Surat Al-Mu’min Ayat 12
ذَٰلِكُم بِأَنَّهُۥٓ إِذَا دُعِىَ ٱللَّهُ وَحْدَهُۥ كَفَرْتُمْ ۖ وَإِن يُشْرَكْ بِهِۦ تُؤْمِنُوا۟ ۚ فَٱلْحُكْمُ لِلَّهِ ٱلْعَلِىِّ ٱلْكَبِيرِ
Arab-Latin: żālikum bi`annahū iżā du'iyallāhu waḥdahụ kafartum, wa iy yusyrak bihī tu`minụ, fal-ḥukmu lillāhil-'aliyyil-kabīr
Artinya: Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
« Al-Mu'min 11 ✵ Al-Mu'min 13 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Tentang Surat Al-Mu’min Ayat 12
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penafsiran dari kalangan ulama tafsir terhadap kandungan surat Al-Mu’min ayat 12, sebagiannya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Siksa yang kalian peroleh itu (wahai orang-orang kafir) adalah disebabkan karena kalian dulu diajak untuk mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan amal perbuatan untukNya, namun kalian justru malah ingkar kepadaNya, tetapi bila ada sekutu yang diangkat bersama Allah, kalian justru membenarkan dan mengikutinya. Maka Allah adalah Pemberi putusan hukum terhadap makhlukNya, Yang Mahaadil yang tidak bertindak zhalim, memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, merahmati siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia yang Mahatinggi DzatNya, kedudukanNya, dan kekuasaanNya, serta bagiNya kebesaran dan keagungan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
12. Azab yang menimpa kalian adalah disebabkan karena bila kalian diajak kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kalian malah kafir kepada Allah dan mengangkat sekutu-sekutu bagi-Nya, namun bila ada sekutu yang disembah di samping Allah, kalian malah beriman. Keputusan hanya milik Allah semata, Yang Mahatinggi dengan Żat, kodrat dan kekuatan-Nya, lagi Mahabesar.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
12. ذٰلِكُم بِأَنَّهُۥٓ إِذَا دُعِىَ اللهُ وَحْدَهُۥ كَفَرْتُمْ ۖ (Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah)
Yakni azab yang menimpa kalian itu adalah akibat kalian ketika disebutkan Allah semata di dunia, kalian mengingkari-Nya dan tidak mau mengesakan-Nya.
وَإِن يُشْرَكْ بِهِۦ (Dan apabila Allah dipersekutukan)
Dengan berhala-berhala dan lain sebagainya.
تُؤْمِنُوا۟ ۚ( kamu percaya)
Yakni percaya kepada penyekutuan itu dan kalian menerima seruan itu.
فَالْحُكْمُ لِلّٰهِ(Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah)
Yakni keputusan hanya milik Allah semata, Dialah yang memutuskan bagi kalian kekekalan di neraka dan kalian tidak akan bisa keluar darinya.
الْعَلِىِّ(Yang Maha Tinggi)
Maha Tinggi dari segala sekutu bagi-Nya dalam Dzat dan sifat-Nya.
