Surat Asy-Syura Ayat 47
ٱسْتَجِيبُوا۟ لِرَبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِ ۚ مَا لَكُم مِّن مَّلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُم مِّن نَّكِيرٍ
Arab-Latin: Istajībụ lirabbikum ming qabli ay ya`tiya yaumul lā maradda lahụ minallāh, mā lakum mim malja`iy yauma`iżiw wa mā lakum min nakīr
Artinya: Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).
« Asy-Syura 46 ✵ Asy-Syura 48 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat Asy-Syura Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati berbagai penafsiran dari para mufassirin terhadap isi surat Asy-Syura ayat 47, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Penuhilah seruan tuhan kalian (wahai orang-orang kafir) dengan beriman dan menaati-Nya sebelum hari kiamat tiba yang tidak mungkin ditolak. Saat itu kalian tidak memiliki tempat berlindung yang bisa menyelamatkan kalian dari siksa Allah, tidak ada tempat yang menghalangi kalian yang bisa kalian jadikan sebagai persembunyian.
Ayat ini mengandung dalil dicelanya menunda-nunda dan didalamnya juga terkandung perintah untuk bersegera dalam melakukan segala bentuk amal shalih yang ada di depan hamba, karena penundaan memiliki akibat buruk yang tidak diharapkan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
47-48. Hai para hamba, sambutlah seruan Tuhan kalian untuk menyembah-Nya sebelum kedatangan hari kiamat yang tidak mungkin seorangpun dapat membatalkan kejadiannya. Kalian tidak akan memiliki tempat berlindung dan penolong pada hari itu. Kalian tidak akan dapat mengingkari apa yang telah kalian kerjakan.
Jika mereka berpaling dari seruan menuju keimanan dan lebih memilih kekafiran, maka Kami tidak mengutusmu -hai Rasulullah- untuk mencatat amalan mereka agar kamu dapat menghisab mereka atas perbuatan itu; namun kewajibanmu hanya menyampaikan dakwah.
Jika Kami -dengan keagungan dan kekuasaan Kami yang sempurna- memuliakan manusia dengan rahmat, maka dia akan merasa senang; namun jika mereka tertimpa musibah akibat kemaksiatan yang mereka lakukan, maka manusia akan mengingkari kenikmatan-kenikmatan Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Patuhilah -wahai manusia- seruan Rabb kalian dengan bersegera kepada ketaatan terhadap perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya serta tidak menunda-nunda, sebelum datangnya hari Kiamat yang apabila telah datang tidak ada yang bisa menolaknya. Kalian tidak mempunyai tempat yang bisa kalian gunakan untuk berlindung dan kalian tidak punya pengingkaran yang bisa kalian gunakan untuk mengingkari dosa-dosa kalian yang telah kalian lakukan di dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
47. اسْتَجِيبُوا۟ لِرَبِّكُم (Patuhilah seruan Tuhanmu)
Yakni terimalah seruan-Nya untuk beriman kepada-Nya, dan kepada kitab-kitab dan rasul-rasul-Nya yang diserukan kepada kalian.
مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُۥ مِنَ اللهِ ۚ (sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya)
Yakni sebelum datang hari kedatangan azab dari Allah yang tidak dapat dihindari oleh siapapun.
مَا لَكُم مِّن مَّلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ(Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu)
Sehingga kalian dapat berlindung di sana.
وَمَا لَكُم مِّن نَّكِيرٍ (dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu))
Yakni pada hari itu kalian tidak memperoleh orang yang dapat menolak azab yang akan menimpa mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47. Terimalah ajakan Tuhan kalian dengan cepat dan ikhlas dengan beriman kepada Allah, kitabNya, dan rasul-rasulNya, beribadah kepadaNya dan menaatiNya sebelum datangnya hari itu, yaitu hari kiamat, yang mana Allah tidak akan mengembalikannya setelah menentukan hukum dan ketetapan tentangnya. Wahai manusia, kalian tidak memiliki benteng yang dapat kalian gunakan untuk berlindung dari azab pada saat itu. Kalian juga tidak akan dapat menyangkaal turunnya azab akibat dosa kalian setelah anggota tubuh, buku catatan amal, dan malaikat itu memberi kesaksian.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Penuhilah seruan Tuhan kalian sebelum datang dari suatu hari yang tidak dapat ditolak} yang tidak ada satu pun orang yang bisa mencegahnya {dari Allah. Kalian tidak akan mempunyai tempat berlindung} tempat yang kalian gunakan untuk berlindung {pada hari itu dan tidak pula dapat mengingkari} mengingkari apa yang sudah kalian buat-buat
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47. Allah memerintahkan hamba-hambaNYa untuk memenuhi seruanNya dan menjauhi apa-apa yang dilarangNya, dan segera melakukan hal tersebut serta tidak menunda-nunda waktu, ”sebelum datang,” hari kiamat yang apabila telah datang tidak mungkin bisa ditolak dan tidak mungkin lagi mengejar ketertinggalan. Dan pada hari itu seorang hamba tidak memiliki tempat yang bisa digunakan untuk berlindung agar bisa terhindar dari Allah dan lari dariNya. Malah para malaikat telah mengelilingi semua manusia dari belakang dan mereka diseru, ”hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan,” (ar-rahman:33)
Dan pada saat itu manusia tidak bisa mengingkari apa-apa yang telah diperbuatnya dan tindakan-tindakan kejahatan yang telah dilakukannya. Bahkan, kalaupun ia mengingkari, niscaya seluruh anggota tubuhnya memberikan kesaksian melawannya.
