Surat Al-Mu’minun Ayat 18
وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۢ بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّٰهُ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍۭ بِهِۦ لَقَٰدِرُونَ
Arab-Latin: Wa anzalnā minas-samā`i mā`am biqadarin fa askannāhu fil-arḍi wa innā 'alā żahābim bihī laqādirụn
Artinya: Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
« Al-Mu'minun 17 ✵ Al-Mu'minun 19 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Surat Al-Mu’minun Ayat 18
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan mendalam dari ayat ini. Terdapat kumpulan penafsiran dari kalangan ulama tafsir berkaitan kandungan surat Al-Mu’minun ayat 18, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Kami menurunkan dari langit air sesuai dengan kebutuhan makhluk-makhluk dan Kami jadikan bumi tempat menetap bagi air tersebut, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk melenyapkan air itu. Di sini terkandung peringatan keras dan ancaman bagi orang-orang yang berbuat zhalim.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
18. Dan Kami menurunkan hujan dari awan sesuai dengan kebutuhan makhluk, kemudian Kami menyimpannya di permukaan bumi, yaitu di sungai-sungai dan parit, dan di dalam tanah seperti di mata air. Dan sungguh Kami berkuasa untuk melenyapkan air itu, sehingga kalian dan hewan ternak kalian akan mati kehausan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
18. Dan Kami turunkan air hujan dari langit sesuai kadar kebutuhan makhluk, tidak terlalu banyak hingga merusak, dan tidak pula sedikit hingga tidak mencukupi. Lalu Kami jadikan air hujan itu menetap dibumi agar manusia dan seluruh hewan bisa memanfaatkannya. Sungguh Kami pasti kuasa untuk melenyapkannya sehingga kalian tidak mengambil manfaat darinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
18. وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءًۢ (Dan Kami turunkan air dari langit)
Yakni air hujan; sebab air hujan adalah asas kehidupan bumi dan binatang-binatang yang ada di atasnya.
بِقَدَرٍ(menurut suatu ukuran)
Yakni dengan perkiraan Kami, yaitu ukuran yang sesuai untuk kebaikan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, sebab jika air hujan terlalu banyak tentu akan menjadi sebab kebinasaan.
فَأَسْكَنّٰهُ فِى الْأَرْضِ ۖ( lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi)
Agar manusia dapat memanfaatkannya ketika membutuhkan, seperti air yang menetap pada sumber-sumber mata air, air tanah, sungai-sungai, dan lain sebagainya.
وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍۭ بِهِۦ لَقٰدِرُونَ (dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya)
Yakni sebagaimana Kami mampu untuk menurunkan air itu, maka Kami juga mampu untuk menghilangkannya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
18. Kami turunkan hujan dari atas awan menurut suatu ukuran yang cukup, sehingga tidak akan sampai menyebabkan kerusakan. Lalu Kami jadikan air hujan itu menetap/tersimpan di bumi. Sehingga menjadi sumber air dan mengaliri sungai. Sebagaimana Kami kuasa menurunkan hujan sesungguhnya Kami juga benar-benar berkuasa untuk menghilangkannya. Sehingga menyebabkan kematian karena kehausan, dan rusaknya tanaman dan makhluk lainnya sebab kekeringan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami menurunkan air dari langit sesuai ukuran} sesuai ukuran kebutuhan makhluk {Lalu Kami menjadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Maha kuasa melenyapkannya} air itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
18. “ Dan kami turunkan air dari langit,” yang menjadi sumber rizki bagi kalian dan binatang-binatang piaraan kalian sesuai dengan ukuran yang memadai kalian. Dia tidak menguranginya [di mana tidak mencukupi bagi tanah dan pepohonan. Akibatnya, tujuan tidak terwujud, dan tidak pula menambahi dengan kadar yang tidak bisa tertampung], sampai meluluhlantahkan pemukiman, lalu tumbuh-tumbuhan dan pepohonan pun tidak bisa hidup. Bahkan Allah menurunkannya di permukaan bumi, lalu air itu diam dan menetap, mengeluarkan berbagai pasangan tanaman dengan kekuasaan Dzat yang menurunkannya. Allah juga mendiamkannya untuk dipersiapkan menjadi simpanan air tanah, tidak menggelontor ke bawah hingga tidak bisa di capai dan tidak bisa dijangkau dasarnya. “Dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya,” baik dengan cara kami tidak menurunkannya atau menurunkannya kemudian langsung lenyap ke tempat yang tidak bisa dicapai, maupun tidak terwujud tujuan penurunannyya.
