Surat Yunus Ayat 59

قُلْ أَرَءَيْتُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ لَكُم مِّن رِّزْقٍ فَجَعَلْتُم مِّنْهُ حَرَامًا وَحَلَٰلًا قُلْ ءَآللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى ٱللَّهِ تَفْتَرُونَ

Arab-Latin: Qul a ra`aitum mā anzalallāhu lakum mir rizqin fa ja'altum min-hu ḥarāmaw wa halālā, qul āllāhu ażina lakum am 'alallāhi taftarụn

Artinya: Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?"

« Yunus 58Yunus 60 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Terkait Surat Yunus Ayat 59

Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 59 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah berharga dari ayat ini. Diketemukan berbagai penjabaran dari kalangan mufassirun mengenai kandungan surat Yunus ayat 59, di antaranya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Katakanlah (wahai rasul), kepada orang-orang yang mengingkari wahyu, ”beritahukanlah kepadaku tentang karunia rizki yang Allah turunkan bagi kalian berupa hewan, tetumbuhan, dan kebaikan-kebaikan lainnya, lalu kalian menghalalkan sebagiannya bagi diri kalian dan mengharamkan sebagain yang lain,” katakanlah kepada mereka, ”apakah Allah mengizinkan kalian untuk melakukan itu, ataukah kalian mengatakan ucapan kebatilan atas nama Allah dan berdusta(kepadaNya)?” dan sesungguhnya mereka benar-benar melontarkan ucapan kebatilan atas nama Allah dan berdusta.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

59. Allah memerintahkan rasul-Nya untuk mengolok orang-orang musyrik atas pelanggaran mereka terhadap hukum-hukum: “Katakanlah kepadaku, rezeki dan hewan ternak yang Allah ciptakan, kemudian kalian jadikan sebagiannya haram padahal ia halal, dan sebagiannya kalian jadikan halal padahal ia haram; hal ini demi mengikuti hawa nafsu kalian. Apakah kalian telah diizinkan untuk menghalalkan dan mengharamkan sesuatu? Ataukah itu hanya kedustaan kalian terhadap Allah?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

59. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, "Ceritakanlah kepadaku tentang rezeki yang Allah berikan kepada kalian kemudian kalian memperlakukannya menurut hawa nafsu kalian. Maka kalian mengharamkan sebagiannya dan menghalalkan sebagian lainnya." Katakanlah kepada mereka, "Apakah Allah mengizinkan kalian untuk menghalalkan apa yang kalian halalkan dan mengharamkan apa yang kalian haramkan, ataukah kalian membuat kebohongan atas nama Allah?"


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

59. فَجَعَلْتُم مِّنْهُ حَرَامًا وَحَلٰلًا (lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal)
Yakni kemudian kalian menjadikan sebagiannya haram dan sebagian lainnya halal, yaitu sebagaimana yang mereka lakuakan terhadap hewan-hewan ternak yang telah disebutkan (lihat surat al-An’am: 119 dan seterusnya)

قُلْ ءَآللهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللهِ تَفْتَرُونَ (Katakanlah: “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?”)
Jika itu hanya karena hawa nafsu maka hal itu adalah sesuatu yang tertolak sesuai pemahaman orang-orang yang berakal, dan jika itu karena kepercayaan mereka bahwa itu merupakan hukum Allah bagi atas kalian dan atas apa yang direzekikan kepada kalian maka hal itu tidak dapat kalian ketehui kecuali dari seorang rasul, sedangkan kalian tidak memiliki bukti bahwa salah seorang rasul mengharamkan apa yang kalian haramkan, oleh sebab itu dalam hal ini kalian hanyalah orang-orang yang berdusta terhadap Allah.
Dan dalam ayat yang mulia ini terdapat tamparan bagi pendengaran orang-orang yang memberanikan diri untuk berfatwa dalam urusan syariat padahal belum pantas untuk itu dengan menghalalkan, mengharamkan, membolehkan, dan melarang.
Dan dalam ayat ini terdapat pula peringatan bagi mereka agar memahami hujjah-hujjah Allah dalam kitab dan sunnah serta agar tidak mencukupkan diri dengan pengetahuan tentang pendapat seseorang yang mereka ikuti dalam beragama, apabila mereka menjalankan sesuatu dalam kitab dan sunnah maka itu juga mereka jalankan, dan sesuatu yang belum sampai kepada mereka atau telah sampai namun mereka tidak memahaminya dengan baik, atau salah dalam pemahamannya maka mereka menjadikan hukum hal tersebut telah terhapus dan diangkat dari hamba-hamba-Nya, padahal orang yang mereka ikuti merupakan orang yang berniat ibadah dalam menjalankannya, dan dia telah berijtihad dan menjalankan kewajibannya sehingga mendapatkan dua pahala jika benar dalam ijtihadnya atau satu pahala jika salah, maka tidak ada seorang ulama yang mampu memahami permasalahan tersebut mengikutinya tanpa melihat dalil yang dipakainya dan memahami hujjahnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

