Surat An-Naba Ayat 13

ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุณูุฑูŽุงุฌู‹ุง ูˆูŽู‡ู‘ูŽุงุฌู‹ุง

Arab-Latin: Wa ja'alnฤ sirฤjaw wahhฤjฤ

Artinya: Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),

ยซ An-Naba 12 โœต An-Naba 14 ยป

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Surat An-Naba Ayat 13

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naba Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan penting dari ayat ini. Tersedia beraneka penjelasan dari banyak ahli tafsir berkaitan kandungan surat An-Naba ayat 13, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kami menjadikan matahari bersinar terang?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

13. Dan Kami jadikan matahari sebagai pelita yang menyinari dengan kuat dan terang?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

13. ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุณูุฑูŽุงุฌู‹ุง ูˆูŽู‡ูŽู‘ุงุฌู‹ุง (dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari))
Yang dimaksud adalah matahari. Dan makna (ุงู„ูˆู‡ุฌ) yakni benda yang memiliki cahaya dan panas.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12โ€“13. Kami telah menciptakan 7 langit yang kokoh dan saling terpisah. Kami menjadikan matahari sebagai penerang/lampu


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Kami menjadikan pelita yang terang-benderang} matahari dan lentera yang bersinar


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 6-16
Maksudnya, bukankah kami telah memberikan kalian berbagai nikmat agung, kami menjadikan untuk kalian,
โ€œbumi itu sebagai hamparan,โ€ yaitu dihamparkan dan ditundukkan bagi kalian dan untuk kepentingan kepentingan berupa tanah garapan, tempat tinggal dan jalan.
โ€œDan gunung gunung sebagi pasak,โ€ mengokohkan bumi agar tidak berguncang bersama kalian. โ€œDan kami jadikan kamu berpasang pasangan,โ€ yakni lelaki dan perempuan dari jenis yang sama agar masing masing dari keduanya merasa tentang pada yang lain dan membentuk rasa cinta dan kasih serta membuahkan keturunan dari keduanya. Dan termasuk dalam karunia ini adalah nikmatnya wanita yang dinikahi.
โ€œDan kami jadikan tidurmu untuk istirahat,โ€œ yakni sebagai istirahat bagi kalian dan sebagai pemutus pekerjaan yang jika terus dilakukan akan membahayakan badan. Allah menjadikan malam dan tidur sebagai penutup agar gerakan gerakan mereka yang membahayakan menjadi tenang dan mereka mendapatkan kenyamanan yang bermanfaat.
โ€œDan kami bangun di atas kamu tujuh lapis (langit) yang kokoh,โ€ yakni tujuh langit yang amat kuat dan kokoh. Allah menahannya dengan kusasanya dan menjadikannya sebagai atap bagi bumi. Padanya terdapat berbagai manfaat bagi manusia. Karena itulah Allah menyebutkan di antara manfaat matahari seraya berfirman,
โ€œDan kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).โ€ Allah mengingatkan manusia pada matahari berupa nikmat cahayanya yang menjadi kebutuhan vital bagi mereka dan pada panasnya, karena padanya terdapat berbagai manfaat, seperti untuk mematangkan (buah-buahan).
โ€œDan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,โ€œ yakni sangat deras,
โ€œsupaya kami tumbuhkan dengan air itu biji bijian,โ€ seperti gandum, jagung, beras dan lainnya yang menjadi makanan manusia,
โ€œdan tumbuh tumbuhan,โ€ mencakup seluruh tumbuh tumbuhan yang dijadikan Allah sebagai makanan untuk binatang ternak mereka,
โ€œdan kebun kebun yang lebat,โ€ yaitu kebun kebun yang lebat, yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah buahan yang lezat. Untuk itu, Dzat yang memberi kalian berbagai nikmat agung yang tidak terkira dan terhitung jumlahnya ini, bagaimana bisa kalian kufuri dan kalian dustakan berita yang dikabarkan pada kalian tentang hari kebangkitan dan pengumpulan nanti? Atau mengapa kalian menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk bermaksiat dan untuk menentangnya?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-16
Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang musyrik karena mereka saling bertanya tentang hari kiamat dengan mengingkari kejadiannya (Tentang apakah mereka saling bertanya? (1) Tentang berita yang besar (2)) yaitu apakah yang mereka pertanyakan? Tentang perkara hari kiamat, yaitu berita yang besar, yakni berita yang mengerikan dan mengejutkan. Qatadah berkata tentang firmanNya (Tentang berita yang besar) yaitu kebangkitan setelah kematian.