الْكَبِيرِ(lagi Maha Besar)
Maha Besar dari memiliki tandingan, pasangan, anak, atau sekutu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
12. Azab seperti itu diberikan sebab pengingkaran kalian, ketika kalian diseru di dunia untuk menyembah Allah semata bukan yang lainnya, kalian justru mengingkari untuk mengesakan Allah. Kalian justru membuat sekutu atau mempunyai sesembahan lain, dan kalian juga membenarkan penyekutuan terhadap Allah itu. Maka takdir mubram atas nasib kalian pada hari ini adalah keputisan Allah semata Yang Maha Esa. Allah Maha Tinggi dari segala macam persekutuan dan permisalan terhadap sifat dan dzat-Nya. Allah Maha Besar atas segala ciptaan-Nya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{“Demikian itu karena apabila diseru untuk menyembah hanya kepada Allah, kalian ingkar. Jika Dia dipersekutukan, kalian percaya. Maka keputusan ini ada pada Allah Yang Maha tinggi} yang Maha Tinggi atas ciptaanNya, dalam Dzat, dan kekuasaanNya {lagi Maha besar”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
12. Mereka dicerca karena tidak melakukan sebab-sebab keselamatan. Dikatakan kepada mereka “yang demikian itu adalah karena apabila Allah saja yang disembah”, yakni, apabila diserukan untuk mengesakan Allah dan mengikhlaskan amal kepadaNya serta menjauhi perbuatan syirik kepadaNya “kamu kafir” kepadaNya, hati kalian merasa jijik terhadap hal itu dan kalian benar-benar sangat menghindar, “dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan”, yakni, inilah yang telah menceburkan kalian kepada jurang ini dan menempatkan kalian pada tempat ini, yaitu kalian kafir kepada iman kalian dan kalian mempercayai kekafiran. Kalian rela dengan keburukan dan kerusakan di dunia dan akhirat, dan kalian tidak menyukai apa yang menjadi kebaikan dan keshalihan di dunia dan akhirat.
Kalian lebih mengutamakan sesbab-sebab kesengsaraan, kehinaan, dan murka, dan kalian tidak menyukai sebab-sebab kemenangan, keberuntungan dan nasib baik.
“tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. “ (Al-A’rof :146)
“maka keputusan adalah pada Allah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar”, yang mahatinggi, yang milikNya-lah ketinggian yang absolut dari semua sisinya: Ktinggian Dzat, kedudukan, dan ketinggian keperkasaan. Di anatara ketinggian kedudukanNya adalah kemahasempurnaan keadilanNya, yang Dia menempatkan tipa sesuatu masing-masing pada tempatnya dan Dia tidak menyamakan orang-orang yang bertakwa dengan para pelaku dosa.
Yang Mahabesar, yang hanya milikNya-lah kebesarran, keagungan dan kemuliaan pada nama-nama, sifat-sifat dan perbuatanNya, Yang Mahasuci dari segala penyakit, cela dan kekurangan. Apabila keputusan itu adalah milikNya dan Dia telah memutuskan kekekalan abadi terhadap kalian, maka keputusanNya tidak akan dirubah dan diganti.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 10-14
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang kafir, bahwa pada hari hari kiamat mereka aka diseru, sedangkan mereka di dalam pembakaran api neraka yang membakar tubuh mereka. Saat itu mereka mulai merasakan azab Allah yang tidak bisa dihindari sedikitpun. Maka pada saat itu mereka membenci dan murka kepada diri sendiri karena perbuatan-perbuatan dosa yang dahulu mereka kerjakan yang menyebabkan diri mereka dimasukkan ke dalam neraka. Lalu para malaikat memberitahukan kepada mereka saat itu dengan pemberitahuan yang keras, bahwa kebencian Allah SWT terhadap mereka di dunia saat ditawarkan kepada mereka keimanan, lalu mereka ingkar, jauh lebih hebat daripada kebencian kalian kepada diri sendiri, wahai orang-orang yang diazab, pada hari ini dan dalam keadaan ini.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya kebencian Allah kepadamu lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman, namun kamu kafir) yaitu sesungguhnya kebencian Allah kepada orang-orang yang tersesat ketika mereka diseru untuk beriman di dunia, namun mereka berpaling darinya dan tidak mau menerimanya itu lebih besar daripada kebencian mereka kepada diri mereka sendiri ketika menyaksikan azab Allah di hari kiamat. Demikian juga dikatakan Hasan Al-Bahsri, Mujahid, As-Suddi, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan Ibnu Jarir Ath-Thabari. Semoga rahmat Allah dilimpahkan kepada mereka semua.
Firman Allah: (Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula)") diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa ayat ini semakna dengan firmanNya: (Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan? (28)) (Surah Al-Baqarah) Demikian juga dikatakan Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Abu Malik. Ini adalah pendapat yang benar dan tidak ada keraguan dan kebimbangan di dalamnya.
