Surat Al-‘Ankabut Ayat 1
الٓمٓ
Arab-Latin: Alif lām mīm
Artinya: Alif laam miim
« Al-Qashash 88 ✵ Al-'Ankabut 2 »
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-‘Ankabut Ayat 1
Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati variasi penafsiran dari beragam ahli ilmu terhadap makna surat Al-‘Ankabut ayat 1, antara lain seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
(Alif Lam Mim). Keterangan tentang huruf-huruf yang terputus-putus (di awal surat seperti ini) telah berlalu di muka pada permulaan Surat al-Baqarah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
1. Pada awal surat al-Baqarah telah dijelaskan tentang huruf muqattha’ah, dan hikmah dari penyebutan huruf muqattha’ah ini adalah untuk menjelaskan sisi mukjizat al-Qur’an.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
1. Alif Lām Mīm. Pembahasan tentang huruf-huruf seperti ini sudah disebutkan di permulaan surah Al-Baqarah.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
1. Alif, Lam, Mim. Huruf-huruf ini untuk memberi perhatian pada kalimat yang dibaca setelahnya dan menunjukkan betapa kokohnya Al-Qur’an serta menantang bangsa Arab agar mendatangkan sesuatu yang serupa meskipun mereka adalah orang yang ahli dalam memberi penjelasan (bahasa Arab), dan bahasa Arab itu merupakan bahasa mereka yang tersusun dari huruf-huruf ini.
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1-3. Allah menginformasikan tentang kesempurnaan hikmah (kebijaksanaan) Nya, dan bahwa hikmahNya tidak memastikan bahwa setiap orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang Mukmin dan mengklaim iman bagi dirinya, untuk tetap dalam kondisi selamat dari cobaan dan ujian, tidak menghadapi hal-hal yang mengganggu iman mereka atau cabang-cabangnya. Sebab, kalau perkaranya seperti itu, tentu tidak dapat dibedakan mana orang yang jujur (sejati) dari orang yang dusta, antara orang yang berpegang kepada kebenaran dari orang yang berpegang kepada kebatilan. Akan tetapi, sunnah dan kebiasaannya terhadap umat-umat yang telah lalu dan terhadap umat ini adalah Dia akan menguji mereka dengan kesenangan dan kesengsaraan hidup, kesulitan dan kemudahan, hal-hal yang membuat semangat dan yang membuat benci, kekayaan dan kefakiran, dengan penguasaan musuh-musuh terhadap mereka pada saat-saat tertentu, dengan memerangi musuh dengan perkataan dan perbuatan serta dengan berbagai cobaan lainnya, yang semuanya kembali kepada cobaan syubhat yang melawan akidah, fitnah syahwat yang melawan kamauan.
Maka siapa saja ketika munculnya berbagai syubhat itu imannya tetap kokoh, tidak goyah dan dia menolaknya dengan kebenaran yang dimilikinya, dan di saat munculnya syahwat (rongrongan hawa nafsu) yang menyeret dan merangsang kepada maksiat dan dosa, atau yang memalingkan dari apa-apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya, dia berbuat sesuai dengan tuntutan iman dan ia bermujahadah (berupaya keras) melawan rongrongan nafsunya, maka hal itu membuktikan ketulusan dan kebenaran imannya. (Sebaliknya), siapa saja di saat munculnya berbagai syubhat, lalu syubhat itu menimbulkan keraguan dan kebimbangan di dalam hatinya, dan di saat munculnya rongrongan hawa nafsu, lalu nafsu itu menyeretnya kepada maksiat atau menghalanginya dari kewajiban-kewajiban agama, maka hal itu membuktikan bahwa imannya tidak benar dan tidak tulus.
Manusia dalam posisi ini berbeda-beda derajatnya, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Ada yang rendah dan ada yang tinggi. Maka kami memohon kepada Allah, semoga Dia meneguhkan kami dengan al-Qaul ats- Tsabit (tauhid) di dunia dan akhirat, dan menguhkan hati kami pada agamaNya. Sesungguhnya cobaan dan ujian bagi jiwa tak ubahnya seprti alat tempa besi yang memisahkan karat dari besi.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-‘Ankabut ayat 1: Telah berlalu pembahasan akan huruf muqatha’an pada surat Al Baqarah.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 1
Alif l'm m'm adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menerangkan bahwa Al-Qur'an, sebagai suatu mukjizat, terdiri atas huruf-huruf yang dapat mereka ucapkan dengan baik, di samping untuk menarik perhatian orang-orang yang mendengarnya serta mema-lingkan perhatian mereka kepada kebenaran. 2. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja pada setiap waktu, tempat dan situasi hanya dengan mengatakan, 'kami telah beriman, ' dan mereka tidak diuji dengan hal-hal yang dapat membuktikan hakikat keimanan mereka, yaitu dalam bentuk cobaan-cobaan dan tugas-tugas keagamaan' tidak, bahkan mereka harus diuji dengan hal-hal seperti itu.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikianlah sekumpulan penafsiran dari banyak ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.