Surat An-Nur Ayat 52
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخْشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
Arab-Latin: Wa may yuṭi'illāha wa rasụlahụ wa yakhsyallāha wa yattaq-hi fa ulā`ika humul-fā`izụn
Artinya: Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Surat An-Nur Ayat 52
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nur Ayat 52 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penafsiran dari para pakar tafsir terhadap kandungan surat An-Nur ayat 52, misalnya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan barangsiapa taat kepada Allah dan RasuNya dalam perintah dan larangan, serta takut dampak buruk pelanggaran dan khawatir terhadap siksaan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang beruntung memperoleh kenikmatan di dalam surga.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
52. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, berserah diri kepada hukum Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap akibat maksiat, dan bertaqwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, mereka itulah orang-orang yang meraih kemenangan dengan mendapatkan kebaikan dunia dan Akhirat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
52. وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقْهِ فَأُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْفَآئِزُونَ (Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan)
Yakni mereka sajalah yang akan meraih kenikmatan dunia dan akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
52. Dan barangsiapa menaati Allah dan rasulNya dalam menjalankan perintah dan hukumNya, takut kepadaNya, dan menghindari azabNya, maka mereka itu adalah orang-orang yang memenangkan kenikmatan dunia
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Siapa saja yang taat kepada Allah dan RasulNya serta takut kepada Allah} takut kepada Allah dengan pengetahuan dan pengagungan {dan bertakwa kepadaNya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
52 tatkala Allah menyebutkan keutamaan taat dalam berhukum secara khusus, maka Dia menyebutkan keutamaan taat secara umum pada seluruh keadaan. Allah berfirman, ”dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya,” lalu membenarkan al-khabar dan mengikuti perintah Allah dan RasulNya “dan takut kepada Allah,” maksudnya takut kepadaNya dengan ketakutan yang berkaitan dengan pengetahuan, sehingga dia meninggalkan apa yang dilarang, menahan dirinya dari apa yang diinginkan nafsunya “dan bertakwa kepadaNya,” dengan meninggalkan perkara-perkara yang dilarang. Karena, hakikat takwa secara umum, mencakup melakukan perintah dan menjauhi larangan. Tatkala lafazh at-taqwa bersanding dengan lafazh al-birr (kebaikan) atau ath-tha’ah (ketaatan) –sebagaimana dalam pembahasan di sini- maka ditafsirkan dengan membentengi diri dari azab Allah dengan cara meninggalkan kemaksiatan kepadaNya.
“maka mereka,” yang telah memadukan antara ketaatan kepada Allah dan RasulNya, rasa takut dan takwa kepadaNya “adalah orang-orang yang mendapat kemenangan,” dengan selamatnya mereka dari azab karena mereka meninggalkan perkara-perkara pemicunya sehingga meraih pahala karena telah menempuh sebab kausalitasnya. Kemenangan hanya terbatas bagi mereka (saja). Adapun orang yang belum menyandangi diri dengan sifat-sifat mereka, maka sungguh dia akan kehilangan kemenangan ini sesuai dengan kadar kekurangan untuk menyempurnakaan sifat-sifat ini.
Ayat ini mencakup hak kolektif antara Allah dan RasulNya. Yaitu, ketaatan yang berkonsekuensi kepada keimanan dan (mengandung) hak khusus untuk Allah yaitu rasa takut dan ketakwaan. Masih tersisa (jenis hak) ketiga yang khusus bagi RasulNya, yaitu pemberian dukungan dan pengagungan, sebagaimana Allah telah menggabungkan tiga hak ini dalam surah al-fath.
“supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan RasulNya, menguatkan (agama) Nya, membesarkannya dan bertasbih kepadaNya di waktu pagi dan petang.” (al-fath:9)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 47-52
Allah SWT memberitahukan tentang sifat-sifat orang munafik yang mereka menampakkan apa yang berbeda dengan apa yang mereka simpan. Mereka mengatakan suatu ucapan dengan lisan mereka: (Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami menaati (keduanya)” Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu) yaitu ucapan mereka berbeda dengan perbuatannya, dan mereka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman)
Firman Allah SWT: (Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka….), hingga akhir ayat. yaitu ketika mereka diseru untuk mengikuti petunjuk sesuai dengan apa yang diturunkan Allah kepada rasulNya, maka mereka berpaling dari seruan itu dan enggan untuk mengikutinya. Ini sebagaimana firmanNya SWT: (Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman pada apa yang diturunkan kepadamu (Al-Qur'an) dan pada apa yang diturunkan sebelummu? Mereka hendak bertahkim kepada tagut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkarinya (60) Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” (niscaya) engkau (Muhammad) melihat orang munafik menghalangi dengan keras darimu (61)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah SWT: (Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada rasul dengan patuh (49)) yaitu apabila keputusan itu untuk mereka, bukan melawan mereka, maka mereka datang dengan patuh, yaitu makna firmanNya (dengan patuh). Apabila keputusannya melawan mereka, maka mereka berpaling dan mengajak kepada selain kebenaran, serta lebih suka mencari keputusan hukum dari selain Nabi SAW agar kebathilannya menang. Kepatuhanya pada mulanya bukan timbul dari keyakinan bahwa Nabi SAW itu benar, melainkan sesuai dengan hawa nafsunya. Oleh karena itu setelah kebenaran itu bertentangan dengan keinginan mereka, maka dia berpaling darinya kepada yang lainnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apakah (ketidakdatangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit….) hingga akhir ayat. yaitu sikap mereka itu tidak lain muncul dari dorongan penyakit hati mereka sudah lazim, atau hati mereka dihinggapi keraguan kepada agama, atau mereka khawatir jika Allah dan rasulNya berbuat aniaya dalam hukum terhadap mereka. Bagaimanapun alasannya, itu merupakan kekufuran murni; Allah Maha Mengetahui masing-masing orang dari mereka, dan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka dari sifat-sifat itu
Firman Allah SWT: (Sebenarnya mereka itulah orang-orang yang zalim) yaitu mereka adalah orang-orang yang zalim dan melampaui batas, Allah dan rasulNya bersih dari apa yang mereka sangka dan apa yang mereka curigai, berupa perbuatan tidak adil dan sewenang-wenang. Maha tinggi Allah dan rasulNya dari perbuatan itu.
Kemudian Allah SWT memberitahukan sifat-sifat orang-orang mukmin yang memenuhi seruan Allah dan RasulNya yang tidak menginginkan dalam agamanya selain dari kitab Allah dan sunnah RasulNya. Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, "Kami mendengar dan kami patuh”) yaitu patuh dan taat. Oleh karena itu Allah SWT menyebutkan mereka dengan keberuntungan. dia memperoleh apa yang diinginkan dan selamat dari apa yang ditakuti. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung)
Firman Allah: (Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya) dalam mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang Allah (dan takut kepada Allah) atas dosa-dosa yang telah dia lakukan (serta bertakwa kepada Allah) dalam menghadapi sesuatu yang akan datang.
Firman Allah: (maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan) yaitu orang-orang yang berhasil meraih semua kebaikan dan selamat dari semua keburukan di dunia dan akhirat.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat An-Nur ayat 52: Setelah Allah menyebutkan keutamaan taat dalam hal hukum, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keutamaan taat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam segala hal.
Dia membenarkan berita keduanya dan melaksanakan perintahnya.
Dia takut kepada Allah dengan adanya ma’rifat (mengenal Allah), ia pun meninggalkan apa yang dilarang dan menahan hawa nafsunya.
Ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan takut kepada Allah ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan takwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi. Kata takwa apabila disebutkan secara mutlak, maka maksudnya melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, dan apabila disebutkan bersamaan dengan melaksanakan perintah, maka takwa diartikan dengan takut kepada azab Alah dengan meninggalkan maksiat.
Dan selamat dari neraka. Ayat ini mencakup hak yang di sana terdapat hak Allah dan Rasul-Nya, yaitu taat. Hak yang khusus bagi Allah, yaitu takut dan takwa, dan hak yang khusus bagi Rasul, yaitu membela dan memuliakannya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nur Ayat 52
Dan barang siapa taat kepada Allah dan rasul-Nya dalam segala hal, tidak hanya dalam menerima keputusan nabi terkait hal yang mereka perselisihkan, serta takut kepada Allah dengan seluruh jiwanya terkait dosa-dosa yang pernah dilakukan, dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan karena memperoleh ampun-an dari Allah dan surga-Nya. 53. Menyambung kembali penyebutan sifat-sifat orang munafik, Allah menyatakan sebagai berikut, dan selain sikap orang munafik yang menolak hukum darimu, wahai nabi Muhammad, mereka juga bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah sungguh-sungguh bahwa jika engkau suruh mereka untuk berperang, pastilah mereka akan pergi. Demikian sumpah mereka. Untuk merespons sumpah mereka, katakanlah wahai nabi, "janganlah kamu bersumpah palsu karena yang diminta oleh Allah dari kamu adalah ketaatan yang baik dan tulus, bukan ketaatan di mulut saja. Sungguh, Allah mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan, baik pekerjaan lahir maupun batin. ".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beragam penafsiran dari banyak mufassir mengenai kandungan dan arti surat An-Nur ayat 52 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Support perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.