Surat Al-Anbiya Ayat 34
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ ٱلْخُلْدَ ۖ أَفَإِي۟ن مِّتَّ فَهُمُ ٱلْخَٰلِدُونَ
Arab-Latin: Wa mā ja'alnā libasyarim ming qablikal-khuld, a fā im mitta fa humul-khālidụn
Artinya: Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
« Al-Anbiya 33 ✵ Al-Anbiya 35 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Tentang Surat Al-Anbiya Ayat 34
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasi pelbagai penafsiran dari kalangan ulama tafsir mengenai kandungan surat Al-Anbiya ayat 34, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Kami tidaklah menjadikan bagi seorang manusia sebelummu (wahai Rasul) keabadian hidup di dunia. Apabila kamu meninggal, apakah mereka akan berharap hidup abadi sepeninggalmu? Ini tidak akan terjadi.
Dalam ayat ini termuat satu dalil bahwa nabi Khadir telah wafat, karena dia adalah manusia.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
34-35. Hai Rasulullah, Kami tidak menciptakan seorangpun sebelummu yang hidup selamanya tanpa merasakan kematian, maka jika kamu mati apakah mereka akan hidup selamanya setelah kematianmu? Semua jiwa akan mati di dunia ini, tidak ada yang kekal kehidupannya selain Allah Yang Maha Hidup.
Dan Kami menguji kalian dengan berbagai musibah dan kenikmatan, agar Kami melihat kesabaran dan rasa syukur kalian. Dan kepada Kami kalian akan kembali untuk menjalani hari perhitungan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
34. Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi di kehidupan dunia ini bagi seorang manusia pun sebelum engkau -wahai Rasul-, maka bila datang ajalmu dan engkau wafat, apakah mereka tetap akan kekal sepeninggalmu?! Sekali-kali tidak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
34. وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ (Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu)
Yakni kekal di dunia.
أَفَإِي۟ن مِّتَّ(maka jikalau kamu mati)
Pada ajal yang telah ditentukan.
فَهُمُ الْخٰلِدُونَ(apakah mereka akan kekal)
Yakni jika kamu mati maka mereka juga mati, oleh sebab itu tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kematian.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
34. Dan Kami tidak menjadikan manusia sebelummu itu abadi di dunia, wahai Nabi. Apakah jika kamu mati, wahai rasul, sebagaimana yang mereka harapkan, maka mereka akan abadi setelahmu?! Ayat ini diturunkan ketika orang-orang kafir itu berkata: “Sesungguhnya Muhammad itu akan mati”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kami tidak menjadikan keabadian} keabadian di dunia {bagi manusia sebelum kamu. Maka jika kamu wafat, apakah mereka akan kekal
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
34. Ketika para musuh Rasulullah mengatakan seperti yang diceritakan oleh Allah, "Tunggulah, maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu". (Ath-THur:30), maka Allah berfirman, “Ini merupakan jalan hidup yang dilewati (setiap orang) dan jalan setapak yang meletihkan. Kami belum pernah menetapkan keabadian bagi seorang manusia pun di dunia, wahai Muhammad. Jika engkau meninggal, maka itulah kondisi orang-orang sepertimu, dari kalangan para rasul, nabi, wali, [dan lainnya]. “Maka jikalau engkkau mati, apakah mereka itu kkekal,” maksudnya apakah bila engkau meninggal, mereka akan kekal abadi sepeninggalmu? Kalau memang demikian adanya, maka hendaknya keabadian menghalangi mereka (dari kematian). Namun, realitanya tidak demikian adanya. Bahkan setiap makhluk yang berada di atasnya (bumi) akan hancur.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-35
Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak menjadikan bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad)) wahai Muhammad (kekal) di dunia bahkan (Semua yang ada di bumi itu akan binasa (26) tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal (27)) (Surah Ar-Rahman)
Firman Allah: (maka jika engkau wafat) wahai Muhammad (apakah mereka akan kekal?) yaitu apakah mereka berangan-angan kalau mereka hidup sesudahmu? Hal ini tidak lain melainkan akan menuju kefanaan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Setiap yang bernyawa akan merasakan mati)
(Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan) yaitu, Kami benar-benar akan menguji kalian, terkadang dengan musibah dan terkadang dengan nikmat, lalu Kami melihat siapakah yang bersyukur dan siapakah yang ingkar, siapakah yang bersabar dan siapakah yang berputus asa. Sebagaimana Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Kami akan menguji kalian) dia berkata yaitu menguji kalian (dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan) yaitu dengan kesengsaraan dan kemakmuran, dengan kesehatan dan sakit, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan halal dan haram, dengan ketaatan dan kemaksiatan, serta dengan petunjuk dan kesesatan. Firman Allah: (Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan) yaitu Kami akan membalas kalian sesuai dengan amal kalian.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anbiya ayat 34: Oleh karena musuh-musuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunggu-nunggu waktu kematian Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan bahwa tidak ada seorang pun yang hidup kekal di dunia dan bahwa mereka pun sama akan mati.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 34
Ayat ini menegaskan bahwa nabi Muhammad sebagai manusia sama dengan manusia lainnya, tidak akan kekal hidup di dunia. Dan kami tidak menjadikan hidup abadi sebagai suatu sunatullah bagi seorang manusia sebelum engkau Muhammad, siapa, dan bagaimana pun dia. Maka jika engkau wafat, apakah mereka, yang hidup sezaman dengan engkau atau yang hidup di zaman modern, akan kekal'35. Karena hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penjabaran dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 34 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Dukung usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.