Surat Al-Furqan Ayat 51
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِى كُلِّ قَرْيَةٍ نَّذِيرًا
Arab-Latin: Walau syi`nā laba'aṡnā fī kulli qaryatin nażīrā
Artinya: Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul).
« Al-Furqan 50 ✵ Al-Furqan 52 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Furqan Ayat 51
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 51 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Tersedia berbagai penjabaran dari banyak mufassir terkait isi surat Al-Furqan ayat 51, misalnya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
51-52. Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan mengutus kepada setiap negeri seorang pemberi peringatan, yang menyeru mereka kepada Allah dan memperingatkan mereka terhadap siksaanNya. Akan tetapi, Kami menjadikanmu (wahai Rasul) diutus kepada seluruh penduduk muka bumi, dan Kami memerintahkanmu untuk menyampaikan al-Qur’an ini kepada mereka. Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir untuk meninggalkan sesuatu yang dengannya kamu mengikuti diutus. Bahkan, kerahkan semua dayamu dalam menyampaikan risalah tersebut, dan berjihadlah terhadap orang-orang kafir dengan al-Qur’an ini dengan jihad yang besar, yang tidak tercampuri kelesuan semangat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
51-52. Seandainya Kami menghendaki niscaya Kami akan mengutus seorang nabi kepada setiap negeri untuk memberi mereka peringatan, akan tetapi Kami mengutusmu -hai Rasulullah- kepada seluruh manusia dengan al-Qur’an ini. Maka janganlah kamu menuruti orang-orang kafir dalam setiap perkara yang menyelisihi risalahmu, dan berjihadlah melawan mereka dengan al-Qur’an dengan jihad yang kuat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
51. Andaikata Kami menghendaki, Kami benar-benar utus pada setiap negeri seorang Rasul yang memberi peringatan dan ancaman terhadap mereka dari azab Allah, namun Kami tidak menghendaki hal itu, tetapi Kami telah utus Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sebagai Rasul kepada seluruh umat manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
51. وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِى كُلِّ قَرْيَةٍ نَّذِيرًا (Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan)
Yakni seandainya Kami menghendaki niscaya Kami akan kirim pada tiap-tiap negeri seorang pemberi peringatan yang memperingatkan mereka sebagaimana Kami membagikan kepada mereka air hujan, namun Kami tidak melakukan hal itu dan Kami hanya menjadikan pemberi peringatan seorang saja, yaitu kamu wahai Muhammad.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
51. Jika berkehendak, sungguh Allah akan mengutus rasul di setiap negeri untuk memperingatkan mereka layaknya pembagian hujan di antara mereka, namun Kami mengutusmu sebagai pemberi peringatan secara umum (bagi mereka) wahai Nabi.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Jika berkehendak, niscaya Kami mengutus pada setiap negeri seorang pemberi peringatan} utusan yang memberi peringatan kepada mereka
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
51 Allah mengabarkan tentang terlaksananya kehendakNya, dan kalau saja Dia berkehendak, niscaya Dia utus seorang pemberi peringatan pada tiap negeri. Yakni, seorang rasul yang memberi peringatan kepada mereka dan mewanti-wanti. Jadi, kehendak (masyi’ah) Allah itu tidak terbatas pada hal-hal itu saja. Akan tetapi kebijaksanaanNYa dan rahmatNya kepadamu dan kepada manusia mengharuskanmu, wahai Muhammad untuk mengutusmu kepada seluruh mereka, yang berkulit merah dan hitam, Arab dan bukan Arab, manusia dan jin.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 51-54
Allah SWT berfirman: (Dan andaikata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul) (51)) menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT, tetapi Kami mengkhususkanmu, wahai Muhammad, sebagai rasul untuk seluruh penduduk bumi, dan Kami memerintahkanmu untuk menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka (supaya dengannya aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya) (Surah Al-An'am: 29) dan (Dan barangsiapa di antara mereka, (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) Disebutkan dalain hadits shahih Bukhari Muslim “Aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan yang berkulit hitam” disebutkan juga dalam hadits shahih Bulhari Muslim lain,”Dahulu nabi diutus khusus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia” Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka janganlah kamu mengikuti orang- orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an) yaitu Al-Qur’an. Ibnu Abbas berkata bahwa makna (dengan jihad yang besar) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Wahai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka) (Surah At-Taubah: 73)
Firman Allah SWT: (Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit) yaitu, Dialah Dzat yang menciptakan kedua air itu, yaitu air tawar dan air asin. Air tawar itu terdapat di sungai-sungai, mata air, dan sumur-sumur. Air tawar ini segar dan mudah diminum. Pendapat ini dikatakan Ibnu Juraij, dan dipilih oleh Ibnu Jarir. Makna ini tidak diragukan lagi kebenarannya, karena sesungguhnya ini tidak ada suatu laut pun yang airnya tawar dan menyegarkan. Sesungguhnya Allah SWT menyebutkan hanya untuk mengingatkan kepada hamba-hambaNya atas nikmat-nikmatNya kepada mereka agar mereka bersyukur kepadaNya. Air tawar adalah air yang dikonsumsi manusia, dan Allah membaginya di antara makhlukNya karena mereka memerlukannya, melalui sungai-sungai dan mata air-mata air di setiap kawasan di bumi sesuai dengan kebutuhan mereka, baik untuk diri mereka sendiri maupun keperluan tanah mereka.