Ayat ini dan yang semisal dengannya mengandung celaan terhadap angan-angan dan mengandung perintah untuk menggunakan kesempatan (momen) untuk melakukan amal (perbuatan baik) yang bisa dilakukan saat itu, sebab menunda-nunda waktu itu mendatangkan mudarat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 47-48
Setelah Allah menyebutkan apa yang terjadi di hari kiamat, berupa hal-hal yang mengerikan dan peristiwa-peristiwa yang agung dan dahsyat, Dia memperingatkan atas tibanya hari kiamat itu dan memerintahkan untuk mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Jadi Allah SWT berfirman: (Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya) yaitu apabila Allah memerintahkan terjadinya hari kiamat, maka terjadi dalam sekejap mata tanpa ada yang bisa menolak dan mencegahnya.
Firman Allah: (Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)) yaitu tidak ada suatu bentengpun yang dapat melindungi kalian dari kejadian itu, dan tidak ada suatu tempatpun yang menutupi kalian dari kejadiannya. Kalian tidak dapat menghilangkan jejak dirimu hingga lenyap dari penglihatanNya, bahkan Dia Maha Meliputi kalian melalui ilmuNya, pandanganNya, dan kekuasaanNya. Maka tidak ada tempat untuk berlindung bagi kalian dariNya kecuali hanya kepadaNya (pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?” (10) Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! (11) Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali (12)) (Surah Al-Qiyamah) Firman Allah SWT: (Jika mereka berpaling) yaitu, orang-orang musyrik itu (maka Kami tidak mengutusmu sebagai pengawas bagi mereka) yaitu kamu bukanlah orang yang ditugaskan untuk menguasai mereka. Allah SWT berfirman: (Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang mendapat petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya) (Surah Al-Baqarah: 272) dan (karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka) (Surah Ar-Ra'd: 40) dan di sini Allah SWT berfirman: (Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah)) yaitu sesungguhnya Kami menugaskan kamu hanya untuk menyampaikan risalah Kami kepada mereka.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami, dia bergembira ria karena rahmat itu) yaitu apabila manusia itu mendapat kemakmuran dan nikmat, maka dia bergembira dengan itu (Dan jika mereka) yaitu manusia (ditimpa kesusahan) yaitu musim kering, paceklik, musibah, dan kesengsaraan ((niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat)) yaitu ingkar kepada nikmat dan kesenangan yang didapatkan, dan dia tidak mengenal kecuali hanya saat yang dijalani. Maka jika dia mendapatkan nikmat, maka menjadi angkuh dan sombong; dan jika tertimpa cobaan dan kemiskinan, maka dia putus asa.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syura ayat 47: (Patuhilah seruan Rabb kalian) perkenankanlah seruan-Nya, yaitu dengan mentauhidkan-Nya dan menyembah-Nya (sebelum datang suatu hari) yakni hari kiamat (dari Allah yang tidak dapat ditolak kedatangannya) apabila hari itu datang tidak dapat ditolak. (Kalian tidak memperoleh tempat berlindung) yang kalian dapat berlindung di dalamnya (pada hari itu dan tidak pula dapat mengingkari) dosa-dosa kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk memenuhi seruan-Nya dengan mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, bersegera melakukannya dan tidak menundanya sebelum datang hari Kiamat yang jika sudah datang, maka tidak mungkin ditolak dan tidak dapat dikejar yang telah luput, dan seorang hamba pada hari itu tidak memiliki tempat berlindung untuk meloloskan diri dari Tuhannya, bahkan para malaikat telah mengepung mereka semua dari belakang dan ketika itu mereka dipanggil, “Wahai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (Terj. Ar Rahman: 33) Pada hari itu, manusia juga tidak mengingkari perbuatan yang dikerjakannya, bahkan kalau seandainya mereka mengingkari, maka anggota badannya akan menjadi saksi.
Dalam ayat ini terdapat celaan terhadap panjang angan-angan dan perintah memanfaatkan kesempatan untuk beramal saat ada amal saleh di hadapannya, serta tidak menundanya, karena menundanya terdapat malapetaka.
Dengan tauhid dan ibadah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syura Ayat 47
Agar kalian mendapat pertolongan dari Allah dan mendapat perlindungan dari-Nya, maka patuhilah seruan tuhanmu dengan mengamalkan apa yang di perintahkan dan meninggalkan apa yang di larang sebelum datang dari Allah suatu hari, yaitu hari akhirat, yang tidak dapat di tolak kehadirannya oleh siapa pun karena ia datang atas perintah dari Allah. Pada hari itu kamu tidak memperoleh tempat berlindung kecuali iman dan amal saleh yang telah kamu lakukan dan tidak pula dapat mengingkari dosa-dosamu yang pernah kamu perbuat di dunia. 48. Jika mereka berpaling, yaitu tidak mau menerima seruanmu untuk beriman, maka ingatlah, wahai nabi Muhammad, kami tidak mengutus engkau sebagai pengawas bagi mereka dengan memaksa mereka untuk beriman dan tidak pula mengharuskan mereka menerima seruanmu sehingga mereka beriman. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan risalah dan seruan tuhanmu kepada mereka. Dan sungguh, apabila kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, yaitu hal-hal yang menyenangkan dari kami, dia menyambutnya dengan gembira; tetapi jika sebaliknya mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, niscaya mereka ingkar. Sungguh, manusia itu salah satu sifatnya adalah sangat ingkar kepada nikmat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penafsiran dari kalangan mufassirun terhadap makna dan arti surat Asy-Syura ayat 47 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.