Surat Al-Mu’min Ayat 13
هُوَ ٱلَّذِى يُرِيكُمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ رِزْقًا ۚ وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ
Arab-Latin: Huwallażī yurīkum āyātihī wa yunazzilu lakum minas-samā`i rizqā, wa mā yatażakkaru illā may yunīb
Artinya: Dialah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezeki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah).
« Al-Mu'min 12 ✵ Al-Mu'min 14 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Mengenai Surat Al-Mu’min Ayat 13
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Terdapat variasi penjelasan dari beragam ulama tafsir berkaitan isi surat Al-Mu’min ayat 13, sebagiannya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dia-lah yang memperlihatkan KuasaNya kepada kalian (wahai manusia) melalui apa yang kalian saksikan berupa tanda-tanda agung yang menunjukkan kesempurnaan Pencipta dan Pembuatnya, Dia juga menurunkan hujan untuk kalian dari langit yang dengannya kalian mendapatkan rizki. Dan tiada yang mengambil pelajaran dari ayat-ayat ini kecuali orang-orang yang kembali kepada ketaatan kepada Allah dan mengikhlaskan ibadah hanya untukNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
13-16. Allah menunjukkan kepada kalian tanda-tanda kekuasaan dan keesaan-Nya, dan menurunkan air hujan dari awan sehingga menjadi sebab datangnya rezeki yang baik. Tidak ada yang mengambil ibrah dari tanda-tanda itu selain orang yang kembali kepada Allah dengan taubat dan ketaatan. Maka sembahlah Allah Semata, meski orang-orang kafir membenci hal itu.
Allah Maha Tinggi, tidak ada yang menandingi ketinggian derajat-Nya, Dia adalah pemilik ‘arsy. Allah menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada rasul yang Dia pilih, agar dia dapat memberi peringatan dari hari kiamat ketika seluruh makhluk berkumpul pada satu tempat untuk menjalani hisab, mereka semua tampak hakikatnya, tidak ada satupun amal perbuatan mereka yang tersembunyi dari Allah. Ketika itu Allah akan berfirman kepada mereka: “Siapa Raja Yang Berkuasa pada hari ini?” Maka Mereka menjawab: “Allah Yang Maha Esa yang tidak memiliki sekutu dalam kerajaan dan kekuasaan-Nya, Yang Maha Berkuasa atas selain-Nya sesuai kehendak-Nya.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
13. Allah memperlihatkan tanda-tanda keagungan-Nya di alam raya dan pada diri kalian untuk menunjukkan kepada kalian kodrat dan keesaan-Nya. Allah menurunkan hujan bagi kalian agar ia menjadi sebab dari rezeki kalian, yaitu tanaman, tumbuhan dan lainnya. Dan tidak ada yang mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertobat secara ikhlas.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
13. هُوَ الَّذِى يُرِيكُمْ ءَايٰتِهِۦ (Dialah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya)
Yakni yang menunjukkan keesaan-Nya dan tanda kekuasaan-Nya.
وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ السَّمَآءِ رِزْقًا ۚ( dan menurunkan untukmu rezeki dari langit)
Yakni berupa air hujan, karena ia adalah sebab rezeki.
Allah menyebutkan bahwa Dia memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan menurunkan rezeki, karena tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah asas bagi agama dan rezeki adalah asas bagi tubuh.
وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ(Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah))
Yakni tidak ada orang yang mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang luarbiasa itu kecuali orang yang kembali kepada ketaatan kepada Allah setelah melihat tanda-tanda itu.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Ratusan orang tewas di Chili, ratusan ribu orang dievakuasi dari rumah mereka di Jepang, ada teror di beberapa negara akibat tsunami baru.. akan tetapi { وَمَا يَتَذَكَّرُ } yakni, mereka tidak belajar dari ayat-ayat ini { إِلَّا مَن يُنِيبُ } "kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)" Al-Inabah: berpaling dari kekafiran dan dosa, kepada iman dan ketaatan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
13. Dialah Allah Yang memperlihatkan kepada kalian berbagai bukti kekuasaan dan keesaan-Nya. Dialah Yang menurunkan hujan dari awan, yang menjadi sebab turunnya rizki kalian. Dialah Yang mengumpulkan nyawa dan jasad. Tidak seorangpun yang bisa mengambil pelajaran dari berbagai macam bukti yang telah Allah tampakkan itu kecuali orang yang tidak menyekutukan dan tidak durhaka kepada Allah. Mereka senantiasa taat kepada Allah dan bertafakur atas ayat-ayat Allah tersebut
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dialah Dzat yang memperlihatkan ayat-ayatNya kepada kalian dan menurunkan rezeki dari langit untuk kalian} hujan yang Kami anugerahkan {Yang mendapat pelajaran} yang mengambil perlajaran dengan ayat ini {tidak lain, kecuali orang-orang yang kembali} kembali kepada Allah dengan bertaubat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
13. Allah menyebutkan nikmat-nikmatNya yang sangat besar atas hamba-hambaNya yang telah menjelaskan yang haq daei yang batil, dengan cara memperlihatkan kepada mereka ayat-ayatnya di dalam dii manusia, di jagat raya dan di dalam al-Quan, yang membuktikan segala yang dicari lagi diinginkan, yang menjelaskan petunjuk dari kesesatan, sehingga tidak ada sedikit pun keraguan dalam mengetahui kenyataan yang sebenanya bagi oang yang mengamati dan orang-oang yang merenungkannya. Ini merupakan bagian dai nikmatNya yang tebesa atas hamba-hambaNya, sehingga yang haq tidak menjadi sama dan yang bena tidak campur aduk. Bahkan Allah meragamkan bukti-bukti dan menjelaskan tanda-tanda aga orang yang binasa itu binasa berdasarkan bukti yang pasti dan supaya orang yang hidup itu hidup berdasarkan bukti yang pasti pula. Semakin besar dana gung permasalahan-perrmasalahannya, maka bukti-bukti yang membuktikannya semakin banyak dan semakin mudah. Perhatikanlah masalah tauhid. Oleh karrena permasalahan tauhid itu meprupakan permasalah yang paling besar, bahkan yang terbesar, maka dalil-dalil aqli dan naqli yang membuktikannya pun sangat banyak dan beragam. Dan Allah memberikan berbagai perumpamaan untuknya dan Allah juga membeikan cara-cara pembuktian yang banyak. Maka dari itu, pada tempat ini Dia menyebutkan dan menjelaskan sejumlah darri dalil-dalilnya, seraya berfirman, “maka sembahlah Allah dengan memurnikan kapatuhan kepadaNya”.
Setelah Allah menjelaskan bahwasanya Dia memperrlihatkan bebeapa ayat=ayatNya kepada hamba-hambaNya, maka Dia mengingatkan akan satu tanda yang sangat besar dan luar biasa, seraya berfirman, “dan Dia menurunkan rizki dari langit” maksudnya, hujan yang dengannya kalian diberi rizki dan kalian beseta hewan ternak kalian hidup. Ini membuktikan bahwa semua nikmat adalah berasal darriNya.
Di antara karuniaNya adalah agama. Ia adalah permasalahan-permasalahan religi dengan dalil-dalil serta pengamalannya. Semua nikmat duniawi, seperti nikmat yang timbul akibat hujan yang dengannya daerah-daerah dan manusia bisa hidup, membuktikan dengan pasti bahwasanya hanya Dia-lah yang berhak disembah, dan ketaatan harus murni kepadaNya, sebagaimana Dia sematalah pemberri nikmat. “dan tiadalah mendapat pelajaran” dari tanda-tanda ketia ia dingatkan dengannya “kecuali orang-orang yang kembali” kepadaNya dengan memusatkan diri mencintaiNya, takut kepadaNya, taat kepadaNya dan merendahkan diri di hadapanNya. Inilah orang yang bisa mengambil manfaat dari tanda-tanda itu, dan tanda-tanda itu menjadi rahmat baginya dan dengannya ia menjadi lebih mengetahui.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 10-14
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang kafir, bahwa pada hari hari kiamat mereka aka diseru, sedangkan mereka di dalam pembakaran api neraka yang membakar tubuh mereka. Saat itu mereka mulai merasakan azab Allah yang tidak bisa dihindari sedikitpun. Maka pada saat itu mereka membenci dan murka kepada diri sendiri karena perbuatan-perbuatan dosa yang dahulu mereka kerjakan yang menyebabkan diri mereka dimasukkan ke dalam neraka. Lalu para malaikat memberitahukan kepada mereka saat itu dengan pemberitahuan yang keras, bahwa kebencian Allah SWT terhadap mereka di dunia saat ditawarkan kepada mereka keimanan, lalu mereka ingkar, jauh lebih hebat daripada kebencian kalian kepada diri sendiri, wahai orang-orang yang diazab, pada hari ini dan dalam keadaan ini.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya kebencian Allah kepadamu lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman, namun kamu kafir) yaitu sesungguhnya kebencian Allah kepada orang-orang yang tersesat ketika mereka diseru untuk beriman di dunia, namun mereka berpaling darinya dan tidak mau menerimanya itu lebih besar daripada kebencian mereka kepada diri mereka sendiri ketika menyaksikan azab Allah di hari kiamat. Demikian juga dikatakan Hasan Al-Bahsri, Mujahid, As-Suddi, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan Ibnu Jarir Ath-Thabari. Semoga rahmat Allah dilimpahkan kepada mereka semua.