Firman Allah: (dan yang lain asin lagi pahit) yaitu asin, pahit, sulit untuk diminum. Air ini di laut-laut yang telah dikenal baik di belahan bumi timur maupun barat serta apa yang membentuk dan menyerupainya berupa lautan yang tenang tidak mengalir, tetapi berombak dan ombaknya semakin besar jika musim dingin dan anginnya kencang. Di antara laut-laut itu ada yang mengalami pasang dan surut. Pada permulaan setiap bulan terjadi pasang, dan apabila bulan semakin berkurang, terjadilah surut, maka permukaan laut kembali seperti semula. Kemudian jika bulan lainnya tiba, yaitu sampai pada malam ke empat belas, lalu mulai menyurut. Allah SWT (yang mempunyai kekuasaan yang sempurna) yang mengatur demikian itu. Maka Semua laut ini diciptakan Allah asin, agar tidak menimbulkan pencemaran pada udara, sehingga bisa merusak lingkungan, dan agar bumi tidak berbau busuk karena hewan-hewan yang mati di dalamnya. karena air laut asin, maka udaranya segar dan bangkai hewannya halal.
Firman Allah SWT: (dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas) yaitu antara air tawar dan air asin, dan makna (barzakhan) adalah dinding yang berupa tanah kering (dan batas yang menghalangi) yaitu penghalang di antara keduanya, agar salah satu di antaranya tidak bercampur dengan yang lainnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu (19) antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing (20) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (21)) (Surah Ar-Rahman)
Firman Allah SWT: (Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air) yaitu, Dia menciptakan manusia dari air mani yang lemah, lalu Dia menyempurnakan dan merapikan kejadiannya sehingga mempunyai bentuk yang sempurna sebagai manusia, baik laki-laki maupun perempuan sesuai dengan apa yang Dia kehendaki (lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan musaharah) yaitu pada mulanya seseorang itu berupa bayi yang dilahirkan. Kemudian, dia kawin, lalu mempunyai keluarga, kemudian dia mempunyai menantu, besan dan kerabat. Semua itu bermula dari air yang hina. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Furqan ayat 51: Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang berlakunya masyi’ah (kehendak)-Nya, dan bahwa jika Dia menghendaki tentu Dia kirim seorang rasul di setiap kota untuk memberi peringatan, akan tetapi hikmah dan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan kepada manusia menghendaki untuk mengutus Beliau kepada semua manusia; baik yang berkulit putih, hitam, coklat maupun yang berkulit merah, baik bangsa Arab maupun selainnya, manusia dan jinnya. Di antara hikmahnya adalah agar pahala Beliau semakin besar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 51
Ayat-ayat berikut ini menjelaskan anugerah Allah yang besar kepada nabi Muhammad yang diutus untuk seluruh manusia. Dan sekiranya kami menghendaki, untuk mengutus banyak utusan, niscaya kami utus seorang pemberi peringatan pada setiap negeri. Tapi kebijakan kami pada akhir zaman, adalah mengutus seorang rasul untuk seluruh ne-geri, agar beban nabi Muhammad bertambah, dan dengan begitu akan bertambah derajatnya di sisi Allah. 52. Betapa pun beratnya beban itu, nabi dilarang untuk tunduk kepada kemauan orang kafir. Maka janganlah engkau, wahai rasul, taati orang-orang kafir akan kemauan mereka, karena mereka berada pada jalur kehidupan yang salah, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya yaitu Al-Qur'an, dengan membacanya, menghayatinya, mengamalkannya dan menjelaskan isinya kepada mereka, dengan semangat perjuangan yang besar. Hadapilah mereka dengan ketegasan dengan kesungguhan hati. Bantahlah ucapan-ucapan mereka dengan dalil-dalil yang kuat. Engkau berhadapan dengan manusia yang sangat angkuh. Jangan engkau berhenti dari berjuang di jalan Allah, karena, walaupun hal itu menjadikan kamu lelah, tapi akan menambah derajatmu di sisi tuhanmu dan akan bisa memberikan kemanfaatan yang sangat besar bagi kehidupan di alam seluruh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penjabaran dari banyak ulama berkaitan makna dan arti surat Al-Furqan ayat 51 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.