Surat Az-Zukhruf Ayat 52
أَمْ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى هُوَ مَهِينٌ وَلَا يَكَادُ يُبِينُ
Arab-Latin: Am ana khairum min hāżallażī huwa mahīnuw wa lā yakādu yubīn
Artinya: Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?
« Az-Zukhruf 51 ✵ Az-Zukhruf 53 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Tentang Surat Az-Zukhruf Ayat 52
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 52 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir menarik dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari kalangan ahli tafsir terhadap kandungan surat Az-Zukhruf ayat 52, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
51-52 Fir’aun mengumumkan di depan para pembesar kaumnya dengan penuh kebangggan dan kesombongan sebagai penguasa mesir, ”bukanlah kerajaan mesir ini adalah milikku, cabang-cabang nil mengalir di bawah istanaku di sela-sela kebunku, apakah kalian tidak melihat keagunganku dan kekuatanku serta kelemahan dan kemiskinan musa? lebih dari itu aku lebih baik daripada orang yang tidak punya kemuliaan ini. dia merendahkan dirinya demi menutupi kebutuhan-kebutuhannya karena kerendahan dan kemiskinannya, dia juga hampir tidak bisa berbicara dengan jelas karena cacat pada lisannya.” Firaun mengatakan semua itu karena terdorong oleh kekafiran dan penentangannya demi menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
52. Maka aku lebih baik dari pada Musa yang terusir dan lemah, yang tidak mampu berbicara dengan baik.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
52. أَمْ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْ هٰذَا الَّذِى هُوَ مَهِينٌ (Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini)
Yakni namun aku lebih baik dari Musa yang lemah dan hina, serta tidak memiliki kehormatan.
وَلَا يَكَادُ يُبِينُ(dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?)
Yakni perkataannya tidak jelas akibat lidahnya yang memiliki kekurangan; dan penjelasan tentang ini telah disebutkan pada surat Taha.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
52. Bukankah aku lebih baik dari Musa yang lemah, hina, dan tidak mempunyai kemuliaan ini. Dia juga hampir tidak bisa menjelaskan perkataannya, karena lisannya cedal.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini} yang lemah dan rendah {yang hampir-hampir tidak dapat memberi penjelasan} fasih dalam perkataaannya karena bermasalah pada lisannya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
52. ”bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini,?” Firaun, semoga Allah memburukannya, menghina nabi musa bin Imran, kalimullah yang terpandang di sisi Allah. Artinya, aku (firaun) perkasa sedangkan ia (musa) hina, manakah diantara yang lebih baik? Disamping itu “hampir tidak dapat menjelaskan (perkataanNya),” dari dasar benaknya dengan pekataan, sebab nabi musa tidak bisa bebicara fasih. Ini sama sekali bukanlah cacat jika musa bisa mengucapkan apa yang ada dibenaknya meski untuk berbicara terasa berat baginya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 51-55
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan keadaan, pembangkangan, kesewenang-wenangan, kekafiran, dan keingkaran Fir’aun bahwa dia mengumpulkan kaumnya, lalu berseru kepada mereka seraya membangga-banggakan dirinya sebagai raja negeri Mesir dan yang mengaturnya: (Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku) Qatadah berkata bahwa mereka mempunyai taman-taman dan sungai-sungai.
(maka apakah kamu tidak melihat (nya)?) yaitu tidakkah kalian melihat kebesaran dan kerajaan yang aku miliki? yaitu nabiMusa dan para pengikutnya adalah orang-orang fakir dan lemah. Ini sebagaimana firmanNya: (Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya (23) (seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi” (24) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25)) (Surah An-Nazi'at)
Ucapan Fir'aun: (Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) As-Suddi berkata bahwa Fir'aun berkata,"Tidak, aku lebih baik daripada orang ini yang hina ini" Demikian juga dikatakan sebagian ulama Nahwu Bashrah, bahwa huruf “am” di sini mengandung makna “bal”. Dan pendapat ini dikuatkan dengan adanya apa yang diriwayatkan Al-Farra dari sebagian ulama’ qira'ah, bahwa dia membacanya: “Ama ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin”
Ibnu Jarir berkata bahwa seandainya bacaan ini benar, maka maknanya juga benar dan jelas, tetapi ini bertentangan dengan bacaan semua ulama yang ada di kota-kota besar Islam, karena mereka membacanya: (Am ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin) dengan memakai istifham.
Saya berkata, berdasarkan setiap bentuknya maka maknanya adalah bahwa sesungguhnya yang dimaksud Fir'aun (semoga dilaknat Allah) adalah bahwa dia lebih baik daripada nabi Musa padahal dia berdusta dalam ucapannya ini dengan jelas dan terang. Semoga laknat Allah terus menimpanya sampai hari kiamat.
