Surat Al-Mu’minun Ayat 67

مُسْتَكْبِرِينَ بِهِۦ سَٰمِرًا تَهْجُرُونَ

Arab-Latin: Mustakbirīna bihī sāmiran tahjurụn

Artinya: Dengan menyombongkan diri terhadap Al Quran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari.

« Al-Mu'minun 66Al-Mu'minun 68 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Al-Mu’minun Ayat 67

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 67 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Ada berbagai penjabaran dari beragam mufassir berkaitan kandungan surat Al-Mu’minun ayat 67, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kalian itu bersikap demikian lantaran menyombongkan diri di hadapan manusia tanpa alasan yang dibenarkan, dikarenakan Baitul Haram. Kalian mengatakan, “Kami adalah orang-orang yang mendiaminya, kami tidak akan kalah di dalamnya,” dan kalian mengungkapkan kata-kata buruk pada malam hari di sekitarnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

67. Kalian melakukan hal itu dengan menyombongkan diri dihadapan manusia karena kalian mengaku sebagai pemilik tanah haram (tanah yang disucikan Allah), padahal kalian tidak pantas menjadi pemiliknya, sebab pemiliknya yang hakiki adalah mereka yang bertakwa. Dan kalian begadang di malam hari membicarakannya dengan kata-kata buruk. sungguh kalian tidak memuliakannya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

67. مُسْتَكْبِرِينَ بِهِۦ (dengan menyombongkan diri terhadap Al Quran itu)
Yakni mereka sombong karena tinggal di Baitul Haram; kesombongan penduduk Makkah karena keutamaan Baitul Haram yang menjadi wilayah dan tempat tinggal mereka telah diketahui banyak orang. Dahulu mereka mengatakan: tidak akan ada yang dapat mengalahkan kami, karena kami adalah penduduk dan pelayan Baitul Haram.

سٰمِرًا تَهْجُرُونَ(dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari)
Sebab mereka dahulu berkumpul di sekitar Baitul Haram untuk begadang pada malam hari sambil berbincang-bincang; dan yang paling banyak mereka perbincangkan adalah tuduhan terhadap al-Qur’an.
Makna (الهجر) adalah berbicara tanpa menggunakan akal. Yakni berbicara tentang al-Quran.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

67. Dengan menyombongkan diri dengan Baitul Haram atas orang mukmin. Mereka adalah kafir Quraisy yang menyombongkan diri bahwa mereka adalah penduduk tanah haram dan penguasanya. Samirun adalah orang-orang yang berkumpul memberntuk kelompok sambil berbincang di waktu malam, mereka mengucapkan perkataan-perkataan kotor tentang Alquran dan Nabi. Assamir adalah isim jamak yang bermakna saamirina, yaitu keterangan waktu yang menerangkan bahwa mereka melakukan hal itu. Alhur adalah perkataan yang keji dan kotor. Said Bin Jabir berkata: Suku Qurays dulu berkumpul di sekeliling Ka’bah pada malam hari, mereka tidak sedang thawaf, namun mereka menyombongkan diri atas Ka’bah, sehingga turunlah ayat ini


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{dengan menyombongkan diri} sombong terhadap orang-orang yang ada di Baitul Haram, kalian berkata,”kami adalah penduduk Baitul Haram, dan kami tidak akan dikalahkan di sana {dan bercakap-cakap dengan perkatan buruk} kalian berbincang-bincang dengan perkataan yang buruk pada malam hari di sekeliling Ka’bah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

