Surat Az-Zukhruf Ayat 57
۞ وَلَمَّا ضُرِبَ ٱبْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Arab-Latin: Wa lammā ḍuribabnu maryama maṡalan iżā qaumuka min-hu yaṣiddụn
Artinya: Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
« Az-Zukhruf 56 ✵ Az-Zukhruf 58 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Mengenai Surat Az-Zukhruf Ayat 57
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 57 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjabaran dari berbagai mufassirun terkait isi surat Az-Zukhruf ayat 57, sebagiannya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka ketika orang-orang musyrik menjadikan isa putra maryam sebagai perumpamaan ketika mereka mendebat Muhammad dan berdalih atasnya dengan penyembahan orang-orang nasrani kepada isa, maka kaummu karena itu dan demi itu bersuara keras dan gaduh karena senang dan gembira, hal itu ketika turun firman Allah :
إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنْتُمْ لَهَا وَارِدُونَ
Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. (QS. AL-ANBIYA : 98)
Dan orang-orang musyrik berkata “kami ridho jika tuhab-tuhan kami seperti kedudukan Isa, maka Allah menurunkan firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَىٰ أُولَٰئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ
Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka (QS. AL-ANBIYA : 101)
Maka orang-orang yang dilepmarkan kedalam nereka dari tuhan-tuhan orang musyrikin adalah mereka yang ridho dengan penyembahan mereka kepadanya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
57-59. Setelah Allah menjadikan Isa bin Maryam sebagai permisalan, karena dia seperti Adam yang diciptakan tanpa ayah; kemudian orang-orang musyrik menyikapinya dengan teriakan dan kebisingan, dan membuat kedustaan: “Muhammad ingin agar kita menjadikan dirinya sebagai tuhan yang kita sembah, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Nasrani kepada Isa.”
Dan mereka juga berkata: “Apakah tuhan-tuhan kita yang sekarang kita sembah ini lebih baik, atau Muhammad yang kita sembah dan meninggalkan tuhan-tuhan kita itu?”
Hai Rasulullah, tidaklah mereka membuat perumpamaan itu bagimu melainkan untuk mereka gunakan sebagai bahan berselisih denganmu. Isa tidak lain adalah seorang hamba yang Kami beri nikmat keimanan dan kenabian, dan kelahirannya Kami jadikan tanpa seorang ayah sebagai tanda dan bukti besarnya kekuasaan Kami terhadap Bani Israil dan kaum yang lain.
Abu Umamah berkata, Rasulullah bersabda: “Tidaklah ada suatu kaum yang tersesat setelah mendapat petunjuk, melainkan mereka adalah tukang membantah.” Kemudian beliau membaca ayat:
بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ
“sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.”
(Diriwayatkan Ibnu Majah dalam as-Sunan 1/19 no. 49, muqaddimah, bab menjauhi pelaku bid’ah dan kaum yang suka berdebat. Dan diriwayatkan at-Tirmidzi dan berkata, hadits hasan shahih, kami tidak mengetahui lafadh ini melainkan dari hadits ini, al-Jami’ as-Shahih, tafsir, surat az-Zukhruf. Al-albani berkata: hadits hasan, Shahih Ibnu Majah 1/15. Dan diriwayatkan al-Hakim, dan ad-Dzahabi menshahihkan dan menyepakatinya, al-Mustadrak 2/447,448).
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
57. Dan tatkala orang-orang musyrik mengira bahwa Isa yang disembah oleh orang-orang Nasrani masuk dalam keumuman firman Allah -Ta'ālā-, “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya.” [Al-Anbiyā`: 98]. padahal Allah telah melarang untuk menyembahnya sebagaimana Allah melarang untuk menyembah berhala-berhala, tiba-tiba kaummu -wahai Rasul- melanjutkan dengan perdebatan sambil berkata, “Kami rela tuhan-tuhan kami seperti kedudukan Isa,” maka Allah menurunkan firman-Nya, “Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari Neraka.” [Al-Anbiyā`: 101].
