Surat Asy-Syu’ara Ayat 10

وَإِذْ نَادَىٰ رَبُّكَ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱئْتِ ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Wa iż nādā rabbuka mụsā ani`til-qaumaẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): "Datangilah kaum yang zalim itu,

« Asy-Syu'ara 9Asy-Syu'ara 11 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 10

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan menarik dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjelasan dari beragam mufassirin terkait makna surat Asy-Syu’ara ayat 10, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

10-11. Dan beritakanlah (wahai Rasul) kepada kaummu ketika Tuhanmu menyeru Musa, “Datangilah Kaum yang berbuat kezhaliman, yaitu kaum Fir’aun. Dan katakanlah kepada mereka, tidakkah mereka itu takut terhadap hukuman Allah dan mau meninggalkan apa yang ada pada mereka berupa kekafiran dan kesesatan?”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

10-11. Allah menyebutkan kisah Musa dan Fir’aun, ketika Allah berfirman kepada Musa di sisi gunung Thur: “Pergilah menuju orang-orang kafir, yaitu kaum Fir’aun untuk menyatakan ‘Apakah mereka tidak takut dari azab Allah akibat kekafiran mereka?’”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

10. Dan ingatlah -wahai Rasul- ketika Rabbmu menyeru Musa dengan memerintahkan padanya untuk pergi mendakwahi kaum yang zalim lantaran kekufuran mereka kepada Allah dan kezaliman mereka memperbudak kaum Musa (Bani Israil).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

10. وَإِذْ نَادَىٰ رَبُّكَ مُوسَىٰٓ (Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa)
Dari sisi gunung Thur.

أَنِ ائْتِ الْقَوْمَ الظّٰلِمِينَ(“Datangilah kaum yang zalim itu)
Pada diri mereka terdapat kekafiran yang menjadikan mereka menzalimi diri mereka sendiri dan terdapat kemaksiatan-kemaksiatan yang menjadikan mereka menzalimi orang lain seperti, memperbudak Bani Israil dan membunuh anak laki-laki mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

10. Wahai Nabi ingatlah ketika Tuhanmu menyeru Musa untuk pergi kepada kaum yang menzalimi diri sendiri dengan kekufuran dan kemaksiatan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Ketika Tuhanmu menyeru Musa,“Datangilah kaum yang zalim itu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

10-11 dan ingatlah keadaan yang sangat mulia pada waktu Allah menyeru Nabi Musa saat Dia berbicara langsung kepadanya, mengangkatnya sebagi nabi dan mengutusnya, seraya berfirman, ”datangilah kaum yang zhalim itu,” yaitu orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi ini dan semena-mena terhadap penghuninya, dan pembesar mereka mengklaim sebagai tuhan “(yaitu) kaum fir’aun, ‘mengapa mereka tidak bertakwa?” maksudnya, katakan kepada mereka dengan perkataan yang lembut dan ungkapan yang lunak; mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan memberi kalian rizki, kemudian kalian meninggalkan kekafiran yang kalian anut.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 10-22
Allah SWT memberitahukan tentang perintahNya kepada hamba, rasulNya, yaitu nabi Musa ketika Dia menyerunya dari sisi kanan bukit Thur. Allah berbicara langsung dengannya dan mengutusnya sebagai seorang rasul. Lalu Allah memerintahkan kepadanya untuk pergi menemui Fir'aun dan para pembesarnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ("Datangilah kaum-kaum yang zalim itu (10) (yaitu) kaum Fir’aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?” (11) Musa berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku (12) Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku, maka utuslah (Jibril) kepada Harun (13) Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku (14)) Ini adalah alasan dia memohon Allah agar hambatan-hambatan tersebut dilenyapkan darinya. Sebagaimana yang ada pada surah Thaha: (Musa berkata: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku (26) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku (27) supaya mereka mengerti perkataanku (28) dan Jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (29)) (yaitu) Harun, saudaraku (30) teguhkanlah dengan Dia kekuatanku (31) dan jadikankanlah Dia sekutu dalam urusanku (32) supaya Kami banyak bertasbih kepadaMu (33) dan banyak mengingatMu (34) Sesungguhnya Engkau adalah Maha melihat (keadaan) kami" (35) Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, Hai Musa" (36)) (Surah Thaha)
Firman Allah: (Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku (14)) yaitu karena membunuh orang Qibti yang menjadi sebab aku keluar dari negeri Mesir (Allah berfirman, "Jangan takut") Allah SWT berfirman kepadanya,"Janganlah takut terhadap sesuatupun yang kamu pikirkan itu" sebagaimana firmanNya: (Allah berfirman, “Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar) yaitu bukti yang nyata (maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah) dengan membawa mukjizat Kami, dan orang yang mengikuti kalianlah yang menang”) (Surah Al-Qashash: 35) (maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersama kalian mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan))
sebagaimana firmanNya: (sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat) (Surah Thaha: 46) yaitu sesungguhnya Aku selalu bersama kalian berdua melalui pemeliharaan, penjagaan, pertolongan, dan dukunganKu.
(Maka datanglah kamu berdua kepada Fir’aun dan katakanlah olehmu, "Sesungguhnya kami adalah rasul Tuhan semesta alam” (16)) sebagaimana firmanNya di ayat lain: (Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu) (Surah Thaha: 47) yaitu, masing-masing dari kami diutus kepadamu (Lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami (17)) yaitu bebaskanlah mereka dari tawanan, genggaman, kekuasaan, dan kekuasaanm, karena sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Allah yang beriman dan tentaraNya yang ikhlas, dan sekarang mereka berada di dalam penindasan dan siksaanmu yang merendahkan. Setelah nabi Musa berkata demikian, maka Fir'aun berpaling dan sama sekali tidak mengabaikannya, lalu memandang dengan pandangan sinis dan meremehkan seraya berkata: (Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak (18) Engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan berupa) perbuatan yang telah engkau lakukan (membunuh seseorang dari kaumku) dan engkau termasuk orang yang ingkar (terhadap kebaikan dan ketuhananku)” (19)) yaitu bukankah kamu orang yang pernah kami asuh di rumah kami, di atas ranjang kami, dan kami buat kamu hidup senang selama beberapa tahun. Kemudian setelah itu kamu membalas kebaikan itu dengan perbuatanmu itu dengan membunuh seseorang dari kami dan mengingkari kesenangan yang pernah kuberikan kepadamu. Oleh karena itu Fir'aun berkata: (dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas budi) yaitu orang-orang yang ingkar. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan Ibnu Jarir memilih pendapat ini (Berkata Musa, "Aku telah melakukannya) yaitu dalam keadaan itu (sedangkan aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf”) yaitu, sebelum wahyu diberikan kepadaku dan Allah memberikan nikmat kepadaku berupa kenabian dan kerasulan.
Mujahid, Qatadah, Adh-Dhahhak dan lainnya: (sedangkan aku termasuk orang-orang yang khilaf) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
(Kemudian, aku lari darimu karena takut kepadamu. Lalu, Tuhanku menganugerahkan kepadaku hukum (ilmu dan kearifan) dan menjadikanku salah seorang rasul).
Yaitu keadaan dahulu berbeda dengan keadaan ini, sesungguhnya Allah telah mengutusku kepadamu. Jika kamu taat kepadaNya, maka kamu selamat; dan jika kamu menentangnya, maka kamu binasa. Kemudian nabi Musa berkata, (Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil (22)) yaitu kebaikanmu dan pengasuhanmu kepadaku itu bertentangan dengan perbuatan jahatmu terhadap Bani Israil. Kamu menjadikan mereka budak dan pelayan seraya memaksa mereka untuk kepentingan dan rakyatmu. Maka apakah dapat mencukupi kebaikanmu kepada seseorang dari mereka menutupi kejahatanmu kepada mereka semua. yaitu, bahwa apa yang kamu sebutkan itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kejahatan yang telah kamu lakukan


