Surat An-Naml Ayat 14
وَجَحَدُوا۟ بِهَا وَٱسْتَيْقَنَتْهَآ أَنفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا ۚ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ
Arab-Latin: Wa jaḥadụ bihā wastaiqanat-hā anfusuhum ẓulmaw wa 'uluwwā, fanẓur kaifa kāna 'āqibatul-mufsidīn
Artinya: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Berkaitan Surat An-Naml Ayat 14
Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 14 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjelasan dari beragam mufassirun terhadap makna surat An-Naml ayat 14, misalnya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan firaun beserta kaumnya mendustakan mukjizat-mukjizat yang berjumlah Sembilan yang nyata petunjuknya tentang kebenaran Musa dalam pengakuan kenabian dan kebenaran dakwahnya. Dan mereka itu mengingkari bahwa itu semua dari sisi Allah dengan lisan-lisan mereka, padahal sesungguhnya mereka meyakininya dalam hati mereka, sebagai bentuk penentangan terhadap kebenaran lagi sikap arogan untuk mengakui. Maka lihatlah (wahai Rasul), bagaimana kesudahan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan melakukan perbuatan kerusakan di muka bumi, yaitu ketika Allah menenggelamkan mereka di dalam laut?. Dan dalam kejadian tersebut terdapat pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
14. Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat yang jelas itu padahal hati mereka yakin bahwa itu benar-benar datang dari Allah, akhibat permusuhan dan kesombongan mereka terhadap orang-orang beriman. Hai Rasulullah, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
14. Dan mereka pun mengingkari adanya mukjizat-mukjizat yang nyata ini dan sama sekali tidak mengakuinya, padahal hati mereka meyakini kebenarannya dari sisi Allah; ini dikarenakan kezaliman dan kesombongan mereka terhadap kebenaran. Maka perhatikanlah -wahai Rasul- bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan dimuka bumi ini dengan berbagai kekafiran dan maksiat mereka, sungguh Kami telah binasakan dan hancurkan mereka seluruhnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
14. وَجَحَدُوا۟ بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَآ أَنفُسُهُمْ (Dan mereka mengingkarinya padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya)
Mereka mendustakannya padahal mereka meyakini kebenarannya.
ظُلْمًا وَعُلُوًّا ۚ( karena kezaliman dan kesombongan (mereka))
Yakni kerena keangkuhan mereka untuk beriman kepada apa yang dibawa oleh Musa padahal mereka mengetahui bahwa itu berasal dari Allah.
فَانظُرْ(Maka perhatikanlah)
Hai Muhammad.
كَيْفَ كَانَ عٰقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ (betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaa)
Yakni fikirkanlah hal itu, karena didalamnya terkandung pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
14. Mereka mengingkarinya karena kezaliman terhadap diri mereka sendiri dengan kesyirikan dan kesombongan untuk tidak mengimani mukjizat Musa. Maka perhatikanlah wahai Nabi, betapa mengerikannya akibat yang diterima orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi yang membangkang risalah Musa yaitu dengan dibenamkan di dunia dan dibakar di akhirat.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka mengingkarinya} mendustakan ayat-ayat itu dan tidak mengakuinya {karena kezaliman dan keangkuhan} dan kesombongan {sedangkan diri mereka meyakininya} diri mereka mengetahui bahwa itu adalah kebenaran dari sisi Allah {Perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
14 “dan mereka mengingkarinya,” maksudnya, mereka mengingkari dan tidak mempercayai ayat-ayat Allah itu (mukjizat), “padahal hati mereka meyakini (kebenaran) nya,” maksudnya, pengingkaran dan ketidakpercayaan mereka terhadapnya tidak berdasar pada keraguan dan kebimbingan, melainkan sebenarnya pengingkaran mereka itu disertai dengan rasa tahu dan yakin kepada kebenaran mukjizat-mukjizat tersebut, (hal itu) “karena kezhaliman,” dari mereka terhadap hak Allah dan terhadap diri mereka sendiri, “dan karena kesombongan,” terhadap kebenaran, terhadap manusia dan terhadap sikap patuh kepada para rasul. “maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan,” yaitu seburuk-buruk kesudahan; mereka dibinasakan oleh Allah dan ditenggelamkan di lautan. Allah menjadikan mereka hina dan mewariskan tempat-tempat tinggal mereka kepada rakyat yang tertindas dari hamba-hambaNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 7-14
Allah SWT berfirman kepada RasulNya nabi Muhammad SAW seraya mengingatkan kepada beliau tentang perkara nabi Musa saat Allah memilihnya, mengajaknya bicara langsung, dan membuatnya bermunajat, dan memberinya mukjizat-mukjizat yang agung dan jelas serta dalil-dalil yang dapat mengalahkan musuh. Allah mengutusnya kepada Fir'aun dan para pembesar kaumnya, lalu mereka membangkang, dan mengingkarinya serta enggan mengikuti dan taat kepada petunjuknya. Jadi Allah SWT berfirman: ((Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya) yaitu ingatlah ketika nabi Musa berjalan di malam hari bersama keluarganya, saat itu malam sangat gelap. Lalu nabi Musa menemui nyala api di lereng Bukit Thur, yaitu melihat api yang menyala dan bergerak, lalu dia berkata: (Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepada kalian kabar darinya) yaitu tentang jalan (atau aku membawa kepada kalian suluh api supaya kalian dapat berdiang) yaitu untuk menghangatkan tubuh kalian. Dan sama dengan apa yang dia katakan, yaitu sesungguhnya dia kembali dari api itu dengan membawa berita yang sangat agung. Dia telah mengambil dari api itu cahaya yang agung, Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia, "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu dan orang-orang yang berada di sekitarnya) yaitu setelah nabi Musa sampai ke tempat api itu, dia melihat pemandangan yang menakjubkan dan agung, dimana dia berhenti melihat api itu, dan api itu menyala di sebuah pohon yang hijau, tidak semakin besar melainkan semakin menyala-nyala.