As-Suddi berkata berkata bahwa mereka dimatikan di dunia, kemudian dihidupkan dalam kubur mereka lalu mereka diberi pertanyaan. Kemudian mereka dimatikan dan dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Ibnu Zaid berkata bahwa mereka dihidupkan ketika diambil perjanjian dari mereka saat mereka masih berada di dalam tulang sulbi nabi Adam. Kemudian Allah menciptakan mereka di dalam rahim, lalu dimatikan, kemudian dihidupkan kembali pada hari kiamat.
Kedua pendapat yang dikatakan As-Suddi dan Ibnu Zaid ini lemah, karena yang tersimpulkan darinya hanyalah tiga kali kehidupan dan tiga kali kematian. Pendapat yang benar adalah pendapat Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas dan orang-orang yang mengikuti pendapat keduanya.
Makna yang dimaksud adalah bahwa orang-orang kafir meminta untuk dikembalikan ke dunia saat mereka berdiri di hadapan Allah SWT di padang mahsyar, sebagaimana Allah berfirman: (Dan (alangkah mengerikannya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin” (12)) (Surah As-Sajdah) Maka mereka tidak diperkenankan, kemudian apabila mereka melihat dan menyaksikan neraka serta berdiri di hadapannya, dan menyaksikan azab dan pembalasan Allah yang ada di dalamnya, maka mereka meminta untuk kembali dengan permintaan yang lebih keras daripada permintaan mereka pertama kali, tetapi mereka tidak diperkenankan. Allah SWT berfirman: (Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman," (27) (tentulah kami melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka (28)) (Surah Al-An'am) Jika mereka masuk neraka dan merasakan sentuhan, luapan, palu-palu, dan belenggu-belenggu api neraka, maka permintaan mereka untuk dapat dikembalikan dengan lebih keras dan lebih besar (Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan” Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun (37)) (Surah Fathir) Dan dalam ayat ini, mereka memohon belas kasihan dan mendahului perkataan mereka yang disebutkan, yaitu ucapan mereka: (Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali) yaitu kekuasaanMu yang Maha Besar, karena sesungguhnya Engkau telah menghidupkan kami setelah kami mati, kemudian Engkau mematikan kami lagi, kemudian Engkau menghidupkan kami lagi. Engkaulah Dzat yang Maha Kuasa atas apa yang Engkau kehendaki. Kami mengakui dosa-dosa kami, dan sesungguhnya kami berbuat zalim terhadap diri sendiri di dunia (Maka adakah suatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?) yaitu apakah Engkau memperkenankan kami untuk dapat kembali ke dunia, karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas hal itu, agar kami dapat mengerjakan selain dari apa yang pernah kami kerjakan. Jika ternyata kami masih kembali kepada apa yang telah kami lakukan, maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. Lalu mereka dijawab, "Tidak ada jalan untuk kembali ke dunia bagi kalian" Kemudian Allah menyebutkan alasan ditolaknya hal itu, "Watak kalian itu tidak mau menerima kebenaran dan kebenaran tidak cocok bagi kalian, bahkan kalian selalu menentang dan membangkang terhadapnya" oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan) yaitu yang akan kalian lakukan jika kalian dikembalikan ke dunia, sebagaimana Allah berfirman: (Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang telah dilarang mereka mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka) (Surah Al-An'am: 28)
Firman Allah: (Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar) yaitu, Dialah Dzat yang memutuskan perkara makhlukNya. Dia Maha Adil dan tidak zalim, maka Dia memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki; merahmati siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa saja yang Dia kehendaki; serta tidak ada Tuhan selain Allah.