Mujahid berkata bahwa itu adalah Al-Qur'an, tetapi yang jelas adalah pendapat yang pertama, berdasarkan firmanNya: (yang mereka perselisihkan tentang ini (3)) yaitu, manusia dalam hal ini ada dua, ada yang beriman dan ada yang ingkar.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang yang mengingkari hari kiamat (Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui (4) kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui (5)) Ini adalah ancaman keras dan peringatan tegas. Kemudian Allah menjelaskan tentang kekuasaanNya yang agung melalui penciptaanNya terhadap segala sesuatu yang menakjubkan yang menunjukkan kekuasaanNya atas segala sesuatu yang Dia kehendaki, termasuk perkara kebangkitan dan lainnya. Maka Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? (6)) yaitu, dihamparkan dan ditundukkan bagi mereka, lagi tetap, tenang, dan kokoh (dan gunung-gunung sebagai pasak? (7)) yaitu, Dia menjadikan padanya pasak-pasak untuk memancangkan, mengokohkan dan memantapkannya sehingga bumi menjadi tenang dan tidak mengguncangkan apa yang ada di atasnya. Kemudian Allah berfirman: (dan Kami jadikan kalian berpasang-pasangan (8)) yaitu dari jenis laki-laki dan perempuan, masing-masing dapat menikmati dengan lawan jenisnya, maka berkembang biaklah mereka. Sebagaimana firmanNya: (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian rasa kasih dan sayang) (Surah Ar-Rum:21)
Firman Allah SWT: (dan Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat (9)) yaitu berhenti dari bergerak agar kalian mendapatkan istirahat dari banyaknya gerakan dan upaya mencari penghidupan di sepanjang siang. Ini telah dijelaskan dalam surah Al-Furqan. (dan Kami jadikan malam sebagai pakaian (10)) yaitu yang menutupi semua manusia dengan kegelapan dan kehitamannya, sebagaimana Allah berfirman: (dan malam apabila menutupinya (4)) (Surah Asy-Syams)
Firman Allah (dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (11)) yaitu, Kami menjadikannya terang benderang dan bercahaya agar manusia dapat bergerak, pergi, dan datang untuk mencari penghidupan, berusaha, berniaga, dan melakukan urusan lainnya.
Firman Allah SWT: (dan Kami bangun di atas kalian tujuh buah (langit) yang kokoh (12)) yaitu tujuh langit keluasan, ketinggian, kekokohan, kerapian dan hiasannya dengan bintang-bintang, baik yang tetap maupun yang beredar. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan Kami jadikan pelita yang amat terang (13)) yaitu matahari yang menerangi alam, yang cahayanya menerangi semua penduduk bumi.
Firman Allah SWT: (dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah (14))
Diriwayatkan dari dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan Kami turunkan dari awan) dia berkata bahwa yang dimaksud adalah angin. Demikian juga dikatakan Ikrimah, Mujahid, Qatadah, dan Muqatil bahwa yang dimaksud adalah angin. Makna pendapat ini adalah bahwa itu adalah angin yang meniup hujan yang ada di awan
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (dari awan) yaitu dari awan, Demikian juga dikatakan oleh Abu Al-โ€™Aliyah, Ar-Rabiโ€™ bin Anas, dan itu dipilih Ibnu Jarir.
Al-Farraโ€™ berkata bahwa itu adalah awan yang mengandung air hujan dan belum diturunkan, sebagaimana dikatakan terhadap seorang wanita yang โ€œmuโ€™shirโ€ ketika masa haidnya tiba, sedangkan dia belum haid.
Diriwayatkan dari Al-Hasan dan Qatadah bahwa firmanNya (minal muโ€™shirat) adalah dari langit.
Pendapat ini gharib. Dan yang jelas adalah bahwa yang dimaksud dengan muโ€™shirat adalah awan sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya) (Surah Ar-Rum: 48) yaitu di antaranya
Firman Allah: (air yang banyak tercurah) Mujahid, Qatadah, dan Ar-Rabi' bin Anas berkata bahwa makna (tsajjajan) adalah tercurah.
Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya banyak.
Ibnu Jarir berkata bahwa tidak diketahui dalam perkataan orang Arab untuk menggambarkan hal yang banyak dengan kata โ€œats-tsajjโ€, melainkan curahan yang berturut-turut. Termasuk di dalamnya adalah sabda Nabi SAW,โ€Haji yang paling utama adalah yang banyak debunya dan banyak mengalirkan darah kurban, yaitu mengalirkan darah hewan kurbanโ€ Demikanlah yang dikatakan
Firman Allah SWT: (supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan (15) dan kebun-kebun yang lebat? (16)) yaitu dengan air yang banyak, baik, bermanfaat, dan mengandung keberkahan ini Kami mengeluarkan (biji-bijian) untuk manusia dan hewan, dan (tumbuh-tumbuhan) yaitu tumbuhan hijau yang dapat dimakan saat mentah, (kebun-kebun), yaitu taman-taman dan kebun-kebun berupa buah-buahan yang beragam rasa dan aromanya, yang semua itu dapat dijumpai dalam satu kawasan tanah yang lebat. Oleh karena itu Allah berfirman (dan kebun-kebun yang lebat? (16))
Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa (alfafan) adalag lebat. Hal ini sebagaimana firmanNya: (Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya) (Surah Ar-Ra'd: 4)


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

( ุงู„ุณูุฑูŽุงุฌ ) yakni matahari.

