Surat Az-Zukhruf Ayat 53

فَلَوْلَآ أُلْقِىَ عَلَيْهِ أَسْوِرَةٌ مِّن ذَهَبٍ أَوْ جَآءَ مَعَهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ مُقْتَرِنِينَ

Arab-Latin: Falau lā ulqiya 'alaihi aswiratum min żahabin au jā`a ma'ahul-malā`ikatu muqtarinīn

Artinya: Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya?"

« Az-Zukhruf 52Az-Zukhruf 54 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Mengenai Surat Az-Zukhruf Ayat 53

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan penting dari ayat ini. Ditemukan berbagai penjabaran dari banyak mufassir terhadap makna surat Az-Zukhruf ayat 53, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

lalu mengapa Dia tidak memberikan kepada Musa (Bila musa memang benar-benar utusan tuhan semesta alam) gelang-gelang emas atau malaikat hadir bersamanya, sebagain berkaitan dengan sebagain yang lain, lalu mereka satu persatu bersaksi bahwa musa adalah utusan Allah kepada kami?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

53. Maka kenapa Allah tidak memberikan kepada orang yang diutus-Nya gelang-gelang dari emas untuk menjelaskan bahwa dia adalah utusan-Nya, atau datang bersamanya para malaikat yang mengiringinya.”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

53. فَلَوْلَآ أُلْقِىَ عَلَيْهِ أَسْوِرَةٌ مِّن ذَهَبٍ (Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas)
Yakni mengapa dia tidak dipakaikan gelang-gelang emas jika memang dia adalah orang yang mulia.

أَوْ جَآءَ مَعَهُ الْمَلٰٓئِكَةُ مُقْتَرِنِينَ (atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya?”)
Yakni turun berduyun-duyun jika memang dia adalah orang yang benar, sehingga para malaikat itu dapat menolongnya dan bersaksi atas kenabiannya.
Fir’aun yang terlaknat itu memperdaya kaumnya bahwa para rasul yang sesungguhnya harus dengan penampilan yang mewah dan diiringi oleh para malaikat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

53. Maka mengapa Musa tidak dipakaikan gelang emas jika dia memang agung? Atau datang dengan iringan dan kawalan para malaikat, yang akan membantunya dan bersaksi atas kenabiannya?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mengapa tidak} mengapa tidak {dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersamanya yang mengiringinya”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

