Surat Al-Furqan Ayat 48
وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً طَهُورًا
Arab-Latin: Wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā
Artinya: Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
« Al-Furqan 47 ✵ Al-Furqan 49 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Terkait Surat Al-Furqan Ayat 48
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah berharga dari ayat ini. Ada variasi penafsiran dari kalangan mufassirin terhadap kandungan surat Al-Furqan ayat 48, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
48-49. Dan Dia-lah yang mengirimkan angin yang membawa awan yang memberi kabar gembira bagi manusia dengan (turunnya) hujan sebagai rahmat dariNya, dan Kami telah menurunkan dari langit air untuk keperluan bersuci; agar Kami menumbuhkan dengannya tumbuhan-tumbuhan di tempat yang tidak ada tanamannya sama sekali, maka negeri yang kering menjadi hidup kembali setelah kematiannya, dan Kami memberi minum dengan air itu banyak binatang ternak dan manusia dari makhluk Kami.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
48. Dia lah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira akan turunnya hujan yang merupakan rahmat-Nya atas hamba-hamba-Nya. Dan Kami turunkan dari langit air hujan dalam keadaan suci yang mereka pakai untuk bersuci.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
48. وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً طَهُورًا (dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih)
Makna (الطهور) adalah suci dan menyucikan, kerena jika air hujan menimpa sesuatu yang najis atau kotor akan menyucikannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
48. Allah adalah Dzat yang mengirim untuk kalian angin sebagai pembawa kabar gembira dengan turunnya hujan yang merupakan rahmat bagi para hamba. Dan melalui awan di langit, Kami turunkan air suci yang mensucikan sesuatu yang ditimpa olehnya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Dialah Dzat yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira} pembawa kabar gembira {sebelum kedatangan rahmatNya} datangnya hujan {dan Kami menurunkan dari langit air yang sangat suci} suci dan mensucikan hal lainnya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
48-49 maksudnya, Dia semata yang berbelas kasih terhadap hamba-hambaNya dan mencurahkan rizkiNya terhadap mereka, yaitu dengan meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira (dekat) sebelum kedatangan rahmatNya, yaitu hujan. Dengan angin itu, awan pun datang dan bergumpal, dan menjadi kepingan, lalu ia menjatuhkan dan mencurahkan hujan dengan izin Sang Maha Pemerintah, yang Mahapengatur agar menjadi berita gembira bagi manusia dengan adanya hujan itu sebelum turun, dan agar mereka bisa bersiap-siap untuk menghadapinya sebelum ia datang secara mendadak sekaligus;
“dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih,” membersihkan dari hadats dan najis, dan menyucikan dari kekeruhan dan berbagai kotoran, dan di dalamnya terdapat berkah dari berkahNya, yaitu bahwa Allah menurunkannya untuk menghidupkan (menyuburkan) kembali tanah yang gersang, sehingga tumbuh berbagai aneka macam tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon diatasnya, dari tanaman yang bisa dimakan oleh manusia dan hewan ternak.
“dan agar kami memberi minum dengan air itu sebagin besar dari makhluk kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.” Maksudnya, kami memberi minum kalian (dengannya) dan binatang-binatang ternak kalian. Bukankah Dia yang telah meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira itu dan menjadikannya (memilki) banyak fungsi, dan Dia menurunkan air yang bersih penuh berkah dari langit, padanya terkandung rizki manusia dan hewan ternak mereka; Dia-lah semata yang berhak disembah, dan tidak ada sesuatu apa pun yang bisa dipersekutukan denganNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 48-50
Ini juga merupakan kekuasaan Allah yang Maha Sempurna dan Maha Agung, yaitu bahwa Dialah Dzat yang mengirimkan angin sebagai pembawa kabar gembira akan datangnya awan setelahnya. Angin itu beragam sifat dan cirinya, di antaranya ada angin yang menyebarkan awan, membawanya, menggiringnya, dan ada angin yang bertiup sebelum kedatangan awan yang membawa kabar gembira, ada angin yang kencang yang menyapu bumi, dan ada pula angin yang membuahi awan agar menurunkan hujan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih) yaitu sarana untuk bersuci, dan kata “Ath-thahur” seperti kata “As-sahur” dan “Al-waqud” serta lafaz lainnya yang semisal. Demikianlah menurut pendapat yang paling shahih tentang itu. Adapun orang yang mengatakan bahwa itu dari wazan “fa'ul” yang menunjukkan “fa'il” atau sebagai isim yang bentuknya untuk bentuk “mubalagah” dan “muta’addi”, maka masing-masing dari dua pendapat ini mengandung bentuk isykal ditinjau dari segi bahasa dan hukum. Hal ini tidak diuraikan dengan panjang lebar. Hanya Allah yang lebih Mengetahui
Diriwayatkan dari Sa'id bin Al-Musayyib dalam ayat ini, dimana dia berkata bahwa Allah menurunkannya dalam keadaan suci, yaitu tidak ada sesuatu pun yang membuatnya najis.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id, dia berkata, dikatakan kepada Rasulullah SAW,”Wahai Rasulullah, bolehkah kami berwudhu dari air sumur Buda'ah, sedangkan ke dalam sumur itu sering dilemparkan sampah dan bangkai anjing?" Rasulullah SAW menjawab:”Sesungguhnya air itu suci lagi menyucikan, yang tidak ada sesuatu pun yang membuatnya najis”
Firman Allah SWT: (agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati) yaitu tanah yang telah lama menunggu kedatangan hujan, sedangkan dia dalam keadaan kering, tidak ada tumbuhan dan pepohonan pun padanya. Setelah datang kepadanya kehidupan, maka menjadi hidup dan dipenuhi oleh tumbuhan yang memiliki bunga yang beragam warna. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah) (Surah Al-Hajj: 5) (dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak) yaitu, agar dapat minum darinya semua makhluk hidup baik hewan maupun manusia yang sangat membutuhkannya untuk minum mereka, dan mengairi tanaman dan buah-buahan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji (28)) (Surah Asy-Syura).
