Surat Al-Anbiya Ayat 107
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Arab-Latin: Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīn
Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
« Al-Anbiya 106 ✵ Al-Anbiya 108 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 107
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 107 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjelasan dari para ulama tafsir berkaitan makna surat Al-Anbiya ayat 107, sebagiannya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Kami tidaklah mengutusmu (wahai Rasul) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh manusia. Maka barangsiapa beriman kepadamu, niscaya dia akan berbahagia dan selamat, dan barangsiapa tidak beriman, maka dia akan gagal dan merugi.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
107-109. Hai Rasulullah, tidaklah Kami mengutusmu untuk mengemban agama ini melainkan sebagai rahmat dan pemberi hidayah bagi manusia dan jin.
Katakanlah kepada para hamba: “Tuhanku telah mewahyukan kepadaku bahwa Tuhan kalian yang berhak disembah adalah Tuhan Yang Esa, maka berserah dirilah kepada-Nya dan tunduklah kepada ketaatan-Nya.” Dan jika mereka berpaling dari agama Islam maka katakanlah kepada mereka: “Aku menyampaikan kebenaran kepada kalian semuanya, dan aku tidak mengetahui apakah azab dan hari kiamat yang diancamkan kepada kalian masih lama atau sebentar lagi?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
107. Dan Kami tidaklah mengutus engkau -wahai Muhammad- melainkan sebagai rahmat bagi semua makhluk, disebabkan mulianya sifatmu berupa rasa komitmen dan tekad untuk memberikan hidayah pada manusia dan menyelamatkan mereka dari azab Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
107. وَمَآ أَرْسَلْنٰكَ (Dan tiadalah Kami mengutus)
Yakni Hai Muhammad Kami tidak mengutusmu dengan syariat-syariat dan hukum-hukum.
إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِينَ (melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam)
Yakni bagi seluruh manusia. Adapun bentuk rahmat bagi orang-orang kafir adalah mereka menjadi aman dari bencana, kutukan, dan kehancuran dengan adanya syariat-syariat dan hukum-hukum ini.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
107. Dan Kami tidak mengutusmu dengan membawa syariat dan hukum, wahai Nabi kecuali sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dan jin, karena kamu diutus untuk membahagiakan dan memperbaiki kehidupan dunia dan akhirat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami tidak mengutusmu, kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
107. Berikutnya, Allah menyanjung RasulNya yang membawa al-Quran. Allah berfirman, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Beliau merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan bagi para hambaNya. Kaum Mukminin menerima bingkisan rahmat ini dan mensyukurinya serta menyikapinya dengan baik. Semmentara itu, kalangan lainnya , mereka mengingkarinya dan merubah kenikmatan Allah dengan bentuk kekufuran, enggan untuk menerima rahmat dan kenikmatanNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 105-107
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang telah Dia pastikan dan ditetapkan untuk hamba-hambaNya yang shalih berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta warisan bumi di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah SWT: (sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa) (Surah Al-A'raf: 128)
Allah memberitahukan bahwa ini tertulis dalam kitab-kitab syariat dan takdir, bahwa hal ini pasti terjadi. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz)
Ibnu Abbas, Asy-Sya'bi, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada nabi Dawud, dan adz-dzikr adalah kitab Taurat.
Mujahid berkata bahwa Zabur artinya semua kitab sesudah adz-dzikr. dan adz-dzikr adalah induk kitab yang ada di sisi Allah. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. Demikian juga yang dikatakan Zaid bin Aslam, bahwa itu adalah kitab pertama.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah SWT memberitahukan di dalam kitab Taurat dan Zabur serta pengetahuanNya yang terdahulu sebelum ada langit dan bumi, bahwa Dia akan mewariskan bumi kepada umat nabi Muhammad SAW dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yaitu orang-orang yang shalih
Mujahid meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh) yaitu bumi surga. Demikian juga dikatakan Abu Al-’Aliyah, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Asy-Sya'bi, Qatadah, As-Suddi, Abu Shalih, Ar-Rabi' bin Anas, dan Ats-Tsauri.
Firman Allah: (Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah) (106)) yaitu sesungguhnya di dalam Al-Qur'an yang Kami turunkan kepada hamba Kami, Muhammad SAW (benar-benar mengandung manfaat) yaitu mengandung manfaat dan kecukupan bagi kaum yang menyembah Allah. Mereka menyembah Allah sesuai dengan apa yang Dia syariatkan, Dia sukai dan ridhai, serta lebih memilih taat kepada Allah daripada tunduk kepada setan dan hawa nafsu mereka.
Firman Allah: (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (107)) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta. yaitu, Dia mengutusnya sebagai rahmat untuk mereka semua. Maka barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukuri nikmat ini, maka dia berbahagia di dunia dan akhirat. Dan barang siapa menolak dan mengingkarinya, maka dia merugi di dunia dan akhirat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan (28) yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman (29)) (Surah Ibrahim)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (107)) dia berkata bahwa orang-orang yang mengikutinya mendapatkan rahmat di dunia dan di akhirat. dan orang-orang yang tidak mengikutinya terhindar dari cobaan yang pernah dialami umat-umat lain berupa ditenggelamkan ke bumi, dikutuk, dan ditimpa azab.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anbiya ayat 107: Selanjutnya, Allah memuji Rasul-Nya yang datang membawa Al Qur’an. Diutus-Nya Beliau adalah rahmat bagi alam semesta. Orang-orang mukmin menerima rahmat itu dan mensyukurinya, oleh karenanya mereka membenarkan Beliau, sedangkan selain mereka kufur terhadap nikmat itu dan menggantinya dengan kekafiran serta menolak rahmat tersebut.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 107
107. Tujuan Allah mengutus nabi Muhammad membawa agama islam bukan untuk membinasakan orang-orang kafir, melainkan untuk menciptakan perdamaian. Dan kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Perlindungan, kedamaian, dan kasih sayang yang lahir dari ajaran dan pengamalan islam yang baik dan benar. 108. Pada ayat sebelumnya diterangkan bahwa Allah mengutus nabi Muhammad membawa agama islam agar menjadi rahmat bagi manusia dan lingkungan hidup. Pada ayat ini Allah meminta nabi Muhammad menjelaskan ajaran dasar agama islam. Katakanlah wahai Muhammad, 'sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku yang menjadi ajaran pokok agama yang dibawa para nabi, ialah bahwa tuhanmu Allah adalah tuhan yang esa, yang melahirkan prinsip tauhid, tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya; maka apakah kamu telah berserah diri kepada-Nya dengan beriman, beribadah dan mematuhi ajaran-Nya''.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penafsiran dari banyak mufassirin berkaitan isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 107 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita. Bantulah perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.