Surat Al-Anbiya Ayat 35
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Arab-Latin: Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụn
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
« Al-Anbiya 34 ✵ Al-Anbiya 36 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 35
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjelasan dari beragam mufassirin mengenai kandungan surat Al-Anbiya ayat 35, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan tiap-tiap jiwa itu akan merasakan kematian, tidak mungkin tidak, berapa tahun pun usianya diperpanjang di dunia. Dan keberadaannya di dunia ini tiada lain menjadi cobaan dengan menjalankan aturan-aturan syariat dalam bentuk perintah dan larangan, dan dengan terjadinya perubahan kondisi-kondisi, terkadang baik dan buruk. Kemudian tempat kembali dan tempat kesudahan itu adalah kepada Allah semata untuk perhitungan amal perbuatan dan pembalasannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
35. Setiap jiwa, baik yang beriman atau kafir, pasti akan merasakan mati di dunia ini. Dan di dunia ini Kami mengujimu -wahai manusia- dengan berbagai kewajiban, kenikmatan dan kesengsaraan. Kemudian setelah wafat, kalian pasti akan kembali kepada Kami, bukan kepada selain Kami, lalu Kami memberikan balasan atas amalan kalian.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
35. كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ (Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati)
Yakni akan terpisah dari jasadnya, sehingga tidak ada satupun makhluk bernyawa yang akan hidup kekal.
وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ( Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan)
Ibnu ‘Abbas berpendapat, makna ayat ini adalah Kami akan menguji kalian dengan kesengsaraan dan kesejahteraan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, haram dan halal, ketaatan dan kemaksiatan, serta hidayah dan kesesatan.
Yakni agar Kami melihat bagaimana rasa syukur dan sabar kalian.
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ(Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan)
Kemudian Kami akan membalas kalian atas amal perbuatan kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
{ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ} "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)" Hasan al-Bashri mengatakan tentang ayat ini : bahwasanya mereka satu nasib ketika nikmat itu datang. namun saat cobaan itu datang mereka pun saling mengundurkan diri!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
35. Dan ketika keabadian untuk selain Allah itu sudah ditiadakan, maka setiap jiwa itu akan mati di dunia. Dan Kami berinteraksi dengannya dengan mengujinya menggunakan cobaan dan kenikmatan, serta kesengsaraan dan kesejahteraan supaya Kami bisa melihat apakah kalian akan bersabar saat menderita dan bersyukur saat mendapat nikmat? Dan hanya kepad Kami, kalian akan dikembalikan untuk dihisab dan dibalas.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kalian} Kami menguji kalian {dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan} ujian agar Kami melihat bagaimana rasa syukur kalian terhadap sesuatu yang kalian cintai dan kesabaran kalian atas sesuatu yang kalian benci {kepada Kamilah kalian akan dikembalikan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35. Oleh karenanya, Allah berfirman, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” Pengertian ini mencakup segenap nyawa para makhluk. Dan bahwa ajal ibarat gelas yang harus ditenggak oleh setiap makhluk, kendatipun masa hidup seseorang hamba lama dan dikarunia umur panjang. Akan tetapi, Allah menciptakan para ahambaNya di dunia, untuk diperintah dan dikekang dengan larangan. Serta untuk menguji mereka dengan tadir yang baik ataupun buruk, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan kemuliaan dan kehinaan, dengan kehidupan dan kematian, sebagai bentuk ujian dari Allah, (Al-Kahfi:7), siapa orang yang akhirnya terjebak dalam lubang-lubang fitnah, dan siapa yang berhasil selamat. Selanjutnya, “hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” Kemudian Kami akan membalas mereka sesuai dengan amalan-amalan mereka. Apabila baik, maka balasannya baik pula. Jika amalannya buruk, niscaya balasannya buruk pula. Allah tidak berbuat aniaya terhadap para hambaNya.
Ayat ini menunjukkan kebatilan perkataan orang yang menyatakan kelanggengan hidup Khidir, bahwasanya beliau abadi di dunia ini. Ini merupakan pernyataan yang tidak ada buktinya, bertentangan dengan dalil-dalil agama.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-35
Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak menjadikan bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad)) wahai Muhammad (kekal) di dunia bahkan (Semua yang ada di bumi itu akan binasa (26) tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal (27)) (Surah Ar-Rahman)
Firman Allah: (maka jika engkau wafat) wahai Muhammad (apakah mereka akan kekal?) yaitu apakah mereka berangan-angan kalau mereka hidup sesudahmu? Hal ini tidak lain melainkan akan menuju kefanaan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Setiap yang bernyawa akan merasakan mati)
(Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan) yaitu, Kami benar-benar akan menguji kalian, terkadang dengan musibah dan terkadang dengan nikmat, lalu Kami melihat siapakah yang bersyukur dan siapakah yang ingkar, siapakah yang bersabar dan siapakah yang berputus asa. Sebagaimana Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Kami akan menguji kalian) dia berkata yaitu menguji kalian (dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan) yaitu dengan kesengsaraan dan kemakmuran, dengan kesehatan dan sakit, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan halal dan haram, dengan ketaatan dan kemaksiatan, serta dengan petunjuk dan kesesatan. Firman Allah: (Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan) yaitu Kami akan membalas kalian sesuai dengan amal kalian.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anbiya ayat 35: Seperti kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat.
Yakni agar Kami melihat apakah kamu bersabar dan bersyukur atau tidak.
Untuk diberikan balasan. Syaikh As Sa’diy berkata, “Ayat ini menunjukkan batilnya perkataan orang yang mengatakan bahwa Khadhir itu kekal, dan bahwa ia hidup kekal di dunia. Perkataan ini adalah perkataan yang tidak ada dalilnya dan bertentangan dengan dalil-dalil syar’i.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 35
Karena hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya. 36. Allah menerangkan sikap dan kelakuan orang-orang kafir terhadap rasulullah. Dan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau, Muhammad, kapan dan di mana saja mereka bertemu, mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. Mereka mengatakan kepada se-samanya, 'apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu, yang dihormati dan disembah oleh leluhur kita'' mereka tidak menyadari bahwa sebenar-Nya merekalah yang selayaknya menerima ejekan, karena menyembah berhala yang tidak kuasa berbuat apa pun. Sejatinya mereka orang yang ing-kar mengingat Allah yang maha pengasih. Mereka menolak ajakan rasulullah untuk beriman kepada Allah yang menciptakan mereka dan memberi hidup dan kehidupan ini.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjabaran dari para ulama mengenai isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 35 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Support usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.