Lalu nabi Musa terhenti karena takjub melihat apa yang dia lihat (diserulah dia,"Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu”) Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah disucikan, dan (dan orang-orang yang berada di sekitarnya) adalah para malaikat.
Firman Allah SWT: (Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam) yaitu Dzat yang melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, tidak ada sesuatu pun dari makhlukNya yang menyerupaiNya, dan tidak ada sesuatupun dari makhlukNya yang dapat meliputiNya. Dia Maha Tinggi, Maha Besar, dan Maha Membedakan semua makhluk. Bumi dan langit tidak dapat memuatNya, bahkan Dialah Dzat yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu dan Maha Suci dari kemiripan dengan makhlukNya.
Firman Allah SWT: ((Allah berfirman), "Hai Musa, sesungguhnya Akulah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (9)) Allah memberitahu kepadanya bahwa yang sedang berbicara kepadanya adalah Tuhannya, Allah yang Maha Perkasa, yang mengalahkan, dan yang menundukkan segala sesuatu, dan Maha Bijaksana dalam semua firman dan perbuatanNya. Kemudian Allah memerintahkannya untuk melemparkan tongkat yang ada di tangannya untuk menunjukkan kepadanya bukti yang jelas bahwa Dialah Dzat yang berbuat, memilih, dan Maha kuasa atas segala sesuatu. Setelah nabi Musa melemparkan tongkatnya dari tangannya, tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi ular yang sangat besar, dan gerakannya sangat cepat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka tatkala Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit) Kata “Al-Jan” adalah ular yang cepat dan banyak gerakannya.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi SAW melarang membunuh ular-ular yang ada di rumah-rumah. Setelah nabi Musa menyaksikan hal itu: (larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh) yaitu tidak menoleh ke belakang lagi karena sangat takut yang mencekam ((Allah berfirman), "Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak akan takut di hadapanKu") yaitu, janganlah takut terhadap apa yang kamu lihat, sesungguhnya Aku hendak memilihmu sebagai seorang rasul dan Aku akan menjadikanmu sebagai seorang nabi yang terkemuka.
Firman Allah SWT: (tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (11)) Ini adalah istisna’ munqati' yang di dalamnya terdapat kabar gembira yang besar bagi manusia, karena disebutkan bahwa barangsiapa yang mengerjakan suatu keburukan, lalu meninggalkannya, bertaubat dan kembali kepada Allah, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya, sebagaimana Allah SWT berfirman (Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar (82)) (Surah Thaha) dan (Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (110)) (Surah An-Nisa’). Ayat-ayat yang menunjukkan hal ini cukup banyak.
Firman Allah: (Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena penyakit) Ini adalah mukjizat lainnya yang jelas yang menunjukkan kekuasaan Allah, Dzat yang melakukan segala sesuatu, yang memilih, dan membuktikan kebenaran utusan yang diberikan kepadanya dengan mukjizat. Allah memerintahkan kepadanya untuk memasukkan tangannya ke saku bajunya, dan ketika dia memasukkan dan mengeluarkannya, maka tangannya menjadi putih bersinar, seakan-akan kilat yang menyambar, sangat menyilaukan mata.