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
57. وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا (Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan)
Ketika turun firman Allah:
إنكم وما تعبدون من دون الله حصب جهنم
” Sungguh, kamu (orang kafir) dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah bahan bakar Jahannam.” (al-Anbiya’: 98)
Maka Ibnu az-Zab’ary berkata: “Demi Tuhan ka’bah, aku menentangmu! Bukankah orang-orang Nasrani menyembah Isa al-Masih, orang-orang Yahudi menyembah ‘Uzair, dan Bani Malih menyembah para malaikat?” Sehingga orang-orang kafir merasa senang dengan perkataannya. Maka turunlah firman Allah:
إن الذين سبقت لهم منا الحسنى أولئك عنها مبعدون
“Sungguh, sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan (dari neraka).” (al-Anbiya: 101)
Dan turun juga ayat 57 dari surat ini.
إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ(tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya)
Yakni bersorak dan mengangkat suara mereka karena rasa senang atas perumpamaan dalam ayat ini.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
57. Ketika Kami menjadikan Isa putera Maryam sebagai contoh, atau sebagai hujjah dan bukti tiba-tiba kafir Qurays bersorak dan tertawa bergembira atas contoh itu. Mereka merasa bahwa mereka telah membantah Nabi SAW dengan apa yang telah mereka dengarkan itu. Ayat ini turun pada saat perebatan Ibnu Azzaba’ri kepada Rasul ketila Firman Allah turun: Sesungguhnya kalian beserta sesembahan kalian adalah bahan bakar Jahannam. (Al anbiya’: 98) Ibnu Azzaba’ri berkata: Aku memusuhimu, demi Tuhan Ka’bah, bukankah orang Nasrani menyembah Isa, sementara Yahudi menyembah Uzair dan anak-anak malaikat yang indah? Sehingga dia gembira dengan perkataannya. Maka turunlah ayat ini: Sungguh sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan dari neraka.(Alanbiya’: 101)
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ketika putra Maryam dijadikan perumpamaan} orang-orang musyrik menjadikan nabi Allah Isa sebagai perumpamaan bagi tuhan-tuhan mereka dan menyamakannya untuk masuk neraka {tiba-tiba kaummu bersorak karenanya} meraung dan berteriak senang dengan perumpamaan itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
57. Allah berfiman,”dan tatkala putra maryam (isa), dijadikan perumpamaan, ”yaitu dilarang untuk disembah dan penyembahannya disamakan sepeti penyembahan terhadap patung dan sekutu-sekutu, “dan tiba-tiba kaummu (quraisy),” yang mendustakanmu, yang “karennya,” yaitu karena perumpamaan yang dibuat ini, “mereka bersorak,” yakni, karena bekeras hati dalam memusuhimu, beteriak dan mengira bahwa mereka menang dan beruntung dalam hujjah mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 56-65
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kekeras kepalaan orang-orang Quraisy dalam kekafiran mereka dan kesengajaan mereka yang bersikap ingkar dan mendebat (Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Quarisy) bersorak karenanya (57)) Banyaj irang meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, As-Suddi, dan Adh-Dhahhak bahwa mereka tertawa, yaitu heran dengan hal itu.
Qatadah berkata bahwa mereka terkejut dan tertawa
ibnu Ishaq menyebutkan dalam kitab As-Sirah terkait ucapan Abdullah bin Az-Zib'ara berkata, "Tanyakanlah kepada Muhammad, “Apakah semua yang disembah selain Allah dimasukkan ke dalam neraka Jahanam bersama orang yang menyembahnya?” Kita menyembah para malaikat, orang-orang Yahudi menyembah Uzair, dan orang-orang Nasrani menyembah Al-Masih Isa bin Maryam" Maka Al-Walid bersama orang-orang yang bersamanya di majelis itu heran terhadap ucapan Abdullah bin Az-Zib'ara, dan mereka berpandangan bahwa dia telah mendebat dan menentang. Lalu diceritakan kepada Rasulullah SAW, Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka (101)) (Surah Al-Anbiya’) yaitu nabi Isa, Uzair dan orang-orang yang disembah bersama keduanya dari kalangan para rahib dan orang-orang yang telah menjalani ketaatan kepada Allah SWT, Lalu orang-orang yang setelah mereka dari kalangan orang-orang yang tersesat menjadikan mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Telah disebutkan di dalamnya bahwa mereka menyembah para malaikat yang mereka anggap sebagai anak-anak perempuan Allah: (Dan mereka bekata, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci Allah Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan (26)...) (Surah Al-Anbiya’) Disebutkan tentang perkara nabi Isa bahwa