Surat Al-Anbiya Ayat 28

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ٱرْتَضَىٰ وَهُم مِّنْ خَشْيَتِهِۦ مُشْفِقُونَ

Arab-Latin: Ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa lā yasyfa'ụna illā limanirtaḍā wa hum min khasy-yatihī musyfiqụn

Artinya: Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.

« Al-Anbiya 27Al-Anbiya 29 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 28

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Tersedia variasi penjelasan dari beragam mufassir berkaitan kandungan surat Al-Anbiya ayat 28, sebagiannya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan tidak ada tugas-tugas yang dikerjakan oleh para malaikat, baik tugas yang sudah berlalu atau tugas mendatang, kecuali Allah mengetahuinya dan akan menghitungnya atas mereka. Dan mereka tidak akan maju memberikan syafa’at, kecuali bagi orang yang dirdhai Allah untuk memperoleh syafa’at dari mereka. Dan mereka itu, karena takut kepada Allah, selalu waspada agar jangan sampai menyelisihi perintah dan larangan NYa.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

28-29. Allah mengetahui keadaan dan perbuatan para malaikat serta apa yang akan mereka perbuat.

Pada hari kiamat ada yang mendapat syafaat kecuali orang-orang beriman yang mendapat keridhaan Allah, mereka selalu merasa takut kepada Allah.

Dan barangsiapa yang berkata aku adalah tuhan selain Allah maka dia telah jauh dari rahmat Allah, dan balasan baginya adalah neraka Jahannam. Azab yang keras tersebut Kami berikan bagi orang yang zalim dan melanggar hak-hak.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

28. Dia mengetahui apa yang telah dan yang akan mereka kerjakan, mereka tidak memberikan syafaat (pertolongan) kecuali sesuai izin-Nya dan diperuntukkan kepada orang yang diridai, dan mereka selalu berhati-hati lantaran takut kepada-Nya, sehingga tidak menyelisihi-Nya baik dalam menjalankan perintah ataupun menjauhi larangan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

28. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ (Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka)
Allah mengetahui apa yang telah mereka lakukan dan apa yang akan mereka kerjakan, dan mereka tidak melakukan atau mengatakan sesuatu melainkan atas sepengetahuan-Nya.

وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ( dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada orang yang diridhai Allah)
Yakni yang diridhai Allah untuk memberi syafaat, dan mereka adalah para pemilik ketauhidan.

وَهُم مِّنْ خَشْيَتِهِۦ مُشْفِقُونَ(dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya)
Makna (الخشية) adalah rasa takut disertai pengagungan. Dan makna (الإشفاق) adalah rasa takut disertai kehati-hatian.
Yakni para malaikat senantiasa takut kepada Allah dengan sebenar-benarnya karena mereka mengetahui Allah dengan baik.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Barangsiapa yang merasa memiliki banyak dosa, dan ingin Allah menghapusnya tanpa ia merasa capek; hendaklah ia senantiasa menempati tempat shalatnya; untuk meminta doa para Malaikat dan permohonan ampunan mereka untuknya, dan itu sangat menjamin datangnya ijabah; sebagaimana firman Allah : { وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ٱرْتَضَىٰ } "dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

28. Dan mereka itu mengetahui apa yang telah mereka kerjakan dan apa yang akan mereka kerjakan di masa mendatang. Dan mereka itu tidak memberi syafaat kecuali untuk orang yang diijinkan untuk diberi syafaat karena memuliakanNya (Allah). Dan mereka itu karena mengagungkan dan memuliakan Allah SWT, mereka menggigil ketakutan. Al-Khasyah adalah ketakutan disertai dengan pengagungan, dan Al-Isyfaq adalah ketakutan yang disertai dengan kewaspadaan dan kehati-hatian yang dahsyat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka dan yang ada di belakang mereka. Mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang Dia ridhai dan mereka selalu berhati-hati} hati-hati agar tidak menentang parintah dan laranganNya {karena takut kepadaNya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

