Surat Ali ‘Imran Ayat 136

أُو۟لَٰٓئِكَ جَزَآؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ وَنِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَٰمِلِينَ

Arab-Latin: Ulā`ika jazā`uhum magfiratum mir rabbihim wa jannātun tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, wa ni'ma ajrul-'āmilīn

Artinya: Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

« Ali 'Imran 135Ali 'Imran 137 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Berkaitan Surat Ali ‘Imran Ayat 136

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 136 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran penting dari ayat ini. Ada beragam penjabaran dari para pakar tafsir terhadap makna surat Ali ‘Imran ayat 136, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka yang memiliki sifat-sifat yang agung itu maka balasan mereka adalah Allah akan menutup dosa-dosa mereka, dan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawah pohon-pohonnya dan istina-istananya air yang tawar, mereka kekal di dalamnya tidak akan keluar lagi dari dalamnya selama-lamanya. Dan sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal adalah ampunan dan surga.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

136. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Tuhan mereka, berupa ampunan atas dosa-dosa mereka dan surga-surga yang di bawah pepohonannya terdapat sungai-sungai yang mengalir, mereka kekal di dalamnya. Dan surga adalah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang menjalankan hukum-hukum Allah. Lihat: surat al-Baqarah: 25.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

136. Orang-orang yang memiliki sifat dan perangai yang terpuji tersebut itu akan diganjar oleh Allah dengan menutupi dosa-dosa mereka dan mengampuninya. Dan di akhirat kelak mereka akan mendapatkan surga-surga yang ada sungai-sungai mengalir dari bawah istana-istananya. Mereka tinggal di sana untuk selama-lamanya. Itu adalah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang menjalankan ketaatan kepada Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

136. جَزَآؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ (balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka)
Yakni pahala atas amal kebaikan yang telah disebutkan tadi adalah dihapusnya dosa mereka dan dimasukkannya ia kedalam surga.
Dari Abu Bakar ia berkata: aku mendengar Rasulullah bersabda: :tidak ada seorangpun yang melakukan perbuatan dosa kemudian ketika ia mengingat akan dosanya ia berdiri dan mengambil air wudlu, lalu ia melakukan shalat dua rakaat kemudian memohon ampun kepada Allah atas dosanya itu kecuali Allah pasti mengampuninya”. Lalu Rasulullah membaca ayat ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

136 Mereka orang-orang yang bertakwa dengan gambaran sifat itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga/kebun-kebun yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal yaitu surga.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal shalih