67 “dengan menyombongkan diri terhadap al-qur’an itu dan mengucapkan perkatan-perkatan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari.” Para ulama tafsir menyatakan, “maknanya; mereka bersikap congkak di dalamnya. Kata ganti ketiga ini kembali kepada rumah yang sudah dimaklumi oleh orang-orang yang sedang menjadi lawan pembicaraan, atau tanah haram. Pengertiannya, mereka menunjukkan kesombongan ditengah manusia karena alasan tersebut. Mereka berdalih: kami adalah penduduk tanah Haram. Maka kami menjadi orang yang terbaik dari pada orang lain dan lebih tinggi kedudukannya. ”orang yang bercakap-cakap di malam hari,” maksudnya sekumpulan orang ada yang mengadakan pembicaraan di malam hari disekitar Ka’bah. “mengucapkan perkataan-perkataan keji,” kalian mengucapkan perkataan yang tak senonoh, maksudnya perkataan buruk tentang al-qur’an ini. Karakter orang-orang yang mendustakan, adalah memalingkan muka drainya, dan saling mengajak untuk melakukannya. “dan orang-orang kafir berkata, ‘janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka),”
Allah berfirman tentang mereka, ”maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis. Sedang kamu melengahkan(nya).” Lantaran mereka itu sarat dengan keburukan-keburukan ini, maka tidak diragukan lagi, tentulah hukuman akan menimpa mereka. Ketika mereka telah terjatuh di dalamnya, maka tidak ada seorang penolongpun yang dapat membantu mereka dan tidak ada penyelamat yang menyelamatkan mereka. Dan mereka menjadi bahan olokan atas tingkah laku mereka yang murahan ini.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 62-67
Allah SWT memberitahukan tentang keadilan dalam syariatNya terhadap hamba-hambaNya di dunia, bahwa Dia sama sekali tidak pernah mem­bebankan kepada seseorang melainkan sesuai kemampuannya. yaitu melainkan sesuai dengan apa yang kuat dia tanggung dan kerjakan. Dan bahwa pada hari kiamat Dia akan menghisab perbuatan mereka yang telah tercatat di dalam catatan amal mereka; tidak ada sesuatu pun dari amal mereka yang tidak tercatat atau hilang. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran) yaitu catatan amal (dan mereka tidak dianiaya) yaitu, tidak dirugikan sedikitpun dari kebaikannya. Adapun amal buruknya, maka Allah Maha pemaaf dan mengampuni bagi hamba-hambaNya yang beriman. Kemudian Allah berfirman seraya mengingkari orang-orang kafir dan orang-orang musyrik dari kalangan Quraisy: (Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan) yaitu dalam kelengahan dan kesesatan.(Dari (memahami kenyataan) ini) yaitu, Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW
Firman Allah: (dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain dari itu, mereka tetap mengerjakannya) yaitu telah tercatat atas mereka perbuatan-perbuatan buruk yang harus mereka kerjakan sebelum mereka mati, sebagai suatu kepastian agar mereka layak mendapat azab Allah
Pendapat yang serupa dengan itu diriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan, As-Suddi, dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam. Ini adalah pendapat yang jelas, kuat, dan baik.
Firman Allah: (Hingga apabila Kami timpakan azab kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka, dengan serta-merta mereka memekik minta tolong (64)) yaitu sehingga ketika datang kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka (yaitu otang-orang yang menikmati dunia) azab dan pembalasan Allah yang menimpa mereka (dengan serta-merta mereka memekik minta tolong) yaitu menjerit dan meminta tolong, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar (11) Sungguh, di sisi Kami ada belenggu-belenggu (yang berat) dan neraka yang menyala-nyala (12) dan (ada) makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih (13)) (Surah Al-Muzzammil) dan (Berapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong, padahal (waktu itu) bukanlah saat lari untuk melepaskan diri (3)) (Surah Shad)
Firman Allah: (Janganlah kalian memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kalian tiada akan mendapat pertolongan dari Kami (65)) yaitu, tidak ada seorang pun yang bisa melindungi kalian dari keburukan yang menimpa kalian, baik kalian menjerit meminta tolong maupun kalian diam, tidak ada jalan selamat dan tidak ada penolong. Perintah telah ditetapkan dan azab wajib dilaksanakan. Kemudian Allah menyebutkan dosa paling besar mereka, dan berfirman: (Sesungguhnya ayat-ayat-Ku (Al-Qur'an) selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kalian selalu berpaling ke belakang (66)) yaitu apabila kalian diseru, kalian menolak, dan apabila diperintah, kalian membangkang. (Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (12)) (Surah Ghafir)
Firman Allah: (dengan menyombongkan diri terhadap Al-Qur'an itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kalian bercakap-cakap di malam hari (67)) tentang tafsirnya terdapat dua pendapat.
Salah satunya mengatakan, bahwa (mustakbirin) menjadi haal saat mereka berpaling ke belakang dari kbenaran dan menolaknya karena kesombongan mereka terhadapnya. Mereka menganggap rendah kebenaran dan orang-orang yang melakukannya.
Dikatakan bahwa maksud dari firmanNya: (dengan menyombongkan diri terhadapnya) yaitu menyombongkan diri di Baitullah dan yakin bahwa diri mereka adalah orang-orang yang mengurusnya, padahal tidak demikian. Seperti yang dikatakan Imam Nasa’i dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa sesungguhnya begadang itu dimakruhkan sejak ayat ini diturunkan, yaitu(dengan menyombongkan diri terhadapnya dan mengucapkan perkataan-perkataan yang keji di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari (67)) yaitu mereka membanggakan diri di Baitullah seraya mengatakan,”Kami adalah yang mengurusnya sepanjang malam” Ibnu Abbas berkata”Mereka membangga-banggakan diri dan begadang di dalamnya, tidak memakmurkannya, dan mereka mengucapkan perkataan-perkataan yang keji di dalamnya. Di sini Ibnu Abu Hatim menjelaskan tentang kesimpulan dari pendapat ini