Firman Allah: (Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula)") diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa ayat ini semakna dengan firmanNya: (Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan? (28)) (Surah Al-Baqarah) Demikian juga dikatakan Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Abu Malik. Ini adalah pendapat yang benar dan tidak ada keraguan dan kebimbangan di dalamnya.
As-Suddi berkata berkata bahwa mereka dimatikan di dunia, kemudian dihidupkan dalam kubur mereka lalu mereka diberi pertanyaan. Kemudian mereka dimatikan dan dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Ibnu Zaid berkata bahwa mereka dihidupkan ketika diambil perjanjian dari mereka saat mereka masih berada di dalam tulang sulbi nabi Adam. Kemudian Allah menciptakan mereka di dalam rahim, lalu dimatikan, kemudian dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Kedua pendapat yang dikatakan As-Suddi dan Ibnu Zaid ini lemah, karena yang tersimpulkan darinya hanyalah tiga kali kehidupan dan tiga kali kematian. Pendapat yang benar adalah pendapat Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas dan orang-orang yang mengikuti pendapat keduanya.
Makna yang dimaksud adalah bahwa orang-orang kafir meminta untuk dikembalikan ke dunia saat mereka berdiri di hadapan Allah SWT di padang mahsyar, sebagaimana Allah berfirman: (Dan (alangkah mengerikannya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin” (12)) (Surah As-Sajdah) Maka mereka tidak diperkenankan, kemudian apabila mereka melihat dan menyaksikan neraka serta berdiri di hadapannya, dan menyaksikan azab dan pembalasan Allah yang ada di dalamnya, maka mereka meminta untuk kembali dengan permintaan yang lebih keras daripada permintaan mereka pertama kali, tetapi mereka tidak diperkenankan. Allah SWT berfirman: (Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman," (27) (tentulah kami melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka (28)) (Surah Al-An'am) Jika mereka masuk neraka dan merasakan sentuhan, luapan, palu-palu, dan belenggu-belenggu api neraka, maka permintaan mereka untuk dapat dikembalikan dengan lebih keras dan lebih besar (Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan” Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun (37)) (Surah Fathir) Dan dalam ayat ini, mereka memohon belas kasihan dan mendahului perkataan mereka yang disebutkan, yaitu ucapan mereka: (Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali) yaitu kekuasaanMu yang Maha Besar, karena sesungguhnya Engkau telah menghidupkan kami setelah kami mati, kemudian Engkau mematikan kami lagi, kemudian Engkau menghidupkan kami lagi. Engkaulah Dzat yang Maha Kuasa atas apa yang Engkau kehendaki. Kami mengakui dosa-dosa kami, dan sesungguhnya kami berbuat zalim terhadap diri sendiri di dunia (Maka adakah suatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?) yaitu apakah Engkau memperkenankan kami untuk dapat kembali ke dunia, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas hal itu, agar kami dapat mengerjakan selain dari apa yang pernah kami kerjakan. Jika ternyata kami masih kembali kepada apa yang telah kami lakukan, maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. Lalu mereka dijawab, "Tidak ada jalan untuk kembali ke dunia bagi kalian" Kemudian Allah menyebutkan alasan ditolaknya hal itu, "Watak kalian itu tidak mau menerima kebenaran dan kebenaran tidak cocok bagi kalian, bahkan kalian selalu menentang dan membangkang terhadapnya" oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan) yaitu yang akan kalian lakukan jika kalian dikembalikan ke dunia, sebagaimana Allah berfirman: (Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang telah dilarang mereka mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka) (Surah Al-An'am: 28)
Firman Allah: (Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar) yaitu, Dialah Dzat yang memutuskan perkara makhlukNya. Dia Maha Adil dan tidak zalim, maka Dia memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki; merahmati siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa saja yang Dia kehendaki; serta tidak ada Tuhan selain Allah.
Firman Allah: (Dialah Yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya) yaitu menampakkan kekuasaanNya kepada makhlukNya melalui apa yang mereka saksikan pada makhluk lainnya yang ada di atas dan di bawahnya berupa tanda-tanda yang besar yang menunjukkan kesempurnaan Penciptanya yang telah mengadakan dan menjadikannya (dan menurunkan untukmu rezeki dari langit) yaitu hujan yang menjadi penyebab tumbuhnya tumbuhan dan buah-buahan seperti yang dapat disaksikan yang beragam warna, rasa, aroma, dan bentuknya, padahal asalnya dari air yang sama. Maka dengan kekuasaanNya yang Maha Besar, Dia menjadikan masing-masing dari semuanya itu berbeda-beda (Dan tiadalah mendapat pelajaran) yaitu, yang mengambil pelajaran dan memikirkan segala sesuatu itu dan mengambil dalil darinya atas keagungan Penciptanya (kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)) yaitu orang yang mempunyai pandangan hati dan selalu taat kepada Allah.
