Surat Yasin Ayat 66
وَلَوْ نَشَآءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰٓ أَعْيُنِهِمْ فَٱسْتَبَقُوا۟ ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ
Arab-Latin: Walau nasyā`u laṭamasnā 'alā a'yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụn
Artinya: Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Berkaitan Surat Yasin Ayat 66
Paragraf di atas merupakan Surat Yasin Ayat 66 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah penting dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penafsiran dari para mufassirin terkait makna surat Yasin ayat 66, di antaranya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kalau Kami berkehendak, niscaya Kami menghapus mata-mata mereka dengan menghilangkan penglihatan mereka sebagaimana Kami telah menutup mulut mereka, selanjutnya mereka akan berbondong-bondong menuju titian untuk melintasinya, mana mungkin mereka bisa melewatinya sementara penglihatan mereka telah dibutakan?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
66. Seandainya Kami menghendaki, niscaya Kami akan menghapus penglihatan mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat jalan yang ingin mereka lewati; akan tetapi Kami tidak menghendaki hal itu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
66. Seandainya Kami berkehendak untuk melenyapkan penglihatan mereka, niscaya Kami melenyapkannya sehingga mereka tidak bisa melihat. Kemudian mereka bergegas menuju titian untuk melewatinya menuju Surga, mana mungkin mereka akan menyeberanginya padahal penglihatan mereka telah tiada.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
66. وَلَوْ نَشَآءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰٓ أَعْيُنِهِمْ (Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka)
Yakni Kami lenyapkan mata mereka dan Kami jadikannya tanpa lubang mata dan alis; Kami biarkan mereka dalam keadaan buta dan kebingungan serta tidak dapat melihat jalan hidayah.
فَاسْتَبَقُوا۟ الصِّرٰطَ(lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan)
Yakni saling bersegeralah menyusuri jalan agar kalian segera melampauinya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
66. Jika berkehendak sungguh Kami membutakan mereka. Ketika mereka berlomba-lomba menuju jalan keberhasilan, bagaimana mereka akan melihat sedangkan mereka buta? Maknanya mereka tidak bisa melihat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Seandainya Kami berkehendak, niscaya Kami akan menghapus penglihatan mereka} niscaya Kami akan melenyapkan penglihatan mereka sehingga tidak tampak lubang maupun celah {sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan} sehingga mereka saling berlomba mencari jalan, agar mereka bisa menyeberang sampai surga {Maka bagaimana mereka dapat melihat} maka bagaimana mereka bisa melihat jalan, dan sungguh telah dihapus penglihatan mereka
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
66. “dan jikalau kami menghendaki, pastilah kami hapuskan mata mereka,” yaitu dengan cara mengambil penglihatan mereka sebagaimana Kami telah menghapus kemampuan mereka bicara,” lalu mereka berlomba-lomba menuju jalan,” maksudnya, mereka segera menuju kepadanya, Karena ia adalah jalan yang dapat mengantarkan menuju surga.” Maka betapakah mereka dapat melihat?”, sebab, pandangan mata mereka telah dihapus.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 63-67
Dikatakan kepada orang-orang kafir dari kalangan anak cucu nabi Adam pada hari kiamat saat neraka Jahim dimunculkan di hadapan mereka dengan maksud mengecam dan mencemooh: (Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam (dengannya) (63)) yaitu, ini adalah apa yang pernah diperingatkan para rasul kepada kalian, lalu kalian mendustakan mereka (Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya (64)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya (13) (Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya” (14) Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? (15)) (Surah Ath-Thur)