dia disembah selain Allah. Maka Al-Walid dan orang-orang yang ada di dalam majelis itu merasa heran dengan hujjah dan pertentangannya (Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya (57)) yaitu mereka menyoraki ucapanmu itu. kemudian disebutkan tentang perkara nabi Isa: (Ia tiada lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil (59) Dan kalau kami kehendaki. benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun (60) Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat) yaitu mukjizat-mukjizat yang telah diberikan kepadanya, berupa menghidupkan orang-orang mati dan menyembuhkan beragam penyakit. Hal itu cukup sebagai bukti yang menunjukkan atas pengetahuan tentang hari kiamat. Lalu Allah berfirman: (Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus)
Imam Ahmad berkata bahwa Ibnu Abbas pernah berkata,"Sungguh aku mengetahui suatu ayat dari Al-Qur'an, tidak ada seorangpun yang menanyakannya kepadaku. Dan aku tidak mengetahui apakah orang lain telah mengetahuinya sehingga mereka tidak menanyakannya, ataukah memang mereka tidak mengetahuinya sehingga mereka tidak menanyakannya?" Kemudian dia melanjutkan pembicaraannya dengan kami, dan ketika dia bangkit meninggalkan kami, maka kami saling mencela, mengapa kami tidak menanyakan tentang itu. Lalu aku berkata,"Akulah yang akan menanyakannya besok" Dan keesokan harinya aku bertanya,"Wahai Ibnu Abbas, kemarin kamu mengatakan bahwa ada suatu ayat Al-Qur'an yang tidak ada seorangpun menanyakannya kepadamu, sedangkan kamu tidak mengetahui apakah orang lain telah mengetahuinya atau tidak" Aku bertanya,"Maka beritahukanlah kepadaku tentang itu dan ayat yang telah kamu baca sebelumnya"
Ibnu Abbas berkata,”Iya, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada orang-orang Quraisy:”Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya tidak ada seorangpun yang disembah selain Allah terdapat kebaikan padanya” Dan orang-orang Quraisy mengetahui bahwa orang-orang Nasrani menyembah nabi Isa bin Maryam dan apa yang mereka katakan terhadap nabi Muhammad SAW. Maka mereka berkata,"Wahai Muhammad, bukankah kamu mengira bahwa Isa putra Maryam adalah seorang nabi dan hamba Allah yang shalih? Maka jika kamu benar, dia adalah tuhan mereka seperti apa yang mereka katakan " Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya) Aku bertanya,"Apakah makna “yashiddun"? Dia menjawab, "Mereka tertawa" (Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat) Ibnu Abbas berkata bahwa makna yang dimaksud adalah munculnya nabi Isa bin Maryam sebelum hari kiamat.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya tidak ada seorangpun yang disembah selain Allah itu pada dirinya ada kebaikan” Maka mereka berkata kepadanya,"Bukankah kamu meyakini bahwa nabi Isa bin Maryam adalah seorang nabi dan hamba Allah yang shalih yang disembah selain Allah? Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya (57))
Mujahid berkata tentang firmanNya (Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya (57)) bahwa orang-orang Quraisy berkata,"Sesungguhnya Muhammad menginginkan agar dirinya kita sembah, sebagaimana Isa disembah kaumnya" Hal yang sama juga dikatakan Qatadah. Firman Allah: (Dan mereka berkata, "Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan kami atau dia?”) Qatadah berkata bahwa orang-orang Quraisy berkata, "Tuhan-tuhan kami lebih baik daripada dia"
Firman Allah: (Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu, melainkan dengan maksud membantah saja) yaitu dengan maksud membantah, padahal mereka mengetahui bahwa nabi Isa tidak termasuk ke dalam ayat ini, karena ayat ini ditujukan kepada yang tidak berakal, yaitu firmanNya (Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah umpan Jahanam) (Surah Al-Anbiya: 98) Kemudian orang yang diajak bicara ini adalah kepada orang-orang Quraisy, dan mereka tidak lain hanya menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan. Mereka sama sekali tidak menyembah Al-Masih, sampai mereka menyebutkannya, maka ucapan mereka tidak lain hanya sebagai bantahan dari mereka, bukan berarti mereka meyakini kebenarannya
Firman Allah: (Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepada nya nikmat) yaitu tidaklah nabi Isa itu melainkan hanya seorang hamba Allah yang diberi karunia berupa kenabian dan kerasulan (dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil) yaitu dalil, hujjah, dan keterangan yang menunjukkan kekuasaan Kami terhadap apa yang Kami kehendaki.
