urusan berada dalam tanggungan Yang Mahakaya, Mahakuat, Mahaperkasa lagi Penyayang, maka Dia paling dekat dengan hambaNya melebihi segala sesuatu. Hanya saja mungkin hikmah ilahi mengharuskan pemberian itu ditunda sampai waktu yang tepat bagi hamba yang bersangkutan. Karena itu Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah pasti mewujudkan urusan (yang dikehendaki) Nya.” Maksudnya, keputusan dan ketetapanNYa pasti berlaku, hanya saja Allah menciptakan “ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” Yaitu waktu dan ketentuan yang tidak akan terlampaui dan kurang darinya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 2-3
Allah SWT berfirman bahwa apabila wanita-wanita yang menjalani masa iddah itu hampir menyelesaikan masa iddahnya, tetapi masa iddahnya masih belum berakhir semuanya, maka pada saat itulah suami adakalanya bertekad untuk kembali memegangnya dan mengembalikan­nya ke dalam pernikahan serta meneruskan kehidupan dengannya sebagaimana sebelumnya dengan baik, yaitu memperbaiki hubungannya dengan istrinya dan berhubungan dengan dengan cara yang baik. Adakalanya suami bertekad tetap menceraikan­nya dengan cara yang baik, yakni tanpa menjelekkan, mencaci makinya, dan mengecam istrinyanya, bahkan menceraikannya dengan cara yang baik dan bagus.
Firman Allah: (dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu) yaitu dalam rujuk itu jika kalian bertekad untuk kembali kepadanya, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Ibnu Hushain, bahwa dia pernah ditanya tentang seorang lelaki yang menceraikan istrinya, kemudian dia menggaulinya, tanpa memakai saksi atas perceraiannya dan rujuknya itu. Maka dia menjawab, "Wanita itu diceraikan dengan talak yang bukan talak sunnah dan dirujuk dengan rujuk yang bukan sunnah. Aku bersaksi atas perceraian dan rujuknya, tetapi ini jangan terulang lagi"
Ibnu Juraij berkata bahwa ‘Atha’ berkata tentang firmanNya: (dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu) bahwa tidak boleh seseorang melakukan pernikahan, talak, dan rujuk kecuali dengan memakai dua saksi laki-laki yang adil, sebagaumana yang diperintahkan Allah SWT kecuali karena ada uzur.
Firman Allah: (Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat) apa yang telah Kami perintahkan kepada kalian untuk menjalankannya, yaitu menggunakan saksi dan menegakkan persaksian, yang mau melakukannya hanya orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan sesungguhnya Allah SWT mensyariatkan hukum ini bagi orang yang takut terhadap siksa Allah di akhirat.
Firman Allah: (Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2) dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya) yaitu, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam apa yang Dia perintahkan kepadanya dan meninggalkan apa yang Dia larang kepadanya, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari urusannya (dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya) yaitu dari arah yang tidak terbesit dalam hatinya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar) dia berkata bahwa Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan di dunia dan akhirat. (dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya)
Ar-Rabi' bin Khaitsam berkata tentang firmanNya (niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar) yaitu, dari setiap perkara yang menyempitkan manusia.
Ikrimah berkata bahwa barangsiapa yang melakukan perceraian sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar baginya. Demikian juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak.
Ibnu Mas'ud dan Masruq berkata tentang firmanNya: (Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar) yaitu dia mengetahui bahwa jika Allah menghendaki, maka Dia akan memberi­nya, dan jika tidak menghendaki, maka Dia akan mencegahnya. (dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya) yaitu, dari arah yang tidak diketahui.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar) yaitu dari kesulitan urusannya dan kesusahan saat menjelang kematian. dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ada dia sangka yang tidak pernah dia harapkan dan cita-ctakan.
Firman Allah: (Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya) diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, telah menceritakan kepadanya bahwa pada suatu hari dia pernah dibonceng di belakang Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “hai para pemuda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Peliharalah (batasan-batasan) Allah, niscaya Dia akan memeliharamu. Ingatlah Allah, maka kamu akan menjumpaiNya di hadapanmu. Dan jika kamu memohon, maka memohonlah kepada Allah; dan apabila kamu meminta tolong, maka meminta tolonglah kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa umat ini seandainya bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak dapat memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Dan seandainya mereka bersatu untuk menimpakan mudharat terhadapmu, maka mereka tidak dapat menimpakan mudharat terhadapmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah akan menimpa dirimu. takdir telah ditetapkan dan semua lembaran telah kering”
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya) yaitu melaksanakan ketetapan-ketetapan dan hukum-hukumNya terhadap makhlukNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki dan inginkan (Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu) sebagaimana firmanNya: (Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya) (Surah Ar-Ra'd: 8)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Talaq ayat 3: Allah juga menjelaskan bahwa barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membukakan padanya pintu rezeki yang tidak akan membuat gundah manusia akan rezekinya. Allah menjelaskan bahwa barangsiapa yang melakukannya maka cukup atas urusannya. Ketahuilah bahwa Allah jelas perintah-Nya yang tidak ada sesuatupun yang melemahkan-Nya, dan telah dijadikan pada segala sesuatu waktu yang telah ditentukan; Yaitu ditentukannya masa iddah dan sempurnanya waktu istri , yang ia tidak sedang haid, begitu juga Allah jadikan kehidupan yang telah ditentukan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dalam urusan agama dan dunianya, yaitu dengan bersandar kepada Allah dalam mendatangkan manfaat dan menolak madharrat serta percaya kepada-Nya dalam mewujudkan semua itu.