Siapakah yang menyinari luasnya alam semesta ini, yang sinarnya menembus lubang-lubang sempit dan gua-gua yang dengannya menjadi terang benderang ? itulah matahari ! lalu siapakah yang menciptakan matahari dan menundukkannya, dan menjadikan padanya pencahayaan yang terus menerus berkelanjutan ? Dialah Allah yang menciptakan benda ini, lalu apakah Allah tidak mampu mengulangi penciptaan manusia setelah kematiannya ?

( ุณูุฑูŽุงุฌู‹ุง ูˆูŽู‡ู‘ูŽุงุฌู‹ุง ) dalam ayat ini Allah menyebutkan dua faidah :
Faidah yang pertama : bahwasanya matahari sebagai pelita yang menerangi alam semesta, dan jikalau matahari tidak ada maka alam semesta akan menjadi gelap, maka mataharilah yang menerangi seluruh alam.

Faidah yang kedua : bahwasanya sifat dari matahari adalah panas, Allah menciptakannya demikian demi kemaslahatan ummat manusia, dari panasnya kita bisa mengambil keuntungan, dan jikalau sekiranya matahari itu dingin maka tidaklah manusia mengambil faidah darinya, panas matahari sangatlah bermanfaat bagi alam semesta, bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan dan juga manusia, dan berbagai faidah lainnya yang tidak diketahui melainkan hanya Allah yang tahu.

Dialah Allah yang mampu menciptakan matahari yang agung ini, Dia menjadikannya tunduk untuk alam semesta, Dia menjadikan padanya cahaya dan energi, bukankah Dia Allah mampu menciptakan manusia dan mengulangi kembali penciptaannya itu ?!

Dan bagaimana mungkin kamu takjub akan adanya kebangkitan setelah kematian yang pada saat itu manusia akan menghadap kepada Allah tuhannya ?!


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุณูุฑูŽุงุฌู‹ุง ูˆูŽู‡ู‘ูŽุงุฌู‹ุง โ€œdan Kami jadikan pelita yang amat terangโ€ Maksudnya adalah matahari, karena ia adalah pelita yang menerangkan, di juga mempunyai panas yang amat tinggi, ูˆูŽู‡ู‘ูŽุงุฌู‹ุง Artinya adalah sangat terang, derajat panasnya saat musim panas sangatlah tinggi walau pun jaraknya amat jauh dari bumi, bagaimana dengan yang dekat dengannya?! Panas matahari saat sedang terik pun adalah uap neraka Jahannam, sebagaiman Nabi shallallaahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:
ุฅูุฐูŽุง ุงุดู’ุชูŽุฏู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฑู‘ู ููŽุฃูŽุจู’ุฑูุฏููˆู’ุง ุจูุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุดูุฏู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฑู‘ู ู…ูู†ู’ ููŽูŠู’ุญู ุฌูŽู‡ูŽู†ูŽู‘ู…ูŽ
โ€œApabila panas (matahari) sedang memuncak maka tunggulah hingga reda, maka sungguh panasnya terik (matahari) berasal dari uap neraka jahannamโ€ (1)
Nabi โ€˜alaihi ssholaatu wassalaam juga bersabda:
ุงูุดู’ุชูŽูƒูŽุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูุŒ ุฃูŽูƒูŽู„ูŽ ุจูŽุนู’ุถููŠู’ ุจูŽุนู’ุถุงู‹ุŒ ููŽุฃูŽุฐูู†ูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ุจูู†ูŽููŽุณูŽูŠู’ู†ู: ู†ูŽููŽุณู ูููŠ ุงู„ุดู‘ูุชูŽุงุกูุŒ ูˆู†ูŽููŽุณู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽูŠู’ููุŒ ููŽุฃูŽุดูŽุฏู‘ู ู…ูŽุง ู†ูŽุฌูุฏููˆู†ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุจูŽุฑู’ุฏู ู…ูู†ู’ ุฒูŽู…ู’ู‡ูŽุฑููŠุฑู ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุŒ ูˆูŽ ุฃูŽุดูŽุฏู‘ู ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฑู‘ู ู…ูู†ู’ ููŽูŠู’ุญู ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ
โ€œ Neraka mengeluh kepada Allah ia berkata: Ya Rabb, sebagianku memakan sebagian lainnya. Maka Allah mengizinkan dia untuk bernafas dengan dua nafas, bernafas di musim semi dan bernafas di musim panas. Karenanya, jika kalian mendapati cuaca yang amat dingin maka itu berasal dari suhu amat dingin neraka jahannam, dan suhu panas yang amat tinggi berasal dari uap neraka jahannam โ€(2)
Meski demikian, matahari mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, ia dapat mengganti harta yang banyak bagi manusia sehingga mereka tidak perlu lagi menyalakan cahaya lampu, juga ia mengandung tenaga matahari yang mempunyai banyak manfaat, juga dapat mematangkan buah-buahan dan masih banyak manfaat-manfaat lainnya yang ada pada pelita ini yang telah Allah cipakan untuk para hamba-Nya.

