Surat An-Nahl Ayat 97

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Arab-Latin: Man 'amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa lanuḥyiyannahụ ḥayātan ṭayyibah, wa lanajziyannahum ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụn

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

« An-Nahl 96An-Nahl 98 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Berkaitan Surat An-Nahl Ayat 97

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 97 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Terdapat kumpulan penafsiran dari kalangan mufassirin terkait isi surat An-Nahl ayat 97, antara lain sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik lelaki maupun perempuan, sedang ia beriman kepada Allah dan rasulNya, maka Kami akan beri dia kehidupan bahagia dan tentram di dunia, walaupun dia tidak banyak memiliki harta, dan kami benar-benar akan memberikan balasan pahala bagi mereka di akhirat dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka perbuat di dunia.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

97. Setiap laki-laki atau perempuan yang mengerjakan amal saleh di dunia, sedangkan dia mengimani keesaan Allah dan risalah Rasulullah, maka Kami akan memberinya kehidupan yang bahagia di dunia, dan Kami akan membalas mereka di akhirat dengan balasan yang mulia atas kebaikan amal perbuatan yang telah mereka kerjakan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

97. Barangsiapa beramal saleh sesuai dengan syariat, laki-laki atau wanita, dia beriman kepada Allah, niscaya Kami akan menghidupkannya di dunia dengan kehidupan yang baik, dengan (membuatnya) rida terhadap ketetapan Allah, kanaah dan bimbingan menuju ketaatan. Kami pasti akan membalas mereka di Akhirat dengan pahala yang lebih baik daripada ketaatan yang telah mereka lakukan di dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

97. وَهُوَ مُؤْمِنٌ (sedang ia beriman)
Sebab amalan orang kafir tidak dapat diterima.

فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ( maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik)
Dengan rezeki yang halal, dan kemudahan untuk mendapatkan manisnya ketaatan.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan kehidupan yang baik adalah kehidupan di surga.

وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ (dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan)
Tafsir dari kalimat ini baru saja disebutkan sebelumnya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Kepada jiwa yang merasa hatinya sempit karena terlewatkan oleh kenikmatan dunia! mintalah kepada tuhanmu yang luas kemurahan hatinya, jika rezekimu terasa sempit, maka mintalah kepada tuhanmu rasa kecukupan (qana'ah), maka dengan itu -demi Allah- nikmat itu akan segera datang, Hasan al-Bashri berkata tentang firman Allah { فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً } "maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik" , beliau berkata : yakni, kami karuniakan kepadanya rasa kecukupan dalam rezeki!

2 ). { فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً } Sebagian salaf mengatakan : "kehidupan yang baik adalah : keridhoan dan qana'ah".

3 ). Sesungguhnya kehidupan tanpa kebahagiaan iman bagaikan daya yang lemah yang sama dimiliki oleh manusia dan semut, juga seperti keledai dengan kebodohannya; namun hari ini mereka masih saja merasa bahwa kebahagiaan itu sebagaimana kehidupan yang merekajalani tanpa iman.

4 ). Suatu ketika salah satu majalah merilis tulisannya yang memberitakan tentang seorang Muslim asal Jepang bersama istrinya yang keduanya baru saja masuk Islam tatkala mereka sedang berada di masjid al-Haram, setelah menunaikan shalat Jum'at pertama mereka serentak kedunya menangis pecah, dan berkata : sungguh kami baru lahir, semua kehidupan yang telah kami jalani senang dan dukanya tidak berharga sama sekali jika dibandingkan dengan masa-masa yang kami jalani di tanah haram ini. Dan Allah telah benar dengan firman-Nya : { مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً }.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

97. Barangsiapa beramal shalih di dunia, baik laki-laki maupun perempuan dan dia beriman dengan benar, maka sungguh Kami akan membuatnya bisa hidup dengan baik di dunia dengan memberinya rejeki yang halal, keridhaan dan ketenangan. Dan sungguh Kami akan memberinya imbalan di akhirat dengan imbalan yang lebih baik dari ketaatan yang mereka kerjakan di dunia


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapa saja yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, dan dia seorang mukmin, maka sungguh Kami pasti akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik. dan Kami akan memberi balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

97. Oleh karena itu, Allah menyebutkan balasan bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia dan akhirat, “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman.” Sesungguhnya keberadaan iman menjadi syarat sah dan diterimanya amalan shalih. Bahkan tidak bisa disebut amal shalih kecuali disertai dengan keimanan. (Karena) iman menuntut (munculnya) amal shalih. Sesungguhnya iman adalah pembenaran yang teguh lagi membuahkan amalan-amalan anggota badan, baik perbuatan yang wajib maupun sunnah. Barangsiapa telah mengkombinasikan antara iman dan amal shalih, “maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” Hal tersebut dengan pemberian ketentraman hati dan ketenangan jiwa serta tiada menoleh kepada obyek yang mengganggu hatinya, dan Allah memberinya rizki yang halal lagi baik dari arah yang tidak disangka-sangkanya “dan sungguh akan Kami berikan balasan kepada mereka,” di akhirat “dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,” berupa aneka kenikmatan (surgawi) yang tidak pernah dilihat oleh pandangan mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia. Maka Allah memberinya kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ini adalah janji Allah kepada orang yang beramal shalih, yaitu amal yang mengikuti kitab Allah SWT dan sunnah NabiNya SAW baik laki-laki maupun perempuan dari kalangan anak cucu Adam, dan hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan RasulNya, dan amal ini merupakan amal yang diperintahkan dan disyariatkan dari sisi Allah, bahwa Allah memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan membalasnya sesuatu yang lebih baik daripada amalnya di akhirat. Kehidupan yang baik adalah kehidupan yang mengandung semua segi kebahagiaan dari berbagai segi.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan mayoritas ulama bahwa mereka menafsirkannya dengan rezeki yang halal dan baik.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah kebahagiaan.
Al-Hasan, Mujahid, dan Qatadah berkata.”Tidak ada kehidupan pun yang baik seseorang kecuali di surga"
Pendapat yang benar bahwa kehidupan yang baik itu mencakup semua itu.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya beruntunglah orang yang telah masuk Islam dan diberi rezeki secukupnya serta Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana'ah terhadap apa yang diberikan kepadanya”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata:
(وَهُوَ مُؤۡمِنٞ) wa huwa mu`min : ketika dia berbuat amal saleh dalam keadaan beriman, karena jika tanpa iman, tidak ada amalan yang akan diterima.
(حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ) hayaatan thayyibah : kehidupan yang baik di dunia, dengan qana’ah dan rezeki yang halal, di akhirat dengan merasakan kehidupan di surga.
(بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ) bi`ahsani maa kaanuu ya’maluun : Dia membalas mereka atas setiap amalan yang mereka lakukan dengan kebaikan dan lebih baik lagi.

