Surat Al-Qashash Ayat 87

وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ بَعْدَ إِذْ أُنزِلَتْ إِلَيْكَ ۖ وَٱدْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

Arab-Latin: Wa lā yaṣuddunnaka 'an āyātillāhi ba'da iż unzilat ilaika wad'u ilā rabbika wa lā takụnanna minal-musyrikīn

Artinya: Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

« Al-Qashash 86Al-Qashash 88 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Tentang Surat Al-Qashash Ayat 87

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 87 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan pelbagai penjabaran dari para ulama tafsir mengenai kandungan surat Al-Qashash ayat 87, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan janganlah kaum musyrikin menjadi penghambat bagimu untuk menyebarkan ayat-ayat Tuhanmu dan hujjah-hujjahNya, setelah Kami menurunkannya kepadamu. Dan sampaikanlah risalah dari Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah dalam aspek apa pun.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

87. Hai Rasulullah, Janganlah gangguan dan tipu daya orang-orang kafir menghentikanmu dari menyampaikan risalah, membaca ayat-ayat al-Qur’an, dan mengamalkannya setalah Allah menurunkannya kepadamu.

Dan serulah manusia menuju Allah dan keesaan-Nya, menjalankan kewajiban-kewajiban-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya. dan janganlah sekali-kali mendekati kesyirikan.

Jika Rasulullah diperintahkan dengan perkara-perkara ini, maka orang-orang beriman lebih utama untuk menjalankan perintah ini.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

87. Dan jangan sampai orang-orang musyrik itu menghalangimu dari ayat-ayat Allah setelah diturunkannya kepadamu sehingga engkau tidak membacanya dan menyampaikannya, dan serulah manusia menuju keimanan kepada Allah dan tauhid-Nya serta menjalankan syariat-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu menjadi bagian dari orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah disamping menyembah-Nya, akan tetapi jadilah bagian dari orang-orang bertauhid yang tidak menyembah selain Allah semata.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

87. وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ ءَايٰتِ اللهِ بَعْدَ إِذْ أُنزِلَتْ إِلَيْكَ ۖ (Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu)
Yakni Hai Muhammad, janganlah sekali-kali orang-orang kafir dan perkataan, kedustaan, dan gangguan mereka itu menghalangimu untuk membacakan ayat-ayat Allah dan mengamalkannya setelah itu diwajibkan atasmu.

وَادْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ (dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu)
Yakni ajaklah manusia menuju Allah dan untuk mengesakan-Nya serta mengamalkan kewajiban-kewajiban terhadap-Nya dan menjauhi kemaksiatan kepada-Nya. dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

87. Dan sungguh mereka tidak dapat menghalangimu untuk membaca, mengamalkan dan menyampaikan ayat-ayat Allah dengan cemoohan mereka sesudah Allah menurunkan ayat-ayat itu kepadamu dan mewajibkanmu (mengamalkannya). Serulah manusia untuk mengesakan Tuhanmu, menyembahNya dan mengamalkan syariatNya. Dan jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah dengan membantu mereka. Sesungguhnya jika kamu menghormati mereka dalam suatu hal, maka kamu termasuk golongan mereka. Dalam hal itu ada saran kepada selainnya. Hal serupa juga ada di ayat selanjutnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Janganlah sekali-kali menghalangimu} menghalangimu {untuk (menyampaikan) ayat-ayat Allah setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu. Serulah (manusia) menuju Tuhanmu dan janganlah sekali-kali termasuk dalam golongan orang-orang musyrik