Jika urusannya dalam tanggungan Allah Subhaanahu wa Ta'aala Yang Mahakaya, Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, maka keperluannya sangat mudah sekali terpenuhi, akan tetapi terkadang hikmah ilahi menghendaki perkara itu ditunda sampai waktu yang tepat. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.” Yakni qadha’ dan qadar-Nya pasti terlaksana.

Dia telah menentukan waktunya dan ukurannya, tidak lebih dan tidak kurang.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Talaq Ayat 3

Dan dia pun akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya dengan memberikan kebutuhan fisik maupun kebutuhan ruhani. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah dalam segala urusan, niscaya Allah cukup sebagai tempat mengadu bagi diri-Nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya dengan penuh hikmah bagi manusia. Sungguh, Allah telah menjadikan segala sesuatu dengan kadarnya sehingga setiap orang tidak akan menghadapi masalah di luar batas kemampuannya. 4. Dan adapun perempuan-perempuan yang tidak haid lagi, yaitu perempuan yang sudah menopause di antara istri-istri kamu jika kamu menjatuhkan talak kepadanya, maka masa idahnya jika kamu ragu-ragu adalah tiga bulan. Dan demikian pula masa idah bagi perempuan-perempuan yang tidak pernah haid sepanjang hidupnya juga tiga bulan. Sedangkan perempuan-perempuan hamil yang dijatuhi talak, maka waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Seusai melahirkan, maka masa idahnya berakhir. Dan barang siapa bertakwa kepada Allah dengan ketakwaan yang sesungguhnya dalam segala urusan, niscaya dia akan menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya karena ketakwaannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penafsiran dari beragam mufassirin terhadap makna dan arti surat At-Talaq ayat 3 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi ummat. Dukung kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dicari

Kaji ratusan halaman yang banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Nisa 146, An-Nisa 29, Al-Baqarah 152, Al-Jatsiyah, Al-Baqarah 168, Ali ‘Imran 110. Ada pula An-Nur 26, Al-Jumu’ah 10, Al-Anfal, Thaha, Al-Insyirah 6, Al-Ahzab 56.

  1. An-Nisa 146
  2. An-Nisa 29
  3. Al-Baqarah 152
  4. Al-Jatsiyah
  5. Al-Baqarah 168
  6. Ali ‘Imran 110
  7. An-Nur 26
  8. Al-Jumu’ah 10
  9. Al-Anfal
  10. Thaha
  11. Al-Insyirah 6
  12. Al-Ahzab 56

Pencarian: surat yunus ayat 19, surat al imran ayat 13, qs at takasur, alif lam mim dzalikal kitabu, surah al imran ayat 7

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.