Ini merupakan peringatan draiNya kepada para hambaNYa, supaya mereka bersyukur atas nikmat-nikmatNya dan membayangkan musibah apa yang terjadi bila tidak ada, sebagaimana firman-Nya :
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?".
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 18-22
Allah SWT menyebutkan tentang nikmat-nikmatNya atas hamba-hambaNya yang tidak terhitung berupa menurunkan hujan dari langit ke seluruh penjutu (dengan takaran tertentu) yaitu sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu banyak yang dapat merusak tanah dan bangunan, dan tidak terlalu sedikit sehinggatidak mencukupi tanaman dan buah-buahan, melainkan sesuai takaran kebutuhannya, baik untuk pengairan, minum dan manfaat lainnya, sehingga tanah yang membutuhkan air yang banyak untuk tanamannya tidak menampung turunnya hujan padanya terlalu banyak dan mendapatkan aliran air dari negeri lain
Firman Allah: (lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi) yaitu, Kami menjadikan air itu ketika telah diturunkan dari awan menetap di bumi dan Kami menjadikan bumi menerimanya dan menyerapnya sehingga semua biji-bijian dan bibit-bibit yang ada padanya dapat mendapatkan makanan darinya.
Firman Allah: (dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya) yaitu seandainya Kami menghendaki bahwa langit tidak menurunkan hujan, maka Kami bisa melakukannya. Seandainya Kami menghendaki, maka Kami memalingkan air hujan dari kalian dan mengarahkannya ke tempat-tempat yang tandus, hutan belantara, dan tempat-tempat lainnya yang tak berpenghuni. Dan seandainya Kami menghendaki, maka Kami dapat mengubah rasanya menjadi asin sehingga tidak bisa diminum dan tidak bisa dijadikan pengairan, dan Kami bisa melakukannya. Seandainya Kami menghendaki, maka tidak sekali-kali air hujan diturunkan ke bumi melainkan menggenang di permukaannya, tentu Kami bisa melakukannya.
Firman Allah: (Lalu dengan air itu Kami tumbuhkan untuk kalian kebun-kebun kurma dan anggur)
yaitu, Kami keluarkan bagi kalian melalui air hujan yang Kami turunkan dari langit (ke kebun-kebun) yaitu kebun-kebun (dan taman-taman yang berpemandangan indah) (Surah An-Naml: 60) yaitu memiliki pemandangan yang indah.
Firman Allah: (kurma dan anggur) yaitu di dalamnya terdapat pohon kurma dan anggur. Ini berdasarkan kondisi yang ada di negeri Hijaz, dan tidak ada bedanya dengan yang terjadi di kawasan lainnya. Demikian juga bagi setiap penghuni suatu wilayah berupa buah-buahan yang ada pada mereka merupakan nikmat Allah yang membuat mereka tidak mensyukurinya.