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

87. “Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu,” akan tetapi sampaikanlah dan laksanakanlah, dan janganlah kamu mempedulikan makar mereka dan jangan sekali-kali hal itu menipumu darimu, dan jangan kamu ikuti kemauan mereka, “dan seluruh mereka kepada Rabbmu,” maksudnya, jadikanlah dakwah kepada Tuhanmu sebagai puncak tujuanmu dan sebagai visi amalmu. Segala sesuatu yang menyelisihi itu, seperti riya’, sum’ah atau menyetujui kehendak ahli batil, maka tolaklah. Karena sesungguhnya hal itu bisa menyebabkan ikut serta bersama mereka dan membantu mereka atas kehendak yang mereka suka. Maka dari itu, Allah berfirman, “Dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb,” baik dalam kesyirikan mereka ataupun dalam sendi-sendi dan cabang-cabangnya, yang merupakan pengumpul semua kemaksiatan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 85-88
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk menyampaikan risalah dan membacakan Al-Qur'an kepada manusia, dan memberitahukan kepadanya bahwa Allah akan mengembalikannya ke tempat kembali, yaitu hari kiamat; lalu akan menanyainya tentang apa yang diembannya berupa tugas-tugas kenabian. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur’an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali) yaitu Tuhan yang mewajibkanmu untuk menyampaikan Al-Qur'an kepada manusia (benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali) yaitu pada hari kiamat, lalu Dia akan menanyaimu tentang hal itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami) (6)) (Surah Al-A'raf) dan ((Ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya (kepada mereka), "Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?”) (Surah Al-Maidah: 109) serta (dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi) (Surah Az-Zumar: 69).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali) dia berkata yaitu ke Makkah.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dengan sanadnya dari Na'im Al-Qari' bahwa dia pernah berkata tentang firmanNya: (benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali) yaitu ke Baitul Maqdis. Pendapat ini (hanya Allah yang lebih Mengetahui) merujuk ke pendapat orang yang menafsirkannya dengan pengertian hari kiamat, karena Baitul Maqdis adalah tanah mahsyar dan tempat kebangkitan, hanya Allah yang memberi taufik kepada pendapat yang benar
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata”) yaitu katakanlah kepada orang yang menentang dan mendustakanmu, wahai Muhammad, dari kalangan kaummu yang musyrik dan orang-orang yang mengikuti kekafiran mereka, bahwa Tuhanku lebih mengetahui siapakah yang mendapatkan petunjuk di antara kalian dan aku. Dan kalian akan mengetahui siapa yang akan mendapat akibat yang baik, dan siapakah yang akan mendapat akibat yang terpuji dan pertolongan di dunia dan akhirat. Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingatkan kepada nabiNya atas nikmat-nikmatNya yang agung kepadanya dan hamba-hambaNya yang dia diutus kepada mereka. (Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Qur’an diturunkan kepadamu) yaitu, apakah kamu mempunyai sangkaan bahwa wahyu akan diturunkan kepadamu sebelum wahyu diturunkan kepadamu (tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu) yaitu sesungguhnya wahyu itu diturunkan kepadamu dari Allah, dan dari rahmatNya kepadamu dan hamba-hambaNya melaluimu. Ketika Dia menganugerahkan kepadamu nikmat yang agung (sebab itu jangan sekali-kali kamu menjadi penolong) yaitu penolonga (bagi orang-orang kafir) tetapi jauhkan dan tentanglah mereka.
(Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu) yaitu, janganlah terpengaruh oleh pertentangan mereka kepadamu dan hambatan mereka terhadap orang lain menuju jalanmu, janganlah membelok dari hal itu, dan janganlah menghiraukan mereka, karena sesungguhnya Allah pasti akan meninggikan kalimatmu, mendukung agamamu, dan memenangkan apa yang aku utus kepadamu di atas semua agama. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan serulah (mereka) kepada (jalan) Tuhanmu) yaitu menyembah hanya kepada Tuhanmu, tidak ada sekutu bagiNya (dan jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan Tuhan)
Firman Allah: (Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia) yaitu penyembahan tidak layak dilakukan kecuali hanya kepadaNya, dan tidak pantas menyandang ketuhanan kecuali Dia dengan keagunganNya.
Firman Allah: (Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah) pemberitahuan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Kekal, Maha Abadi, Maha Hidup, dan Maha Mengatur segalanya, yang semua makhluk mati, dan Dia tidak mati. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Semua yang ada di bumi itu akan binasa (26) Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (27)) (Surah Ar-Rahman) Kata “wajah” di sini maknannya adalah Dzat, demikian juga firmanNya di sini (Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Dzat Allah) yaitu kecuali hanya Allah.
Disebutkan dalam hadits shahih dari jalur Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Kalimat yang paling benar yang dikatakan oleh penyair yaitu Labid, yaitu:
"Ingatlah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa”
Mujahid dan Ats-Tsauri berkata tentang firmanNya: (Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah) yaitu kecuali apa dimaksudkan demi Dia. Imam Bukhari meriwayatkan pendapat ini di riwayat shahihnya seakan-akan dia menyetujuinya.
Ibnu Jarir berkata, orang yang berpendapat demikian berpegang teguh kepada perkataan seorang penyair:
“Aku memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang aku tidak bisa menghitungnya, Tuhan semua hamba, hanya kepadaNyalah dihadapkan niat dan amal perbuatan”
Pendapat ini tidak bertentangan dengan pendapat pertama, karena pendapat ini memberitahukan bahwa semua amal perbuatan itu sia-sia, kecuali amal perbuatan yang dikerjakan demi Allah saja, yaitu amal-amal shalih yang sesuai dengan syariat. Pendapat pertama mengandung makna bahwa segala sesuatu itu pasti binasa dan lenyap kecuali hanya Allah SWT yang Maha Suci, karena sesungguhnya Dialah Dzat yang Pertama dan Dialah Dzat yang Terakhir yang maka Dia ada sebelum segala sesuatu, dan sesudah segala sesuatu.
Firman Allah SWT: (BagiNyalah segala penentuan) yaitu, Dialah Dzat yang Maha Merajai dan Maha Mengatur, tidak ada yang menghalangi hukumNya (dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan) yaitu pada hari kalian dikembalikan, lalu Dia membalas kalian sesuai dengan amal perbuatan kalian. Jika baik, maka balasannya baik, dan jika buruk, maka balasannya buruk, dan hanya Allah SWT yang lebih mengetahui