Firman Allah SWT: ((Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat) yaitu, kedua mukjizat ini merupakan sebagian dari sembilan mukjizat yang Aku kuatkan kamu dengannya dan Aku menjadikannya sebagai bukti yang membenarkanmu kepada Fir'aun dan kaumnya (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Inilah sembilan mukjizat itu yang disebutkan Allah SWT: (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata) (Surah Al-Isra': 101) sebagaimana penjelasan itu telah disebutkan di sana. Firman Allah SWT: (Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka) yaitu dengan jelas dan terang (berkatalah mereka, "Ini adalah sihir yang nyata") Mereka bermaksud menentangnya dengan sihir mereka, tetapi mereka dikalahkan dan kembali dalam keadaan hina (Dan mereka mengingkarinya) yaitu yang tampak pada urusan mereka (padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) yaitu mereka mengetahui dalam diri mereka bahwa itu adalah kebenaran dari sisi Allah, tetapi mereka mengingkari, membangkang dan bersikap angkuh terhadapnya (Karena kezaliman dan kesombongan (mereka)) yaitu, dalam diri mereka telah tertanam watak zalim dan sombong, tidak mau mengikuti kebenaran. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan) yaitu perhatikanlah, wahai Muhammad, bagaimanakah akibat mereka itu karena Allah membinasakan mereka dengan menenggelamkan mereka semuanya dalam waktu yang singkat. Maksudnya adalah dikatakan,”Waspadalah, wahai orang-orang yang mendustakan Muhammad dan mengingkari Al-Qur,'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, bahwa kalian pasti akan tertimpa azab seperti yang telah menimpa mereka dengan azab yang lebih dahsyat dan lebih kuat, karena sesungguhnya nabi Muhammad SAW itu lebih mulia lagi lebih agung daripada nabi Musa, dan bukti beliau lebih jelas dan lebih kuat daripada bukti nabi Musa melalui apa yang dianugerahkan Allah kepada beliau, berupa dalil-dalil yang diiringi dengan apa yang ada pada diri dan kemuliaan akhlak beliau serta berita gembira yang disampaikan oleh para nabi terdahulu tentang beliau dan janji serta ikrar yang diambil Tuhannya darinya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Naml ayat 14: Setelah Musa datang dengan membawa mukjizat-mukjizat yang menunjukkan atas kebenaran dan keselamatan kenabiannya; Mereka menolak (fir’aun dan kaumnya) dan mendustakannya, dengan berkata : Ini adalah sihir yang nyata; (Meskipun) dengan keyakinan mereka yang yakin bahwa itu adalah dari sisi Allah, akan tetapi mereka mendustakannya dengan dzalim, merasa tinggi dan sombong atas kebenaran. Maka lihatlah wahai Nabi Allah, bagaimana tempat kembali orang-orang pendosa ini, yang mendustakan Allah, ayat-ayat-Nya dan para utusan Allah. Sungguh akhir dari mereka bahwasanya Allah akan menenggelamkan mereka di lautan bersama dengan tentara-tentara mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Baik kepada hak Tuhan mereka maupun kepada diri mereka.
Terhadap kebenaran, terhadap para hamba, dan dari tunduk kepada para rasul.
Bahwa mukjizat itu berasal dari sisi Allah. Mereka mengingkari bukan karena masih ragu-ragu, tetapi atas dasar yakin terhadap kebenarannya.
Allah membinasakan mereka, menenggelamkan mereka ke dalam laut dan menghinakan mereka serta mewariskan tempat tinggal mereka kepada hamba-hamba-Nya yang lemah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 14
Allah mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya. Dan mereka mengingkarinya, yakni bukti-bukti kebenaran nabi musa, karena kezaliman dan kesombongannya dengan tidak mau mengakui bukti-bukti tersebut, padahal hati mereka meyakini kebenaran-Nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. Mereka pasti akan terkena sanksi berat dari Allah. 15. Setelah menjelaskan kisah nabi musa dan fir'aun, Allah menjelaskan kisah nabi daud (1085 sm-1000 sm) dan nabi sulaiman (1043 sm-975 sm), untuk menghibur nabi Muhammad saw. Dan sungguh, kami telah memberikan anugerah yang besar yaitu ilmu baik ilmu keagamaan atau keduniaan, kepada dawud dan puteranya sulaiman. Dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas semua nikmat-Nya, keduanya berkata dengan kerendahan hati, 'segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman. ' keduanya, di samping menjadi nabi, suatu kedudukan tertinggi dalam martabat keagamaan, juga menjadi raja, sebuah kedudukan tertinggi dalam jabatan kemanusiaan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah aneka ragam penjelasan dari banyak mufassirin terhadap kandungan dan arti surat An-Naml ayat 14 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk ummat. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.