59 Katakanlah wahai Nabi kepada orang musyrik: “Jelaskanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sisanya halal” (Sebagaimana disebutkan dalam surat Al an’am ayat 138, 139 dan 144)”. Katakanlah: “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu tentang ini atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah,“Apakah kalian melihat rezeki yang diturunkan Allah kepada kalian, lalu kalian menjadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal.” Katakanlah,“Apakah Allah telah memberikan izin kepada kalian ataukah kalian mengada-ada atas nama Allah”} membuat-buat kebohongan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

59. Allah berfirman mengingkari orang-orang musyrikin yang melakukan bid’ah dengan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah, “Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah kepadamu’.” Yakni bermacam-macam hewan yang dihalalkan yang Allah jadikan sebagai rizki dan karunia bagi mereka, katakanlah kepada mereka dengan mencela pendapat yang rusak tersebut, “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah? Sebagaimana diketahui bahwa Allah tidak mengizinkan mereka, maka diketahuilah bahwa mereka telah melakukan kebohongan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 59-60
Ibnu Abbas. Mujahid, Adh-Dhahhak, Qatadah, Abdurrahman ibnu Zaid bin Aslam, dan lainnya berkata,”ayat ini diturunkan sebagai pengingkaran perbuatan orang-orang musyrik yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu berupa bahirah, saibah, dan washilah. sebagaimana firmanNya: (Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah) (Surah Al-An'am: 136)
Allah SWT mengingkari orang yang mengharamkan apa yang Dia halalkan atau menghalalkan apa yang Dia haramkan, hanya berdasarkan pendapat dan hawa nafsu tanpa sandaran dan dalil atas hal itu. Kemudian Allah SWT mengancam mereka atas perbuatannya itu pada hari kiamat. Lalu Allah SWT berfirman: (Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat?) yaitu apa yang mereka sangkakan akan dilakukan terhadap mereka pada hari mereka dikembalikan kepada Kami pada hari kiamat?
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia) Ibnu Jarir berkata bahwa membiarkan mereka di dunia tanpa menyegerakan siksaan kepada mereka.
Saya berkata, bisa juga dijelaskan bahwa maknanya adalah Dzat mempunyai karunia atas manusia, yang membolehkan bagi mereka sesuatu yang bermanfaat di dunia, dan Dia tidak mengharamkan atas mereka kecuali sesuatu yang memberikan mudharat kepada duna dan agama mereka (tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya)) bahkan mereka mengharamkan nikmat Allah yang Dia berikan kepada mereka, dan mempersempit diri sendiri, lalu mereka menjadikan halal sebagian dan mengharamkan sebagian lainnya. Ini telah dilakukan orang-orang musyrik dalam hukum yang mereka tetapkan atas diri mereka, dan ahli kitab dalam hal yang mereka buat-buat untuk agama mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yunus ayat 59: Yang mereka jadikan haram misalnya bahiirah dan saa’ibah (lihat Al Maa’idah: 103), sedangkan yang mereka halalkan misalnya bangkai.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 59

Ayat ini menjelaskan kecaman terhadap orang musyrik yang ingkar kepada karunia Allah. Katakanlah wahai nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik, terangkanlah kepadaku tentang rezeki, berupa hewan, tumbuhan, tambang, dan aneka hasil bumi yang diturunkan, yakni diberikan, Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram atas kamu dan ada yang kamu haramkan khusus untuk para perempuan (lihat: surah al-an'a'm/6: 139), dan sebagiannya kamu hukumi halal tanpa penjelasan dari Allah sebagaimana tertera di dalam Al-Qur'an. Katakanlah, wahai nabi Muhammad apakah Allah telah memberikan izin kepadamu tentang ini ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah' Allah sudah menegaskan apa-apa yang halal dan yang haram dan manusia tinggal menjalankan ketentuan tersebut. Ayat ini masih berisi kecaman terhadap orang-orang musyrik. Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, yakni orang-orang kafir, tentang perlakuan Allah kepada mereka pada hari kiamat' apakah mereka menduga Allah akan mengampuni dosa dan tidak menyiksa mereka' sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan kepada manusia, antara lain memberi kesempatan bertobat kepada pelaku maksiat, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur, mengingkari kerasulan nabi Muhammad, banyak berbuat maksiat, dan enggan bertobat sampai akhir hayat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat Yunus ayat 59 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita. Bantulah perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dibaca

Kaji berbagai konten yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Yusuf, Bismillah, Al-‘Ashr, Az-Zumar 53, An-Nisa 59, Al-Ma’idah 3. Ada juga Al-Kahfi 1-10, An-Nashr, Quraisy, Al-Lahab, An-Naziat, Al-Qari’ah.

  1. Yusuf
  2. Bismillah
  3. Al-‘Ashr
  4. Az-Zumar 53
  5. An-Nisa 59
  6. Al-Ma’idah 3
  7. Al-Kahfi 1-10
  8. An-Nashr
  9. Quraisy
  10. Al-Lahab
  11. An-Naziat
  12. Al-Qari’ah

Pencarian: surat 29 ayat 5, surat 4 ayat 26, arti surah al zalzalah, al bayyinah ayat 6, al imran ayat 9

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.