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

136. “mereka itu,” yaitu, orang-orang yang bersipat dengan sipat tersebut, ” balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka” yang menghapus dari mereka segala yang dikhawatirkan, “dan surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai,” di dalamnya tersimpan kenikmatan yang abadi, kebahagiaan, kesenangan, kemuliaan, kebaikan, ketenangan, istana-istana, dan rumah yang indah lagi tinggi, pepohonan yang berubah menjadi ranum, sungai-sungai yang mengalir pada kedamaian-kedamaian yang baik tersebut.
“Mereka kekal di dalamnya, ” mereka tidak akan keluar darinya dan tidak pula mencari penggantinya serta kenikmatan yang mereka rasakan di dalamnya tidak akan di rubah, ”dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” Mereka beramal karena Allah hanya sedikit, namun di berikan ganjaran yang banyak. Di subuh hari, orang-orang yang dermawan bertahmid kepada Allah atas apa yang di berikan mereka pada malam hari. Dan pada hari pembalasan, seseorang yang beramal akan mendapatkan ganjarannya secara penuh dan sempurna.
Ayat-ayat yang mulia ini menjadi dalil bagi para Ahlusunnah wal jamah bahwa perbuatan itu termasuk iman, berbeda dengan golongan murjiah. Dan sisi penujukan ayat tersebut hanya bisa sempurna dengan disertai penyebutan ayat 21 dalam surat Al-Hadid, patner ayat ini, yaitu firmanya,
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (Al-Hadid:21).
Dalam ayat ini tidak di sebutkan kecuali kata iman kepada Allah dan kepada RasulNya sementara dal surat Ali-imran ini disebutkan, “Yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” Kemudian Allah menjelaskan dengan sipat-sipat mereka dan amalan-amalan yang bersipat badan maupun harta, sehingga menujukan bahwa orang-orang yang beriman itu adalah, ”orang-orang yang disipati dengan sipat-sipat tersebut, ” dan mereka itulah orang-orang yang beriman.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 130-136
Allah SWT berfirman selagi melarang hamba-hambaNya yang mukmin untuk terlibat dalam riba dan makanannya secara berlipat ganda, sebagaimana mereka dulu berkata pada masa Jahiliyah, “Jika masa hutang telah tiba, maka kamu harus melunasinya, atau kamu mengembangkannya. Jika kamu melunasinya, dan jika tidak maka akan bertambah waktu pembayaran, dan jumlah nilainya. Demikian juga setiap tahun, sehingga hutang yang sedikit berlipat-lipat akan menjadi banyak berlipat-lipat ganda. Allah memerintahkan hamba-hambaNya untuk bertakwa barangkali mereka berhasil baik di dunia maupun di akhirat. Kemudian, Allah mengancam mereka dengan neraka dan memperingatkan mereka akibat dari hal itu. Allah SWT berfirman, (Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir (131) Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat (132)) Kemudian Allah mengajak mereka untuk melakukan kebaikan dan mendekatkan diri. Lalu Allah berfirman (Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (133)) yaitu sebagaimana neraka itu dipersiapkan untuk orang-orang kafir.
Dikatakan bahwa makna dari firmanNya (yang luasnya seluas langit dan bumi) yaitu memberi penegasan atas luasnya, sebagaimana Allah berfirman tentang sifat permadani surga (yang sebelah dalamnya dari sutera) (Surah Ar-Rahman: 54) yaitu bagaimana dengan sangkaanmu secara nyata? Dikatakan bahwa lebarnya surga sejajar dengan tingginya, karena surga adalah kubah di bawah 'Arsy. Sesuatu yang berbentuk kubah dan melingkar itu luasnya seperti tingginya. Dalil dari hal tersebut adalah apa yang ada dalam hadits shahih, "Jika kalian meminta surga kepada Allah, maka mintalah kepadaNya surge Firdaus, karena itulah surge paling tinggi, dan paling luas. Di dalamnya sungai-sungai surge mengalir dan atapnya adalah 'Arsy Allah yang Maha Pengasih.
Ayat ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hadid: (Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi) (Surah Al-Hadid: 21).
Diriwayatkan dari Thariq bin Syiihab bahwa beberapa orang Yahudi bertanya kepada Umar bin Khattab tentang surga yang luasnya seperti langit dan bumi, lalu mereka bertanya,”Lalu di mana neraka?” Umar berkata kepada mereka, “Bagaimana kalian melihat jika siang datang, di manakah malamnya?”Dan bagaimana jika malam datang, di manakah siangnya?” Mereka berkata, “Hal yang serupa dengan itu telah dihapus dari Taurat.”
Kemudian Allah SWT yang menggambarkan sifat-sifat penghuni surga, Lalu Dia berfirman: ((yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit) yaitu baik dalam keadaa sulit maupun mudah, rela maupun terpaksa, sehat maupun sakit di segala keadaan. Sebagaimana Allah berfirman: (Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan) [Surah Al-Baqarah: 274] yaitu, mereka tidak disibukkan oleh perkara apa pun berupa taat kepada Allah SWT, berinfak dalam keadaan sakitnya, dan berbuat baik kepada makhlukNya berupa keluarga dan orang lain dengan berbagai bentuk kebaikan.
Firman Allah SWT: (dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang) yaitu ketika kemarahan memperngaruhi mereka, mereka menahannya, yaitu, mereka menyembunyikannya sehingga mereka tidak menampakkannya, dan memaafkan kesalahan orang lain yang berbuat jahat kepadanya
Firman Allah SWT: (dan orang-orang yang menahan amarahnya) yaitu, mereka tidak membiarkan kemarahan mereka mempengaruhi perilaku terhadap orang lain; sebaliknya, mereka menahan diri dari merusak hubungan dengan orang lain dan mencoba untuk menghindari kemarahan yang dapat menimbulkan kerusakan. Mereka menghindari melampiaskan amarah mereka kepada orang lain dan merasa bahwa hal ini lebih baik di sisi Allah. Kemudian Allah SWT berfirman : (dan memaafkan (kesalahan) orang) yaitu dengan menahan untuk berbuat keburukan mereka memaafkan orang yang menganiaya mereka sehingga tidak ada dendam yang ada pada diri mereka kepada seseorang pun, dan ini merupakan keadaan yang paling sempurna. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan) ini merupakan kedudukaan “ihsan”. Dalam hadits disebutkan “Tiga hal, aku bersumpah atasnya yaitu Tidaklah harta seorang berkurang karena sedekah, tidaklah Allah menambahkan kepada seseorang yang memberi maaf kecuali kemuliaan, dan orang yang tunduk kepada Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya”
Firman Allah SWT: (Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka) yaitu bahwa ketika seseorang di antara mereka menyadari dosa, maka sebaiknya diiringi dengan taubat dan memohon ampunan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika seseorang melakukan dosa, kemudian dia berkata, “Ya Tuhan, aku telah berdosa, maka ampunilah dosaku.” Allah berfirman, “HambaKu telah berbuat dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosa itu, sungguh Aku mengampuni hambaKu” kemudian dia melakukan dosa lain kemudian dia berkata, “Ya Tuhan, aku telah berdosa, maka ampunilah dosaku.” Lalu Allah berfirman, “HambaKu telah dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosanya, sungguh Alu telah mengampuni hambaKu” Kemudian dia melakukan dosa lagi, dan berkata, “Ya Tuhan, aku telah berdosa, maka ampunilah dosaku.” Allah berfirman, “HambaKu telah tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosanya, sungguh aku telah mengampuni hambaKu.” Kemudian dia melakukan dosa lagi, dan berkata, “Ya Tuhan, aku telah mengetahui dosaku, maka ampunilah dosaku” kemudian Allah berfirman, “Hambaku telah tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosanya, Aku telah bersaksi kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni hambaKu, maka biarkan dia berbuat apa yang dia inginkan"
Firman Allah SWT: (dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?) yaitu tidak ada satu pun yang mengampuni dosa-dosa selain Allah
Firman Allah: (Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui) mereka bertaubat dari dosa-dosa mereka, lalu kembali kepada Allah dengan segera, dan mereka tidak terus menerus bermaksiat dan mempertahankannya. Sekalipun mereka melakukan dosa lagi, mereka akan bertaubat lagi.
Terkait firman Allah: (sedang mereka mengetahui), Mujahid dan Abdullah bin Ubaid bin Umair berkata bahwa (sedang mereka mengetahui) bahwa orang yang bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Ini sebagaimana firmanNya: (Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hambaNya) (Surah At-Taubah: 104) dan (Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (110)) (Surah An-Nisa). Ada banyak ayat serupa dengan ini.
Kemudian setelah Allah menggambarkan sifat-sifat mereka sebagaimana yang telah Dia gambarkan, Allah berfirman: (Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka) yaitu balasan mereka, ini adalah sifat-sifat mereka (ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai) yaitu berbagai jenis minuman (sedang mereka kekal di dalamnya) yaitu mereka tinggal di sana (dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal) Allah memuji surga.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 136: Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir padanya sungai-sungai, yang mereka akan kekal padanya; dan alangkah baik balasan bagi orang-orang yang beramal.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 136