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (darinya)) yaitu, Kami menurunkan hujan di suatu kawasan selain di kawasan itu. dan Kami tiupkan awan melewati suatu kawasan dan melampauinya menuju ke kawasan lain, lalu kawasan itu diberi hujan yang cukup dan menjadikannya subur, dan kawasan yang sesudahnya tidak mendapatkan hujan setetes pun. Dalam hal itu Dia memiliki hujjah dan hikmah yang jelas.
Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud berkata bahwa tidaklah suatu tahun mempunyai hujan yang lebih banyak daripada tahun lain, tetapi Allah yang membuatnya bergilir sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Kemudian dia membaca ayat ini: (Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (darinya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari nikmat (50)) yaitu agar mereka mengambil pelajaran dengan bumi yang dihidupkan Allah setelah matinya bahwa Dia Maha Kuasa untuk menghidupkan orang-orang mati dan tulang-belulang yang telah hancur, atau agar orang yang tidak mendapatkan hujan menjadi ingat bahwa dia mengalami musim kering karena suatu dosa yang dia lakukan. Oleh karena itu, dia sadar dan menghentikan perbuatan dosanya
Firman Allah SWT: (maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari nikmat) Ikrimah berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang mengatakan,"Kami diberi hujan bintang nau’ ini dan itu" Apa yang dijelaskan Ikrimah ini seperti apa yang disebutkan dalam hadits yang disebutkan dalam hadits shahih Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya setelah hujan di malam harinya,"Apakah kalian mengetahui apa yang difirmankan Tuhan kalian?” Mereka menjawab,"Allah dan Rasulallah yang lebih mengetahui” Nabi SAW bersabda,"Sebagian di antara hamba-hambaKu pagi hari ini ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Adapun orang yang mengatakan,”Kami diberi hujan dengan kemurahan dan rahmat Allah” maka dia adalah orang yang beriman kepadaKu dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun orang yang mengatakan,”Kami diberi hujan oleh bintang nau’ ini dan itu” maka orang itu ingkar kepadaKu dan percaya kepada bintang-bintang”
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Furqan ayat 48: Agar mereka mempersiapkan diri sebelum hujan deras turun.
Yang membersihkan diri dari hadats dan kotoran (najis), di dalamnya terdapat suatu berkah di antara berkah-Nya, Dia menurunkannya untuk menghidupkan tanah yang mati lalu tumbuhlah berbagai macam tumbuhan dan pepohonan yang kemudian dimakan manusia dan hewan ternak.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 48
Dan dialah Allah yang memerintahkan para malaikat-Nya untuk meniupkan angin menggiring awan dari berbagai penjuru, sebagai pembawa kabar gembira bagi segenap manusia sebelum kedatangan rahmat-Nya berupa hujan sebagai kasih sayang kepada makhluk-Nya, dan kami turunkan dari langit yang sudah dipenuhi uap air, air yang sangat bersih, yang bisa dipergunakan untuk berbagai macam keperluan hidup. 49. Manfaat dari adanya hujan adalah agar dengan air hujan itu kami menghidupkan negeri yang tadinya mati kering kerontang, tandus, menjadi negeri yang hijau menyegarkan, karena ditumbuhi berbagai tanaman, dan dengan hujan itu pula kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah kami ciptakan, berupa hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak. Semua binatang yang melata di bumi ini sangat memerlukan air. Tanpa air, mereka tidak akan mampu bertahan hidup. Inilah anugerah Allah yang perlu direnungkan manusia. Akan tetapi tidak semua manusia menyadarinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penafsiran dari banyak ahli ilmu berkaitan makna dan arti surat Al-Furqan ayat 48 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.