Dan yang dimaksud dengan firmanNya (mahin), menurut Sufyan adalah rendah.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa maknanya adalah lemah.
Ibnu Jarir berkata bahwa maknannya adalah tidak memiliki kerajaan, pengaruh, dan harta (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu hampir tidak dapat berbicara dengan fasih, karena lisannya pelat.
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (dan hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu, hampir saja tidak dipahami.
Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Jarir berkata bahwa maknannaya adalah lisan pelat.
Apa yang dikatakan Fir'aun (semoga dilaknat Allah) ini adalah dusta dan buat-buatannya. Sesungguhnya yang mendorongnya berkata demikian adalah kekufuran dan keingkarannya, sehingga dia memandang nabi Musa dengan pandangan kekafiran dan kerendahan. Padahal sesungguhnya nabi Musa itu sangat anggun, mulia dan berwibawa sehingga memukau pandangan orang-orang yang berakal sehat.
Ucapannya (yang hina) adalah dusta, tetapi dia sendiri yang hina dan rendah, baik dari segi penampilan, akhlak, dan agamanya. Dan nabi Musa adalah orang yang mulia, seorang yang benar, berbuat baik, dan mendapat petunjuk.
Dan ucapannya (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) merupakan buat-buatan juga. Sesungguhnya nabi Musa sekalipun lisannya benar mengalami sesuatu pada masa kecilnya, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah SWT agar Dia melepaskan kesulitan lisannya, supaya mereka dapat memahami perkataannya, Dan Allah SWT memperkenankan permintaannya itu dalam firmanNya: (Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa) (Surah Thaha: 36) Seandainya masih ada sesuatu yang membekas pada lisannya itu karena dia tidak meminta agar dilenyapkan, sebagaimana yang dikatakan Hasan Al-Bashri, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah agar dirinya dibebaskan dari apa yang ada padanya agar dia bisa menyampaikan (risalah) dan memberi pengertian. Karena hal-hal dari penciptaan yang bukan kekuasaan seorang hamba, maka itu tidak dicela dan dicaci. Sedangkan Fir'aun jika dia memiliki pemahaman dan akal, maka dia akan menyadari hal ini. Dan sesungguhnya dia bermaksud mengelabui rakyatnya karena mereka terdiri dari orang-orang yang tidak mengerti. Demikian juga ucapan Fir'aun: (Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas) yaitu perhiasan yang dikenakan di tangan, Pendapat ini dikatakan Qatadah dan lainnya. Dan ucapannya (atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya) yaitu yang meliputinya dengan maksud melayani, dan menjadi saksi atas kebenarannya. Fir'aun memandang penampilan lahirnya saja dan tidak memahami rahasianya yang jauh lebih jelas dan terang daripada yang dia lihat, seandainya dia memahami. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya) Akal mereka dangkal. Maka Fir'aun menyeru mereka kepada kesesatan, lalu mereka menyambutnya (Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Allah SWT berfirman: (Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut) (55)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (mereka membuat Kami murka) yaitu mereka membuat Kami murka
Firman Allah SWT: (dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian (56))
Abu Mijlaz berkata tentang firmanNya (salafan) bahwa maknannya aadalah sebagai contoh bagi orang yang melakukan hal perbuatan mereka. Mujahid berkata tentang firmanNya (matsalan) bahwa maknannya adalah pelajaran bagi orang-orang setelah mereka.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 52: (Bukankah) kalian telah melihat sesudah kesemuanya itu (aku lebih baik dari orang ini) dari Nabi Musa (yang dia adalah orang hina) lemah lagi hina (dan yang hampir tidak dapat berbicara dengan jelas) tidak dapat menjelaskan perkataannya, karena sewaktu kecil ia pernah memakan bara api, hingga lisannya pelan atau tidak fasih.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Hal itu karena Beliau tidak fasih lisannya. Ini bukanlah aib jika Beliau masih bisa menerangkan isi hatinya meskipun berat dalam mengucapkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 52
Bukankah dengan kehebatan, kekayaan, dan kekuasaanku itu aku lebih baik dan lebih tinggi kedudukannya dari orang yang hina ini, yaitu musa, yang tidak memiliki kekuasaan apa pun dan dia juga adalah orang yang hampir tidak dapat menjelaskan perkataannya dengan kalimat-kalimat yang baik' tentulah aku lebih baik daripada musa. 53. Maka kalau memang musa merupakan utusan tuhan yang dikirim kepada kami, mengapa dia, yakni musa, tidak dipakaikan oleh tuhannya gelang dari emas sebagai identitasnya atau para malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringinya sebagai bentuk dukungan terhadap pengutusannya''.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjabaran dari banyak mufassirun mengenai makna dan arti surat Az-Zukhruf ayat 52 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.