53. selanjutnya firaun bekata, ”mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang di emas,” yaitu mengapa musa tidak seperti ini, behiaskan pehiasan gelang, “atau malaikat datang besama-sama dia untuk mengingkarinya,” menolong seruannya dan memperkokoh pekataannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 51-55
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan keadaan, pembangkangan, kesewenang-wenangan, kekafiran, dan keingkaran Fir’aun bahwa dia mengumpulkan kaumnya, lalu berseru kepada mereka seraya membangga-banggakan dirinya sebagai raja negeri Mesir dan yang mengaturnya: (Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku) Qatadah berkata bahwa mereka mempunyai taman-taman dan sungai-sungai.
(maka apakah kamu tidak melihat (nya)?) yaitu tidakkah kalian melihat kebesaran dan kerajaan yang aku miliki? yaitu nabiMusa dan para pengikutnya adalah orang-orang fakir dan lemah. Ini sebagaimana firmanNya: (Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya (23) (seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi” (24) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25)) (Surah An-Nazi'at)
Ucapan Fir'aun: (Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) As-Suddi berkata bahwa Fir'aun berkata,"Tidak, aku lebih baik daripada orang ini yang hina ini" Demikian juga dikatakan sebagian ulama Nahwu Bashrah, bahwa huruf “am” di sini mengandung makna “bal”. Dan pendapat ini dikuatkan dengan adanya apa yang diriwayatkan Al-Farra dari sebagian ulama’ qira'ah, bahwa dia membacanya: “Ama ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin”
Ibnu Jarir berkata bahwa seandainya bacaan ini benar, maka maknanya juga benar dan jelas, tetapi ini bertentangan dengan bacaan semua ulama yang ada di kota-kota besar Islam, karena mereka membacanya: (Am ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin) dengan memakai istifham.
Saya berkata, berdasarkan setiap bentuknya maka maknanya adalah bahwa sesungguhnya yang dimaksud Fir'aun (semoga dilaknat Allah) adalah bahwa dia lebih baik daripada nabi Musa padahal dia berdusta dalam ucapannya ini dengan jelas dan terang. Semoga laknat Allah terus menimpanya sampai hari kiamat.
Dan yang dimaksud dengan firmanNya (mahin), menurut Sufyan adalah rendah.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa maknanya adalah lemah.
Ibnu Jarir berkata bahwa maknannya adalah tidak memiliki kerajaan, pengaruh, dan harta (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu hampir tidak dapat berbicara dengan fasih, karena lisannya pelat.
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (dan hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu, hampir saja tidak dipahami.
Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Jarir berkata bahwa maknannaya adalah lisan pelat.
Apa yang dikatakan Fir'aun (semoga dilaknat Allah) ini adalah dusta dan buat-buatannya. Sesungguhnya yang mendorongnya berkata demikian adalah kekufuran dan keingkarannya, sehingga dia memandang nabi Musa dengan pandangan kekafiran dan kerendahan. Padahal sesungguhnya nabi Musa itu sangat anggun, mulia dan berwibawa sehingga memukau pandangan orang-orang yang berakal sehat.
Ucapannya (yang hina) adalah dusta, tetapi dia sendiri yang hina dan rendah, baik dari segi penampilan, akhlak, dan agamanya. Dan nabi Musa adalah orang yang mulia, seorang yang benar, berbuat baik, dan mendapat petunjuk.
Dan ucapannya (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) merupakan buat-buatan juga. Sesungguhnya nabi Musa sekalipun lisannya benar mengalami sesuatu pada masa kecilnya, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah SWT agar Dia melepaskan kesulitan lisannya, supaya mereka dapat memahami perkataannya, Dan Allah SWT memperkenankan permintaannya itu dalam firmanNya: (Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa) (Surah Thaha: 36) Seandainya masih ada sesuatu yang membekas pada lisannya itu karena dia tidak meminta agar dilenyapkan, sebagaimana yang dikatakan Hasan Al-Bashri, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah agar dirinya dibebaskan dari apa yang ada padanya agar dia bisa menyampaikan (risalah) dan memberi pengertian. Karena hal-hal dari penciptaan yang bukan kekuasaan seorang hamba, maka itu tidak dicela dan dicaci. Sedangkan Fir'aun jika dia memiliki pemahaman dan akal, maka dia akan menyadari hal ini. Dan sesungguhnya dia bermaksud mengelabui rakyatnya karena mereka terdiri dari orang-orang yang tidak mengerti. Demikian juga ucapan Fir'aun: (Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas) yaitu perhiasan yang dikenakan di tangan, Pendapat ini dikatakan Qatadah dan lainnya. Dan ucapannya (atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya) yaitu yang meliputinya dengan maksud melayani, dan menjadi saksi atas kebenarannya. Fir'aun memandang penampilan lahirnya saja dan tidak memahami rahasianya yang jauh lebih jelas dan terang daripada yang dia lihat, seandainya dia memahami. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya) Akal mereka dangkal. Maka Fir'aun menyeru mereka kepada kesesatan, lalu mereka menyambutnya (Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Allah SWT berfirman: (Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut) (55)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (mereka membuat Kami murka) yaitu mereka membuat Kami murka
Firman Allah SWT: (dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian (56))
Abu Mijlaz berkata tentang firmanNya (salafan) bahwa maknannya aadalah sebagai contoh bagi orang yang melakukan hal perbuatan mereka. Mujahid berkata tentang firmanNya (matsalan) bahwa maknannya adalah pelajaran bagi orang-orang setelah mereka.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 53: (Mengapa tidak) kenapa tidak dipakaikan kepadanya jika memang ia orang yang benar di dalam pengakuannya (gelang dari emas) lafal Asawirah adalah bentuk jamak dari lafal Aswiratun yang wazannya sama dengan lafal Aghribatun, dan lafal Aswiratun ini merupakan bentuk jamak pula dari lafal Siwarun. Maksud Firaun, mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas sebagaimana kebiasaan orang-orang yang diberi kekuasaan olehnya, yaitu orang tersebut diberi pakaian kebesaran yang terbuat dari emas dan pula dipakaikan kepadanya gelang emas sebagai tanda kedudukannya (atau malaikat datang bersama-sama dia mengiringkannya") datang berturut-turut kepadanya seraya menyatakan kebenaran kerasulannya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya, mengapa Tuhan tidak memakaikan gelang emas kepada Musa, sebab menurut kebiasaan mereka apabila seseorang akan diangkat menjadi pemimpin, mereka mengenakan gelang dan kalung emas kepadanya sebagai tanda kebesaran.

Sambil menjadi saksi atas kebenarannya, membantu dakwahnya dan menguatkan ucapannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 53

Maka kalau memang musa merupakan utusan tuhan yang dikirim kepada kami, mengapa dia, yakni musa, tidak dipakaikan oleh tuhannya gelang dari emas sebagai identitasnya atau para malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringinya sebagai bentuk dukungan terhadap pengutusannya''54. Maka dia, yakni fir'aun, dengan perkataannya itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya dan mengakui kekuasaan dan ketuhanannya. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik, yang secara terus-menerus menolak kerasulan nabi musa dan menyimpang dari ajaran agama.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjelasan dari beragam ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 53 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita. Sokong kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dilihat

Tersedia banyak materi yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Qalam, Al-Anbiya 19, Al-Baqarah 261, An-Najm 39-42, Ar-Ra’d 31, Ar-Rahman 33. Serta Al-Baqarah 282, Al-Hujurat 11, Al-Ahzab 43, Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 285, Ali Imran 26-27.

  1. Al-Qalam
  2. Al-Anbiya 19
  3. Al-Baqarah 261
  4. An-Najm 39-42
  5. Ar-Ra’d 31
  6. Ar-Rahman 33
  7. Al-Baqarah 282
  8. Al-Hujurat 11
  9. Al-Ahzab 43
  10. Al-‘Ashr 3
  11. Al-Baqarah 285
  12. Ali Imran 26-27

Pencarian: al imran 53, qs. an-nahl/16: 125, surah albaqarah ayat 256, luqman 19, surat an-nasr ayat pertama

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.