Balasan bagi mereka ialah ampunan dari tuhan mereka dan surgasurga dengan penuh kenikmatan, keindahan dan kedamaian. Salah satu gambaran keindahan surga ialah di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal saleh. Setelah Allah meminta manusia tidak mengulangi dan larut dalam dosa, ayat ini meminta mereka memerhatikan keadaan umat terdahulu dan kesudahan mereka. Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah, yaitu hukum-hukum kemasyarakatan yang tidak mengalami perubahan, yaitu barang siapa melanggar perintah Allah dan rasulnya akan merugi, dan yang menegakkannya akan sukses. Karena itu berjalanlah kamu ke segenap penjuru bumi dan perhatikanlah bukti-bukti sejarah yang ada, untuk dijadikan pelajaran bagaimana kesudahan dan akibat buruk yang dialami orang yang mendustakan para rasul.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjabaran dari kalangan pakar tafsir mengenai isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 136 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita semua. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dilihat

Ada ratusan konten yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Yusuf, Bismillah, An-Nashr, Quraisy, Al-Lahab, An-Nisa 59. Ada juga Al-‘Ashr, Al-Kahfi 1-10, Al-Ma’idah 3, Al-Qari’ah, Az-Zumar 53, An-Naziat.

  1. Yusuf
  2. Bismillah
  3. An-Nashr
  4. Quraisy
  5. Al-Lahab
  6. An-Nisa 59
  7. Al-‘Ashr
  8. Al-Kahfi 1-10
  9. Al-Ma’idah 3
  10. Al-Qari’ah
  11. Az-Zumar 53
  12. An-Naziat

Pencarian: surat yasin surat ke berapa, bacaan surat ad dhuha latin indonesia, arti wala taqrabu zina, surat 1 ayat 27, surah 15 ayat 4

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.