Firman Allah: (Dialah Yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya) yaitu menampakkan kekuasaanNya kepada makhlukNya melalui apa yang mereka saksikan pada makhluk lainnya yang ada di atas dan di bawahnya berupa tanda-tanda yang besar yang menunjukkan kesempurnaan Penciptanya yang telah mengadakan dan menjadikannya (dan menurunkan untukmu rezeki dari langit) yaitu hujan yang menjadi penyebab tumbuhnya tumbuhan dan buah-buahan seperti yang dapat disaksikan yang beragam warna, rasa, aroma, dan bentuknya, padahal asalnya dari air yang sama. Maka dengan kekuasaanNya yang Maha Besar, Dia menjadikan masing-masing dari semuanya itu berbeda-beda (Dan tiadalah mendapat pelajaran) yaitu, yang mengambil pelajaran dan memikirkan segala sesuatu itu dan mengambil dalil darinya atas keagungan Penciptanya (kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)) yaitu orang yang mempunyai pandangan hati dan selalu taat kepada Allah.
Firman Allah: (Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya) (14)) yaitu, murnikanlah penyembahan dan doa itu hanya kepada Allah saja, dan berbedalah dengan orang-orang musyrik dalam cara dan pendapat mereka.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mu’min ayat 12: (Yang demikian itu) maksudnya, azab yang kalian sedang jalani itu (adalah karena) ketika di dunia (kalian kafir apabila Allah saja disembah) artinya, kalian kafir bilamana Dia diesakan. (Dan apabila Allah dipersekutukan) menjadikan sekutu bagiNya (kalian percaya) kalian percaya kepada kemusyrikan itu. (Maka putusan) untuk mengazab kalian (adalah pada Allah Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Besar) Maha Agung.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mereka dicela karena tidak mengerjakan sebab-sebab keselamatan.
Kamu ridha dengan sesuatu yang buruk dan rusak di dunia dan akhirat (syirk), dan kamu benci dengan sesuatu yang baik dan saleh di dunia dan akhirat (tauhid). Kamu dahulukan sebab kesengsaraan, kehinaan dan kemurkaan, dan kamu benci sebab kebahagiaan, kemuliaan dan keridhaan. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala berikut:
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Jika mereka melihat setiap ayat-ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.”(Terj. Al A’raaf: 146)
Jika keputusan milik-Nya, maka Dia telah memutuskan bahwa kamu wahai orang-orang kafir akan kekal di neraka selamanya, dan keputusan-Nya tidak akan dirubah dan diganti.
Dia Mahatinggi secara mutlak dari berbagai sisi, tinggi dzat-Nya, tinggi kedudukan-Nya, dan tinggi kekuasaan-Nya. Termasuk di antara tinggi kedudukan-Nya adalah sempurnanya keadilan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan bahwa Dia meletakkan segala sesuatu pada tempatnya serta tidak menyamakan antara orang-orang yang bertakwa dengan orang-orang yang durhaka.
Dia memiliki kebesaran, keagungan dan kemuliaan, baik pada nama-Nya, sifat-Nya mupun perbuatan-Nya yang suci dari setiap cacat dan kekurangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 12
Yang demikian itu tidak bisa terjadi lagi, karena sesungguhnya kamu ketika di kehidupan dunia telah mengingkari seruan apabila kalian diseru untuk menyembah Allah saja tanpa mempersekutukan-Nya. Dan jika Allah dipersekutukan, kamu sangat percaya bahwa Allah itu mempunyai sekutu. Maka keputusan sekarang ini wewenangnya adalah hanya pada Allah yang mahatinggi lagi mahabesar. 13. Pada ayat-ayat yang lalu digambarkan bagaimana orang-orang kafir menyesal dan memohon untuk dikembalikan ke kehidupan dunia agar dapat memperbaiki diri. Untuk itu, guna menghindari timbulnya penyesalan yang sama, ayat-ayat berikut memperingatkan umat manusia agar peduli terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Dialah Allah tuhan yang maha esa, yang memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepa-damu, dan menurunkan rezeki yang berlimpah dari langit untukmu. Dan sungguh tidak lain, yang mendapat pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah itu hanyalah orang-orang yang kembali kepada-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penafsiran dari berbagai mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Mu’min ayat 12 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.