Makna ayat:
Kemudian Allah menjanjikan untuk kedua kalinya pada firman-Nya “barangsiapa yang beramal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, dan mereka dalam keadaan beriman, maka sungguh Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sungguh Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Janji ini diperuntukkan kepada orang-orang yang beriman dan melakukan amal saleh, dengan keimanan yang benar yang membawa kepada amalan saleh. Dan mereka diharuskan bersih dari kesyirikan dan maksiat. Merekalah orang-orang yang Allah janjikan dengan kehidupan yang baik di dunia, tidak ada keburukan di dalamnya, merasa cukup, makanan yang baik, minuman, dan keridhaan, ini adalah ketika di dunia. Adapun di akhirat, adalah dengan surga. Balasan tergantung kepada amalan terbaik yang mereka lakukan, seperti shalat dan sedekah. “ dan sungguh Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” Ya Allah, jadikanlah kami seperti mereka, dan kumpulkanlah kami bersama mereka, dan berikanlah kepada kami apa yang Engkau janjikan kepada mereka, sungguh Engkau adalah Yang Maha Pengasih.

Pelajaran dari ayat:
• Janji yang benar dari Allah bagi yang beriman dan beramal saleh baik dari laki-laki ataupun perempuan, dengan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat An-Nahl ayat 97: Yakni dengan kebahagiaan di dunia, ketenteraman hatinya, ketenangan jiwanya, sikap qana’ah (menerima apa adanya) atau mendapatkan rezeki yang halal dari arah yang tidak diduga-duga, dsb. Inilah yang diharapkan oleh orang-orang yang sekarang putus asa di dunia. Ketika mereka tidak memperoleh ketenangan atau kebahagiaan batin meskipun mereka memperoleh dunia, namun akhirnya mereka nekat bunuh diri seperti yang kita saksikan. Berdasarkan ayat ini, cara untuk memperoleh kebahagiaan atau ketenangan batin adalah dengan beriman (tentunya dengan memeluk Islam) dan beramal saleh atau mengerjakan ajaran-ajaran Islam. Bahkan, tidak hanya memperoleh kebahagiaan di dunia, di akhirat pun, Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan, dengan memberikan surga yang penuh kenikmatan, yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di hati manusia. Allahumma aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar.

Ayat ini menunjukkan, bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 97

Barang siapa mengerjakan kebajikan sekecil apa pun, baik dia laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman dan dilandasi keikhlasan, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik di dunia dan akan kami beri dia balasan di akhirat atas kebajikannya dengan pahala yang lebih baik dan berlipat ganda dari apa yang telah mereka kerjakan. Usai menjelaskan pahala yang disiapkan-Nya sebagai balasan amal saleh orang beriman, pada ayat ini Allah lalu menjelaskan bahwa membaca Al-Qur'an adalah salah satu dari amal saleh itu. Allah menyatakan, apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan dengan tulus kepada Allah dengan mengucapkan kalimat a'udzu billa'hi minasy syaitho'nir rajim, baik secara keras maupun lirih, agar engkau dihindarkan oleh Allah dari bisikan, rayuan, dan godaan setan yang terkutuk karena dijauhkan dari rahmat Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penafsiran dari banyak pakar tafsir mengenai isi dan arti surat An-Nahl ayat 97 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dicari

Terdapat banyak halaman yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat: Luqman 13-14, Al-Fatihah 7, Al-Fatihah 2, Al-Baqarah 284-286, Yasin 40, Ali ‘Imran 104. Serta Assalaamualaikum, Al-Fatihah 1, Ali ‘Imran 191, Yunus 41, Al-Baqarah 216, Al-A’raf.

  1. Luqman 13-14
  2. Al-Fatihah 7
  3. Al-Fatihah 2
  4. Al-Baqarah 284-286
  5. Yasin 40
  6. Ali ‘Imran 104
  7. Assalaamualaikum
  8. Al-Fatihah 1
  9. Ali ‘Imran 191
  10. Yunus 41
  11. Al-Baqarah 216
  12. Al-A’raf

Pencarian: surah al qalam latin, cukup allah yang menjadi saksi dalam bahasa arab, ولسوف يعطيك ربك فترضى, surat yaseen, surat an nisa ayat 135 beserta artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.