Firman Allah: (di dalam kebun-kebun itu kalian peroleh buah-buahan yang banyak) yaitu dari semua buah-buahan. Sebagaimana Allah berfirman: (Dia menumbuhkan bagi kalian dengan air hujan itu tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan) (Surah An-Nahl: 11) Firman Allah (dan sebagian buah-buahan itu kalian makan) Seakan-akan diathafkan kepada sesuatu yang diperkirakan. Bentuknya adalah “Kalian dapat memandang keindahan, dan kemasakannya dan sebagiannya bisa kalian makan"
Firman Allah: (dan pohon kayu yang keluar dari Tursina (pohon zaitun)) yaitu pohon zaitun, dan Ath-thur artinya bukit. Sebagian ulama berkata bahwa dinamakan Thur jika padanya terdapat pepohonan; tetapi jika tidak ada pepohonan, maka disebut Jabal, bukan bukit. Hanya Allah Yang lebih Mengetahui. Tursina adalah nama bukit dimana nabi Musa diajak bicara langsung oleh Allah SWT begitu pula semua bukit yang di sekitarnya terdapat pohon zaitun. Firman Allah: (yang menghasilkan minyak) Sebagian ulama berkata bahwa huruf ba’ di sini adalah zaidah, bentuknya adalah tanbutu ad duhna. Sebagaimana ucapan orang-orang Arab,"Alqa Fulanun Biyadihi" (Fulan memukulkan tangannya) yaitu yadahu. Sedangkan berdasarkan pendapat ulama yang mengatakan bahwa itu mengandung fi'il, maka bentuknya adalah “takhruju bid duhni” atau “ta’ti bid duhni” (menghasilkan minyak). Oleh karena itu Allah berfirman: (dan pelezat makanan) yaitu lauk pauk, menurut Qatadah (bagi orang-orang yang makan) yaitu mengandung manfaat, berupa minyak dan dijadikan pelezat makanan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad,”Diriwayatkan dari Abu Usaid, yang nama aslinya adalah Malik bin Rabi'ah As-Sa'idi Al-Anshari, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Konsumsilah zaitun dan jadikanlah sebagai minyak, karena sesungguhnya buah zaitun itu berasal dari pohon yang diberkati”
Firman Allah: (Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kalian, Kami memberi minum kalian dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kalian, dan sebagian dari kalian makan (21) dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kalian diangkut (22)) Allah SWT menyebutkan berbagai manfaat yang Dia jadikan pada binatang ternak untuk makhlukNya, bahwa mereka bisa minum dari air susunya yang dikeluarkan di antara kotoran dan darah. Mereka bisa makan dari dagingnya, dapat memakai pakaian dari bulunya, serta menaiki punggungnya dan membawa muatannya ke atas punggungnya menuju negeri yang jauh dari tempat tinggal mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan ia memikul beban-beban kalian ke suatu negeri yang kalian tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhan kalian benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (7)) (Surah An-Nahl)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 18: Yakni sebagai rezeki bagimu dan bagi hewan ternakmu seukuran yang cukup bagimu. Dia tidak mengurangi air sehingga tidak tercapai maksudnya (seperti sampai tidak menumbuhkan tanaman-tanaman) dan tidak menurunkannya secara melimpah yang malah mengakibatkan kebinasaan (seperti banjir) kecuali sebagai peringatan. Allah menurunkannya saat dibutuhkan, kemudian mengalihkannya setelah cukup dan ketika dapat menimpakan madharrat jika tidak dihentikan.
Allah menyimpannya di bumi sehingga manusia dapat menggalinya dari dalam tanah.
Sehingga mereka dan hewan ternak mereka mati kehausan. Allah berkuasa melenyapkannya, bisa dengan tidak menurunkannya, atau menurunkannya tetapi kemudian lenyap atau tidak menghasilkan maksud yang diinginkan. Hal ini merupakan peringatan kepada hamba-hamba-Nya agar mereka bersyukur kepada nikmat-nikmat-Nya serta memikirkan bagaimana jika air itu tidak ada sama sekali.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 18
Dan di antara bentuk pemeliharaan kami adalah bahwa kami turunkan air tawar dalam berbagai bentuk, dari yang cair hingga butir-an es, dari langit dengan suatu ukuran bagi makhluk ciptaan kami; lalu untuk memudahkan pemanfaatannya kami jadikan air itu menetap dan tersimpan di bumi, dan pasti kami berkuasa pula untuk melenyapkannya, namun kami tidak melakukannya karena rahmat kami kepada para makhluk. 19. Kami jadikan air itu tersimpan di bumi, lalu dengan air itu kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur serta kebun-kebun yang lain; di sana, yakni dalam kebun-kebun tersebut, kamu memperoleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kamu makan, dan menjadi salah satu jenis makanan yang baik dan menyehatkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penjabaran dari kalangan ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Mu’minun ayat 18 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita semua. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.