Firman Allah: (Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya) (14)) yaitu, murnikanlah penyembahan dan doa itu hanya kepada Allah saja, dan berbedalah dengan orang-orang musyrik dalam cara dan pendapat mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mu’min ayat 13: (Dialah yang memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda-Nya) yang menunjukkan akan keesaan-Nya (dan menurunkan untuk kalian rezeki dari langit) berupa hujan. (Dan tiadalah mendapat pelajaran) yakni mengambil nasihat (kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah) dari kemusyrikan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan nikmat-nikmat-Nya yang besar kepada hamba-hamba-Nya dengan menerangkan yang hak dari yang batil, memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya ayat-ayat-Nya yang ada dalam diri mereka, dan yang tampak di penjuru langit serta yang ada dalam Al Qur’an; yang menunjukkan kepada setiap tuntutan yang diinginkan dan yang menerangkan petunjuk dari kesesatan, dimana tidak ada lagi sedikit pun keraguan bagi orang yang memperhatikannya dan menelitinya untuk mengetahui semua hakikat. Ini termasuk nikmat terbesar yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya, dimana Dia tidak menyisakan sedikit pun syubhat terhadap yang hak dan tidak menyisakan kesamaran pun terhadap kebenaran. Bahkan Allah Subhaanahu wa Ta'aala menunjukkan dengan cara yang beraneka ragam (tidak satu macam) dan memperjelas ayat agar binasa orang yang binasa di atas bukti dan agar hidup orang yang hidup di atas bukti.
Jika masalahnya lebih agung dan lebih besar, maka dalil terhadapnya lebih banyak dan lebih mudah lagi. Perhatikanlah kepada tauhid, karena masalahnya sangat besar sekali bahkan paling besar, maka banyak sekali dalil-dalilnya baik secara ‘aqli (akal) maupun naqli dan ditunjukkan dengan cara yang beraneka ragam, dan Allah membuatkan perumpamaan untuknya serta memperbanyak pengambilan dalil darinya. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala sebutkan ayat-ayat yang menunjukkan kepada tauhid dan mengingatkan sebagian besar dalilnya, selanjutnya Dia berfirman, “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).”
Yang menunjukkan keesaan-Nya.
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan bahwa Dia memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya ayat-ayat-Nya, maka Dia mengingatkan pula ayat yang besar, yaitu firman-Nya, “dan menurunkan rezeki dari langit untukmu.” Rezeki dari langit di sini adalah hujan, dimana dengannya manusia memperoleh rezeki dan dapat hidup, baik mereka maupun hewan ternak mereka. Hal ini menunjukkan bahwa semua nikmat berasal dari-Nya. Dari-Nya nikmat-nikmat agama, yaitu berbagai masalah agama dan dalil-dalilnya dan sesuatu yang mengikutinya berupa pengamalannya. Demikian pula dari-Nya nikmat-nikmat dunia, seperti nikmat yang muncul dari hujan yang diturunkan-Nya, dimana dengannya tanah maupun hamba menjadi hidup. Hal ini menunjukkan secara qath’i (pasti) bahwa Allah yang berhak disembah dan yang harus diberikan keikhlasan dalam beragama sebagaimana Dia saja yang mengaruniakan nikmat.
Dari ayat-ayat tersebut ketika diingatkan.
Yaitu dengan mencintai-Nya, takut kepada-Nya, menaati-Nya dan bertadharru’ (merendahkan diri) kepada-Nya. Orang inilah yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat tersebut dan ayat-ayat tersebut menjadi rahmat baginya serta menambahkan bashirah (ketajaman pandangan)nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 13
Pada ayat-ayat yang lalu digambarkan bagaimana orang-orang kafir menyesal dan memohon untuk dikembalikan ke kehidupan dunia agar dapat memperbaiki diri. Untuk itu, guna menghindari timbulnya penyesalan yang sama, ayat-ayat berikut memperingatkan umat manusia agar peduli terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Dialah Allah tuhan yang maha esa, yang memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepa-damu, dan menurunkan rezeki yang berlimpah dari langit untukmu. Dan sungguh tidak lain, yang mendapat pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah itu hanyalah orang-orang yang kembali kepada-Nya. 14. Maka oleh sebab itu, sembahlah Allah, dan dengan tulus ikhlas-lah beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai sikap keberagamaan kalian itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjelasan dari berbagai ulama terhadap isi dan arti surat Al-Mu’min ayat 13 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.