(1) Dikeluarkan Bukhari (534) dan Muslim (615) dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu.
(2) Dikeluarkan Bukhari (537) dan Muslim (617) dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naba ayat 13: 6-16. Allah menyebutkan Sembilan dalil yang menunjukkan atas ke Maha Mampuan-Nya atas membangkitkan dari yang mati dan menghidupkannya kembali. Allah berkata : Bukankah Kami yang menciptakan bumi dan menjadikannya terhampar bagi kalian ? dan kalian dapat bergerak sebagaimana yang kalian inginkan ? Dan bukankah kami ciptakan pada bumi itu gunung dan kami jadikan kokoh tertancap hingga kalian tidak terpental dan juga terguncang ? Dan bukankah kami jadikan segolongan laki-laki dan juga perempuan bagi kalian agar supaya berkembang biak dan memperbanyak keturunan ? Dan bukankah kami jadikan tidur bagi kalian sebagai pemutus aktivitas kalian dan sebagai waktu istirahat bagi tubuh-tubuh kalian ? Dan bukankah kami jadikan malam dengan kegelapannya agar supaya kalian menetap di tempat-tempat tinggal kalian dan beristirahat dari segala sesuatunya agar kembali dapat menyonsong kehidupan di siang harinya ? Dan bukankah malam adalah waktu bagi manusia untuk kembali (mencari tempat tinggal) bagi raga, karena kegelapannya yang senantiasa pekat menutupi, sebagaimana pakaian yang menutupi tubuh ? Dan bukankah kami jadikan siang dengan cahayanya agar manusia senantiasa beraktivitas menyongsong kehidupannya ? Dan bukankah kami ciptakan tujuh langit di atas kalian yang nyata tegaknya serta kokoh dan padat, tidaklah padanya terdapat keretakan (celah) dan tidak juga keretakan ? Dan bukankah kami jadikan matahari yang terkumpul padanya diantara cahaya dan panas ? Maka cahaya tersebut menjadikan makhluk dapat melihat dan panas menjadikan tumbuhan dapat ber foto sintesis dan manusia dapat memanfaatkannya. Dan bukankah kami turunkan air yang sangat banyak dari langit yang terkumpul ?; Agar supaya menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan, begitu juga kebun-kebun, taman-taman terkumpul di dalamnya pepohonan dan cabang-cabang dari rantingnya. Kesimpulannya dari dalil-dalil yang telah disebutkan adalah, barangsiapa yang mampu menciptakan atas segala sesuatu yang telah disebutkan tadi maka mampu pula untuk menghidupkan manusia setelah matinya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naba Ayat 13

Dan bukankah kami juga telah menjadikan matahari dengan sinarnya yang kuat sebagai pelita yang terang-benderang' cahayanya yang terang, panasnya yang menyebar, dan bergesernya posisi matahari di langit dari musim ke musim membawa maanfaat sangat banyak bagi kehidupan manusia. 14. Dan bukankah telah pula kami turunkan dari sela-sela awan yang mengandung uap air yang pekat itu air hujan yang tercurah dengan hebatnya' air sangat besar artinya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, baik flora maupun fauna.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjelasan dari kalangan pakar tafsir mengenai makna dan arti surat An-Naba ayat 13 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi ummat. Sokonglah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Tersering Dikaji

Kaji banyak materi yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 165, Al-‘Ashr 2, An-Nur 31, Ali ‘Imran 185, An-Nisa 1, Al-Mukminun 1-11. Ada juga Al-Ahzab 59, An-Nur, Az-Zalzalah 7, Al-‘Ankabut 45, Al-Anbiya, Al-Isra 24.

  1. Al-Baqarah 165
  2. Al-‘Ashr 2
  3. An-Nur 31
  4. Ali ‘Imran 185
  5. An-Nisa 1
  6. Al-Mukminun 1-11
  7. Al-Ahzab 59
  8. An-Nur
  9. Az-Zalzalah 7
  10. Al-‘Ankabut 45
  11. Al-Anbiya
  12. Al-Isra 24

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.