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 10: 10-11. Ingatkanlah wahai Nabi Allah kaummu akan kisah Musa bersama dengan fir’aun dan kaumnya yang pendosa, di mana Allah menyeru Musa di samping kanan gunung thur, dan Ia memerintahkan untuk datang kepada kaum yang dzalim. Yaitu kaum fir’aun dan Musa diperintahkan untuk berkata kepada mereka : Tidakkah kalian takut Allah menimpakan adzab yang pedih dengan sebab kekafiran dan kesesatan kalian yang nyata. Dan Musa mengetahu akan kesombongan dan melampaui batasnya fir’aun; Di mana Musa telah hidup di awal-awal kelahirannya di istananya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengulangi beberapa kali kisah Musa dalam Al Qur’an tidak seperti kisah yang lain, karena di dalamnya terdapat hikmah-hikmah yang besar dan pelajaran, di dalamnya terdapat berita Beliau ketika berhadapan dengan orang-orang zalim, Musa juga sebagai penerima syariat yang besar, penerima Taurat yang merupakan kitab yang paling utama setelah Al Qur’an.

Yaitu ketika Dia berbicara dengan Musa, mengangkatnya sebagai nabi dan rasul.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 10

Sebagai hiburan kepada nabi Muhammad dan sebagai pelajaran bagi penduduk mekah, Allah menceritakan kembali sejarah nabi-nabi terdahulu dan keingkaran kaumnya terhadap mereka. Dan ingatlah, wahai rasul, ketika tuhanmu di lembah thuwa menyeru nabi musa dengan firman-Nya, 'datangilah dan berserulah, atas nama-ku kepada kaum yang zalim, yang melampaui batas-batas kemanusiaan, itu seperti menyembah kepada selain Allah dan membunuhi bayi-bayi lelaki. "11. "yaitu kaum fir'aun di mesir. Datangilah mereka hai musa, dan tanyalah me-reka mengapa mereka tidak bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya'".


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjelasan dari beragam ulama terhadap isi dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 10 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Sokong kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dibaca

Baca berbagai konten yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Furqan 63, Ar-Ra’d 28, An-Nahl 125, Al-Baqarah 155, Al-Baqarah 1-5, At-Taubah 128-129. Ada pula Al-Baqarah 275, Al-Hujurat, Al-Waqi’ah 35-38, As-Sajdah, Ath-Thariq, At-Tahrim 6.

  1. Al-Furqan 63
  2. Ar-Ra’d 28
  3. An-Nahl 125
  4. Al-Baqarah 155
  5. Al-Baqarah 1-5
  6. At-Taubah 128-129
  7. Al-Baqarah 275
  8. Al-Hujurat
  9. Al-Waqi’ah 35-38
  10. As-Sajdah
  11. Ath-Thariq
  12. At-Tahrim 6

Pencarian: al furqan 25 63, surat 17 ayat 7, albaqarah ayat 105, quran surat ali imron ayat 190, 16 arab

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.