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 67: Ada yang berpendapat, bahwa maksudnya mereka menyombongkan diri dengan merasa bahwa mereka lebih berhak terhadap baitullah dan tanah haram, sedangkan selain mereka tidak berhak, sehingga mereka lebih utama daripada orang lain.

Jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang mendustakan adalah berpaling dari Al Quran dan satu sama lain saling mengingatkan agar tidak mendengarkan Al Qur’an dan menimbulkan kegaduhan ketika Al Qur’an dibacakan, lihat Fushshilat: 26. Mereka berkumpul membicarakan yang buruk, sehingga sudah sepantasnya mereka ditimpa azab, dan jika azab itu sudah datang, maka mereka tidak memiliki penolong yang menolong mereka dari azab serta ditambah mendapat celaan karena perbuatan itu seperti yang disebutkan pada ayat 64 dan 65.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 67

65-67. Menolak permintaan tolong mereka, Allah berfirman, 'janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! sungguh, kamu tidak akan mendapat pertolongan dari kami dan tidak pula dapat menghindari siksa kami. Sesungguhnya ayat-ayat-ku, yaitu Al-Qur'an, selalu dibacakan kepada kamu, wahai para pendurhaka, supaya kamu merenungi dan mengimaninya, tetapi kamu selalu berpaling ke belakang dan enggan mendengarkannya; kamu berpaling dengan menyombong'kan diri atas kaum mukmin dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya, yaitu Al-Qur'an, pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari. 68-70. Maka keberpalingan dan perlakukan para pendurhaka itu kepada ayat-ayat kami sungguh keterlaluan. Tidakkah mereka menggunakan akalnya sehingga dapat menghayati firman kami, ataukah me-reka mendustakan rasul dengan alasan telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu, yaitu risalah kenabian yang tidak dikenal oleh leluhur mereka' jelas bukan itu alasannya! risalah nabi muhamamd sama dengan risalah nabi-nabi terdahulu (lihat juga: surah al-anbiy'/21: 25). Ataukah mereka ingkar dengan dalih bahwa mereka tidak mengenal rasul mereka, yaitu nabi Muhammad, karena itu mereka mengingkarinya' ini pun bukanlah alasan yang dapat diterima karena mereka mengenal dengan baik nabi Muhammad, bahkan mereka mengakui integritasnya dengan menggelarinya 'al-amin'' atau mereka menolak dakwah nabi muhamamd dengan berkata, 'orang itu gila!'' sungguh, tuduhan itu tidak masuk akal karena mereka tahu pasti nabi Muhammad adalah orang yang paling lurus akalnya. Sebenarnya, pangkal penolakan adalah karena dia telah datang membawa kebenaran, yaitu Al-Qur'an, kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran karena bertentangan dengan hawa nafsu dan syahwat mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjabaran dari berbagai ahli ilmu terhadap isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 67 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dicari

Terdapat berbagai halaman yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Furqan 63, Ath-Thariq, As-Sajdah, Al-Hujurat, Al-Baqarah 155, An-Nahl 125. Ada juga Al-Baqarah 1-5, At-Taubah 128-129, At-Tahrim 6, Ar-Ra’d 28, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 275.

  1. Al-Furqan 63
  2. Ath-Thariq
  3. As-Sajdah
  4. Al-Hujurat
  5. Al-Baqarah 155
  6. An-Nahl 125
  7. Al-Baqarah 1-5
  8. At-Taubah 128-129
  9. At-Tahrim 6
  10. Ar-Ra’d 28
  11. Al-Waqi’ah 35-38
  12. Al-Baqarah 275

Pencarian: surat ali imran ayat 193, tulislah surah al baqarah ayat 265, surat an nahl 78, surat yunus ayat 38, qs an-nisa

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.