Firman Allah SWT: (Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (65)) Ini tentang keadaan orang-orang kafir dan orang-orang munafik di hari kiamat ketika mereka mengingkari kejahatan yang mereka lakukan di dunia dan mengucapkan sumpah untuk itu. Maka Allah mengunci mulut mereka dan dibiarkan Allah semua anggota tubuh lain berbicara menjadi saksi atas apa yang mereka perbuat.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa ketika kami bersama Nabi SAW, tiba-tiba beliau tersenyum sehingga gigi serinya terlihat. Kemudian beliau SAW bersabda,"Apakah kalian mengetahui, mengapa aku tertawa?" Kami menjawab,"Allah dan RasulNya lebih mengetahui” Nabi SAW bersabda: “Karena bantahan seorang hamba kepada Tuhannya pada hari kiamat. dia berkata, "Wahai Tuhanku, bukankah Engkau melindungiku dari kezaliman?" Tuhan berfirman, "Benar” dia berkata, "Saya tidak memperkenankan ada yang bersaksi terhadapku kecuali hanya diriku sendiri” Tuhan berfirman,"Cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghitung terhadapmu, dan malaikat yang mencatat amal perbuatanmu sebagai saksinya” Maka dikuncilah mulutnya, lalu dikatakan kepada anggota-anggota tubuhnya, "Berbicaralah, maka semua anggota tubuhnya berbicara tentang amal perbuatannya. Kemudian dibiarkan antara dia dan anggota tubuhnya untuk berbicara. Maka ia berkata,"Celaka dan sial kalian, dahulu aku berjuang membelamu"
Firman Allah SWT: (Dan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihatnya (66)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang tafsirnya. dia berkata bahwa seandainya Kami menghendaki, maka Kami menyesatkan mereka dari jalan petunjuk, maka bagaimana bisa mereka mendapatkan petunjuk? dia juga berkata,”Kami membutakan mereka”
Hasan Al-Bahsri berkata,"Seandainya Allah menghendaki, maka mata mereka Dia butakan sehingga Dia menjadikam mereka buta dengan kebingungan mereka"
Mujahid, Abu Shalih, Qatadah, dan As-Suddi berkata tentang firmanNya (maka berlomba-lombalah mencari jalan) yaitu jalan
Ibnu Zaid berkata bahwa makna yang dimaksud dengan shirat di sini adalah kebenaran, maka betapa mereka dapat melihatnya dan Kami telah membutakan penglihatan mereka.
(Dan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada) As-Suddi berkata bahwa maknanya adalah Kami mengubah bentuk mereka. Hasan Al-Bahsri dan Qatadah berkata bahwa tentu Allah menjadikan mereka duduk di atas kaki mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mereka tidak sanggup berjalan lagi) yaitu ke depan (dan tidak (pula) sanggup kembali) yaitu ke belakang, bahkan mereka tetap berada di tempatnya, tidak bisa maju dan mundur.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Yasin ayat 66: Kalau saja Allah mau, Allah cabut penglihatan orang-orang kafir yang mendustakan agar supaya mereka buta; maka jika mereka menginginkan untuk bersegera menuju jalan yang lurus menyeberang menuju surga, mereka tidak akan diberikan petunjuk atasnya, karena sebab mereka tidak melihat jalan yang hilang dari pandangan mata-mata mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mencari keselamatan atau mencari jalan ke surga.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yasin Ayat 66
Dan jika kami menghendaki, pastilah kami hapuskan penglihatan mata mereka sehingga dengan demikian mereka berlomba-lomba mencari jalan yang terang. Namun, kami tidak melakukan hal itu karena kasih sa-yang kami agar mereka mencari jalan yang benar dan mensyukuri karunia Allah. Andaikata kami hapus penglihatan mereka maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat karunia dan kekuasaan Allah' karena itu, tidak ada alasan bagi mereka berdalih terhadap ketetapan Allah. 67. Dan jika kami menghendaki pula, pastilah kami ubah bentuk me-reka, yakni orang-orang kafir, di tempat mereka berada sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali. Namun, hal itu tidak kami lakukan karena kasih sayang kami. Karena rahmat pula, aku masih memberi manusia kesempatan untuk bertobat dan beramal saleh meski mereka telah menyekutukan-ku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian variasi penjelasan dari para ulama tafsir mengenai isi dan arti surat Yasin ayat 66 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.