28. Kendatipun begitu, ilmu Allah meliputi mereka semua. Dia megetahui “segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang ada di belakang mereka,” maksudnya, urusan-urusan mereka yang telah berlalu dan yang akan terjadi di kemudian hari. Mereka tidak pernah lepas dari ilmu Allah, sebagaimana mereka tidakk bisa terpisah dari ketetapan dan pengaturanNya. Dan di antara muatan makna karakteristik mereka yang lebih terperinci dari sifat “Tidak mendahului Allah dengan perkataan” adalah mereka tidak memberikan syafaat bagi siapa pun tanpa seizin dan ridhaNya. Jika Allah sudah mengizinkan mereka dan ridha terhadap orang yang akan menerima syafaat mereka, baru mereka dapat mengeluarkan syafaat. Hanya saja, Allah tidak meridhai perkataan dan tindakan kecuali yang murni hanya untuk wajahNya, dan mengikuti Rasululah dalam perkkataan dan tindakannya.
Ayat ini termasuk dalil yang menunjukkan ketetapan adanya syafaat, dan bahwa para malaikat memohonkan syafaat “dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNYa,” maksudnya mereka itu diliputi rasa takut dan khawatir, mereka telah merendahkan diri di hadapan keagunganNya, wajah-wajah mereka telah tertunduk kepada kemuliaan dan keindahanNYa.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 26-29
Allah SWT berfirman seraya menjawab orang yang menduga bahwa Allah SWT Yang Maha Tinggi dan Maha Suci mempunyai anak dari kalangan malaikat, sebagaimana yang dikatakan sebagian orang-orang Arab bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Maka Allah berfirman: (Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan) yaitu para malaikat itu adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan di sisiNya pada kedudukan dan derajat yang tinggi, dan mereka sangat taat kepadaNya, baik ucapan maupun perbuatan (mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya (27)) yaitu, mereka tidak pernah mengucapkan kata-kata di hadapan­Nya dan mereka tidak pernah menentang apa yang diperintahkan kepada mereka, bahkan mereka segera mengerjakannya. Dan ilmu Allah meliputi mereka, maka tidak ada sesuatu pun dari mereka yang tersembunyi dariNya (Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka)
Firman Allah: (dan mereka tiada memberi syafaat, melainkan kepada orang yang diridhai Allah) seperti firmanNya: (Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinNya?) (Surah Al-Baqarah: 255)
Firman Allah (Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkanNya memperoleh syafaat itu) (Surah Saba: 23) pada banyak ayat-ayat yang semakna dengan itu (dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNya) yaitu karena takut dan gentar kepadaNya (dan mereka selalu berhati-hati (28) Dan barangsiapa di antara mereka berkata, “Sungguh, aku adalah tuhan selain Allah”) yaitu seseorang dari mereka yang mengakui dirinya sebagai tuhan bersama Allah (maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim) yaitu setiap orang yang mengatakan demikian. Hal ini mengandung syarat, dan syarat itu belum tentu terjadi, sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembah (anak itu) (81)) (Surah Az-Zukhruf)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 28: Yakni apa yang telah mereka kerjakan.

Yang sedang mereka kerjakan.

Ucapan dan amalnya, yaitu orang yang ikhlas dan mengikuti rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Ayat ini termasuk dalil adanya syafaat, dan bahwa para malaikat juga memberi syafaat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 28

Para malaikat demikian patuh dan taat kepada Allah karena mereka yakin bahwa dia, senantiasa mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka, yakni apa yang sedang mereka kerjakan dan mengetahui segala sesuatu yang di belakang mereka, yakni apa yang telah mereka kerjakan; sehingga para malaikat yakin tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan-Nya. Dan mereka para malaikat, tidak memberi syafaat kepada manusia di akhirat dengan mendoakannya, melainkan kepada orang yang diridai Allah, karena beriman dan beramal saleh; dan mereka, para malaikat itu, selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Oleh karena itu, mereka senantiasa menjauhkan diri dari mendurhakai atau menyalahi perintah dan larangan-Nya. 29. Allah menjamin tidak ada malaikat yang mengaku tuhan selain Allah. Dan barang siapa di antara mereka, para malaikat, berkata, 'sungguh, aku adalah tuhan selain Allah, ' maka kami akan memberi balasan kepadanya, baik malaikat maupun manusia yang mengaku tuhan, dengan jahanam. Demikianlah kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zalim, karena mengaku dirinya tuhan, padahal sebenarnya hamba Allah. Pengakuan semacam ini merupakan kemusyrikan yang sangat besar. Selain mempersekutukan Allah, juga menyamakan derajat dirinya dengan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penafsiran dari beragam mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 28 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita. Dukunglah usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Banyak Dilihat

Ada banyak topik yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Qashash 77, Ar-Rum 21, Al-Buruj, Ibrahim 7, Fatir 37, Ar-Rahman 13. Juga An-Nisa 36, Al-Isra, Yasin 82, Ayat 15 (Lima Belas), Innallaha Ma’ash Shabiriin, Al-Baqarah 177.

  1. Al-Qashash 77
  2. Ar-Rum 21
  3. Al-Buruj
  4. Ibrahim 7
  5. Fatir 37
  6. Ar-Rahman 13
  7. An-Nisa 36
  8. Al-Isra
  9. Yasin 82
  10. Ayat 15 (Lima Belas)
  11. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  12. Al-Baqarah 177

Pencarian: 0.899305556, surat al zumar ayat 53, surah yusuf ayat, surat ar rahman ayat 19-20, al al fil

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.