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qashash ayat 87: Orang-orang kafir tidak akan mengusirmu wahai Nabi Allah (yaitu ketika engkau membacakan) ayat-ayat Allah setelah Allah turunkan kepadamu, dan engkau akan tersibukkan membacanya dan menyampaikannya serta beramal dengannya, serulah wahai Nabi Allah manusia kepada jalan tauhid dan iman, dan meninggalkan kesyrikn dan kekufuran, dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang musyrik.
Ini adalah ayat sebagai perintah Allah kepada Nabi ﷺ, begitu juga perintah kepada ulama dan dai setelah Nabi ﷺ, sebab ungkapan itu ditinjau dari keumuman lafadz.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Bahkan sampaikanlah dan jangan pedulikan makar mereka serta jangan mengikuti hawa nafsu mereka.

Agar mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya. Bisa juga maksudnya, jadikanlah dakwahmu kepada Allah karena-Nya menjadi pusat perhatianmu, semua yang menyalahinya maka tolaklah, seperti karena riya, sum’ah, dan mengikuti hawa nafsu orang-orang yang berada di atas kebatilan, karena yang demikian menjadikan engkau bersama mereka dan membantu perkara mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 87

Dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau wahai nabi Muhammad untuk menyampaikan ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan oleh Allah kepadamu, dan serulah manusia dengan sekuat kemampuanmu melalui dakwah yang santun dan bijak kepada agama Allah agar mereka beriman kepada tuhanmu, jangan bosan berdakwah kendati mereka enggan mendengar atau menghalang-halangi, dan sekali-kali dalam keadaan apa pun janganlah engkau diam tidak menegur kedurhakaan yang mengandung kemusyrikan, apalagi merestuinya, karena jika demikian engkau termasuk orang-orang musyrik yang mempersekutukan tuhan. 88. Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan pengendali dan penguasa seluruh alam yang berhak disembah selain dia yang maha esa lagi mahakekal itu. Segala sesuatu pasti binasa dan fana, kecuali Allah. Segala keputusan di dunia dan akhirat menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dan seluruh makhluk dikembalikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjelasan dari banyak mufassir terhadap makna dan arti surat Al-Qashash ayat 87 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Dukunglah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Banyak Dilihat

Telaah ratusan konten yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Ahzab 21, Al-Baqarah 30, Ali ‘Imran 134, Ar-Ra’d, Al-Baqarah 2, Al-Isra 1. Termasuk Al-Infithar, Az-Zariyat 56, Ali ‘Imran 133, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 186, Al-Isra 23-24.

  1. Al-Ahzab 21
  2. Al-Baqarah 30
  3. Ali ‘Imran 134
  4. Ar-Ra’d
  5. Al-Baqarah 2
  6. Al-Isra 1
  7. Al-Infithar
  8. Az-Zariyat 56
  9. Ali ‘Imran 133
  10. Al-Jumu’ah 9
  11. Al-Baqarah 186
  12. Al-Isra 23-24

Pencarian: isi kandungan surat ali imran ayat 190-191, qs yunus 10 40, ayat al imran 159, biarkan mereka bersenang senang dalam kesesatan, al anbiya artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.