Firman Allah: (Dan kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu) yaitu pengganti kalian (di muka bumi malaikat-malaikat yang turun)
As-Suddi berkata bahwa makna yang dimaksud adalah mereka menggantikan kalian padanya.
Ibnu Abbas dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah sebagian dari mereka mengganti sebagian lain, sebagaimana sebagian dari kalian mengganti sebagian lain. Pendapat ini sama dengan pendapat yang pertama.
Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah mereka memakmurkan bumi sebagai pengganti kalian.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat) Telah disebutkan tafsir Ibnu Ishaq bahwa yang dimaksud dari hal itu adalah mukjizat yang diberikan Allah kepada nabi Isa, yaitu menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang yang buta dan orang yang berpenyakit supak serta penyakit-penyakit lainnya. Tetapi pendapat ini masih perlu ditinjau. Tafsir yang paling jauh adalah apa yang diriwayatkan Qatadah dari Hasan Al-Bashri dan Sa'id bin Jubair, bahwa dhamir yang ada pada lafaz (innahu) merujuk kepada Al-Qur'an, bahkan yang benar dhamir itu kembali kepada nabi Isa karena konteks kalimat itu sedang menyebutkan tentang dia. Kemudian yang dimaksud dengan itu adalah bahwa turunnya nabi Isa adalah sebelum hari kiamat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya) yaitu sebelum nabi Isa mati, Kemudian (Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka) (Surah An-Nisa’: 159) Makna ini diperkuat dengan bacaan lain (Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat) yaitu sebagai tanda dan dalil yang menunjukkan terjadinya hari kiamat.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat) yaitu, pertanda terjadinya hari kiamat adalah munculnya nabi Isa sebelum hari kiamat. Demikian juga diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Abu Malik, Ikrimah, Al-Hasan, dan lainnya. Disebutkan dalam beberapa hadits mutawattir yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW memberitakan turunnya nabi Isa sebelum hari kiamat sebagai seorang pemimpin dan hakim yang adil.
Firman Allah: (Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu) yaitu, Janganlah kalian meragukan hari kiamat, sesungguhnya hari kiamat itu pasti terjadi (dan ikutilah aku) dalam apa yang aku sampaikan kepada kalian (Inilah jalan yang lurus (61) Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan) yaitu dari mengikuti kebenaran (Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu (62) Dan tatkala Isa datang membawa keterangan, dia berkata,"Sesungguhnya aku. datang dengan membawa hikmah”) yaitu kenabian (dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya) Ibnu Jarir berkata bahwa makna yang dimaksud adalah perkara agama, bukan perkara dunia. Apa yang dikatakan Ibnu Jarir ini baik.
Firman Allah: (maka bertakwalah kepada Allah) yaitu dalam semua hal yang aku perintahkan kepada kalian (dan taatlah (kepada) ku) yaitu dalam semua yang aku beritahukan kepada kalian (Sesungguhnya Allah, Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu. Maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus (64)) yaitu aku dan kalian adalah hamba-hamba Allah dan butuh kepadaNya, sama-sama diperintahkan untuk menyembah hanya kepadaNya, tidak ada sekutu bagiNya (ini adalah jalan yang lurus) yaitu, yang aku sampaikan kepada kalian yaitu jalan yang lurus, yaitu menyembah hanya kepada Allah SWT.
Firman Allah: (Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka) yaitu beberapa golongan dari mereka berselisih sehingga mereka menjadi tercerai-berai tentang itu. Sebagian di antara mereka ada yang mengakui bahwa nabi Isa adalah hamba dan rasul Allah itu adalah yang benar. Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa dia adalah anak Allah, sebagian lainnya mengatakan bahwa dia adalah Allah, Maha Suci Allah lagi Maha Tinggi dari ucapan mereka dengan ketinggian yang Maha Besar. Oleh karena itu Allah berfirman: (lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim, yakni siksaan hari yang pedih (kiamat))
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 57: (Dan tatkala dijadikan) dibuat (putra Maryam sebagai perumpamaan) yaitu ketika Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah makanan neraka Jahanam.." (Q.S. Al Anbiya, 98). Seketika itu juga orang-orang musyrik mengatakan, "Kami rela bila ternyata tuhan-tuhan sesembahan kami bersama dengan Isa, karena ia pun menjadi sesembahan selain Allah pula (tiba-tiba kaummu) yakni mereka yang musyrik (terhadap perumpamaan itu) terhadap misal tersebut (menertawakannya) karena gembira mendengar perumpamaan itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Maula bin ‘Aqil ia berkata: Ibnu Abbas berkata, “Sungguh aku mengetahui sebuah ayat dalam Al Qur’an yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun. Aku tidak mengetahui, apakah orang-orang sudah mengetahuinya sehingga tidak lagi bertanya atau mereka tidak mengerti sehingga (perlu) bertanya?” Lalu ia (Ibnu Abbas) mulai berbicara dengan kami. Ketika ia (Ibnu Abbas) bangun (dan pergi), maka kami saling cela-mencela karena tidak bertanya kepadanya, maka aku berkata, “Saya siap untuk bertanya, jika ia datang besok. Ketika ia datang, aku berkata, “Wahai Ibnu Abbas, kemarin engkau menyebutkan tentang sebuah ayat yang belum ditanyakan oleh seorang pun; engkau tidak mengetahui apakah orang-orang sudah mengetahuinya sehingga tidak lagi bertanya atau mereka tidak mengerti? Lalu aku melanjutkan kata-kataku, “Beritahukanlah kepadaku tentang ayat itu dan tentang beberapa ayat yang telah engkau bacakan.” Ia (Ibnu Abbas) menjawab, “Ya.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata kepada orang-orang Quraisy, “Wahai kaum Quraisy! Sesungguhnya tidak ada satu pun yang disembah selain Allah ada kebaikannya.” Orang-orang Quraisy mengetahui, bahwa orang-orang Nasrani menyembah Isa putra Maryam dan mengetahui apa yang dikatakan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka berkata, “Wahai Muhammad! Bukankah engkau menyangka bahwa Isa seorang nabi dan salah satu hamba di antara hamba-hamba Allah yang saleh. Jika engkau benar, maka sesungguhnya sembahan-sembahan mereka sama seperti yang engkau katakan.” Maka Allah menurunkan ayat, “Dan ketika putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (suku Quraisy) bersorak karenanya.” Aku bertanya, “Apa maksud bersorak?” Ia (Ibnu Abbas) menjawab, “Berteriak dengan gaduh.” (Apa maksud), “Dan sungguh, dia (Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat.” (Az Zukhruf: 61) Ibnu Abbas menjawab, “Yaitu keluarnya Isa putra Maryam ‘alaihis salam sebelum hari Kiamat.” (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Thahawi dalam Musykilul Aatsar juz 1 hal. 431. Hadits ini menurut Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id juz 7 hal. 104, diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani yang sama seperti itu (hanyasaja di sana disebutkan lafaznya, “Fa in kunta shaadiqan fa innahaa li aalihatihim”) dan di dalam sanadnya terdapat ‘Ashim bin Bahdalah yang ditsiqahkan oleh Ahmad dan yang lain, ia buruk hapalannya, sedangkan para perawi selebihnya adalah para perawi hadits shahih. As Suyuthiy dalam Lubaabun Nuqul berkata, “Sesungguhnya sanadnya shahih,” Syaikh Muqbill mengatakan, bahwa yang ditetapkan oleh Adz Dzahabi dalam Al Mizan adalah bahwa hadits ‘Ashim itu hasan.”).
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 57
Setelah menjelaskan bahwa kaum nabi musa yang menentang ajaran Allah dan hukuman yang ditimpakan kepada mereka adalah pelajaran bagi orang-orang datang kemudian, Allah lalu menjelaskan pelajaran yang dapat diambil oleh nabi Muhammad dan umatnya dari kisah nabi isa. Dan ketika putra maryam, yakni nabi isa, dijadikan oleh orang-orang musyrik perumpamaan untuk menentang kebenaran ayat-ayat Allah, tiba-tiba kaummu, suku quraisy wahai nabi Muhammad bersorak gembira karenanya. 58. Dan mereka berkata, 'manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami, berupa berhala-berhala yang kami sembah atau dia, yakni isa'' mereka tidak memberikannya, yakni perumpamaan itu, kepadamu, Muhammad, melainkan dengan maksud membantah saja, bukan untuk menunjukkan kebenaran keyakinan mereka, tetapi untuk memelesetkan apa yang disampaikan kepada mereka. Bahkan sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penjabaran dari berbagai mufassir mengenai isi dan arti surat Az-Zukhruf ayat 57 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita. Dukunglah perjuangan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.